Anda di halaman 1dari 81

MAKALAH

GOLONGAN 9, AKTINIDA DAN LAKTANIDA


Mata Kuliah : Kimia Unsur
Dosen Pengampu:
MAYA ERLIZA ANGGRAENI, S.Pd, M.Pd

Kelompok 5
Disusun Oleh
Disusun Oleh Kelompok 2 :
ORNELLA ARNIA F(223010208011)
ISTIQOMAH YUSUF S(223010208012)
FAISAL(223020208017)
ANA YUSTIANA(223020208013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Golongan 9 ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Kimia yang berjudul Makalah Golongan 9 ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Golongan 9 ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Golongan 9 ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Palangkaraya, april 2024


Penulis

Kelompok 2

Page | 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, tidak yakin- unsur
kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Tidak-tidaknya disebutkan berdasarkan kesamaan
sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan
golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat terkandung
menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia Beberapa penggunaan
logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam
meningkat dengan pesatnya perkembangan industri, baik sebagai alat, bahan
dasar,maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai penambangan logam dalam batuan.
Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah familiar dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun
karena tidak stabil dalam keadaan tidak pasti, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk
senyawanya. Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber
unsur-Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat,beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan
dan kesehatan,Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia serta cara mencegah
dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami Diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui
unsur-unsur kimia lebih spesifik lagi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi unsur-unsur golongan 9,aktinida dan laktanida ?
2. Sejarah penemuan unsur-unsur golongan 9,aktinida dan laktanida ?
3. Karateristik unsur-unsur golongan golongan 9,aktinida dan laktanida ?
4. Bagaimana kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur-unsur golongan 9,aktinida dan
laktanida ?

Page | 3
5. Bagaimana cara pembuatan golongan 9,aktinida dan laktanida?
6. Bagaimana penggunaan unsur-unsur golongan 9,aktinida dan laktanida dalam
kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi unsur-unsur golongan 9,aktinida dan aktinida
2. Mengetahui sejarah penemuan unsur-unsur 9,aktinida dan aktinida
3. Mengetahui karateristik unsur-unsur golongan 9, aktinida dan aktinida
4. Mengetahui kecendrungan sifat fisik dan sifat fisika unsur golongan 9 aktinida dan
aktinida
5. Mengetahui cara pembuatan golongan 9, aktinida dan aktinida
6. Mengetahui penggunaan unsur-unsur golongan 9, aktinida dan aktinida
dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Makalah tentang golongan 9, aktinida dan aktinida dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang sifat dan karakteristik gas mulia, termasuk sifat stabil dan
tidak reaktifnya
2. Makalah tentang golongan 9, aktinida dan aktinida dapat membahas aplikasi gas
mulia dalam berbagai industri
3. Makalah tentang golongan 9, aktinida dan aktinida dapat membahas penggunaan
golongan 9, aktinida dan aktinida dalam penelitian
4. Makalah tentang gas mulia dapat membahas manfaat golongan 9, aktinida dan
aktinida dalam kehidupan sehari-hari

Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN

A.GOLONGAN 9
2.1 Kobalt
1. Definisi kobalt
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan
nomor atom 27. Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di
alam.

2. Sejarah penemuan kobalt

Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. Kobalt adalah suatu unsurkimia
yangmemiliki lambang Co dan nomor atom 27.

Kobalt merupakan logam yang jarang ditemukan, diperkirakan hanya 20 PPm dalam
kerak bumi. Kobalt ditemukan dalam cadangan yang mengumpul sehingga produksi
tahunannya mencapai jutaan pon. Kobalt terdapat dialam sebagai senyawa sulfida,
sifat mempunyai kesamaan dengan Besi.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei
badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah
ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif
dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat
lainnya.

3. Karekteristik umum unsur Co


 Nama: Kobalt
 Lambang: Co
 Nomor-Atom: 27
 Berat atom: 58.933200 (9)
 Golongkan : 9
 Periode :4
 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
 Massa jenis [g/cm3] : 8,9
4. Sifat fisika kobal

Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal
memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung
terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar.
Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi
tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal..

1. Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan


2. Kobal bersifat logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.
3. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.
4. Penggolongan: Metalik.
5. Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan
mengandung metal serta kaya sifat magnetis.
6. Titik lebur [°C] kobalt 1494
7. Titik didih [°C] kobalt 2900

Sifat Kimia kobalt

 Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2.
 Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida, reaksi
yang terjadi adalah:
Co + 2H+ ➡Co2+ (berwarna biru) +H2
3Co + 2HN03 +6H+ ➡3Co2+ (berwarna biru) +2NO +4H2O
 Kurang reaktif
 Dapat membentuk senyawa kompleks
 Senyawanya umumnya berwarna
 Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co yang berwarna merah.
 Senyawa-senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
 Ion Co tidak stabil, tetapi kompleks kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan
maupun padatan.
 Kompleks-kompleks Co(II) dapat dioksidasi menjadi kompleks-kompleks Co(III)
 Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
 Tahan korosi
5. Pembuatan Kobalt

Unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan akan timbul hipoklorit


sodium (NaOCl) . berikut reaksinya :

2Co2+ + (NaOCl) + 4 OH- + H2O ➡ 2Co(OH)3 + NaCl

Trihidroksid Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk


membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon untuk membentuk unsur
kimia/kobalt metal.

2Co(OH)3 + 3C ➡ 4Co +3Co2

6. Reaksi-reaksi pada Kobalt

Reaksi-reaksi Pada Unsur

Co + 2H+ ➡Co2+ (berwarna biru) +H2

3Co + 2HN03 +6H+ ➡3Co2+ (berwarna biru) +2NO +4H2O

Kompleks kobalt (II)

[Co(H2O)6]2+ ➡ [Co(H2O)4]2++2H2O

Penambahan Cl- berlebih kepada larutan merah jambu dari ion akuo mudah
menghasilkan spesies tetrahedral biru

[Co(H2O)6]2+ + 4 Cl- ➡ [CoCl4]2- (berwarna biru) +6H2O

Kompleks kobalt (III)

Dengan adanya ion OH-, kobalt(III) hidroksida mudah dioksidasi oleh udara menjadi
hidrat oksida berwarna hitam.

CoO(OH)(S) + H2O + e ➡ Co(OH)2(S) + OH

7. Kegunaan kobalt

Kobal terutama digunakan untuk membuat campuran dengan logam lain, dan juga
molekul CO nya berikatan koordinasi dengan atom Fe Pd hemoglobin, menggantikan
molekul Oksigen yng dibawa oleh hemoglobin. Kobal juga banyak digunakan dalam
pembuatan paduan logam yang tahan karat.

1. Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico,
alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit,
mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan
berat,peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang
digunakan dengan kecepatan tinggi.
2. Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.
3. Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin
pancaran.
4. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan
perlawanan ke oksidasi.
5. Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna
biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail
gigi. Garam kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru
Thenard..
6. Digunakan sebagai campuran pigmen cat.
7. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta.

2.2 Rodium
1. Definisi
Rodium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Rh dan nomor atom 45. Ia
adalah sebuah logam transisi yang sangat langka, berwarna putih keperakan, keras,
dan tahan korosi. Ia merupakan salah satu logam mulia dan anggota golongan platina.
Ia hanya memiliki satu isotop alami: 103Rh. Rodium alami biasanya ditemukan
sebagai logam bebas atau sebagai paduan dengan logam serupa dan jarang ditemukan
sebagai senyawa kimia dalam mineral seperti bowieit dan rodplumsit. Ia adalah salah
satu logam berharga yang paling langka dan paling berharga.
2. Sejarah penemuan unsur-unsur
Rodium ditemukan dalam bijih platina atau nikel dengan anggota logam golongan
platina lainnya. Ia ditemukan pada tahun 1803 oleh William H. Wollaston dalam
salah satu bijih tersebut, dan dinamai sesuai warna mawar dari salah satu senyawa
klorinnya.
3. Karakteristik unsur-unsur
Rodium adalah sebuah logam keras, keperakan, dan tahan lama yang memiliki
pantulan tinggi. Logam rodium biasanya tidak membentuk oksida, bahkan ketika
dipanaskan. Oksigen diserap dari atmosfer hanya pada titik lebur rodium, tetapi
dilepaskan pada pemadatan. Rodium memiliki titik lebur yang lebih tinggi dan
kepadatan yang lebih rendah daripada platina. Ia tidak dapat diserang oleh
kebanyakan asam: ia benar-benar tidak larut dalam asam nitrat dan sedikit larut
dalam air raja.
4. Bagaimana kecenderungan sifat fisik dan kimia
Sifat fisik Rhodium
Bijih rhodium, juga dikenal sebagai bijih yang mengandung rhodium, memiliki
beberapa sifat fisik yang menjadi ciri khas logam langka dan berharga ini. Beberapa
sifat fisik utama bijih rhodium meliputi:
a. Warna : Bijih rhodium umumnya berwarna gelap, mulai dari abu-abu tua hingga
hitam. Warna gelap ini sering kali disebabkan oleh adanya mineral atau senyawa
lain dalam endapan bijih.
b. Kepadatan : Bijih rhodium biasanya padat dan berat, dengan kepadatan berkisar
antara 10 hingga 18 gram per sentimeter kubik (g/cm³), tergantung pada
mineralogi spesifik dan komposisi bijih.
c. Kekerasan : Kekerasan bijih rhodium dapat bervariasi tergantung pada mineral
spesifik yang ada, namun umumnya cukup keras. Skala kekerasan Mohs, yang
berkisar antara 1 (paling lembut) hingga 10 (paling keras), memperkirakan
kekerasan rhodium berada di antara 6 dan 7.
d. Titik leleh dan titik didih: Rhodium memiliki titik leleh tinggi yaitu 1.964 derajat
Celsius (3.567 derajat Fahrenheit) dan titik didih tinggi 3.695 derajat Celsius
(6.663 derajat Fahrenheit). Titik leleh dan titik didih yang tinggi mencerminkan
sifat logam bijih rhodium.
e. Konduktivitas : Rhodium adalah konduktor listrik dan panas yang baik, dan sifat
ini juga terdapat dalam bijih rhodium. Mineral yang mengandung rhodium dalam
bijihnya dapat menunjukkan konduktivitas logam, sehingga berguna dalam
aplikasi industri tertentu.
f. Sifat magnetik : Rhodium pada dasarnya tidak bersifat magnetis, dan bijih
rhodium biasanya tidak bersifat magnetis kecuali jika mengandung mineral
magnetik lain sebagai pengotor.
g. Struktur kristal : Mineral yang mengandung rhodium dalam bijih dapat
menunjukkan berbagai struktur kristal tergantung pada mineralogi spesifiknya.
Rhodium sulfida (Rh2S3), misalnya, mengkristal dalam struktur trigonal.

Sifat kimia bijih rhodium

Sifat kimia bijih rhodium, juga dikenal sebagai bijih yang mengandung rhodium,
terutama ditentukan oleh komposisi kimia mineral dan senyawa yang ada dalam bijih
tersebut. Beberapa sifat kimia utama bijih rhodium meliputi:

a. Komposisi : Bijih rhodium biasanya mengandung rhodium (Rh) sebagai salah satu
komponen utama, bersama dengan logam golongan platina (PGM) lainnya seperti
platina (Pt), paladium (Pd), dan unsur lain seperti emas (Au), perak ( Ag),
tembaga (Cu), nikel (Ni), dan belerang (S). Komposisi pasti bijih rhodium dapat
bervariasi tergantung pada deposit dan lokasi tertentu.
b. Keadaan oksidasi : Rhodium dapat menunjukkan keadaan oksidasi yang berbeda,
seperti +1, +2, +3, +4, dan +5, dalam berbagai senyawa kimia. Rhodium dalam
keadaan aslinya (bentuk unsur) biasanya tidak reaktif dan stabil, namun dapat
membentuk berbagai senyawa kimia dengan unsur lain dalam bijih.
c. Reaktivitas : Bijih rhodium umumnya stabil dan tidak reaktif dalam kondisi
atmosfer normal. Namun, ia dapat bereaksi dengan bahan kimia tertentu, seperti
asam atau zat pengoksidasi kuat, dalam kondisi tertentu. Reaktivitas bijih rhodium
bergantung pada mineral dan senyawa spesifik yang ada, serta kondisi lingkungan.
d. Aktivitas katalitik : Rhodium adalah katalis yang sangat efektif, dan sifat ini juga
terdapat dalam bijih rhodium. Mineral yang mengandung rhodium dalam bijih
dapat menunjukkan aktivitas katalitik, yang menjadikannya berharga untuk proses
kimia tertentu. Misalnya, mineral yang mengandung rhodium dapat digunakan
sebagai katalis pada konverter katalitik otomotif untuk mengurangi emisi dari
mesin pembakaran.
e. Kelarutan : Kelarutan bijih rhodium bergantung pada mineral dan senyawa
spesifik yang ada dalam bijih tersebut. Rhodium dapat membentuk berbagai
senyawa kimia yang memiliki sifat kelarutan berbeda dalam pelarut berbeda dan
kondisi berbeda. Misalnya rhodium sulfida (Rh2S3) tidak larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam asam tertentu.
f. Stabilitas : Rhodium adalah logam yang relatif stabil, dan bijih rhodium umumnya
stabil dalam kondisi lingkungan normal. Namun, beberapa mineral yang
mengandung rhodium dalam bijih mungkin rentan terhadap pelapukan atau
perubahan kimia seiring berjalannya waktu, yang dapat mempengaruhi sifat dan
stabilitas kimianya
5. Bagaimana cara pembuatan
Rhodium dibuat dengan menggunakan limbah plitchblende yang merupakan bijih
mineral yang dihasilkan oleh uranium Pembuatan radium ini ditemikan oleh Pierre
Cumedan Marie Currie. Ekstraksi industri rhodium kompleks seperti logam yang
terjadi pada bijih dicampur dengan logam lain seperti paladium, perak, platinum, dan
emas.
6. Bagaimana penggunaan unsur-unsur
Rodium digunakan sebagai bahan paduan untuk mengeraskan dan meningkatkan
ketahanan korosi platina dan paladium. Paduan ini digunakan dalam belitan tanur,
busing untuk produksi serat kaca, unsur termokopel, elektroda untuk busi pesawat
udara, dan krus laboratorium. Kegunaan lainnya meliputi:

a. Kontak listrik, di mana ia dihargai karena ketahanan listriknya yang kecil,


ketahanan kontaknya yang kecil dan stabil, serta ketahanan korosinya yang besar.
b. Pelapisan rodium melalui penyepuhan atau penguapan sangatlah keras dan
berguna untuk instrumen optic.
c. Filter dalam sistem mammografi untuk karakteristik sinar-X yang dihasilkannya.
d. Pendeteksi neutron rodium digunakan dalam reaktor nuklir untuk mengukur
tingkat fluks neutron.
7. Reaksi-reaksi
Reaksi rhodium dengan udara
Rhodium sebagian besar kebal terhadap serangan atmosfer. Jika dipanaskan dengan
oksigen pada suhu 600°C, logam rhodium menghasilkan rhodium (III) oksida,
Rh 2 O 3 .

4Rh(s) + 3O 2 (g) → 2Rh 2 O 3 (s) [abu-abu tua]


Biasanya unsur-unsur blok d baris kedua dan ketiga menunjukkan sifat kimia yang
serupa, tetapi dalam kasus ini, iridium (tepat di bawah rhodium dalam tabel
periodik) terbakar menghasilkan iridium (IV) oksida, IrO 2 . Ada laporan mengenai
RhO 2 , namun tampaknya tidak memiliki karakteristik yang baik.

Reaksi rhodium dengan air


Rhodium tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.
Reaksi rhodium dengan halogen
Rhodium logam bereaksi langsung dengan gas fluor untuk membentuk rhodium(VI)
fluorida yang sangat korosif, RhF 6 . Bahan ini, dengan hati-hati, dapat dipanaskan
untuk membentuk rhodium(V) fluorida, yang memiliki struktur tetramerik berwarna
merah tua [RhF 5 ] 4 .

Rh(s) + 3F 2 (g) → RhF 6 (s) [hitam]


Trihalida rhodium(III) fluorida, IrCl 3 , rhodium(III) klorida, IrCl 3 , dan
rhodium(III) bromida, IrBr 3 , dapat dibentuk melalui reaksi langsung logam dengan
halogen dalam kondisi anhidrat (kering).
2Rh(s) + 3F 2 (g) → 2RhF 3 (s) [merah]
2Rh(s) + 3Cl 2 (g) → 2RhCl 3 (s) [merah]
2Rh(s) + 3Br 2 (g) → 2RhBr 3 (s) [merah-coklat]

Reaksi rhodium dengan asam


Logam rhodium sangat inert terhadap reaksi dengan asam, termasuk aqua regia
(campuran asam klorida, HCl, dan asam nitrat, HNO 3 , yang dikenal karena
kemampuannya melarutkan logam emas).

