Anda di halaman 1dari 19

11/09/2023

KARAKTERISTIK CAKUPAN
WILAYAH MANAJEMEN
PENDIDIKAN DAN
MANAJEMEN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN
oleh kelompok 3
Nama Anggota Kelompok:

Kavita Br Tarigan Adimetha Diraja Tangkasiang


NIM 203010208006 NIM 223010208019

Ofni Lande Anisa Nur Hatimah


NIM 223010208010 NIM 223020208020
Sub Pembahasan:

01 02
Cakupan
03
Manajemen
Karakteristik
Wilayah Kurikulum
Manajemen
Manajemen dan
Pendidikan Pendidikan Pembelajaran
01.
Karakteristik Manajemen
Pendidikan (Tujuan, Proses,
dan Orientasi)
a.Karakteristik Tujuan

tujuan utama manajemen pendidikan adalah


membentuk kepribadian peserta didik sesuai
dengan tujuanpendidikan nasional dan tingkat
perkembangan atau peningkatan usia sekolah.
Kemudian, tujuan manajemen pendidikan adalah
mewujudkan perencanaan yang berkeadilan,
bermutu, tepat guna dan bertanggung jawab,
meningkatkan citra positif pendidikan, dan
meningkatkan mutu pendidikan akibat
permasalahan mutu yang ditimbulkan oleh
pengelolaan
a.Karakteristik proses
Berdasarkan proses-proses yang dikedepankan oleh
para ahli manajemen tersebut, para pakar
manajemen di era sekarang. banyak yang
mengabstraksikan menjadi empat proses, yaitu
planning, organizing, actuating, dan controlling.
Empat proses ini lazim juga digambarkan dalam
bentuk siklus, karena setelah langkah controlling,
lazimnya dilanjutkan dengan membuat planning
baru. Para pakar manajemen pendidikan
merumuskannya menjadi: perencanaan pendidikan,
pengorganisasian pendidikan penggerakan
pendidikan dan pengawasan pendidikan
a.Karakteristik orientasi
Orientasi formal adalah sebuah program orientasi yang biasanya
dibentuk dengan perencanaan dan juga penetapan tujuan
Orientasi formal dilakukan di bidang pendidikan, pemerintahan,
dan perusahaan untuk memperkenalkan orang-orang yang baru
masuk di lingkungan tersebut. Untuk pegawai atau karyawan,
orientasi formal dilakukan untuk pengenalan lingkungan kerja
Orientasi individu adalah program orientasi yang dilakukan secara
terencana pada satu orang dengan tujuan mengarahkan ataupun
menjelaskan deskripsi tugas secara personal. Jenis orientasi yang
satu ini biasanya dipakai untuk eksekutif yang baru masuk di
sebuah perusahaan atau pejabat baru di pemerintah
Orientasi spasial mengacu pada kemampuan untuk
mengidentifikasi posisi ataupun arah objek dan titik yang ada di
dalam ruangan. Tak hanya itu saja, orientasi spasial juga biasanya
digunakan dalam tes psikologi untuk mencari tahu kemampuan
individu terhadap suatu posisi objek atau benda-benda.
02.
Cakupan Wilayah
Manajemen Pendidikan
a. mikro manajemen pendidikan

Mikro Manajemen Pendidikan

Mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat institusional


dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso
Kekhususan-kekhususan dari lembaga mendapat perhatian,
namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah
ditetapkan dalam perencanaan makro maupun meso. Contoh
perencanaan mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar Korupsi di
tingkat sekolah (Permasalahan pendidikan di tingkat Mikro)
Korupsi di tingkat sekolah bukanlah suatu masalah baru bagi
kebanyakan sekolah negeri
fungsi pengelompokan wilayah
makro adalah:
Memudahkan koordinasi kegiatan dalam proyek pembangunan
suku.
Memudahkan penelitian pertanian secara regional (keruangan).
Arahan berbagai program proyek secara sektoral.
Memudahkan perencananaan dan pengembangan proyek
irigasi utama.
Pengembangan industri dan mineral di wilayah tersebut untuk
memastikan program pengembangan tingkat proyek saling
melengkapi.
Proyek dukungan pemasaran, dan evaluasi.
b. messo manajemen pendidikan

