Anda di halaman 1dari 3

Nama : Weslyyati Pangaribuan

Nim : 042352712
Matkul : Teknik Penanganan Limbah Industri Pangan

JAWABAN

1. PT Sukses Makmur merupakan perusahaan yang memproduksi


surimi ikan kurisi. Setiap proses produksi surimi terdapat
permasalahan yang belum bisa terselesaikan. Permasalahan
tersebut adalah pengolahan limbah. Terdapat berbagai macam
limbah dari produk surimi tersebut, diantaranya: limbah air
pencucian ikan, limbah tulang ikan , dan masih banyak limbah
lainnya. Menurut Saudara, bagaimana perbedaan sifat-sifat
limbah industri pangan tersebut?

Jawaban :

- Perbedaan sifat pada limbah industri pangan :


1. Sifat fisik
Sifat fisik air limbah yang paling penting adalah kadar
total padatan, yang terdiri dari bahan – bahan yang
terapung, bahan – bahan yang terendapkan, bahan koloid,
dan bahan dalam larutan. Sifat fisik penting lainnya
termasuk bau, suhu, densitas, warna dan kekeruhan.

2. Sifat kimia
Sifat kimia air limbah dari industri bahan organik biasanya
mampu menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini karena sifat
kimia air limbah menghabiskan oksigen dalam air.

3. Sifat Biologi
Karakteristik biologi air limbah adalah terdapatnya
mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan dalam air.
Dilansir dari Food and Agriculture Organization of the
United Nations, keberadaan virus, bakter, protozoa, dan
cacing pathogen menjadi indikator tercemahnya air. Air
limbah dapat mengandung enterovirus yang dapat
menyebabkan peradangan jaringan otak dan sumsum
belakang, kesulitan bernafas, hingga polio.
Air limbah juga dapat mengandung bakteri seperti E. coli,
Salmonella sp., Shingella spp,hingga Vibrio chloerae yang
dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

2. PT Rela Jaya sedang mengolah limbah dari industri minyak


kelapa sawit. Proses tersebut dilakukan secara biologis
terkendali maupun secara tidak terkendali, ternyata terdapat
beberapa perubahan bahan organik yang mempengaruhi proses
penanganan tersebut. Dari kasus tersebut, apa saja penyebab
penurunan jumlah bahan organik pada proses transformasi
biokimia?

Jawaban :

- Dalam unit biologis berlangsung sejumlah perubahan.


Sebagian dari transformasi mempengaruhi komponen pengisi
limbah yang sedang menerima penanganan, sehingga akan
mempengaruhi sifat dan jumlah padatan terlarut.

- Berikut ini transformasi dasar yang berlangsung dalam


berbagai system penanganan :
1. Karbon
Oksidasi senyawa-senyawa yang mengandung karbon
organic menggambarkan mekanisme dimana organisme
heterotrofik memperoleh energi untuk sintesis. Proses ini
disebut respirasi. Dalam system penanganan aerobic,
karbon organic di transformasi melalui berbagai tahap,
untuk mensintesis protoplasma microbial. Dalam system
anaerobic, molekul oksigen tidak dapat bertindak sebagai
aseptor electron terminal dan tidak semua karbon yang
direspirasi diubah menjadi karbondioksida, metana, dan
senyawa preduksi lain.
2. Nitrogen
Dalam air limbah, nitrogen akan terdapat sebagai nitrogen
organic dan nitrogen ammonia, proporsinya tergantung
degradasi bahan organic yang berlangsung. Dalam system
biologis, senyawa nitrogen organic dapat di transformasi
menjadi nitrogen ammonia dan dioksidasi menjadi
nitrogen nitrit dan nitrat.
3. Fosfor
Bentuk fosfat dalam air limbah penting karena Teknik
penghilang fosfat umumnya dievaluasi berdasarkan
kemampuannya untuk menghilangkan ortofosfat.
Hidrolisis fosfat yang terkondensasi menjadi ortofosfat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu dan
konsentrasi mikroba.
4. Sulfur
Transformasi sulfur oleh mikroba serupa dengan nitrogen.
Sulfida dan ammonia merupakan produk dekomposisi dari
senyawa organic. Keduanya dioksidasi oleh bakteri
autotrofik, seperti senyawa-senyawa sulfur oanorganik
dan nitrogen yang tidak teroksidasi sempurna. Sulfat dan
nitrat direduksi oleh mikroorganisme dibawah kondisi
aerobic, sulfat adalah produk akhir yang teroksidasi.
5. Makanan dan Massa
Tujuan dari penanganan limbah secara biologis adalah
untuk mengoksidasi bahan organic limbah, yaitu
menjadikan limbah sebagai makanan mikroorganisme.
6. Oksigen
Oksigen memegang peranan yang kritis dalam system
penanganan biologis, karena bila oksigen bertindak
sebagai aseptor hydrogen akhir, mikroorganisme akan
memperoleh energi maksimum.
7. Suhu dan PH
Perubahan relative dalam PH akan mempengaruhi
kapasitas penyangga cairan dan jumlah substrat yang
digunakan oleh mikroorganisme.
Masalah yang timbul sehubungan dengan karakteristik
suhu dan Ph.

Anda mungkin juga menyukai