2.3 Iridium
1. Definisi
Iridium adalah unsur kimia dengan simbol Ir dan nomor atom 77. Logam transisi
yang sangat keras, rapuh, berwarna keperakan putih dari kelompok platinum. Iridium
adalah elemen terpadat kedua (setelah osmium). Ini juga merupakan logam dengan
korosi yang paling kuat, bahkan pada suhu setinggi 2000° C. Meskipun hanya garam
cair dan halogen tertentu yang korosif terhadap iridium padat, debu iridium yang
terbagi halus jauh lebih reaktif dan mudah terbakar.
Kebanyakan iridium yang ditemukan secara alami merupakan paduan dengan
osmium (osmiridium), meskipun sumber komersial utamanya adalah lumpur anoda
yang terbentuk dari pemurnian elektro tembaga. Kegunaan iridium bergantung pada
kekerasan dan ketahanan korosinya: ia digunakan. Sebagai paduan dengan osnium
pada bantalan, ujung pulpen, dan sebagai reflektor pada teleskop sinar-X. Garam
iridium digunakan dalam proses Cativa untuk karbonilasi metanol yang
menggantikan proses Monsanto berbasis rhodium (Bagian 25.9). Juga tidak.
Rhodium atau iridium diketahui memiliki peran biologis, namun garam dari
keduanya agak beracun jika tertelan.
2. Sejarah Penemuan Unsur – Unsur
Orang Amerika Selatan dan Etiopia kuno telah menggunakan platinum bersama
dengan iridium. Iridium ditemukan sebagai pengotor dalam logam platina oleh
Smithson Tennant pada tahun 1803. Ketika platina dilarutkan dalam aqua regia,
iridium muncul sebagai residu gelap yang tidak larut, yang kemudian diidentifikasi
sebagai logam baru. Nama iridium diberikan oleh Tennant setelah dewi Yunani Iris
(Dewi pelangi), karena logam yang baru ditemukan ini membentuk senyawa warna
dan garam yang bervariasi.
Iridium adalah salah satu elemen paling langka di kerak bumi, dengan produksi
tahunan dan konsumsi hanya tiga ton. Ir dan 193 ir adalah satu-satunya isotop iridium
alami, dan juga satu isotop stabil; Yang terakhir adalah lebih banyak dari keduanya.
Senyawa Iridium terpenting yang digunakan adalah garam dan asam yang terbentuk.
Dengan klorin, meskipun Iridium juga membentuk sejumlah senyawa organologam
yang digunakan dalam katalisis industri, dan dalam penelitian. Logam iridium
digunakan saat ketahanan korosi tinggi pada suhu tinggi dibutuhkan, seperti pada
busi berkinerja tinggi, cawan lebur untuk rekristalisasi semikonduktor pada suhu
tinggi, dan elektroda untuk produksi klorin dalam proses kloralkali. Radioisotop
Iridium digunakan di beberapa generator termoelektrik radioisotop.
Iridium ditemukan di meteorit dengan kelimpahan jauh lebih tinggi daripada di kerak
bumi. Untuk alasan Ini, Iridium melimpah yang luar biasa tinggi di lapisan tanah liat
pada batas Kapur Paleogene memunculkan hipotesis Alvarez bahwa dampak dari
benda luar angkasa besar-besaran menyebabkan kepunahan dinosaurus dan banyak
spesies lainnya 66 juta. Tahun yang lalu. Demikian pula, anomall iridium pada
sampel Inti dari Samudra Pasifik memberi kesan dampak Eltaninsekitar 2,5 juta tahun
yang lalu.
Diperkirakan bahwa jumlah total Iridium di planet bumi jauh lebih tinggi daripada
yang diamati pada batuan kerak bumi, namun seperti logam grup platinum lainnya,
kepadatan dan kecenderungan iridium yang tinggi untuk ikatan dengan besi
menyebabkan sebagian besar Iridium turun di bawah kerak saat planet ini masih
muda dan masih cair.
3. Karateristik unsur-unsur
Iridium dianggap sebagai logam Nobel karena reaktivitasnya yang rendah. Itu tidak
bereaksi dengan logam cair, asam atau silikat. Namun, garam tertentu, termasuk
kalium dan natrium sianida dapat bereaksi dengan iridium pada suhu tinggi. Iridium
juga bereaksi dengan fluor pada suhu tinggi.
Iridium adalah logam transisi perak berwarna keputihan. Ini adalah padatan rapuh
pada suhu dan tekanan standar. Ini adalah logam yang sangat padat dan dianggap
sebagai unsur terpadat ke -2 (22,56 g/cm 3 ). Iridium dianggap sebagai logam yang
paling tahan korosi dan tidak bereaksi dengan air atau oksigen bahkan pada suhu
tinggi [3]. Dalam bentuk bubuk, iridium sangat mudah terbakar. Indium memiliki
titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi. Ini bisa menjadi konduktor super pada
suhu lebih rendah dari 0,14K [?]. Indium memiliki kemampuan luar biasa dalam
menahan deformasi dan sangat kaku. Indium tahan terhadap sebagian besar asam dan
basa. Ini adalah logam yang sangat mahal.
4. Bagaimana kecenderungan sifat fisik dan kimia
1. Sifat Kimia
Satu troy ons (31,1035 gram) iridium yang dilebur menggunakan tanur busur.
Merupakan salah satu anggota logam golongan platina, iridium memiliki warna
putih, menyerupai platina, tetapi dengan semburat agak kekuningan. Karena
kekerasannya, kerapuhannya, dan titik leburnya yang sangat tinggi, iridium padat
sulit dibentuk, dikerjakan, atau dikerjakan dengan mesin; dengan demikian
metalurgi bubuk umumnya digunakan sebagai gantinya. Ia adalah satu-satunya
logam yang dapat mempertahankan sifat mekanik yang baik di udara pada suhu di
atas 1.600 °C (2.910 °F). Ia memiliki titik didih tertinggi ke-10 di antara semua
unsur dan menjadi superkonduktor pada suhu di bawah 0,14 K (−273,010 °C;
−459,418 °F).

Modulus elastisitas iridium adalah yang tertinggi kedua di antara semua logam,
hanya dilampaui oleh oosmium. ini, bersama dengan modulus geser yang tinggi
dan angka yang sangat rendah untuk rasio Poisson (hubungan terikan longitudinal
dengan terikan lateral), menunjukkan tingkat kekakuan dan ketahanan yang tinggi
terhadap deformasi yang membuat fabrikasinya menjadi komponen yang berguna
menjadi masalah yang sangat sulit. Terlepas dari keterbatasan ini dan biaya
iridium yang tinggi, sejumlah aplikasi telah dikembangkan di mana kekuatan
mekanik merupakan faktor penting dalam beberapa kondisi yang sangat parah
yang dihadapi dalam teknologi modern.

Kepadatan iridium terukur hanya sedikit lebih rendah (sekitar 0,12%) daripada
osmium, logam terpadat yang diketahui. Beberapa ketidakjelasan terjadi
mengenai unsur mana yang lebih padat, karena kecilnya perbedaan kepadatan dan
kesulitan dalam mengukurnya secara akurat,[14] tetapi, dengan peningkatan
akurasi pada faktor yang digunakan untuk menghitung kepadatan, data
kristalografi sinar-X menghasilkan kepadatan sebesar 22,56 g/cm3 (0,815 lb/cu
in) untuk iridium dan 22,59 g/cm3 (0,816 lb/cu in) untuk osmium.

Iridium sangatlah rapuh, hingga pada titik di mana ia sulit untuk dilas karena zona
yang terkena panas akan retak, tetapi dapat dibuat lebih ulet dengan
menambahkan sejumlah kecil titanium dan zirkonium (0,2% dari masing-masing
tampaknya bekerja dengan baik). Kekerasan Vickers platina murni adalah 56 HV,
sedangkan platina dengan 50% iridium dapat mencapai lebih dari 500 HV.

2. Sifat Kimia
Iridium adalah logam paling tahan korosi yang diketahui: ia tidak dapat diserang
oleh berbagai asam, termasuk air raja. Dengan adanya oksigen, ia bereaksi
dengan garam sianida. Oksidan tradisional juga bereaksi, termasuk halogen dan
oksigen pada suhu yang lebih tinggi. Iridium juga bereaksi langsung dengan
belerang pada tekanan atmosfer untuk menghasilkan iridium disulfida.
5. Bagaimana cara pembuatan
Iridium adalah salah satu elemen terlangka di kerak bumi, dengan kelimpahan hanya
sekitar 0,0000002%. Karena kelangkaannya, iridium tidak diproduksi melalui proses
penambangan tradisional seperti kebanyakan logam lainnya. Berikut adalah dua
metode utama untuk mendapatkan iridium:
1. Ekstraksi dari Hasil Samping Pemurnian Logam Lain:
Sumber Utama: Iridium sering ditemukan sebagai impuritas dalam bijih nikel
dan tembaga. Saat bijih ini diolah untuk mengekstrak nikel dan tembaga, iridium
juga ikut terkontaminasi. Proses pemurnian nikel dan tembaga yang rumit
kemudian memisahkan iridium dari logam lain.
Metode: Beberapa metode ekstraksi yang umum digunakan termasuk:
Presipitasi: Senyawa iridium yang larut dalam air diendapkan dengan
menambahkan bahan kimia lain.
Pertukaran ion: Iridium ditukar dengan ion lain pada resin penukar ion.
Elektrorefinasi: Iridium dipisahkan dari logam lain menggunakan arus listrik.
2. Sintesis melalui Iradiasi Isotop:
Tujuan: Iridium-192, isotop radioaktif iridium, digunakan dalam pengobatan
kanker dan terapi radiasi. Isotop ini tidak ditemukan di alam, sehingga harus
disintesis.
Metode: Sintesis Iridium-192 dilakukan melalui proses iradiasi isotop lain, yaitu
Iridium-191, dengan neutron di dalam reaktor nuklir. Reaksi ini menghasilkan
Iridium-192 yang tidak stabil, yang kemudian meluruh dengan memancarkan
sinar gamma berenergi tinggi.
6. Bagaimana penggunaan unsur-unsur
Iridium banyak digunakan dalam industri elektronik dan terutama digunakan sebagai
bahan pelapis.
Iridium digunakan sebagai katalis dalam berbagai industri kimia, seperti proses
Cativa yang melibatkan pembentukan asam asetat dari metanol melalui karbonilasi.
Paduan osmium-iridium digunakan untuk membuat bantalan kompas, ujung pulpen,
dan timbangan yang digunakan untuk presisi.
Paduan iridium digunakan untuk membuat titik kontak listrik pada busi.
Iridium digunakan untuk membuat mesin pesawat karena ketahanannya yang tinggi
terhadap korosi dan panas.
Isotop radioaktif iridium, iridium-192 digunakan dalam pembuatan generator energi.
7. Reaksi- Reaksi
1. Reaksi iridium dengan udara
Iridium sebagian besar kebal terhadap serangan atmosfer. Jika dipanaskan dengan
oksigen, logam iridium menghasilkan iridium (IV) oksida, IrO 2 .
Ir(s) + O 2 (g) → IrO 2 (s) [hitam]
Biasanya unsur-unsur blok d baris kedua dan ketiga menunjukkan sifat kimia
yang serupa, tetapi dalam kasus ini, rhodium (tepat di atas iridium dalam tabel
periodik) terbakar menghasilkan rhodium (III) oksida, Rh 2 O 3 . Jika Ir 2 O 3
terbentuk pada reaksi di atas, ia harus teroksidasi lebih lanjut menjadi IrO 2.

2. Reaksi iridium dengan air


Iridium tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.

3. Reaksi iridium dengan halogen


Iridium logam bereaksi langsung dengan gas fluor untuk membentuk iridium(VI)
fluorida yang sangat korosif, IrF 6 . Bahan ini, dengan hati-hati, dapat dipanaskan
untuk membentuk iridium(V) fluorida, yang mempunyai struktur tetramerik
kuning [IrF 5 ] 4 .
Ir(s) + 3F 2 (g) → IrF 6 (s) [kuning]
Trihalida iridium(III) fluorida, IrCl 3 , iridium(III) klorida, IrCl 3 , iridium(III)
bromida, IrBr 3 , dan iridium(III) iodida, IrI 3 , dapat dibentuk melalui reaksi
langsung logam dengan halogen dalam kondisi anhidrat (kering). Dalam kasus
fluor, beberapa [IrF 5 ] 4 juga dapat terbentuk.
2Ir(s) + 3F 2 (g) → 2IrF 3 (s) [hitam]
2Ir(s) + 3Cl 2 (g) → 2IrCl 3 (s) [merah]
2Ir(s) + 3Br 2 (g) → 2IrBr 3 (s) [merah-coklat]
2Ir(s) + 3I 2 (g) → 2IrI 3 (s) [coklat tua]
4. Reaksi iridium dengan asam
Logam iridium bersifat inert terhadap reaksi dengan asam, termasuk aqua regia
(campuran asam klorida, HCl, dan asam nitrat, HNO3, yang dikenal karena
kemampuannya melarutkan logam emas).
5. Reaksi iridium dengan basa
Iridium tidak dapat bereaksi dengan basa.

2.4 Meitrenium
1. Definisi
Meitnerium tidak terjadi secara alami di kerak bumi. Meitnerium pertama kali
disintesis oleh ilmuwan Jerman di Pusat Penelitian Ion Berat GSI di Darmstadt,
Jerman pada tahun 1984 menggunakan reaksi nuklir 209 Bi ( 58 Fe, n) 266 MtHs. Nama
unsur ini diambil dari nama fisikawan, Lise Meitner (Gbr. IUPAC.109.1), yang
menemukan unsur protaktinium. Meitnerium hanya digunakan untuk penelitian
ilmiah.
2. Sejarah penemuan unsur-unsur
Meitnerium pertama kali diproduksi oleh Peter Armbruster, Gottfried Münzenber dan
tim mereka yang bekerja di Gesellschaft für Schwerionenforschung di Darmstadt,
Jerman pada tahun 1982. Mereka membombardir atom bismut-209 dengan ion besi-
58 dengan alat yang dikenal sebagai akselerator linier. Ini menghasilkan atom
meitnerium-266, sebuah isotop dengan waktu paruh sekitar 3,8 milidetik (0,0038
detik), dan sebuah neutron bebas. Isotop Meitnerium yang paling stabil, meitnerium-
278, memiliki waktu paruh sekitar 8 detik. Ia meluruh menjadi bohrium-274 melalui
peluruhan alfa.
Jefferson Lab, Departemen Energi AS Pada tanggal 29 Agustus 1982, fisikawan di
Laboratorium Penelitian Ion Berat, Darmstadt, Jerman Barat membuat dan
mengidentifikasi unsur 109 dengan mengebom target 209 Bi dengan inti
percepatan 58 Fe. Jika energi gabungan dua inti cukup tinggi, gaya tolak menolak antar
inti dapat diatasi. Dalam percobaan ini, pemboman target diperlukan selama
seminggu untuk menghasilkan satu inti yang menyatu. Tim mengkonfirmasi
keberadaan unsur 109 melalui empat pengukuran independen. Atom yang baru
terbentuk mundur dari target dengan kecepatan yang diperkirakan dan dipisahkan dari
inti yang lebih kecil dan lebih cepat melalui filter kecepatan yang baru
dikembangkan. Waktu penerbangan ke detektor dan energi tumbukan diukur dan
ternyata sesuai dengan nilai prediksi. Inti 266 X mulai meluruh 5 ms setelah menabrak
detektor. Partikel alfa berenergi tinggi dipancarkan, menghasilkan 262/107 X.
Ini pada gilirannya memancarkan partikel alfa, menjadi 258/105 Db , yang pada gilirannya
menangkap elektron dan menjadi 258/104 Rf. Ini pada gilirannya membusuk menjadi
nuklida lainnya. Eksperimen ini menunjukkan kelayakan penggunaan teknik fusi
sebagai metode pembuatan inti baru yang berat.
3. Karateristik unsur-unsur
Meitnerium adalah logam radioaktif sintetis dan hanya diproduksi dalam jumlah kecil.
4. Bagaimana kecenderungan sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik Meitnerium

Massa Atom Relatif 278

Warna/Penampilan Tidak dikenal

Bau Tidak dikenal

Titik didih Tidak dikenal

Titik lebur Tidak dikenal

Titik beku Tidak dikenal

Kepadatan Tidak dikenal

Nyatakan pada suhu Kamar Padat

Sifat lunak Tidak dikenal

Kekerasan Tidak dikenal

Konduktivitas listrik Tidak dikenal

Sifat Kimia Meitnerium


Sifat mudah terbakar Tidak dikenal

Radioaktivitas Sangat radioaktif

Keadaan oksidasi/bilangan oksidasi [ +3 ], [ +4 ]


Data Atom Meitnerium
Nomor atom 109

Elektron Valensi 6d 7 7s 2

Konfigurasi electron [Rn] 5f 14 6d 7 detik 2

Struktur atom

– Jumlah Elektron 109

– Jumlah Proton 109

– Jumlah Neutron 169

Jari-jari Atom

– Jari-jari Atom Tidak dikenal

– Radius Kovalen ((Å)) 1.29

Afinitas Elektron Tidak dikenal

Keelektronegatifan Tidak dikenal

Energi ionisasi Tidak dikenal


5. Bagaimana cara pembuatan

Meitnerium adalah logam radioaktif sintetis, dibuat melalui pemboman nuklir, dan
hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Meitnerium diproduksi dengan cara
membombardir 209 Bi dengan 58 Fe yang menghasilkan satu atom dari isotop 266 Mt.
Isotop:
Meitnerium memiliki 7 isotop yang umur paruhnya diketahui, dengan jumlah massa
278
266-278. Tidak ada yang stabil. Isotop yang paling stabil adalah Mt, dengan waktu
paruh 8 detik.