Messo Manajemen Pendidikan

Menurut Pidarta (1988) meso adalah perencanaan yang ruang


lingkupnya mencakup
wilayah pendidikan tertentu, misalnya suatu propinsi dan dasar
terjadinya perencanaan.meso adalah akibat dari kondisi dan
situasi daerah yang berbeda-beda” Perencanaan meso di
bidang pendidikan menengah dan dasar pada umumnya
diprakarsai oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan di daerah bersangkutan
Sedangkan untuk perencanaan lembaga pendidikan tinggi bisa
diprakarsai tiap perguruan tinggi di wilayah itu dengan
mengikut sertakan semua perguruan tinggiyang ada di daerah
itu.
Pengelompokan wilayah meso memiliki fungsi
dalam perencanaan
Merencanakan fasilitas pendidikan tingkat tinggi (universitas, sekolah tinggi, dan sebagainya)
Merencakanan failitas pelatihan di bidang teknis dan kejuruan (institut) Perencanaan tenaga
kerja dan layanan ketenagakerjaan,
Merencanakan failitas kesehatan tingkat lanjut dengan fasilitas rujukan,
Perencanaan penyuluhan pertanian dan pertanian perbanyakan benih ,
Perencanaan konservasi tanah dan pengelolaan lahan,
Struktur pemasaran kredit terintegrasi puncak dengan fasilitas godowning dan buffer stock
yang memadai,
Pembangunan infrastruktur jalan dan komunikasi, pasar penghubung dengan jalan raya
provinsi dan kabupaten,
Perencanaan jaringan distribusi listrik, listrik pedesaan dll,
Perencanaan industri berbasis sumber daya lokal dengan hubungan pasar yang memadai,
Pengelolaan hutan,
Pengembangan hortikultura,
Program pengembangan pelengkap di pedalaman dan industri besar, dan Proyek irigasi kecil
dan menengah.
a. makro manajemen pendidikan

Perencanaan makro adalah. perencanaan yang menetapkan


kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh. tujuan yang dicapai
dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.
Rencana pembangunan nasional dewasa ini biasanya meliputi
rencana dalam bidang ekonomi dan sosial.
Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus
dicapai negara (khususnya dalam bidang peningkatan SDM)
adalah pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan
tenaga pembangunan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus menghasilkan
tenaga yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan
pembangunan. Sedangkan secara kualitatif harus dapat
menghasilkan tenaga pembangunan yang terampil sesuai
dengan bidangnya dan memiliki jiwa pancasila.
pengelompokan wilayah mikro memiliki
fungsi tersendiri dalam perencanaan

Perencanaan pendidikan pendidikan menengah atas (SMA) hingga


pendidikan dasar (SD-TK)
Perencanaan pelayanan kesehatan dasar.
Penyuluhan pertanian. Penyediaan sarana pertanian. Perencanaan
irigasi kecil.
Pelayanan kedokteran hewan dasar.
Perencanaan koperasi serba guna.
Implementasi rencana oleh pemerintah daerah. Perencanaan jalan desa.
03.
Manajemen Kurikulum
dan Pembelajaran
a. Definisi Manajenem Kurikulum
Manajemen berasal dari kata to manage yang
artinya mengatur, manajemen biasa diartikan
sebagai seni, ilmu dan proesi. Follet (2007 : 7)
mengartikan “. Sutomo (2004 : 23)
mengatakan bahwa: “manajemen kurikulum
merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan sunggu-sungguh secara pembinaan
secara koninyu terhadap situasi belajar efektif
dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.”
c. Ruang lingkup Manajemen
Kurikulum dan Pembelajaran
antara lain:
Perencanaan Manajemen
Kurikulum dan pembelajaran

Pengorganisasian Kurikulum dan


b. Definisi Manajemen Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran Pelaksanaan Kurikulum dan
Husaini Usman (2009) Manajemen Pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran adalah
Evaluasi Kurikulum dan
meliputi seluruhkegiatan dalam Pembelajaran
rangka melaksanakan kurikulumdan
pembelajaranmelalui taahapan Pengawasan Kurikulum dan
perencanaan, pengorganisasian, Pembelajaran
denganpengarahandan pengendalian
seluruh sumber daya untuk mencapai Laporan Hasil Pembelajaran
tujuankurikulum yang telah
ditetapkan.
Artikel mengenai Manajemen
Kurikulum dan Pembelajaran

http://eprints.uny.ac.id/6799/1/ART
IKEL.pdf
“ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MANAJEMEN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN: STUDI
KASUS PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN". Artikel ini
membahas tentang penerapan manajemen
kurikulum dan pembelajaran pada Program
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai