Anda di halaman 1dari 6

Nama: Anggi Tiara Oktasyifa

NIM: 1804750
Kelas Pendidikan BIologi B 2018

Mikrobiologi – Mikrobiologi Lingkungan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan peranan mikroorganisme dalam lingkungan! jelaskan pula bagaimana interaksi
antara mikroba dan lingkungan ?
Peranan mikroorganisme dalam lingkungan adalah
Mikroorganisme berperan menguntungkan dan merugikan bagi lingkungan, tergantung
dari jemis mikroorganisme tersebut. Peran menguntungkan seperti membentuk mikoriza
pada daur biogeokima, sedangkan peran merugikan adalah mikroba tersebut berperan
pantogen terhadap manusia, hewan dan tumbuhan. Contoh mikroba menguntungkan
adalah Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar tanaman legum. Yang merugikan
adalah mikroba penyebab tetanus di besi yang berkarat.

Interaksi Mikroba dengan Lingkungan, lingkungan yang kompleks berisi berbagai


macam organisme, aktivitas metabolisme suatu organisme akan berpengaruh terhadap
lingkungannya. Mikroorganisme seperti halnya organisme lain yang berada dalam
lingkungan yang komplek senantiasa berhubungan baik dengan pengaruh faktor abiotik
dan pengaruh faktor biotik. Hubungan mikroorganisme dapat terjadi pada sesama
mikroorganisme, dengan hewan dan dengan tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu
pola interaksi yang spesifik yang dikenal dengan simbiosis (sym = bersama, bios =
hidup). Macam-macam Interaksi adalah Komensalisme, Mutualisme, Neutralisme,
Antagonisme: Amensalisme, Parasitisme, dan Predasi.

Komensalisme: A diuntungkan, B Tak berpengaruh


Mutualisme : Saling menguntungkan
Neutralisme : Saling tak memberikan pengaruh
Amensalisme : A tak berpengaruh, B dirugikan
Parasitisme : A diuntungkan, B dirugikan
Predasi : A diuntungkan, B dirugikan

2. Jelaskan aspek mikrobiologis lingkungan terestrial dan akuatik!


Aspek Mikrobiologis Lingkungan Terestrial
Tanah merupakan campuran kompleks dengan komposisi sebagai berikut:
 Materi Anorganik (45 %) : Si, Al, Fe, Ca, Mg, K, Na, P, dan lain-lain.
 Materi Organik (5 %) : Karbohidrat, Protein, Lipid, dan lain-lain.
 Air (25 %) dan Udara (25 %)
 Organisme : Vertebrata, Invertebrata, Mikroba
Mikroorganisme yang berperan dalam proses fiksasi nitrogen ada yang bersimbiosis ada
yang tidak.
1) Tidak bersimbiosis: Azotobacter, Beijerinckia, Clostridium, Klebsiella,
Enterobacter, Bacillus, Rhodospirillum, Chlorobium, Cyanobacteria.
2) Bersimbiosis, dapat dibedakan simbiosis antara :
 Mikroorganisme dengan selain Leguminoseae
 Mikroorganisme dengan Leguminoseae
Beberapa contoh simbiosis dengan selain Leguminoseae :
o Cyanobacteria (Blue Green Algae) dengan paku : Anabaena azolla
o hidup pada rongga udara daun paku air Azolla pinnata.
o Anabaena cycadae pada akar Cycas (pakis).
o Nostoc spp. Pada akar karang cemara laut (Cassuarina equisetifolia).
o Lichens: Cyanobacteria dengan jamur.

Aspek Mikrobiologis Lingkungan Akuatik


Komponen kehidupan di dalam air, terdiri dari
1) Mikroba : bakteri, jamur, mikroalga, protozoa, virus
2) Hewan dan tumbuhan air

Mikroba dalam air ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Mikroba air yang menguntungkan, berperan sebagai:
 Makanan ikan : fitoplankton dan zooplankton. Contoh : mikroalga (Chlorella,
Scenedesmus, Hydrodiction, Pinnularia, dan lain-lain)
 Dekomposer : pengolahan limbah secara biologis
 Produsen : adanya mikroalga yang dapat berfotosintesis sehingga meningkatkan
oksigen terlarut
 Konsumen : hasil rombakan organisme dimanfaatkan oleh mikroalga, bakteri,
jamur
 Penyebab penyakit : Salmonella (tipus / paratipus), Shigella (Disentri basiler),
Vibrio (kolera), Entamoeba (Disentri amoeba)
 Penghasil toksin : bakteri anaerobik (Clostridium), bakteri aerobik
(Pseudomonas, Salmonella, Staphylococcus, dan lain-lain), mikroalgae
(Anabaena, Microcystis)

Mikroba air yang merugikan dapat menyebabkan:


 Blooming menyebabkan perairan berwarna, ada endapan, dan bau amis,
disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan mikroalga (Anabaena flos- aquae
dan Microcystis aerugynosa)