6. Bagaimana penggunaan unsur-unsur


Karena hanya sejumlah kecil meitnerium yang pernah diproduksi, saat ini meitnerium
tidak digunakan di luar penelitian ilmiah dasar.
tidak ditemukan di alam, dan kurang dari 10 atom yang pernah disintesis di
laboratorium. Jadi, tidak ada aplikasi komersial penting selain penelitian ilmiah.
Waktu paruh Mt yang pendek membuat percobaan untuk menentukan ikatan, reaksi,
dengan unsur lain, atau mempelajari sifat-sifatnya tidak mungkin dilakukan
B.GOLONGAN AKTINIDA DAN LANTANIDA

2.5. Pengertian Aktinida

Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur


antara aktinium dan lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89
sampai dengan 103. Seri ini dinamakan menurut unsur aktinium. Semua aktinida,
kecuali lawrensium merupakan unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida
adalah radioaktif, dengan hanya aktinium, torium, danuranium yang secara alami
ditemukan di kulit bumi.
Unsur-unsur aktinida merupakan unsur transisi dalam, karena memiliki sifat
yang mirip dengan unsur transisi Aktinium (nomor atom 57). sebagai contoh unsur
Thorium (Th) dengan nomor atom 90 konfigurasi elektronnya 54[Xe] 6s 2 4f14 5d10 6p6
7s5 5f2 subkulit terakhirnya 5f2 7s5 sehingga golongan aktinida memiliki subkulit 5f.
Golongan transisi dalam ditentukan berdasarkan jenis subkulitnya.
Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida bersifat
radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah
torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium(U). Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan
digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam jumlah besar
untuk bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip dengan
laktanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk mencapai
kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir. Adapun unsur-unsur dari
aktinida yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium(Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm), Berkelium (Bk),
Kalifornium(Cf),Einsteinium (Es), Fermium (Fm), Mendelevium (Md), Nobelium(No), dan
Lawrensium (Lr).
2. 2 Jenis-Jenis Unsur dan Sifat – Sifat unsur Aktanida

Sifat-sifat kimia dan fisika masing-masing unsur :

1. Actinium(Ac)
Definisi
Aktinium adalah logam radioaktif. Ini adalah unsur ketiga di baris 7 tabel
periodik. Ia sering dianggap sebagai aktinida pertama, sekelompok “logam transisi
dalam”. Baru-baru ini ditemukan, logam ini telah menjadi logam yang berguna dalam
penelitian laboratorium selama satu abad terakhir.
Aktinium adalah logam tanah jarang. Hal ini ditemukan dalam jumlah kecil
dalam bijih uranium dan kadang-kadang bijih thorium. Konsentrasi alaminya yang
rendah dan kemiripannya dengan lantanida yang terdapat dalam jumlah besar
membuat pemisahan aktinium dari bijihnya menjadi sangat sulit, memakan waktu,
dan tidak praktis. Kromatografi ion dan ekstraksi pelarut biasanya digunakan untuk
pemisahan. Sebaliknya, aktinium dibuat dengan membombardir radium dengan
neutron di dalam reaktor nuklir. Metode ini dapat digunakan untuk membuat logam
aktinium dengan kemurnian 98%. Perkiraan kelimpahan kerak aktinium adalah sekitar
5,5˟10-10 miligram per kilogram.
Sejarah
Actinium ditemukan oleh Andre Debierne di prancis pada tahun 1902 F.Geisel,
peneliti dibidang teknik pemisahan oksida langka di bumi menemukan actinium
murni. Actinium merupakan radioaktif berbahaya. Sifat kimia actinium serupa dengan
unsur jarang di bumi sepertilantanium. Actinium ditemukan secara alami di bijih
uranium, dan actinium 150 kali lebih radioaktif dibanding radium.

Karakteristik unsur
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Aktinium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Ac
 Nomor atom : 89
 Nomor massa : 227,0278 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn]6d1 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 18, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 10 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1050° C (1323 K; 1922°F)
 Titik didih : 3471 K (3198°C;5788°F)
 Kalor lebur : 14 kJ/mol
 Kalor Uap : 400 kJ/mol
 Kapasitas kalor : (25 °C) 27.2 J/(mol·K)
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Kubus
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.1 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 499 kJ/mol (Pertama); 1170 kJ/mol (Kedua)
 Jari-jari atom : 195 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 12 W/(m·K)
Persenyawaan Actinium
- HIDRIDA
Membentuk Aktinium dihidrida AcH2
- HALIDA
Membentuk trihalida dengan beberapa halogen dengan temperatur tertentu
Fluorida à Ac(OH)3 + 3HF +700°C → AcF3 + 3H2O (Aktinium Trifluorida)
Klorida à Ac2O3 + 6NH4Cl + 250°C → 2AcCl3 + 6NH3 + 3H2O (Aktinium
Triklorida)
- Bromida à Ac2O3 + 2AlBr3+ 750°C → 2AcBr3 + Al2O3 (Aktinium Bromida)
- Data Lengkap Sifat Fisik dari Actinium

Kelompok: Logam Aktinida

Warna: Putih keperkan

atom berat: (227), isotop tidak stabil

Bentuk: Padat

Titik leleh: 1050 o C, 1323 K

Titik didih: 3199 o C, 3471 K

Jumlah Elektron: 89

Jumlah Proton: 89

Jumlah Neutron: 138


Kulit elektron: 2,8,18,32,18,9,2

Konfigurasi Elektron: [Rn] 6d 1 7s 2

Kepadatan @ 20 o C: 10,07 gram/ cm3

volume atom: 22,54 cm 3 /mol

Struktur: fcc: kubik berpusat muka

kekerasan: mohs

Kapasitas panas Khusus 27,2 J mol -1 K -1

Panas fusi 14,2 kJ mol -1

Atomisasi panas 406 kJ mol -1

Panas penguapan 400 kJ mol -1

Energi ionisasi pertama 499 kJ mol -1

Energi ionisasi kedua 1170 kJ mol -1

Energi ionisasi ketiga –

Afinitas elektron –

Bilangan oksidasi minimal 0

Bilangan oksidasi minimal 0


Bilangan Oksidasi maksimal 3

Bilangan Oksidasi maksimal 3

Keelektronegatifan (Scala Pauling) 1.1

Polaritas volume 32.1 Å 3

Reaksi dengan udara Pelan, w/ht, ⇒ Ac 2 O 3

Reaksi dengan 15 M HNO 3 Pelan, ⇒ Ac(NO 3 ) 3

Rekasi dengan HCl 6 M Pelan, ⇒ H 2 , AcCl 3

Reaksi dengan NaOH 6 M –

Oksida Ac 2 O 3

Hidrida (s) ach 2

Klorida accl 3

Jari-jari atom 195 sore

Jari-jari ionik (1+ ion) –

Jari-jari ionik (ion 2+) –

Jari-jari ionik (ion 3+) 112 malam

Jari-jari ionik (1- ion) –

Jari-jari ionik (2- ion) –


Jari-jari ionik (3- ion) –

Konduktivitas termal –

Konduktivitas listrik –

Konduktivitas listrik –

Titik beku: 1050 o C, 1323 K

Sifat kimia
Aktinium terletak di periode tujuh dan golongan tiga tabel periodik. Itu terletak tepat di
bawah lantanum dan perilaku kimianya serupa. Aktinium adalah aktinida pertama.
Mungkin ada sedikit perbedaan pendapat karena dengan menggunakan struktur
elektroniknya, aktinida dicirikan oleh pengisian subkulit 5f secara bertahap tetapi
aktinium tidak memiliki elektron di subkulit 5f sehingga mungkin juga cocok dengan
unsur golongan tiga. Aktinium bereaksi cepat dengan oksigen dan uap air di udara
membentuk lapisan putih oksida logam. Ini menghentikan oksidasi lebih lanjut. Aktinium
berada dalam keadaan oksidasi +3 seperti kebanyakan aktinida dan ion-ionnya tidak
berwarna dalam larutan. Senyawa yang terbentuk Membentuk halida. Aktinium
trifluorida dapat diproduksi dalam larutan atau reaksi padat. Dalam larutan, dilakukan
pada suhu kamar dengan menambahkan asam fluorida ke dalam larutan yang
mengandung ion aktinium. Aktinium triklorida diperoleh dengan mereaksikan aktinium
oksalat atau hidroksida dengan uap karbon tetraklorida pada suhu di atas 960˚C. Ini juga
membentuk hidrida. Aktinium hidrida diperoleh dengan mereduksi aktinium triklorida
dengan kalium pada suhu 300˚C. Aktinium sulfida dapat diproduksi dengan memanaskan
aktinium oksalat dengan uap hidrogen sulfida pada suhu 1400˚C selama beberapa menit.
Hal ini menghasilkan senyawa hitam yang dihasilkan.
Cara pembuatan
Kegunaan
Actinium digunakan sebagai tenaga listrik panas dan sumber nuklir.
 Aktinium langka dan harganya mahal. Namun ia tidak memiliki kegunaan industri
yang signifikan, berikut adalah beberapa kegunaannya.
 Ini digunakan dalam imunoterapi radio. Actinium-225 memiliki waktu paruh 10 hari.
 Ketika meluruh, ia memancarkan partikel alfa. Hal ini dapat menyebabkan radiasi
energi tinggi pada tumor.
 Ini digunakan dalam penelitian laboratorium.
 Actinium-225 digunakan dalam pengobatan untuk menghasilkan 213Bi dalam
generator yang dapat digunakan kembali.
 Sumber neutron yang sangat bagus. Ini karena aktinium memiliki radioaktif sekitar 150
kali lipat dari radium.
 Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas actinium-225 dalam pengobatan kanker
prostat.

2. Torium(Th)
Definisi
Torium adalah unsur ke-90 dalam tabel periodik yang memiliki kapasitas terberat kedua di
Bumi sehingga unsur keperakan, berkilau, dan radioaktif dengan potensi sebagai alternatif
uranium dalam bahan bakar reaktor nuklir.
Thorium merupakan unsur yang “fertil”, artinya bila menyerap sebuah neutron akan
mengalami serangkaian reaksi nuklir hingga menjadi isotop “fisil”, dalam hal ini menjadi
Uranium-233. Uranium-233 ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir,
karena peluruhannya menyediakan energi yang dapat digunakan di dalam reaktor.
Thorium sekitar 3 kali lebih melimpah daripada uranium di kerak bumi, dengan konsentrasi
9,6 bagian per juta. Di negara-negara seperti India dan Cina, jumlah sumber daya thorium
jauh lebih besar daripada jumlah uranium yang mereka miliki, sehingga pengembangan
thorium sebagai bagian dari bahan bakar nuklir merupakan bidang yang sangat diminati.

Sejarah
Pada tahun 1815, Jons Jakob Berzelius, seorang ahli sifat kimia Swedia, pertama kali mengira
dia telah menemukan elemen baru, yang dia beri nama thorium sesuai dengan Thor, nama
dewa perang Norse, menurut Peter van der Krogt, seorang sejarawan Belanda. Pada tahun
1824, bagaimanapun, ditentukan bahwa mineral tersebut sebenarnya adalah yttrium fosfat.

Pada tahun 1828, Berzelius menerima sampel mineral hitam yang ditemukan di Pulau Løvø
di lepas pantai Norwegia oleh Hans Morten Thrane Esmark, seorang ahli mineralogi
Norwegia. Mineral itu mengandung hampir 60 persen elemen yang tidak diketahui, yang
mengambil alih nama thorium; mineral itu bernama thorite. Mineral itu juga mengandung
banyak unsur yang dikenal, termasuk besi, mangan, timbal, timah, dan uranium.
Berzelius mengisolasi thorium dengan terlebih dahulu mencampur thorium oksida yang
ditemukan dalam mineral dengan karbon untuk membuat thorium klorida, yang kemudian
direaksikan dengan kalium untuk menghasilkan thorium dan kalium klorida.
Gerhard Schmidt, seorang ahli kimia Jerman, dan Marie Curie, seorang fisikawan Polandia,
secara independen menemukan bahwa thorium adalah radioaktif pada tahun 1898 dalam
beberapa bulan satu sama lain.
Karakterstik unsur
Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Thorium
 Wujud : Putih keperak-perakan dan stabil di udara serta akan mengkilap
dalam beberapa bulan.
 Simbol : Th
 Nomor atom : 90
 Nomor massa : 232,0381 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn]6d2 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 18, 10, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 11,7 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1842° C (2115 K; 3348°F)
 Titik didih : 5061 K (4788°C;8650°F)
 Kalor lebur : 13,81kJ/mol
 Kalor Uap : 514 kJ/mol
 Kapasitas kalor : (25 °C) 26.230 J·mol−1·K−1

Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Kubus terpusat
 Kemagnetan : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi : +4
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 587 kJ/mol (Pertama); 1110 kJ/mol (Kedua);
1930 kJ/mol (Ketiga)
 Jari-jari atom : 179 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 54.0 W·m−1·K−1
 Kekerasan Mohs : 3,0
Sifat kimia
Torium murni merupakan logam putih seperti perak yang stabil di udara dan
kilapnya dapat bertahan beberapa bulan. Ketika bereaksi dengan oksida, torium pelan-
pelan memudarkan di udara menjadi keabu-abuan yang akhirnya menjadi hitam.
Torium oksida mempunyai titik-lebur dari 33000C, paling tinggi dari semua oksida.
Torium sukar bereaksi dengan air, dan sukar terurai dalam asam, kecuali asam
klorida. Ketika dipanaskan di udara, bubuk torium menyala dan terbakar dengan nyala
putih.
Torium dapat di ekstraksi dari monazite melalui proes bertahap. Tahap pertama
dengan melarutkan serbuk monazite pada asam anorganik seperti asam sulfat
(H2SO4) kemudian torium di ekstraksi ke dalam fase organik misalnya amina. Tahap
selanjutnya adalah dengan memisahkan torium menggunakan anion seperti nitrat,
klorida, hidroksida atau karbonat untuk mengembalikan torium ke fase larutan. Tahap
terakhir, torium dikumpulkan dan dipisahkan. Torium alami meluruh sangat pelan-
pelan dibandingkan dengan bahan radioaktif yang lain, dan radiasi alfa yang
dipancarkan tidak bias menembus kulit manusia.
Persenyawaan
• Halogen
Iodida : membentuk ThI2, ThI3, ThI4 Ex : Th + 2I2 + 400°C → ThI4
Fluorida : membentuk ThF3, Th4
Klorida : membentuk ThCl4

Kegunaan
Thorium dan senyawanya memiliki kegunaan yang relatif sedikit. Senyawa torium terpenting
secara komersial adalah torium dioksida. Senyawa ini memiliki titik leleh tertinggi dari
semua oksida, sekitar 3.300 ° C (6.000 ° F). Ini digunakan dalam keramik bersuhu tinggi.
Keramik adalah bahan yang terbuat dari bahan tanah, seperti pasir atau tanah liat. Batu bata,
ubin, semen, dan porselen adalah contoh keramik.
1. Menyiapkan “ mantel Welsbach”, untuk lampu gas jinjing. Mantel ini terdiri torium
oksida (ThO2) dengan 1% serium oksida dan bahan lain yang bercahaya dengan
cahaya yang menyilaukan ketika terjadi panas pada nyala gas.
2. Campuran logam magnesium, memberikan hambatan tinggi dan ketahanan terhadap
tempetatur tinggi.
3. Pelindung kawat tungsten yang digunakan pada peralatan elektronik sebab
mempunyai suatu fungsi kerja yang rendah dan pancaran electron yang tinggi.
4. Oksida torium digunakan untuk kendali ukuran butir tungsten pada lampu listrik
5. Oksida torium merupakan katalisator untuk konversi amoniak ke asam nitrat,
pembuat asam sulfat.
6. Sumber energi nuklir. Meskipun tidak cenderung membelah sendiri, torium-232
akan menyerap inti menghasilkan torium-233 yang meluruh menjadi Pa-233 dan U-
233.

