GOLONGAN VI A
Kelompok 6 :
Analisis Kimia
Program Diploma
Institut Pertanian Bogor
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem Periodik Unsur
Golongan VI sebagai syarat memenuhi tugas yang diberikan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Anorganik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Wina Yulianti M,Si selaku dosen
mata kuliah Kimia Anorganik dan teman-teman khususnya mahasiswa Analisis
Kimia 54.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa yang digunakan. Oleh
karena itu, kami menerima berbagai kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar kami dapat memperbaiki laporan ini menjadi lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 TUJUAN 4
2. PEMBAHASAN 5
2.1 OKSIGEN 5
2.1.2 Sifat Fisik dan Kimia 5
2.1.2 Keberadaan di Alam 6
2.1.3 Kegunaan di Alam 6
2.1.4 Cara Pembuatan 6
2.2 BELERANG 7
2.2.1 Sifat Fisik dan Kimia 8
2.2.2 Keberadaan di Alam 9
2.2.3 Kegunaan di Alam 9
2.2.4 Cara Pembuatan 9
2.3 SELENIUM 10
2.3.1 Sifat Fisik dan Kimia 11
2.3.2 Keberadaan di Alam 11
2.3.3 Kegunaan di Alam 12
2.3.4 Cara Pembuatan 12
2.4 TELURIUM 13
2.4.1 Sifat Fisik dan Kimia 13
2.4.2 Keberadaan di Alam 14
2.4.3 Kegunaan di Alam 14
2.4.4 Cara Pembuatan 14
2.5 POLONIUM 15
2.5.1 Sifat Fisik dan Kimia 15
2.5.2 Keberadaan di Alam 16
2.5.3 Kegunaan di Alam 16
2.5.4 Cara Pembuatan 16
2.6 LIVERMORIUM 16
2.6.1 Sifat Fisik dan Kimia 17
2.6.2 Keberadaan di Alam 17
2.6.3 Kegunaan di Alam 17
2.6.4 Cara Pembuatan 17
3. PENUTUP 18
3.1. SIMPULAN 18
1. PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin terlepas dari unsur kimia.
Misalnya saja ketika kita meminum air, berarti kita mengkonsumsi senyawa yang
mengandung unsur 1etalloi dan oksigen, dan pada saat respirasi berarti kita
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Selain oksigen, sulfur pun
memiliki kegunaan tersendiri yaitu dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfat.
Begitu pula dengan selenium, 1etalloid dan polonium yang mempunyai kegunaan
masing-masingnya dalam kehidupan ini.
Dengan kata lain unsur kimia sangat dibutuhkan karena menjamin
kelangsungan hidup. Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang unsur-unsur
kimia golongan VI A.
1.2 Tujuan
2. PEMBAHASAN
2.1 Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam 1etall 1etal 1etalloi yang
mempunyai 1etallo O dan nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan 1etall semua unsur lainnya
dan berubah menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas 1etalloi dengan rumus
O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
2.1.2 Sifat Fisik dan Kimia
Tabel 1 Sifat Fisik Oksigen
Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair
dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan 2etalloid2c2 yang kuat.
Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa 2etallo dan dapat
bergabung dengan kebanyakan unsur. Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami
adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam
bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O
dengan kandungan 2etallo 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di
Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan
akan terus meningkat.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%,
sedangkan elektrolisis hanya 1%. Bentkuk lain dari oksigen adalah Ozon (O 3).
Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris
(kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di
atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan
kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang
berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di
atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh
terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per
minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon
padat berwarna hitam ungu.
2.2 Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur non-logam 4etalloid4c, berlimpah, tidak
berasa dan tidak berbau. Belerang mempunyai nomor atom 16, massa atom 32,06
g/mol, elektronegativitas (menurut Pauling) 2,5.
Gambar 3 Belerang
2.2.13 Sifat Fisik dan Kimia
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk,
baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang
lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya
sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya
masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan
pembuatan polimer belerang 5etallo, yang memiliki sifat logam, meski tidak
mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan 5etal
yang tidak biasa. Belerang amorf atau belerang 5etallo diperoleh dengan
pendinginan dari 5etallo secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X
menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom
pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan
delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar
X yang normal. Belerang dengan kemurnian 99.999% sudah tersedia secara
komersial.
2.3 Selenium
Selenium adalah suatu unsur Kimia dalam 6etal 6etalloi yang memiliki
6etallo Se dan nomor atom 34. Selenium berbentuk zat padat (solid) yang
termasuk dalam bentuk non logam. Serta memiliki struktur 6etallo hexagonal.
Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya
bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi). Selenium 6eta
didapatkan baik dalam struktur amorf maupun 6etallo. Selenium amorf 6eta
berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca).
Gambar 5 Selenium
2.4 Telurium
Gambar 6 Telurium
Telurium adalah suatu unsur Kimia dalam 9etal 9etalloi yang memiliki
9etallo 9etall nomor atom 52. Merupakan zat padat (solid) yang termasuk dalam
Metaloid dengan struktur 9etallo Hexagonal. Ditemukan oleh Muller von
Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth, yang telah
mengisolasinya pada tahun 1798.
2.5 Polonium
Gambar 7 Polonium
Polonium adalah suatu unsur Kimia dalam 12etal 12etalloi yang memiliki
12etallo Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk
kelompok 12etalloid dengan memiliki sifat kimia yang mirip dengan Telurium dan
Bismut.
Polonium juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang
ditemukan oleh Marie Curie dan Pierre Curie pada tahun ketika sedang mencari
penyebab radioaktivitas pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari
Joachimsthal, Bohemia. Elektroskop menunjukkan pemisahannya dengan
12etallo.
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap,
dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55C.
Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138,39 hari. Satu milligram
memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram),
dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu
di atas 500C. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan
dosisnya 0,012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium
mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam
basa. Garam polonium dari asam 12etallo terbakar dengan cepat, 12etall amina
dapat mereduksinya menjadi logam.
2.6 Livermorium
Elemen 116, Livermorium, pertama kali dibuat di Dubna tahun 2000. Karya
tersebut merupakan kolaborasi antara tim sains di Joint Institute for Nuclear
Research di Dubna dan Lawrence Livermore National Laboratory di California
yang dipimpin oleh Yuri Oganessian dan Ken Moody.
Ununheksium adalah nama sementara unsur kimia dikonfirmasi dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Uuh sementara dan memiliki nomor atom 116.
Pada tanggal 1 Desember 2011, nama Livermorium adalah nama dari unsur kimia
dengan simbol Lv (nama sebelum Ununheksium dan nomor atom 116) diambil
dari proses persetujuan nama dalam IUPAC.
3. PENUTUP
3.1. SIMPULAN