3. Jelaskan pengolahan limbah secara mikrobiologi?


a. Limbah rumah tangga
Limbah deterjen
Biodegradasi adalah terjadinya perubahan senyawa kimia menjadi komponen
yang lebih sederhana melalui bantuan mikroorganisme. Biodegradasi alkilbenzena
sulfonat dalam sel bakteri, dijelaskan Wignyanto bahwa setelah molekul surfaktan
deterjen masuk ke dalam sel, kemudian diurai didalam lisosom sel. Alkilbenzena
sulfonat akhirnya terurai menjadi potongan melalui karbon, natrium, sulfur dan cincin
aromatis yang sudah tercerai berai sehingga toksiknya menurun bahkan hilang sama
sekali. Faktor yang mempengaruhi penguraian alkilbenzena sulfonat adalah faktor
abiotik meliputi pH, potensial listrik, zat penghambat, induktor dan ion mineral serta
abiotik yakni faktor genetis bakteri pengurai. Biodegradasi kemudian harus
dilanjutkan dengan bioremediasi karena bioremediasi inilah yang akan menyelesaikan
masalah di lapang. Bioremediasi merupakan teknik memperbaiki lingkungan
dengan memanfaatkan organisme untuk mentransformasikan substansi organik
menjadi molekul sederhana yang tidak toksik. Wignyanto menambahkan,
organisme yang berperan dalam bioremediasi dapat berupa tumbuhan, alga,
jamur/kapang dan bakteri, sedangkan dalam proses biodegradasi yang dilanjutkan
dengan bioremediasi banyak digunakan bakteri. Ia menyampaikan bahwa bakteri
memiliki keunggulan dibanding tumbuhan, jamur dan alga karena waktu
mengaktifkan inokulum, bakteri hanya berkisar 20-120 menit dengan konsentrasi
inokulum 0.1-3.0%. Dari hasil pengamatan Wignyanto, diketahui bahwa konsorsium
baru tersebut mampu menurunkan Biological Oxygen Demand dan Most Probable
Number Coliform sampai persyaratan baku mutu air yang dibuang ke lingkungan serta
aman terhadap organisme yang hidup didalamnya seperti cacing dan ikan. Ini
menurutnya mengindikasikan bahwa deterjen dengan kadar 100 ppm, beberapa
komponen pencemar utama limbah rumah tangga yakni pati, protein dan lemak pada
kadar tertentu mampu diselesaikan secara bioremediasi. (Denok/Humas UB, 2016)

b. Limbah industri
Pada bioremedasi Logam Kronium yang merupakan limbah cair industri penyamakan
kulit menggunakan Isolat Bakteri Indigenous. Isolat 21012 dapat mereduksi kromium
hingga 97% selama lima hari baik pada limbah cair dengan perawatan sterilisasi
maupun tanpa perawatan sterilisasi. (Maula, 2014)

Jadi dapat disimpulkan untuk mengolah limbah rumah tangga dan limbah industri
dapat dilakukan dengan proses biodegradasi dan bioremedasi, dengan memanfatkan
mikroorganisme yang sesuai dengan limbah yang akan diproses.

4. Bagimana cara menentukan kualitas sumber air minum yang kita konsumsi memenuhi
standar mikrobiologis? Jelaskan prosedurnya dengan bagan/gambar!
Harus memenuhi 3 persyaratan yaitu kualitas fisik, kimia, dan biologis.
a. Kualitas Fisik : Kekeruhan, temperatur, warna, bau dan rasa.
b. Kualitas Kimia : Adanya senyawa-seyawa kimia beracun, perubahan rupa, warna,
rasa air, serta reaksi-reaksi yag tidak diharapkan menyebabkan diadakannya standar
kualitas air minum.
c. Kualitas Biologi : Kehadiran kelompok-kelompok mikroba tertentu seperti mikroba
pantogen (penyakit perut), pencemar (terutama Coli), penghasil toksin dan
sebagainya. Indikator kehadiran bakteri Coliform merupakan polusi kotoran akibat
kondisi sanitasi yang buruk terhadap air dan makanan. Kualitas mikrobiologi air
dapat ditentukan berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fekal dan
jumllah koloni Escherichia coli. Penentuan coliforn fekal atau tidak fekal dapat
dilakukan dengan menumbuhkan isolat pada medium uji IMVIC atau suhu inkubasi
optimum 42°C untuk Coliform fekal dan 37°C untuk Coliform nonfekal.

Uji Praduga Uji Penguat Uji Pelengkap

Gambar Uji Praduga


Gambar Uji Peguat

Gambar Uji Pelengkap


Gambar Keseluruhan Proses Uji Kualitas Air
Sumber
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi
%2Cdkk/petunjuk_mikro.pdf
http://spada.upi.edu/pluginfile.php/98488/mod_resource/content/2/bahan%20ajar%20mikro
%20lingkungan%201.pdf
http://repository.ub.ac.id/149675/
https://prasetya.ub.ac.id/berita/Biodegradasi-dan-Bioremediasi-Sebagai-Solusi-Masalah-Limbah-
Deterjen-18248-id.pdf

Anda mungkin juga menyukai