3. Protaktinium(Pa)
Definisi
Simbol kimia suatu unsur adalah Pa dan nama bahasa Inggris untuk unsur tersebut
adalah Protaktinium. Nomor atom Protaktinium adalah 91, dan massa atom relatif
Protaktinium adalah 231,03588 u. Klasifikasi unsur Protaktinium adalah Aktinoid, dan
unsur tersebut termasuk dalam Golongan 3 dan Periode 7 Tabel Periodik.
Massa jenis Protaktinium adalah 15370 kg / m 3 . Titik leleh Protaktinium adalah 2113
Kelvin (1840 ℃). Titik didih Protaktinium adalah 4300 Kelvin (4027 ℃). Protaktinium
ditemukan pada tahun 1900 oleh William Crookes.
Di sebelah kanan (atau di bawah jika Anda menggunakan ponsel atau perangkat dengan
layar lebih kecil) Anda akan menemukan informasi di atas untuk elemen Protactinium
yang disusun dalam bentuk tabel, sehingga lebih mudah dibaca dan digunakan jika Anda
ingin mengukur informasi dengan cara yang lebih terorganisir.

Sejarah
Protactinium pertama kali diidentifikasi pada tahun 1913 oleh Fajanas dan Gohring yang
menemukan isotop 234mP yang berumur pendek dengan waktu paruh hanya 1,17 menit
ketika mempelajari pemutusan rantai 238U yang kemudian diberi nama brevium yang berarti
pendek. Brevium kemudian diubah namanya menjadi Protaktinium pada tahun 1918 oleh
Otto Hahn, Lise Meitner, Frederick Soddy, John Cranston di Jerman yang mempelajari secara
spesifik 231Pa. Nama Protaktium berasal dari kata Yunani “Protos” yang berarti pertama.
Logam protactinium diisolasi pada tahun 1934 oleh Aristid Grosse dengan mengembangkan
dua metode. Metode pertama dengan reduksi Pentosida Pa2O5 dengan aliran electron di
ruang hampa menjadi iodide dan metode kedua dengan memanaskan iodide PaI5 di ruang
hampa dengan reaksi 2PaI5 → 2Pa + 5I2.

Karakteristik unsur
Karakteristik:
1. Protaktinium adalah logam yang sangat langka, berkilau, sangat radioaktif yang memudar
perlahan di udara menjadi oksida.
2. Hampir semua protaktinium yang terjadi secara alami adalah isotop 231. Ini memancarkan
radiasi alfa dan diproduksi melalui peluruhan uranium-235.
3. Protaktinium adalah salah satu unsur alami yang paling langka dan paling mahal.
4. Jumlah protaktinium terbesar yang diperoleh sejauh ini adalah 125 gram pada tahun 1961
dari Otoritas Energi Atom Britania Raya. Ekstraksinya berasal dari 60 ton bahan limbah
nuklir (5) .

Sifat fisik dan kimia secara umum


Keterangan Umum Unsur
 Nama : Proaktinium
 Wujud : Putih keperak-perakan dan stabil di udara serta terang mengkilap.
 Simbol : Pa
 Nomor atom : 91
 Nomor massa : 231,03588 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 7s2 6d1 5f2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 20, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 15,37 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1568° C (1841 K; 2854°F)
 Titik didih : 4300 K (4027°C;7280°F)
 Kalor lebur : 12,34 kJ/mol
 Kalor Uap : 481 kJ/mol

Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Orthorombik
 Kemagnetan : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi : +5
 Elektronegativitas : 1.5 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 568 kJ/mol (Pertama)
 Jari-jari atom : 163 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 47 W·m−1·K−1
Protaktinium memiliki 27 isotop yang sebagian hidupnya diketahui, dengan massa nomor 212
hingga 238. Protaktinium tidak memiliki isotop stabil. Isotop terpanjangnya adalah 231 Pa,
dengan waktu paruh 32.760 tahun, 233 Pa dengan waktu paruh 26.967 hari dan 230 Pa dengan
waktu paruh 17,4 hari.
Sifat Fisik Lainnya
Simbol dan Golongan Ya, Logam aktinida

Warna: Keperakan

massa atom: 231,0359

Bentuk: Padat

Titik leleh: 1570 o C, 1843 K

Titik didih: 4000 o C, 4273 K

Elektron: 91

Proton: 91

neutron: 140

Kulit Elektron: 2,8,18,32,20,9,2

Konfigurasi Elektron: [Rn] 5f 2 6d 1 7s 2

Massa jenis @ 20 o C: 15,4 gram/cm 3

Sifat kimia
Protactinium secara luas ditemukan di sejumlah kecil di kulit luar bumi.
Protactinium merupakan salah satu unsure paling mahal dan paling jarang terjadi
secara alami. Protactinium terdapat di bijih uranium pada konsentrasi 1-3 ppm.
Protactinium mempunyai kilat metalik terang yang tahan beberapa waktu di udara.
Protactinium merupakan unsure superconduktiv sekitar 1.4 K. Protaktium terdapat di
minyak merupakan material beracun berbahaya dan memerlukan tindakan
penanganan yang serupa digunakan ketika menangani plutonium. Protaktinium secara
umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk kedalam badan, walaupun
ada resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gamma yang dipancarkan oleh
protactinium-231 dan sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari actinium-227.
Persenyawaan :
• Halogen
Fluorida : PaF4 , PaF5
Klorida : PaCl4 ,PaCl5
Bromida : PaBr5
Iodida : PaI3 ,PaI4 , PaI5
• Oksida
Terpapar oksida : PaO
Protaktitinium dioksida : PaO2
Diprotaktinium pentoksida : Pa2 O5
Kegunaan
Tidak ada penggunaan komersial atau industry dari protactinium berkaitan dengan
kelangkaannya, biaya, dan radiotoksisitasnya. Penggunaan hanya sebatas untuk aktivitas riset
ilmiah.
1.Protaktinium digunakan terutama untuk tujuan penelitian.
2.Protactinium-231 dikombinasikan dengan thorium-230 dapat digunakan untuk penentuan
usia sedimen laut (6) .

4. Uranium (U)
Sejarah
Uranium ditemukan oleh Martin Klaproth di Jerman pada tahun 1789. Dengan cara
menganalisis suatu unsure tak dikenal di dalam bijiuranium dan mencoba untuk
mengisolasikan logamnya. Nama asli uranium diambil dari nama Planet Uranus.
Logam uranium pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Eugene-Melchoir Peligot, yang
mengurai klorida anhidrit UCl4 dengan kalium selama 55 tahun sifat radioaktif dari uranium
tidak dihargai dan pada tahun 1896 Henri Becquerel mendeteksi sifat radioaktifitas uranium.
Becquerel yang melakukan penemuan di Paris dengan meletakkan uranium di atas plat
fotografik tak kena cahaya dan mencatat bahwa plat telah menjadi terkabutkan.

Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Uranium
 Wujud : Abu-abu keperak-perakan dan berlapis hitam di
udara
 Simbol :U
 Nomor atom : 92
 Nomor massa : 238,0289 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f3 6d1 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 21, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 19,1 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1132,2° C
 Titik didih : 4131 K
 Kalor lebur : 9,14 kJ/mol
 Kalor Uap : 417 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Orthorombik
 Kemagnetan : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi : +6
 Elektronegativitas : 1.38 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 597,6 kJ/mol (Pertama) ; 1420 kJ/mol (Kedua)
 Jari-jari atom : 156 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 27.5 W·m−1·K−1

Uranium adalah unsur yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di dalam semua batu
karang, tanah, dan air. Uranium memiliki bilangan tertinggi yang ditemukan secara alami
dalam jumlah yang banyak di atas bumi dan selalu ditemukan berikatan dengan unsure yang
lain. Uranium secara alami yang di bentuk dari ledakan supernova. Uranium member warna
fluorescence hijau dan kuning ketika ditambahkan ke gelas bersama dengan zat adiktif yang
lain. Logam uranium bereaksi dengan hamper semua unsure non logam dan senyawanya
dengan peningkatan kereaktifan seiring peningkatan temperatur. Uranium dapat bereaksi
dengan air dingin. Di udara logam uranium menjadi terlapis dengan lapisan gelap uranium
oksida. Bijih uranium dapat di reaksikan secara kimiawi dan diubah menjadi uranium
dioksida atau senyawa lain yang berguna di industry.
Resiko kesehatan terbesar dari masukan yang besar uranium dalam tubuh adalah kerusakan
pada ginjal karena uranium adalah unsure radioaktif yang bersifat toksik. Tidak ditemukan
kangker sebagai hasil penelitian uranium, tetapi penelitian dari hasil luruhannya, terutama
radon/radium, menjadi ancaman kesehatan yang penting.
Persenyawaan
Oksida Uranium dioksida (UO2) ,uranium trioksida
(UO3), uranium monoksida (UO),
diuranium pentoksida (U2O5), uranium
peroksida (UO4•2H2O), triuranium
octaoksidea(U3O8)
Hidrida Untuk bereaksi membentuk Uranium
Hidrida , uranium dipanaskan hingga 250 -
300°C
Karbida uranium monokabida(UC), uranium
dikarbida (UC2), and diuranium trikarbida
(U2C3). Stable below 1800 °C

Kegunaan
1. Sebagai bahan bakar inti
2. Uranium sulfat digunakan dikimia analisa
3. Dalam dunia kesehatan untuk info diagnostik anatomi dan fungsi organ
4. Uranil asetat dan uranil fosfat digunakan sebagai titik di mikroskop transmisi
electron untuk meningkatkan perbedaan dari specimen biologi di bagian ultra tipis
dan negative strain dari virus, organel sel terisolasi dan makromolekul
5. Pada pemeliharaan makanan untuk menghambat pertumbuhan akar setelah panen
6. Uranium dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa

5. Neptunium(Np)

Sejarah
Neptunium merupakan unsure transuranium buatan yang pertama dalam seri aktinida.
Neptunium ditemukan oleh Edwin M. McMillan dan Abelson di Berkeley, California,
Amerika Serikat pada tahun 1940. Mcmillan dan Abelson menumbukkan uranium dengan
netron yang diproduksi dari suatu alat pemecah atom dan menghasilkan Neptunium. Nama
asli neptunium diambil dari nama planet Neptunus.

Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Neptunium
 Wujud : Putih keperak-perakan serta terang mengkilap.
 Simbol : Np
 Nomor atom : 93
 Nomor massa : 237 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f4 6d1 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 22, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 20,45 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 637° C
 Titik didih : 4000°C
 Kalor lebur : 3,2 kJ/mol
 Kalor Uap : 336 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Orthorombik, tetragonal, dan kubus
 Kemagnetan : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi : +5
 Elektronegativitas : 1.36 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 604,5 kJ/mol (Pertama)
 Jari-jari atom : 155 pm
 Konduktivitas termal : (300 K) 6.3 W·m−1·K−1

Neptunium tidak terjadi secara alami tetapi disintesis dengan reaksi tangkapan neutron pada
uranium. Neptunium secara khas terjadi di lingkungan sebagai suatu oksida, walaupun
senyawa lain mungkin ada. Neptunium lebih reaktif disbanding unsure-unsur yang
transuranik lain seperti plutonium, amerisium, dan kurium. Neptunium secara lebih bertahan
pada partikel berpasir sekitar 5kali lebih tinggi disbanding pada tanah yang mengandung air.
Neptunium masuk kedalam badan dengan makan makanan, air minum, atau menghirup
udara. Setelah proses pencernaan atau hal penghisapan, kebanyakan neptunium dikeluarkan
dari badan di dalam beberapa hari dan tidak pernah masuk sistem darah. Neptunium secara
umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk ke dalam badan, walaupun ada
resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gama yang dipancarkan oleh neptunium-236
dan neptunium-237 serta sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari protactinium-233
Persenyawaan
 Halida :
Fluorida
Neptunium trifluorida : NpF3
Neptunium heksafluorida : Np 6
Neptunium tetrafluorida : NpF4
Neptunium pentafluorida : NpF5

kegunaan
tidak ada penggunaan komersial utama dari neptunium, walaupun neptunium-237 digunakan
kebagai komponen dalam instrument pendeteksi netron. Neptunium-237 dapat juga
digunakan untuk membuat plutonium-238 (dengan penyerapan suatu netron). Neptunium bias
dipertimbankang untuk digunakan pada senjata nuklir, walaupun tidak ada Negara yang
diketahui menggunakan neptunium untuk membuat bahan peledak berbahan nuklir.

6. Plutonium(Pu)
Sejarah
Pu disintesis oleh Glenn T. Seaborg, E.M Mc Millan, J.W Kennedy dan A.C Wahl pada
tahun 1940 dari bombardier deuteron pada uranium dalam “cyclotron” (alat yang digunakan
untuk mempercepat partikel atom) di Berkeley, California, USA. Penamaannya diambl dari
planet Pluto.

Sifat umum
Sebuah logam berat, beracun berwarna putih keperakan dan radioaktif alami.
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Plutonium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Pu
 Nomor atom : 94
 Nomor massa : 244 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f6 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 24, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 19,816g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 639,4° C
 Titik didih : 3228°C
 Kalor lebur : 2,28 kJ/mol
 Kalor Uap : 333,5 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Monoklin
 Kemagnetan : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi : +4
 Elektronegativitas : 1.28 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 584,7 kJ/mol (Pertama)
 Jari-jari atom : 175 pm

Jumlah plutonium di alam sangat kecil, yaitu 1/1011 bagian, sebagian besar
dihasilkan dalam reactor sebagai hasil samping proses fisal. Besarnya kandungan
isotop Pu dalam bahan bakar bekas tergantung pada derajat bakar dan pengkayaan,
yang dapat dipungut kembali melalui prosae daur ulang.

Persenyawaan
Halogen
 Flourida
Plutonium trifluorida : PUF3
Plutonium heksafluorida : PUF6
Plutonium tetrafluorida :PUF4
 Klorida
Plutonium triklorida : PuCl3
 Bromida
Plutonium tribromide : PuBr3
 Iodida
Plutonium triiodida : PuI3
Kegunaan
Plutonium dan beberapa isotopnya memegang peranan penting dalam bidang teknologi
nuklir. Pu digunakan untuk bahan bakar dalam reactor daya dan pembiak, bahan perunut pada
pengeboran sumur minyak, kalibrasi peralatan, bahan pembuatan baterai nuklir berumur
panjang, stasiun cuaca terpencil, rambu navigasi, dan bahan pembuatan senjata nuklir.

7. Amerisium (Am)
Sejarah
Amerisium didefinisikan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, L. morgan, Albert Ghiorso di
USA 1944. Amerisium dihasilkan oleh reaksi netron oleh isotop Pu dalam reactor nuklir.
Penamaannya diambil dari kata “America”.

Keterangan Umum Unsur


 Nama : Amerisium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Am
 Nomor atom : 95
 Nomor massa : 243 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f7 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 25, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 12 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1176° C
 Titik didih : 2607°C
 Kalor lebur : 14,39 kJ/mol
 Kapasitas kalor jenis : (25 °C) 62.7 J·mol−1·K−1
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Hexagonal
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 578 kJ/mol (Pertama)
 Jari-jari atom : 173 pm

Persenyawaan
• Fluorides
Americium trifluoride : AmF3
Americium tetrafluoride : AmF4
• Chlorides
Americium dichloride : AmCl2
Americium trichloride : AmCl3
• Bromides
Americium tribromide : AmBr3
• Iodides
Americium diiodide : AmI2
Americium triiodide : AmI3
• Oxides
Americium oxide : AmO
Americium dioxide : AmO2
Diamericium trioxide : Am2O3

Kegunaan
Sumber ionisasi untuk smoke detector dan Am-241 sebagai sumber sinar γ.
8. Kurium (Cm)

Sejarah
Kurium ditemukan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, dan Albert Giorso di USA pada tahun
1944, sebagai hasil dari bombardier ion Helium pada isotop Pu 239. Penamaan dari nama
akhir Pierre dan Marie “Curie”
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Kurium
 Wujud : Seperti perak
 Simbol : Cm
 Nomor atom : 96
 Nomor massa : 247 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f7 6d1 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 25, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 13,51 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1613 K
 Titik didih : 3383 K
 Kalor lebur : 15 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Hexagonal
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)

Persenyawaan
• Fluorida
Curium trifluoride : CmF3
Curium tetrafluoride : CmF4
• Klorida
Curium trichloride : CmCl3
• Iodida
Curium triiodide : CmI3
• Oksida
Curium oxide : CmO
Curium dioxide : CmO2
Dicurium trioxide : Cm2O3

Kegunaan
Penggunaan kurium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Kurium digunakan sebagai
sumber tenaga thermoelektrik, juga sebagai sumber partikel alpha untuk spectrometer X-Ray
proton alpha I Mars.

9. Berkelium (Bk)
Serjarah
Berkelium ditemukan oleh Glenn T. Seaborg, Stanley G. Thompson, dan Albert Ghiorso pada
tahun1949 di USA, dengan menembakkan Amerisium dengan partikel alpha (ion He) dalam
“cliclotron”. Penamaannya diambil dari nama koyta California. Berkelium merupakan unsure
transuranium kelima yang berhasil di sintesis.
Keterangan Umum Unsur
 Nama : berkelium
 Wujud : Seperti perak
 Simbol : Bk
 Nomor atom : 97
 Nomor massa : 247 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f9 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 27, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 14,78 g/cm3 (alpha); 13,25 (beta)
 Titik lebur : 1259 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Hexagonal
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 581 kJ/mol (Pertama)
 Jari-jari atom : 170 pm

Persenyawaan
• Fluorida
Berkelium trifluorida : BKF3
Berkelium tetrafluorida : BKF4
• Klorida
Berkelium triklorida : BkCl3
• Iodida
Berkelium triiodida : BKI3
• Oksida
Berkelium oksida : BKO
Berkelium dioksida : BKO2
Diberkelium trioksida : Bk2 O3

Kegunaan
Penggunaan kalifornium hanya untuk keperluan tertentu. Bahan bakar dari Cf-252 digunakan
sebagai fragmen sumber fisi untuk tujuan penelitian. Kalifornium merupakan sumber netron
yang baik, digunakan untuk deteksi emas dan perak.

10. Einsteinium (Es)


Sejarah

Ditemuakan oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia pada tahun 1952. Diberi nama
seperti nama Albert Einstein. Isotop 253Es dibuat dengan penembakan 15 neutron pada
238U. pada tahun 1961. Eineteinium disintesis untuk menghasilkan jumlah mikroskopik
253U. berat sampel kira-kira 0,01 mg dan digunakan untuk membuat mendelevium. Lebih
jauh einsteinium dihasilkan oleh Oak Ridge National Laboratory’s High Flux Isotop Reactor,
Tennesse dengan menembakan neutron pada 239Pu. Selama 4 tahun dihasilkan kira-kira 3
mg. 19 isotop dari einsteinium yelah dihasilkan. Bentuk paling stabil 252Es dengan waktu
paruh 471,7 hari. Einsteinium merupakan logam radioaktif.
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Einstenium
 Wujud : Seperti perak tetapi berwarna
 Simbol : Es
 Nomor atom : 99
 Nomor massa : 252 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f11 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 29, 8, 2

Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 8,84 g/cm3
 Titik lebur : 1133 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Hexagonal
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)

Persenyawaan
Fluorida
Einsteinium triflourida : ESF3
Klorida
Einsteinium diklorida : EsCl2
Einsteinium triklorida : EsCl3

Bromida
Einsteinium tribromide : EsBr3
Iodida
Einsteinium diiodide : ESI2
Einsteinium triiodide : ESI3
Oksida
Dieinsteinium trioksida : Es2O3
Kegunaan
Einsteinium belum banyak diketahui kegunaannya.
11. Fermium (Fm)

Sejarah
Fermium ditemukan oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia bersama Stanley G.
Thompson, Gary H. Higgins, Glenn T. Seaborg (tim dari laboratorium Radiasi dan
departemen kimia Universitas Kalifornia) pada tahun 1953. Namanya diambil dari seorang
ilmuan Enrico Fermi.

Sifat umum
Dihasilkan dari 235U yang bergabung dengan 17 neutron pada ledakan bom hydrogen.
253Fm, dapat dihasilkan dari penembakan neutron pada 239Pu. Fermium adalah logam
radioaktif dengan isotop stabil adalah 257Fm dengan waktu paruh 100,5 hari.
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Fermium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Fm
 Nomor atom : 100
 Nomor massa : 257 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f12 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 30, 8, 2

Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
 Titik lebur : 1800 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal : Hexagonal
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)

Kegunaan
Kegunaan dari mendelevium belum diketahui.

12. Nobelium(No)
Sejarah
Nobelium ditemukan oleh Albert Ghiorso, T. Seaborg, Johan R. Watson dan Torborn
Skkeland (1958) di universitas kalivornia, USA. Nama unsure ini di ambil dari Alfert Nobel,
ilmuan yang menemukan dinamit dan mendirikan penghargaan nobel.
sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Nobelium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : No
 Nomor atom : 102
 Nomor massa : 259 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f14 7s2
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
Ciri-ciri Atom
 Bilangan oksidasi : +2
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 641,6 kJ/mol (Pertama); 1254,3 kJ/mol (Kedua)
Kegunaan
Belum banyak diketahui tentang penggunaan nobelium.

13. Lawrensium (Lr)


Sejarah
ditemukan oleh Albert Ghiorso, torborn Sikkelland, Almon Larsh, Robert dirubah menjadiM.
lattimer pada bulan February tahun 1961 di universitas kaklifornia, amerika serikat. Diberi
nama sepertin Ernest O. Lawrence, penemu cyclotron. Sebelumnya digunakan symbol Iw,
tapi pada tahun 1963
sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama : Lawrensium
 Wujud : Putih keperak-perakan
 Simbol : Lr
 Nomor atom : 103
 Nomor massa : 262 g.mol-1
 Golongan :3
 Periode :7
 Konfigurasi elektron : [Rn] 5f14 7s2 7p1
  Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 3
Ciri-ciri Fisik
 Fase : Padat
Ciri-ciri Atom
 Bilangan oksidasi : +3
 Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi : 443,8 kJ/mol (Pertama); 1428 kJ/mol (Kedua)

Kegunaan
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari lawrensium

2.3 Pengertian Lantanida

Lantanida adalah kelompok unsur yang meliputi 15 unsur, mulai dari


Lantanum, La (Z = 57) sampai dengan Lutesium, Lu (Z = 71), yang membentuk deret
15 unsur yang dicirikan oleh pengisian elektron pada subkulit 4f dan ditempatkan
pada Golongan IIIB periode 6 pada Tabel Sistem Periodik Unsur. Lantanida sering
disebut unsur tanah jarang, bersifat elektropositif (logam) terutama membentuk ion
trivalent (M+3), sifat mirip satu sama lain dan di alam umumnya bercampur bersama
dalam mineral monasit – berwarna coklat kekuningan, merupakan campuran fosfat
dari unsur lantanida (La, Ce, Pr, Nd, Sm) bersama-sama dengan torium silikat.

2.4 Jenis dan sifat Unsur Lantanida

 Lantanium, 57La

Sumber
Lantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite, monazite,
allanite, dan batnasite. Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih utama yang mengandung
lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang digunakan pada korek api mengandung 25%
lantanium. Ketersediaan lantanium dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat
dalam beberapa waktu belakangan. Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi
anhydrous fluoride dengan kalsium.
Sifat-sifat
Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah dibentuk, kuat tetapi cukup
lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu logam rare-earth yang sangat
reaktif. Ia mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Air dingin menyerang lantanium
secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan sangat cepat. Logam ini bereaksi secara
langsung dengan karbon, nitrogen, boron, selenium, silikon, fosfor, belerang dan halogen.
Pada suhu 310 derajat Celcius, struktur lantanium berubah dari hexagonal menjadi face-
centered cubic. Pada suhu 865 C, strukturnya berubah lagi menjadi body-centered.
Isotop
Lantanium alami adalah campuran dua isotop yang stabil, 138La dan 139La. 23 isotop lantanium
lainnya radioaktif.
Kegunaan
Senyawa-senyawa rare-earth yang mengandung lantanium digunakan secara ekstensif pada
aplikasi lampu karbon, terutama di industri perfilman untuk lampu studio dan projeksi.
Aplikasi ini mengkonsumsi sekitar 25% senyawa-senyawa rare-earth. La2O3 meningkatkan
resistansi alkali pada gelas, dan digunakan gelas optikal spesial. Jumlah lantanium yang kecil,
sebagai bahan tambahan, dapat digunakan untuk memproduksi nodular cast iron. Sekarang
ini ada minat pada sepon hidrogen yang mengandung lantanium. Campuran logam ini dapat
menyerap gas hidrogen 400 kali lipat volumenya sendiri dan proses ini reversible. Setiap kali
logam ini menyerap gas, energi panas dikeluarkan. Sifat ini membuat campuran logam ini
memiliki kemungkinan pada sistim konservasi energi.
Penanganan
Lantanium dan senyawa-senyawanya memiliki tingkat keracunan dari yang rendah sampai
sedang. Oleh karena itu perlu hati-hati menanganinya.
Keterangan unsur:
 Simbol: La  Elektronegativitas: 1,1
 Radius Atom: 1,38 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]5d1 6s2
 Volume Atom: 22,5 cm3/mol  Formasi Entalpi: 11.3 kJ/mol
 Massa Atom: 138,906  Konduktivitas Panas: 13,5 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3737 K  Potensial Ionisasi: 5,58 V
 Radius Kovalensi: 1,25 Å  Titik Lebur: 1191 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 6,15 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.19 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1,9 x 106 ohm-  Entalpi Penguapan: 399,57 kJ/mol
1
cm-1

 Serium, 58Ce

Sejarah
Nama serium diambil dari nama asteroid Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801. Unsur ini
ditemukan dua tahun kemudian pada tahun 1803 oleh Klaproth, Berzelius dan Hisinger. Pada
tahun 1875, Hillebrand dan Norton telah berhasil memisahkan logam ini.

Serium merupakan logam tanah jarang yang paling melimpah. Ditemukan dalam sejumlah
mineral termasuk allanit (yang juga dikenal sebagai ortit), monazit, bastnasit, cerit, dan
samarskit. Monazit dan bastnasit merupakan sumber serium yang paling penting.

Simpanan monazit yang cukup besar (ditemukan di daerah pantai Travancore, India dan
pasir sungai Brazil), allanit (di daerah barat Amreika Serikat), dan bastnasit (di Kalifornia
Selatan) akan menyulai serium, thorium dan logam tanah jarang lainnya dalam beberapa
tahun yang akan datang.

Logam serium dibuat dengan tekhnik reduksi metallotermik, seperti mereduksi cerrous
florida dengan kalsium, atau dengan elektrolisis cerous klorida cair atau dengan proses lain.
Tekhnik metallotermik menghasilkan serium dengan tingkat kemurnian tinggi.

Sifat-sifat

Atom serium merupakan unsur logam keperakan yang termasuk ke dalam golongan
Lantanida. Digunakan dalam beberapa campuran logam yang jarang ditemukan di bumi,
menyerupai besi di dalam warna dan kilaunya, tetapi serium adalah logam abu-abu yang
lunak dan tidak keras, serta mudah ditempa. Hanya europium yang lebih reaktif daripada
serium di antara unsur yang sulit ditemukan. Larutan alkali ditambahkan air serta asam yang
konsentrasi tinggi dapat menyerang logam dengan cepat. Logam yang murni terlihat seperti
menyala dan terbakar bila digores dengan pisau. Serium oksida lambat dalam air dingin dan
cepat dalam air panas. Karena relatif dekatnya antara orbital 4f dengan orbital lainnya,
menunjukkan faktor kimia yang tak tetap yang menarik. Ce 3+ disebut cerous dan Ce2+ disebut
ceric.

Serium ditemukan di Swedia oleh Jöns Jakob Berzellius dan Wilhelm von Hisinger, dan
secara bebas di Jerman oleh Martin Heinrich Klaproth, keduanya pada tahun 1803. Serium
dinamakan oleh Berzellius setelah asteroid Ceres yang ditemukan 2 tahun sebelumnya
(1801).
Persenyawaan serium yang terkenal adalah serium (IV) oksida (CeO 2), yang digunakan
sebagai ”pemerah perhiasan“. Dua zat oksidasi yang digunakan dalam titrasi adalah
Ammonium serium (IV) sulfat {(NH4)2Ce(SO4)3} dan Ammonium serium (IV) nitrat
{(NH4)2Ce(NO3)6}. Serium juga membentuk sebuah klorida, CeCl 3 atau Serium (III) klorida,
yang digunakan untuk memudahkan reaksi dalam carbonyl groups dalam kimia organik.
Persenyawaan lain termasuk Serium (III) karbonat {Ce(CO 3)3}, Serium (III) florida
(CeF3), Serium (III) oksida (Ce2O3), maupun Serium (IV) sulfat {Ce(SO4)2}, dan Serium (III)
triflat {Ce(OSO2(F3)3}.

Serium adalah zat pereduksi yang kuat dan menyala, seperti pereduksian Ce(III) fluoride
dengan kalsium, atau dengan elektrolisis Ce(III) klorida cair atau senyawa serium halida
lainnya. Secara spontan dalam udara pada suhu 65-80˚C. Uap dari serium yang terbakar
merupakan racun. Air tidak boleh digunakan dalam menghentikan serium yang terbakar yang
secara reaksi akan menimbulkan gas hidrogen. Binatang yang disuntik oleh serium dalam
dosis tinggi akan mati karena mengenai jantung dan saluran darah. Serium (IV) oksida adalah
oksidator yang sangat kuat, pada temperatur tinggi akan bereaksi dengan bahan organik.
Serium bukan zat radioaktif, angka ketidakmurniannya akan mengandung sedikit thorium,
yang radioaktif. Penggunaan dalam ilmu biologi tidak diketahui.

Unsur serium ini memiliki nomor atom 58, massa molekul relatif 140,116, titik cair 798°C,
titik didih 3433°C dan 6,77 (20°C). Unsur serium ditemukan dalam mineral termasuk
alanite/orthite (Ca,Ce,La,Y)2(Al, Fe)3(SiO4)3(OH), bastnasite (Ce,La,Y)CO3F,
hidroksbastnasite (Ce,La,Nd )CO3(OH,F), cerite, rhabdohane (Ce,La,Nd) PO4-H2O, dan
monazite (Ce, La,Th, Nd, Y)PO4. Monazite dan bastnasite adalah 2 sumber penting dari
unsur serium. Dan ditemukan di India, Brazil dan USA.

Unsur serium ini memiliki 4 isotop secara alami, yaitu Ce 136, Ce 138, Ce 140, dan Ce 142.
Unsur serium biasa digunakan dalam mischmetal, yaitu suatu logam tanah jarang yang
mengandung 25% unsur serium. Dapat juga digunakan dalam batu api (flin) yang lebih
ringan serta oksidanya banyak digunakan dalam industri kaca.

Unsur serium ini dapat berada dalam hanya dua keadaan oksidasi +4 dan +3. Dalam keadaan
kuadrivalen, serium merupakan pereaksi oksidasi yang kuat mengalami reaksi tunggal.

Ce4+ + e Ce 3+
Ion Ce(IV) dipergunakan dalam larutan-larutan keasaman tinggi karena hidrolisa akan
menghasilkan pengendapan pada larutan-larutan dengan konsentrasi ion hydrogen yang
rendah. Potensial redoks dari pasangan Ce(IV)/Ce(III) tergantung pada sifat dan konsentrasi
dari asam yang ada. Potensial-potensial formal dalam larutan-larutan 1 M dari asam-asam
yang biasa dijumpai adalah: HClO4, +1,70 V; HNO3, 1,61 V; H2SO4, +1,44 V; HCl, +1,28 V.

Ion serium(IV) dan ion serium(III) kedua-duanya membentuk kompleks-kompleks yang


stabil dengan beragam anion. Ketika ion Ce(IV) dipergunakan sebagai titran, senyawanya
ferroin biasanya digunakan sebagai indikator. Ion tersebut dapat dipergunakan dalam
kebanyakan titrasi dimana permanganat digunakan, dan ion ini memiliki sifat-sifat yang
sering kali membuatnya sangat baik untuk dijadikan sebagai titran. Beberapa kimiawan
menamakan asam dan garam dari serium untuk menunjukkan, bahwa unsurnya ada sebagai
suatu anion kompleks, dan bukan sebagai kation. Misalnya garam (NH 4)2Ce(NO2)6
dinamakan ammonium heksanitratoserat. Untuk sederhananya senyawa demikian serium(IV)
ammonium nitrat dan menuliskan rumus Ce(NO3)4 2NH4NO3.

Meskipun serium merupakan unsur tanah jarang, senyawanya dengan mudah dapat diperoleh
untuk kegunaan analisa dengan harga yang lumayan. Sejak 1928, dengan dimulai penelitian
N.H. Furman di Princeton dan H.M. Williard di Michigan, pereaksi ini penggunaannya telah
meningkat sebagai pereaksi oksidasi dalam kimia analitik. Biasanya dalam penggunaannya
diperlukan indikator redoks, dan senyawa feroin telah dikembangkan untuk keperluan ini.

Ion Ce(IV) dapat dipergunakan dalam kebanyakan titrasi yang menggunakan permanganate,
dan ia memiliki sifat-sifat yang sering membuatnya suatu pilihan yang lebih baik sebagai
pereaksi oksidasi daripada permanganat. Kelebihan-kelebihan utama ion ini dibandingkan
permanganat adalah sebagai berikut:

1. Hanya ada satu kondisi oksidasi, Ce(III), berasal dari ion Ce(IV) yang direduksi.

2. Merupakan agen pengoksidasi yang amat kuat dan dapat mengubah intensitas daya
pengoksidasiannya yang beragam dengan memilih asam yang dipergunakan.

3. Larutan-larutan asam sulfat dari ion Ce(IV) amat stabil. Larutannya dapat disimpan untuk
waktu yang tak tebatas tanpa perubahan konsentrasi. Larutan dalam asam-asam nitrat dan
perlklorat terurai, tetapi hanya perlahan-lahan.
4. Ion klorida dengan konsentrasi sedang, tidak mudah dioksidasi, bahkan dengan adanya
besi. Reagennya dapat digunakan untuk penitrasian besi dalam larutan asam klorida tanpa
memerlukan larutan pencegah Zimmermann-Reinhardt, karena ion klorida tidak bisa
langsung dioksidasi. Larutan serium(IV) dapat dipergunakan, bahkan dengan adanya ion
klorida, untuk oksidasi yang harus dilakukan dengan menggunakan pereaksi berlebih
pada suhu yang dipertinggi. Akan tetapi ion klorida dioksidasi jika larutan dididihkan.
Namun demikian, larutan-larutan Ce(IV) dalam asam klorida tidak stabil jika konsentrasi
dari asam tersebut lebih besar dari 1 M.

5. Garam serium(IV) ammonium nitrat, yang cukup murni untuk ditimbang secara langsung
dalam pembuatan larutan standar tersedia. Garam serium (IV) berwarna merah oranye
atau kekuningan; garam serium (III) biasanya berwarna putih.

6. Meskipun ion Ce(IV) berwarna kuning, warnanya tidak menyebabkan kesukaran pada
pembacaan buret, jika konsentrasi tidak lebih besar dari kira-kira 0,1 M, ion Ce(III) tidak
berwarna.

Serium sangat menarik karena struktur elektroniknya yang beragam. Energi pada tingkat 4f
konfigurasi elektronnya nyaris sama dengan elektron terluarnya (valensi), dan hanya
sejumlah kecil energi yang dibutuhkan untuk mengubah penempatan relatif elektron ada tiap
tingkatnya. Hal ini menyebabkan adanya dua bilangan valensi.

Sebagai contoh, perubahan volume sebesar 10% terjadi ketika serium diberi tekanan tinggi
atau suhu rendah. Valensi Serium tampaknya berubah antara 3 dan 4 bila dalam kondisi
didinginkan atau dikompres. Perilaku serium pada suhu rendah sangatlah rumit.

Serium adalah logam berkilau abu-abu besi, dan teroksidasi pada suhu kamar, terlebih pada
suhu lembab. Terkecuali untuk europium, serium adalah logam tanah jarang yang paling
reaktif. Ia terurai perlahan pada suhu dingin dan semakin cepat pada suhu panas.

Larutan basa, asam encer dan pekat dapat melarutkan logam dengan cepat. Dalam keadaan
murni, cenderung terbakar bila tergores dengan pisau.

Kegunaan

Serium adalah komponen logam alloy alam, yang secara ekstensif digunakan dalam
pembuatan alloy piroforik untuk pemantik rokok. Bila serium tidak bersifat radioaktif, pada
grade komersialnya yang tidak murni, serium dapat mengandung thorium, yang bersifat
radioaktif. Oksida serium merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan cahaya
putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis hidrokarbon dalam oven
yang membersihkan secara otomatis yang terintegrasi dengan tembok oven untuk mencegah
penumpukan residu proses memasak.

Ceri sulfat digunakan secara ekstensif dalam analisis kuantitatif volumetri sebagai zat
oksidator. Senyawa serium digunakan dalam pembuatan kaca, baik sebagai komponen
maupun sebagai pengawawarna.

Oksida serium mulai sering digunakan sebagai zat pemoles kaca sebagai pengganti rouge,
karena daya polesnya lebih cepat. Serium, denganunsur tanah jarang lainnya, digunakan
dalam menyalakan nbunga api karbon khususnya dalam industri pembuatan film. Juga sangat
berguna sebagai katalis dalam proses pemurnian minyak bumi, penerapan metalurgi dan
nuklir.

Keterangan unsur:

 Simbol: Ce  Elektronegativitas: 1,12


 Radius Atom: 1,81 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f2 6s2
 Volume Atom: 21 cm3/mol  Formasi Entalpi: 9,2 kJ/mol
 Massa Atom: 140,12  Konduktivitas Panas: 11,4 Wm-
1
 Titik Didih: 3715 K K-1
 Radius Kovalensi: 1,65 Å  Potensial Ionisasi: 5,47 V
 Struktur Kristal: fcc  Titik Lebur: 1017 K
 Massa Jenis: 6.77 g/cm3  Bilangan Oksidasi: 3,4
 Konduktivitas Listrik: 1,4 x 106 ohm-  Kapasitas Panas: 0,19 Jg-1K-1
1
cm-1 * Entalpi Penguapan: 313,8 kJ/mol

 Praseodinium, 59Pr

Sejarah

Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak tanah jarang didymia dari lantana; pada tahun 1879,
Lecoq de Boisbaudran mengisolasi tanah baru, samaria, dari didymia yang didapat dari
mineral samarskit. Enam tahun kemudian, pada tahun 1885, von Welsbach memisahkan
didymia menjadi dua komponen, praseodymia dan neodymia, yang memberikan senyawa
garam dengan warna yang berbeda. Sebagaimana unsur tanah jarang lainnya, senyawa unsur
ini dalam larutan memiliki garis atau pita spektrum absorsi yang cukup nyata dan tajam,
hanya sedikit saja yang lebarnya hanya beberapa angstrom.

Sumber

Praseodimium terdapat bersamaan dengan unsur tanah jarang dalam berbagai mineral.
Monazit dan bastnasit adalah sumber komersial yang utama untuk logam tanah jarang.
Logam ini baru dapat dihasilkan dalam kondisi relatif murni pada tahun 1931.

Produksi

Tekhnik ekstraksi pelarut dan pertukaran ion telah mengarah pada isolasi yang lebih mudah
untuk unsur tanah jarang, sehingga biaya pun bisa ditekan pada beberapa tahun terakhir.
Praseodimium dapat dibuat dengan beberapa metode, seperti reduksi kalsium terhadap
senyawa praseodimium korida atau florida anhidrat.

Kegunaan

Logam alloy alam, digunakan sebagai pemantik rokok, mengandung logam praseodimium
sebanyak 5%. Oksida unsur tanah jarang, termasuk Pr2O3 adalah di antara zat yang paling
banyak dihasilkan. Bersamaan dengan unsur tanah jarang lainnya, praseodimium digunakan
bahan inti pada busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film untuk
penerangan studio dan proyeksi. Garam praseodimium digunakan untuk mewarnai kaca dan
enamel; ketika dicampur dengan bahan tertentu lainnya, praseodimium menghasilkan warna
kuning bersih yang kuat dan tidak lazim pada kaca. Kaca didymium, yang mana
praseodimium adalah penyusunnya, adalah pewarna untuk pelindung mata tukang las.

Sifat-sifat

Praseodimium lunak, seperti perak, mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalam
udara daripada europium, lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan
oksida hijau yang mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya,
unsur ini harus disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik
bersegel.
Keterangan Unsur:

 Simbol: Pr  Elektronegativitas: 1.13


 Radius Atom: 1.82 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f3 6s2
 Volume Atom: 20.8 cm3/mol  Formasi Entalpi: 10.04 kJ/mol
 Massa Atom: 140.908  Konduktivitas Panas: 12.5 Wm-1K-
1
 Titik Didih: 3785 K
 Radius Kovalensi: 1.65 Å  Potensial Ionisasi: 5.42 V
 Struktur Kristal: Heksagonal  Titik Lebur: 1204 K
 Massa Jenis: 6.77 g/cm3  Bilangan Oksidasi: 3,4
 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1  Kapasitas Panas: 0.193 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 332.63 kJ/mol

 Neodinium, 60Nd

Sejarah

Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak oksida berwarna merah mawar dari mineral cerit,
yang ia percaya mengandung unsur baru. Ia memberinya nama didymium, karena waktu itu
merupakan unsur kembar lantanum yang belum bisa dipisahkan. Pada tahun 1885, von
Welsbach memisahkan didymium menjadi dua unsur baru, neodymia dan praseodymia,
dengan fraksinasi berulang senyawa ammonium didymium nitrat. Meski unsur neodimium
ditemukan bebas dalam logam alloy alam, yang lama dikenal dan digunakan sebagai alloy
piroforik untuk pemantik api, unsur ini masih belum diisolasi hingga murni hingga tahun
1925. Neodimium terdapat dalam logam alloy alam dengan kandungan 18%. Terdapat dalam
monazit dan bastnasit, yang merupakan sumber utama unsur tanah jarang.

Produksi

Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang
lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi
halida anhidratnya seperti NdF3 denganlogam kalsium. Tekhnik pemisahan lainnya pun
masih memungkinkan.

Sifat-sifat

Neodimium memiliki kilau logam seperti perak. Merupakan salah satu unsur tanah jarang
yang lebih reaktif dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan
memudahkan teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral
atau material plastik bersegel. Neodimium terdapat dalam dua bentuk allotrop, dengan
transformasi struktur dari heksagonal ganda menjadi kubus berpusat badan pada suhu 863oC.

Isotop

Neodimium alam adalah campuran dari tujuh isotop stabil. Adapula 14 isotop radioaktifnya
yang telah dikenali.

Kegunaan

Didymium, yang mana neodimium adalah komponennya, digunakan untuk mewarnai kaca
pada pelindung mata tukang las. Dengan sendirinya, warna kaca neodimium menghasilkan
warna ungu murni, melewati merah anggur, dan abu-abu. Cahaya yang diteruskan pada kaca
berwarna tersebut menunjukkan pita absorpsi yang tajam dan tidak lazim. Kaca jenis ini
digunakan dalam dunia astronomi untuk menghasilkan pita tajam yang mana garis spektrum
akan dikalibrasi. Kaca yang mengandung neodimium dapat digunakan sebagai bahan laser
untuk menghasilkan sinar yang koheren. Garam neodimium juga digunakan sebagai pewarna
enamel.

Penanganan

Neodimium memiliki tingkat racun dari rendah hingga sedang. Sebagaimana unsur tanah
jarang lainnya, neodimium harus ditangani dengan hati-hati. Judul gambar: Neodimium
digunakan dalam pencahayaan spektrum penuh.

Keterangan unsur:

 Simbol: Nd  Elektronegativitas: 1.14


 Radius Atom: 1.82 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f4 6s2
 Volume Atom: 20.6 cm3/mol  Formasi Entalpi: 10.88 kJ/mol
 Massa Atom: 144.24  Konduktivitas Panas: 16.5 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3347 K  Potensial Ionisasi: 5.49 V
 Radius Kovalensi: 1.64 Å  Titik Lebur: 1294 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 7.01 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.19 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.6 x 106  Entalpi Penguapan: 283.68 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Prometium, 60Pm

Sejarah

Pada tahun 1902, Branner memperkirakan adanya unsur antara neodimium dan samarium,
dan hal ini dibenarkan oleh Moseley pada tahun 1914. Pada tahun 1941, para ahli di
Universitas Ohio menyinari neodimium dan praseodimium dengan neutron, deutron dan
artikel alfa dan menghasilkan beberapa radioaktivitas yang baru, yang menyerupai unsur
bernomor 61. Wu, Segre dan Bethe, pada tahun 1942, memastikan formasinya;
bagaimanapun, masih kekurangan bukti kimia yang menghasilkan unsur bernomor 61. Hal ini
dikarenakan kesulitan dalam memisahkan unsur tanah jarang dari unsur lain. Pada tahun
1945, Marinsky, Glendenin dan Coryell membuat identifikasi kimia pertama dengan
menggunakan khromatografi pertukaran ion. Sebagai langkah terakhir, adalah reaksi fisi
uranium dan penembakan neodimium dengan neutron.

Sumber

Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir tidak berhasil, dan sekarang tampak bahwa
promethium memang sudah menghilang dari kerak bumi. Promethium, bagaimanapun,
dikenali dalam spektrum bintang HR465 di Andromeda. Unsur ini baru saja terbentuk di
permukaan bintang, dengan isotop promethium dengan masa waktu paruh terpanjang yakni
17.7 tahun. Tujuh belas isotop promethium dengan kisaran massa atom 134 - 155 pun sudah
dikenali. Promethium 147, dengan masa paruh waktu 2.6 tahun, adalah isotop yang paling
umum digunakan. Promethium 145 adalah isotop dengan masa hidup paling lama dan
memiliki aktivitas jenis 940 Ci/gram.

Sifat-sifat

Promethium merupakan pemancar beta yang lunak; meski tidak ada sinar gamma yang
dipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta mengenai unsur bernomor
atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani Promethium. Garam promethium
menyala luminesens dalam gelap dengan kilau kehijauan atau biru pucat, karena
radioaktivitasnya yang tinggi. Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram
promethium dari limbah yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun 1963. Hanya
sedikit saja yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium. Ada dua bentuk allotrop
promethium.

Kegunaan

Promethium digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat pengukuran ketebalan, dan
bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan nyala. Nyala yang dihasilkan bisa digunakan
untuk tanda atau sinyal sesuai dengan kebutuhan; seperti baterai bertenaga nuklir dengan
menangkap cahaya dalam fotosel yang kemudian mengubahnya menjadi arus listrik. Baterai
147
seperti ini, menggunakan Pm, dengan masa pakai sekitar 5 tahun. Promethium adalah
sumber sinar X portabel yang menjanjikan, dan bisa pula sebagai sumber panas yang
menyediakan tenaga untuk satelit dan benda-benda antariksa. Lebih dari 30 senyawa telah
dibuat. Kebanyakan senyawa memiliki warna.
Keterangan unsur:

 Simbol: Pm  Elektronegativitas: 1.13


 Radius Atom: Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f5 6s2
 Volume Atom: 22.4 cm3/mol  Formasi Entalpi: kJ/mol
 Massa Atom: -145  Konduktivitas Panas: 17.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3273 K  Potensial Ionisasi: 5.55 V
 Radius Kovalensi: 1.63 Å  Titik Lebur: 1315 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 7.22 g/cm3  Kapasitas Panas: Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 2 x 106 ohm-  Entalpi Penguapan: kJ/mol
1
cm-1

 Samarium, 62Sm

Sejarah

Ditemukan dengan spektroskopi, karena garis absorpsinya yang tajam pada tahun 1879 oleh
Lecoq de Boisbaudran dalam mineral samarskit. Diberi nama Samarium untuk menghormati
petugas tambang Rusia Kol. Samarski.

Sumber

Samarium ditemukan bersama dengan unsur tanah jarang lainnya dalam banyak mineral,
termasuk monazit dan bastnasite, yang merupakan sumber komersial. Promethium terdapat
dalam monazit dengan kandungan 2.8%. Meski alloy alam mengandung 1% logam
samarium, telah lama digunakan, namun samarium baru bisa dihasilkan dalam keadaan murni
dewasa ini. Tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan
unsur tanah jarang antara satu dan lainnya; bahkan tekhnik terbaru, yakni deposisi
elektrokimia, menggunakan larutan elektrolitik litium sitrat dan elektroda raksa, dikatakan
sebagai cara yang sederhana, cepat dan sangat spesifik untuk memisahkan unsur tanah jarang.
Logam samarium dapat dihasilkan dengan mereduksi oksida samarium dengan lantanum.

Sifat-sifat
Samarium memiliki kilau perak yang terang dan relatif stabil di udara. Ada tiga perubahan
kristalnya dengan suhu transformasi 734oC dan 922oC. Logam ini terbakar di udara pada suhu
150oC. Samarium sulfide memiliki stabilitas suhu tinggi yang baik dan efisiensi termoelektrik
hingga 1100oC.

Isotop

Ada 21 isotop samarium yang sudah dikenali. Samarium yang terdapat di alam adalah
campuran dari beberapa isotop, tiga di antaranya bersifat tidak stabil dengan masa paruh
waktu yang panjang.

Kegunaan

Samarium, bersama dengan unsur tanah jarang lainnya, digunakan untuk pencahayaan busur
bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film. SmCo 5 telah digunakan
dalam pembuatan bahan magnet permanen yang baru dengan resistensi tertinggi terhadap
proses demagnetisasi dari semua material yang ada. Dikatakan bahwa daya koersif
intrinsiknya setinggi 2200 kA/m. Samarium oksida telah digunakan dalam kaca optic untuk
menyerap infra merah. Samarium digunakan sebagai dopan Kristal kalsium fluorida yang
dipakai dalam laser optik atau laser. Senyawa samarium bertindak sebagai pembuat peka
fosfor tereksitasi dalam infra merah; oksidanya menghambat sifat katalitik dalam proses
dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol. Samarium digunakan dalam kaca penyerap infra
merah dan penyerap neutron dalam reaktor nuklir.

Penanganan

Hanya sedikit saja yang diketahui tentang toksisitas samarium, karenanya , unsur ini harus
ditangani dengan hati-hati.

Keterangan unsur:

 Simbol: Sm  Massa Atom: 150.36


 Radius Atom: 1.81 Å  Titik Didih: 2067 K
 Volume Atom: 19.9 cm3/mol  Radius Kovalensi: 1.62 Å
 Struktur Kristal: Rhombohedral  Konduktivitas Panas: 13.3 Wm-1K-1
 Massa Jenis: 7.52 g/cm3  Potensial Ionisasi: 5.63 V
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Titik Lebur: 1347 K
ohm-1cm-1  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Elektronegativitas: 1.17  Kapasitas Panas: 0.197 Jg-1K-1
 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f6 6s2  Entalpi Penguapan: 191.63 kJ/mol
 Formasi Entalpi: 11.09 kJ/mol

 Europium, 63Eu

Sejarah

Pada tahun 1890, Boisbaudran mendapatkan fraksi dasar dari konsentrat samarium-
gadollinium yang memiliki garis spektrum spark yang bukan samarium atau gadolinium.
Garis ini akhirnya diketahui miliki unsure europium. Penemuan europium diatasnamakan
Demarcay, yang memisahkan unsur tanah jarang dalam kondisir relatif murni pada tahun
1901. Logam murninya baru bisa diisolasi akhir-akhir ini.

Produksi

Europium sekarang dibuat denganmencampurkan Eu2O3 dengan logam lentanum berlebih


10% dan memanaskan campuran ini dalam cawan tantalum pada kondisi vakum. Unsur ini
didapatkan sebagai padatan logam berwarna putih seperti perak pada dinding cawan.

Sifat-sifat

Seperti unsure tanah jarang lainnya, kecuali lanthanum, europium terbakar di udara pada suhu
150oC - 180oC. Europium sekeras timbale dan cukup mudah ditempa. Ia termasuk unsure
tanah jarang yang paling reaktif, dan teroksidasi dengan cepat di udara. Menyerupai reaksi
kalsium dalam air. Bastnasit dan monazit adalah bijih utama yang mengandung europium.

Sumber
Europium telah dikenali dengan spektroskopi pada matahari dan bintang-bintang tertentu.
Ada 1 isotop yang telah dikenali. Isotop europium adalah penyerap neutron yang baik dan
sedang dipelajari untuk diterapkan dalam pengendalian nuklir.

Kegunaan

Oksida europium sekarang digunakan secara luas sebagai aktivator fosfor dan yttrium
vanadat-teraktivasi europium digunakan secara komersial sebagai fosfor merah pada tabung
televisi berwarna. Plastik yang diberi dopan europium telah digunakan sebagai material laser.
Dengan perkembangan tekhnik pertukaran ion dan proses khusus, harga logam menjadi
berkurang dalam beberapa tahun.

Keterangan unsur:

 Simbol: Eu  Elektronegativitas: 1.2


 Radius Atom: 1.99 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f7 6s2
 Volume Atom: 28.9 cm3/mol  Formasi Entalpi: 10.46 kJ/mol
 Massa Atom: 151.965  Konduktivitas Panas: 13.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1800 K  Potensial Ionisasi: 5.67 V
 Radius Kovalensi: 1.85 Å  Titik Lebur: 1095 K
 Struktur Kristal: bcc  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 5.24 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.182 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 175.73 kJ/mol
ohm-1cm-1

Gadolinium, 64Gd

Sejarah

Unsur logam radioaktif yang langka ini didapatkan dari mineral gadolinit. Gadolinia, yang
merupakan oksida dari gadolinium, telah dipisahkan oleh Marignac pada tahun 1880 dan
Lecoq de Boisbaudran, secara terpisah telah memisahkannya dari mineral yttria, yang
ditemukan oleh Mosander, pada tahun 1886.

Sumber
Gadolinium ditemukan dalam beberapa mineral lainnya, termasuk monasit dan bastnasit,
keduanya merupakan sumber yang sangat komersial. Dengan perkembangan metode
pertukaran ion dan ekstraksi pelarut, ketersediaan dan harga gadolinium dan unsur logam
radioaktif yang jarang ditemukan menjadi terjangkau. Gadolinium dapat dibuat dengan
mereduksi garam anhidrat fluorida dengan logam kalsium.

Isotop

Gadolinium yang terdapat di alam adalah campuran dari tujuh isotop, tetapi ada 17 isotop
155 157
gadolinium lainnya yang telah dikenali. Dua di antaranya, yakni Gd dan Gd, memiliki
karakteristik penangkapan yang sempurna, namun keduanya terdapat di alam dalam
konsentrasi yang rendah. Sebagai akibatnya, gadolium memiliki kecepatan terbakar yang
sangat tinggi dan terbatas dalam penggunaannnya sebagai bahan batangan pengontrol nuklir.

Sifat-sifat

Sebagaimana unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan, berkilau
seperti logam, dan mudah ditempa. Pada suhu kamar, gadolinium mengkristal dalam bentuk
heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Selama pemanasan hingga 1235 oC,
gadolinium alfa berubah menjadi bentuk beta yang memiliki struktur kubus berpusat badan.

Logam ini relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan membentuk
lapisan oksida yang menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan
akhirnya membuka lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi. Logam ini bereaksi
lambat dengan air dan mudah larut dalam asam encer.

Gadolinium memiliki daya tangkap neutron termal tertinggi dari semua unsur (49000 barn).

Kegunaan

Batuan gadolinium yang berwarna merah delima digunakan dalam penerapan gelombang
mikro dan senyawa gadolinium digunakan sebagai senyawa fosfor pada televisi berwarna.

Logam ini memiliki sifat superkonduktif yang tidak lazim. Pada konsentrasi serendah 1%,
gadolinium bisa meningkatkan kemampuan alloy besi, khrom, dan alloy yang terkait , juga
memningkatkan ketahanan terhadap oksidasi.

Gadolinium etil sulfat memiliki sifat noise yang sangat rendah, sehingga bisa digunakan
dalam menambah kinerja amplifier, seperti maser(alat pengukur elektro magnet)

Gadolinium bersifat feromagnetis. Gadolinium memiliki pergerakan magnet yang sangat


tinggi dan unik, dan untuk suhu Curie (suhu di mana sifat feromagnetisme menghilang)
hanyalah pada suhu kamar, yang artinya gadolinium bisa digunakan sebagai komponen
magnet yang bisa mendeteksi panas dan dingin.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Gd  Elektronegativitas: 1.2


 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f7 5d1
 Radius Atom: 1.8 Å
6s2
 Volume Atom: 19.9 cm3/mol
 Formasi Entalpi: 15.48 kJ/mol
 Massa Atom: 127.25
 Konduktivitas Panas: 10.6 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1800 K
 Potensial Ionisasi: 6.15 V
 Radius Kovalensi: 1.61 Å
 Titik Lebur: 1095 K
 Struktur Kristal: Heksagonal
 Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 5.24 g/cm3
 Kapasitas Panas: 0.236 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 0.8 x 106
 Entalpi Penguapan: 311.71 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Terbium, 65Tb

Sejarah

Ditemukan oleh Mosander pada tahun 1843. Termasuk golongan lantanida atau unsur
radioaktif. Ditemukan dalam mineral cerit, gadolinit, dan mineral lainnya di mana unsur
radioaktif lainnya berada. Terbium didapatkan secara komersial dari monazit dengan
ketersediaan hanya 0,03% dari xenotime dan dari euksenit, oksida kompleks dengan
kandungan terbia 1% atau lebih.

Produksi
Terbium telah diisolasi hanya dalam beberapa tahun terakhir seiring perkembangan tekhnik
pertukaran ion untuk pemisahan unsur radioaktif. Seperti halnya dengan unsur radio aktif
lainnya, terbium dapat dihasilkan dengan mereduksi garam anhidrat klorida dengan logam
kalsium dalam cawan tantalum. Pengotor kalsium dan tantalum dapat dihilangkan dengan
pencairan ulang pada kondisi vakum. Metode isolasi lainnya pun masih memungkinkan.

Sifat-sifat

Terbium cukup stabil di udara. Merupakan logam berwarna abu-abu keperak-perakan, mudah
ditempa, ductile, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan sebilah pisau. Ada dua kristal
modifikasi yang dikenal, dengan transformasi suhu 1289oC. Ada 21 isotop dengan massa
atom bervariasi dari 145 hingga 165. Oksida terbium berwarna coklat atau marun gelap.

Kegunaan

Natrium terbium borat digunakan dalam peralatan elektronik. Oksida terbium memiliki
potensi untuk digunakan sebagai aktivator fosfor hijau pada tabung televisi berwarna. Oksida
ini bisa digunakan dengan ZrO2 sebagai stabiliser kristal pada sel bahan bakar yang
beroperasi pada suhu tinggi. Ada pula kegunaan lainnya.

Penanganan

Toksisitas terbium hanya sedikit diketahui. Unsur ini harus ditangani secara hati-hati
sebagaimana unsur lantanida lainnya.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Tb  Massa Jenis: 8.23 g/cm3


 Radius Atom: 1.8 Å  Konduktivitas Listrik: 0.9 x 106
 Volume Atom: 19.2 cm3/mol ohm-1cm-1
 Massa Atom: 158.925  Elektronegativitas: 1.1
 Titik Didih: 3500 K  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f9 6s2
 Radius Kovalensi: 1.59 Å  Formasi Entalpi: kJ/mol
 Struktur Kristal: Heksagonal  Konduktivitas Panas: 11.1 Wm-1K-1
 Potensial Ionisasi: 5.86 V  Kapasitas Panas: 0.18 Jg-1K-1
 Titik Lebur: 1629 K  Entalpi Penguapan: kJ/mol
 Bilangan Oksidasi: 3,4

 Disprosium, 66Dy

Sejarah

Disprosium ditemukan pada tahun 1886 oleh Lecoq de Boisbaudran, tapi belum diisolasi.
Baik logam maupun oksidanya belum dapat diisolasi hingga murni hingga tahun 1950, ketika
tekhnik pemisahan pertukaran ion dan reduksi metallografi dikembangkan oleh Spedding dan
kawan-kawan. Disprosium terdapat bersama unsur lantanida lainnya dalam berbagai mineral
seperti xenotime, fergusonit, gadolinit, euksenit, polikrase, dan bromstrandin. Sumber yang
sangat penting adalah monaziat dan bastnasit. Disprosium dapat diperoleh dengan mereduksi
garam trifluorida dengan kalsium.

Sifat-sifat

Unsur ini memiliki kilau logam perak yang terang. Relatif stabil di udara pada suhu kamar,
dan dapat dilarutkan dengan asam mineral yang encer maupun yang pekat. Logam ini cukup
lunak untuk bisa dipotong dengan pisau dan bisa dipakai dalam pembuatan mesin tanpa
adanya percikan api bila tidak digunakan pada suhu tinggi. Sejumlah kecil pengotor dapat
sangat mempengaruhi sifat fisiknya.

Kegunaan

Untuk saat ini, kita belum tahu banyak mengenai kegunaan disprosium. Disprosium memiliki
penyerapan neutron termal secara nuklir dan titik cair yang cukup tinggi, memungkinkan
untuk digunakan metalurgi sebagai alloy baja tahan karat yang diterapkan khusus dalam
pengontrolan nuklir. Semen yang mengandung nikel dan oksida disprosium telah digunakan
untuk mendinginkan batang reaktor nuklir. Semen ini menyerap neutron tanpa membengkak
atau berkontraksi dengan kondisi tembakan nuklir secara kontinu. Bila dikombinasikan
dengan vanadium dan unsur langka lainnya, disprosium telah digunakan dalam pembuatan
bahan laser. Disprosium-kadmium kalkogenida, sebagai sumber radiasi infra merah, telah
digunakan untuk mempelajari reaksi kimia.
Keterangan unsur:

 Simbol: Dy  Elektronegativitas: 1.22


 Radius Atom: 1.8 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f10 6s2
 Volume Atom: 19 cm3/mol  Formasi Entalpi: 11.06 kJ/mol
 Massa Atom: 162.5  Konduktivitas Panas: 10.7 Wm-1K-1
 Titik Didih: 2840 K  Potensial Ionisasi: 5.93 V
 Radius Kovalensi: 1.59 Å  Titik Lebur: 1685 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 8.55 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.173 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 230 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Holmium, 67Ho

Sejarah

Pita penyerapan holmium yang istimewa dikenali pada tahun 1878 oleh ahli kimia Swiss
Delafontaine dan Soret, yang mengumumkan keberadaannya sebagai unsur X. Seorang ahli
kimia Swedia, belakangan secara terpisah menemukan unsur yang sama ketika bekerja
dengan mineral erbia tanah. Unsur ini dinamakan dengan nama kota asal Cleve. Holmia,
oksida berwarna kuning, telah dibuat oleh Homberg pada tahun 1911. Holmium terdapat
dalam gadolinit, monazit, dan mineral radioaktif lainnya. Holmium telah dihasilkan secara
komersial dari monazit dengan kadar 0.05%. Unsur ini pun telah berhasil diisolasi dengan
mereduksi garam klorida/fluorida anhidratnya dengan logam kalsium.

Sifat-sifat

Holmium murni memiliki kilau perak yang terang. Relatif lunak dan bisa ditempa, stabil di
udara kering pada suhu kamar, tapi mudah teroksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi.
Logam ini memiliki sifat magnetik yang tidak lazim. Beberapa kegunaannya telah ditemukan.
Unsur ini, seperti unsur radioaktif lainnya, memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.

Keterangan unsur:

 Simbol: Ho  Elektronegativitas: 1.23


 Radius Atom: 1.79 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f11 6s2
 Volume Atom: 18.7 cm3/mol  Formasi Entalpi: 17.15 kJ/mol
 Massa Atom: 164.93  Konduktivitas Panas: 16.2 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3140 K  Potensial Ionisasi: 6.02 V
 Radius Kovalensi: 1.58 Å  Titik Lebur: 1802 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 9.07 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.165 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 251.04 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Erbium,68 E

Sejarah

Erbium, termasuk dalam golongan radioaktif lantanida, ditemukan dalam mineral yang juga
mengandung disprosium. Pada tahun 1842, Mosander memisaahkan yttria yang ditemukan
dalam mineral gadolinit, menjadi 3 fraksi, yang disebut yttria, erbia dan terbia. Penamaan
erbia dan terbia saat itu masih membingungkan. Setelah 1860, terbia Mosander dikenali
sebagai erbia, dan setelah 1877, yang semula diketahui sebagai erbia, ternyata adalah terbia.
Pada tahun ini, erbia diketahui terdiri dari lima oksida, yang sekarang dikenal sebagai erbia,
skandia, holmia, dan ytterbia. Pada tahun 1905, Urbain dan James secara terpisah berhasil
mengisolasi Er2O3 yang cukup murni. Klemm dan Bommer yang pertama menghasilkan
logam erbium murni pada tahun 1934, dengan mereduksi garam klorida anhidrat dengan uap
kalium.

Sifat-sifat

Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna ptuih perak dengan kilau logam. Seperti
halnya unsur radioaktif lainnya, sifat-sifatnya sangat tergantung pada keberadaan jumlah
pengotor. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur
radioaktif lainnya. Terdapat di alam sebagai campuran dari enam isotop, yang semuanya
bersifat stabil. Ada pula sembilan isotop radioaktif lainnya yang telah dikenali. Tekhnik
produksi erbium terbaru, menggunakan reaksi pertukaran ion, telah menghasilkan unsur
radioaktif dan senyawanya dengan biaya yang lebih murah. Kebanyakan oksida unsur
radioaktif memiliki pita penyerapan yang tajam pada panjang gelombang sinar tampak,
ultraviolet, dan infra merah dekat. Sifat-sifat ini bergabung dengan struktur elektroniknya,
memberikan warna pastel yang indah pada kebanyakan garam radioaktif.

Kegunaan

Erbium memiliki kegunaan metalurgi dan nuklir. Bila ditambahkan dengan vanadium,
sebagai contoh, erbium akan mengurangi tingkat kekerasan dan memperbaiki kemampuan
tempanya. Oksida erbium memberikan warna merah muda dan telah banyak digunakan
sebagai pewarna pada kaca dan pelapis enamel porselen.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Er  Elektronegativitas: 1.24


 Radius Atom: 1.78 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f12 6s2
 Volume Atom: 18.4 cm3/mol  Formasi Entalpi: 17.15 kJ/mol
 Massa Atom: 167.26  Konduktivitas Panas: 14.3 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3140 K  Potensial Ionisasi: 6.101 V
 Radius Kovalensi: 1.57 Å  Titik Lebur: 1802 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 9.07 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.168 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.2 x 106  Entalpi Penguapan: 292.88 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Tulium, 69Tm

Sejarah

Ditemukan pada tahun 1879 oleh Cleve. Tulium terdapat dalam kadar yang sedikit dengan
unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral. Dihasilkan secara komersial dari mineral
monazit, yang mengandung 0.07% tulium. Tulium adalah unsur radioaktif yang paling sedikit
di antara unsur-unsur lainnya, tapi dengan sumber mineral terbaru saat ini, tulium menjadi
sama langkanya dengan perak, emas atau kadmium. Tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi
pelarut telah memberikan cara pemisahan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.

Sifat-sifat

Tulium dapat diisolasi dengan mereduksi oksida tulium dengan logam lantanum atau dengan
logam kalsium dalam wadah tertutup. Unsur ini berwarna abu-abu keperakan, lunak, mudah
ditempa dan bisa dipotong dengan pisau. Telah dikenali 25 isotop dengan massa atom
169
berkisar dari 152 hingga 176. Tulium alamiah yakni murni terdiri dari isotop Tm, yang
cukkup stabil.

Kegunaan

Oleh karena harganya yang cukup mahal, belum banyak diketahui kegunaan dari tulium.
169
Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir, bisa digunakan sebagai sumber radiasi
171
sinar X pada peralatan yang bisa dibawa kemana-mana. Tm juga berpotensi untuk
digunakan sebagai sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik
keramik) yang digunakan dalam peralatan mikrowave, dan bisa digunakan untuk proses
doping fiber laser. Seperti halnya anggota lantanida lainnya, tulium memiliki tingkat toksistas
akut dari rendah hingga sedang. Unsur ini harus ditangani dengan hati-hati.

Keterangan unsur:

 Simbol: Tm  Elektronegativitas: 1.25


 Radius Atom: 1.77 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f3 6s2
 Volume Atom: 18.1 cm3/mol  Formasi Entalpi: 16.8 kJ/mol
 Massa Atom: 168.934  Konduktivitas Panas: 16.8 Wm-1K-1
 Titik Didih: 2223 K  Potensial Ionisasi: 6.184 V
 Radius Kovalensi: 1.56 Å  Titik Lebur: 1818 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 9.32 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.16 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.3 x 106  Entalpi Penguapan: 191 kJ/mol
ohm-1cm-1
 Iterbium, 70Yb

Sejarah

Pada tahun 1878, Marignac menemukan unsur baru yang disebutnya iterbia, dari tanah, yang
kemudian dikenal sebagai erbia. Pada tahun 1907, Urbain memisahkan ytterbia menjadi 2
komponen, yang ia sebut sebagai neoiterbia dan luttecia. Unsur ini di tanah sekarang
diketahui sebagai iterbium dan lutesium. Kedua unsur ini identik dengan aldebaranium dan
cassiopeium, yang ditemukan terpisah pada waktu yang sama oleh von Welsbach.

Sumber

Iterbium terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral langka.
Didapatkan secara komersial dari pasir monazit, dengan kadar 0.03%. Perkembangan
tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan unsur
radioaktif antara satu dan lainnya.

Produksi

Unsur ini dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937 dengan mereduksi
iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur dengan KCl. Daane,
Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni pada tahun 1953, yang dengan
demikian bisa menetapkan sifat fisika dan kimianya.

Sifat-sifat

Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian, unsur
ini cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk melindunginya dari udara
dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam mineral encer dan pekat, dan
bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki btiga bentuk allotrop dengan titik transformasi
pada suhu -13oC dan 795oC. Bentuk beta terdapat pada suhu kamar, kristal berpusat muka;
sedangkan bentuk gamma terbentuk pada suhu tinggi, dan merupakan kubus berpusat badan.
Fase kubus berpusat badan iterbium lainnya baru -baru saja ditemukan stabil pada tekanan
tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memiliki konduktivitas seperti logam, tetai sifat ini
menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000 atm. Hambatan listrik naik sepuluh
kali lipat ketika tekanan naik ke 39000 atm ; dan hambatan ini turun 10% dari hambatan pada
tekanan dan suhu standar, ketika tekanan mencapai 40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari
tujuh isotop stabil; diketahui ada tujuh isotop lainnya yang tidak stabil.

Kegunaan

Logam iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yang
digunakan dalam proses penggilingan padi. Salah satu isotop dilaporkan telah digunakan
sebagai sumber radiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke mana-mana,
yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan lainnya telah ditemukan.

Penanganan

Iterbium memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.

Keterangan unsur:

 Simbol: Yb  Elektronegativitas: 1.1


 Radius Atom: 1.94 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 6s2
 Volume Atom: 24.8 cm3/mol  Formasi Entalpi: 7.7 kJ/mol
 Massa Atom: 173.04  Konduktivitas Panas: 34.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1469 K  Potensial Ionisasi: 6.254 V
 Radius Kovalensi: 1.7 Å  Titik Lebur: 1092 K
 Struktur Kristal: fcc  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 6.97 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.155 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 3.7 x 106  Entalpi Penguapan: 128 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Lutesium, 71Lu

Sejarah
Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses di mana iterbium yang
ditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi dua unsur, yakni iterbium
(neoiterbium) dan lutesium. Kedua elemen ini identik dengan aldebaranium dan cassiopeium,
yang ditemukan secara terpisah pada waktu yang sama. Pengejaan unsur ini diubah dari
lutecium menjadi lutesium pada tahun 1949. Meski telah dikembangkan tekhnik pertukaran
ion yang memungkinkan pemisahan untuk semua unsur radioaktif, lutesium tetap meruakan
unsur yang mahal didapat.

Sifat-sifat

Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada semua mineral yang mengandung
yttrium dan juga pada monazit dengan kandungan 0.003% , yang merupakan sumberyang
komersial. Telah diisolasi menjadi keadaan murni baru pada beberapa tahun terakhir dan
merupakan unsur yang paling sulit dipisahkan. Lutesium bisa didapat dengan mereduksi
LuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan unsur alkali atau alkali tanah. Unsur ini berwarnaputih
176 175
keperak-perakan dan relatif stabil di udara. Lu terdapat di alam sebanyak 2.6% dan Lu
(97.4%). Lutesium memiliki masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.

Kegunaan

Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan radiasi beta murni setelah aktivasi neutron
termal, dapat digunakan sebagai katalis dalam proses pemecahan, hidrogenasi dan
polimerisasi. Secara nyata, tidak ada kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.

Penanganan

Selama lutesium, seperti logam radioaktif lainnya yang memiliki tingkat toksisitas yang
rendah, maka harus ditangani dengan hati-hati hingga didapatkan informasi terbaru

Keterangan unsur:

 Simbol: Lu  Massa Atom: 174.967


 Radius Atom: 1.75 Å  Titik Didih: 3668 K
 Volume Atom: 17.8 cm3/mol  Radius Kovalensi: 1.56 Å
 Struktur Kristal: Heksagonal
 Massa Jenis: 9.84 g/cm3
 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106
ohm-1cm-1
 Elektronegativitas: 1.27
 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d1
6s2
 Formasi Entalpi: 18.6 kJ/mol
 Konduktivitas Panas: 16.4 Wm-1K-1
 Potensial Ionisasi: 5.43 V
 Titik Lebur: 1936 K
 Bilangan Oksidasi: 3
 Kapasitas Panas: 0.15 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 355 kJ/mol
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Definisi Unsur-Unsur Golongan 9, Aktinida, dan Lantanida
Golongan 9: Juga dikenal sebagai "golongan transisi dalam", terdiri dari unsur-unsur
yang memiliki orbital 5d terisi sebagian atau penuh. Elemen ini umumnya sangat reaktif
dan memiliki sifat magnetik yang kuat.
Aktinida: Seri 15 elemen radioaktif setelah lantanum, dengan nomor atom 94-109.
Mereka memiliki sifat kimia yang mirip dengan lantanida dan menunjukkan sifat
magnetik yang kuat.
Lantanida: Seri 15 elemen f-blok setelah lantanum, dengan nomor atom 57-71. Mereka
memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain dan menunjukkan sifat magnetik yang
lemah.
2. Sejarah Penemuan Unsur-Unsur Golongan 9, Aktinida, dan Lantanida
Golongan 9: Unsur pertama dalam golongan 9, kobalt (Co), telah dikenal sejak zaman
kuno. Unsur-unsur lain dalam golongan ini secara bertahap ditemukan selama abad ke-18
dan ke-19.
Aktinida: Aktinium, elemen pertama dalam seri aktinida, ditemukan pada tahun 1899.
Unsur-unsur lain dalam seri ini secara bertahap ditemukan selama abad ke-20.
Lantanida: Lantanum, elemen pertama dalam seri lantanida, ditemukan pada tahun 1787.
Unsur-unsur lain dalam seri ini secara bertahap ditemukan selama abad ke-19 dan ke-20.
3. Karakteristik Unsur-Unsur Golongan 9, Aktinida, dan Lantanida
Golongan 9: Unsur-unsur dalam golongan 9 umumnya memiliki jari-jari atom yang kecil
dan elektronegativitas yang tinggi. Mereka cenderung membentuk ikatan kovalen dan
memiliki tingkat oksidasi yang bervariasi.
Aktinida: Unsur-unsur aktinida umumnya memiliki jari-jari atom yang besar dan
elektronegativitas yang rendah. Mereka cenderung membentuk ikatan ionik dan memiliki
tingkat oksidasi yang tinggi.
Lantanida: Unsur-unsur lantanida umumnya memiliki jari-jari atom yang besar dan
elektronegativitas yang rendah. Mereka cenderung membentuk ikatan ionik dan memiliki
tingkat oksidasi yang +3.
4. Kecenderungan Sifat Fisik dan Kimia Unsur-Unsur Golongan 9, Aktinida, dan
Lantanida
Golongan 9: Unsur-unsur dalam golongan 9 umumnya memiliki titik leleh dan titik didih
yang tinggi. Mereka juga cenderung menunjukkan sifat magnetik yang kuat.
Aktinida: Unsur-unsur aktinida umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Mereka juga cenderung menunjukkan radioaktivitas dan sifat magnetik yang kuat.
Lantanida: Unsur-unsur lantanida umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi. Mereka juga cenderung menunjukkan sifat magnetik yang lemah.
5. Cara Pembuatan Golongan 9, Aktinida, dan Lantanida
Golongan 9: Unsur-unsur dalam golongan 9 umumnya ditemukan di alam. Mereka dapat
diekstraksi dari bijih mineral menggunakan berbagai metode, seperti pemurnian
elektrokimia dan pertukaran ion.
Aktinida: Unsur-unsur aktinida umumnya ditemukan dalam jumlah kecil di alam.
Mereka dapat diproduksi secara sintetis melalui reaksi nuklir, seperti penembakan
neutron pada uranium.
Lantanida: Unsur-unsur lantanida umumnya ditemukan di alam dalam bijih mineral yang
disebut "tanah langka". Mereka dapat diekstraksi dari bijih mineral menggunakan
berbagai metode, seperti pemurnian elektrokimia dan pertukaran ion.
6. Penggunaan Unsur-Unsur Golongan 9, Aktinida, dan Lantanida dalam Kehidupan
Sehari-hari
Golongan 9: Unsur-unsur dalam golongan 9 memiliki berbagai macam aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya, kobalt digunakan dalam baterai isi ulang, nikel
digunakan dalam baja tahan karat, dan tembaga digunakan dalam kabel dan pipa.
Aktinida: Unsur-unsur aktinida memiliki aplikasi terbatas dalam kehidupan sehari-hari
karena radioaktivitasnya. Namun, mereka digunakan dalam beberapa aplikasi medis,
seperti terapi kanker dan pencitraan medis.
Lantanida: Unsur-unsur lantanida memiliki berbagai macam aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh cerium digunakan dalam katalis konverter katalitik, gadolinium
digunakan dalam kontras MRI, dan itrium digunakan dalam laser.

3.2 SARAN
Dengan adanya Makalah ini kami mengharapkan bertambahnya wawasan pembaca,
dan menambah referensi untuk ilmu pengetahuan tentang GOLONGAN 9 DAN
GOLONGAN AKTINIDA DAN LAKTANIDA. diharapkan pendidik mampu mendidik
dan memacu peserta didik untuk
memiliki kepekaan dalam berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
serta, mampu mendorong peserta didik untuk inisiatif sendiri dalam belajar bukan karena
paksaan. Pembelajaran Kimia unsur dapat memberi kesempatan kepada peserta didik
agar dapat memahami diri sendiri dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Housecroft,C.E dan Sharpe,A.G.2005.Inorganic Chemistry.Pearson Education
Limited :England

Karim.2016.Lantanida dan Aktinida.(online).https://www.ilmukimia.org/2016/11/lantanida-


dan-aktinida.html. (diakses pada tanggal 3 september 2019)

Anggota Deskripsi tugas


Ornella arnia florensia Minggu 1:mencari materi unsur meitrenium
dan unsur aktinida Bk,Cf,Es,Fm,Md,No,Lr
Minggu 1 dan 2:Membuat laporan makalah
Minggu 2:membuat rancangan media
pembelajaran sendiri
Menyatukan ide
Istiqomah yusuf sholehatun Minggu 1:mencari materi unsur Co, dan
unsur lantanida La,Ce,Pr,Nd,Pm,Sm,Eu,Gd
Minggu 1dan 2:Membuat laporan makalah
Minggu 2:membuat rancangan media
pembelajaran sendiri
Menyatukan ide
Ana yustiana Minggu 1:mencari materi unsur Iridium dan
unsur Aktanida Ac,Th,Pa,U,Np,Pu,Am,Cm
Minggu 1 dan 2:Membuat laporan makalah
Minggu 2:membuat rancangan media
pembelajaran sendiri
Menyatukan ide
Faisal Minggu 1:mencari materi unsur Rodium dan
unsur Lantanida Tb,Dy,Ho,Er,Tm,Yb,Lu
Minggu 1 dan 2:Membuat laporan makalah
Minggu 2:membuat rancangan media
pembelajaran sendiri
Menyatukan ide
Rancangan media pembelajaran model pembelajaran model pembelajaran game
based learning
Pemanfaatan teknologi sangat membantu sebagai alat dan sarana untuk mendukung proses
pembelajaran dan merupakan suatu inovasi dalam pengintegrasian teknologi dan informasi
dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu inovasi yang sangat membantu dengan
pemanfaatan salah satu media pembelajaran berbasis teknologi dibidang pendidikan yakni
media Kahoot yang merupakan aplikasi berbasis game. Akan tetapi disini tempat mitra
masih terdapat minimnya pendidik atau guru dalam mengetahui, menggunakan dan
memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini yaitu
memberikan pelatihan pemanfaatan media kahoot sebagai inovasi media pembelajaran
interaktif siswa untuk menciptakan proses pembelajaran aktif sehingga pendidik atau guru
dapat menunjang proses pembelajaran dalam memiliki ketrampilan melakukan inovasi
dalam pembuatan media pembelajaran. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini dilakukan
dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini,
pendidik atau guru memiliki ketrampilan penggunaan media pembelajaran berbasis digital
yaitu media kahoot dalam pembelajaran melakukan evaluasi atau penilaian pembelajaran
berbasis game kahoot. Sehingga guru berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang
antusias dan interaktif serta guru dapat melakukan penilaian atau mengukur kemampuan
sejauh mana siswa memahami mata pelajaran yang diberikan guru.

Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Game


1. Memilih game sesuai topik.
Guru memilih game yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan sesuai dengan panduan
diatas.

2. Penjelasan konsep.
Guru memberikan penjelasan/konsep awal terkait dengan game yang akan dimainkan, tujuan
dan tantangan yang harus diselesaikan.

3. Aturan.
Peserta didik memahami dan menyepakati aturan yang disampaikan oleh guru serta
disediakan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan diri.

4. Bermain game.
Peserta didik bermain game menggunakan platform yang sudah ditentukan sebelumnya
termasuk
batasan waktu dan jadwal bermain.

5. Merangkum pengetahuan.
Peserta didik merangkum pengetahuan, pengalaman, dan hal-hal yang didapatkan dari game
yang telah dimainkan.

6. Melakukan refleksi.
Peserta didik melakukan refleksi dari hasil rangkuman dan menghubungkannya dengan topik
materi yang sedang dipelajari.
Kahoot

Anda mungkin juga menyukai