Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KATION

GOLONGAN I
Oleh:
Dr. Hj. Roslinda Rasyid, M. Si, Apt
1. Identifikasi timbal, Pb
Timbal mudah larut dalam HNO3 encer,
reaksinya:
3 Pb + 8 HNO3 3 Pb (NO3)2 + 2 NO + 4 H2O
Pakailah larutan Pb (NO3)2 atau larutan
Pb(CH3COO)2 yang diasamkan dengan sedikit
asam asetat encer
a. Larutan asam klorida encer, HCl
Terbentuknya endapan putih dari PbCl2 dalam
keadaan dingin
Pb(NO3)2 + 2HCl  PbCl2 + HNO3
PbCl2 larut alam air panas dan mengendap
kembali membentuk kristal jarum bila
didinginkan. Endapan juga larut dalam HCl
pekat atau larutan alkali klorida pekat
membentuk senyawa kompleks,dan akan
mengendap kembali bila diencerkan.
b. Larutan kalium iodida, KI
Terbentuk endapan kuning dari PbI2
Pb(NO3)2 + 2 KI  PbI2 + 2 KNO3
Endapan larut dalam air panas membentuk
larutan tak berwarna dan mengendap kembali
bila didinginkan. Endapan juga larut dalam
kelebihan reagen.
PbI2 + 2 KI  K2(PbI4)
c. Asam sulfat encer, H2SO4
Terbentuk endapan putih dari PbSO4 yang tak larut
dalam kelebihan reagen. Endapan larut dalam larutan
amonia asetat.
Pb(NO3)2 + H2SO4  PbSO4 + 2 HNO3
PbSO4 + 2 HNO4.H2O2  Pb (C2H3O2)2 + (NH4)2SO4
d. Larutan kalium kromat, K2CrO4
Terbentuk endapan kuning dari PbCrO4, yang tak
larut dalam asam asetat dan dalam larutan amonia.
Endapan larut dalam alkali hidroksida dan asam
nitrat.
Pb (NO3)2 + K2CrO4  PbCrO4 + 2 KNO3
PbCrO4 + 4 NaOH  Na2 (PbO2) + Na2CrO4 + 2 H2O
e. Hidrogen sulfida, H2S
Terbentuk endapan hitam PbS, enapan sering
merah dengan adanya HCl karena terbentuk
Pb2SCl2, dan kalau diencerkan atau dialiri H2S
akan terbentuk kembali PbS.
Pb(NO3)2 + H2S  PbS + 2 HNO3
2PbCl2 + H2S  PbSCl2 + 2 HCl
PbS larut dalam larutan asam nitrat yang panas.
PbS bila ditambahkan H2O2 akan terbentuk PbSO4
3 PbS + 8 HNO3  Pb(NO3)2 + 2NO + 4H2O + 3S
f. Larutan natrium hidroksida, NaOH
Terbentuk endapan putih Pb(OH)2, larut dalam
kelebihan reagen. Membentuk natrium plumbit.
Pb(NO3)2 + 2NaOH  Pb(OH)2 + 2NaNO3
Pb(OH)2 + 2NaOH  Na2(PbO2) + 2H2O

g. Larutan amonium hidroksida, NH4OH


Terbentuk endapan putih Pb(OH)2, yang tak
larut dalam kelebihan reagen.
Pb(NO3)2 + 2 NH4OH  Pb(OH)2 + 2 NH4NO3
2. Identifikasi ion raksa (I) nitrat,
Hg2(NO3)2
Gunakanlah larutan raksa (I) nitrat, Hg2(NO3)2

a. Asam klorida encer, HCl


Terbentuk endapan putih Hg2Cl2 (kalomel), tak larut
dalam air panas dan asam encer dingin, tetapi larut
dalam aqua regia membentuk raksa (II) klorida.
Hg(NO3)2 + 2HCl  Hg2Cl2 + 2HNO3
Endapan menjadi hitam atau abu-abu bila
ditambahkan larutan ammonia dengan terbentuknya
raksa dan amino merkuri klorida
H2Cl +2NH3  Hg(NH2)Cl +Hg +NH4Cl
b. Larutan kalium iodida, KI
Terbentuk endapan kuning hijau Hg2I2 dan
terbentuk K2HgI4 (larut) dan endapan hitam
raksa dengan kelebihan reagen.
Hg2(NO3)2 + 2KI  Hg2I2 +2KNO3
Hg2I2 + 2KI  K2HgI4 + 2HNO3

c. Hidrogen sulfida, H2S


Terbentuk endapan hitam dan raksa (mercuri)
Hg2(NO3)2 + H2S  HgS + Hg + 2HNO3
d. Larutan kalium kromat, K2CrO4
Terbentuk endapan coklat Hg2CrO4 dalam
dingin (encer) yang berubah menjadi kristal
merah pada pendidihan.
Hg2(NO3)2 + K2CrO4  Hg2CrO4 + 2KNO3

e. Larutan natrium hidroksida, NaOH


Terbentuk endapan hitam Hg2O, tak larut dalam
dingin (encer) yang berubah menjadi kristal
merah pada pendidihan.
Hg2(NO3)2 + NaOH  Hg2O + 2 NaNO3 + H2O
f. Larutan ammonia
Terjadi endapan hitam dari garam amino merkuri dan
Hg.
Hg
2Hg2(NO3)2 + 4NH3 + H2O  O NH2.NO3 + 2Hg + 3NH4NO3
Hg

g. Larutan stanno klorida, SnCl2


Terjadi endapan abu-abu, yang akhirnya berubah
jadi hitam dari Hg dengan kelebihan reagen.
Hg2(NO3)2 + SnCl2 + 2 HCl  2Hg + SnCl4 + 2HNO3
3. Identifikasi ion perak, Ag+
Gunakan larutan perak nitrat, AgNO3
a. Asam klorida encer, HCl
Terbentuk endapan putih AgCl, endapan tak larut dalam air
panas dan larutan asam, tetapi larut dalam larutan
ammonia encer dengan membentuk ion kompleks
Ag(NH3)2+. Bila ditambahkan asam nitrat encer akan
terbentuk endapan AgCl kembali. Penambahan KI pada ion
kompleks akan terbentuk endapan kuning dari AgI.
AgNO3 + HCl  AgCl + HNO3
AgNO3 + 2NH3  Ag(NH3)2Cl
Ag(NH3)2Cl + 2HNO3  AgCl + 2NH4NO3
Ag(NH3)2Cl + KI  AgI + KCl + 2NH3
b. Larutan kalium iodida, KI
Terbentuk endapan kunin dari AgI, tak larut
dalam larutan ammonia pekat, tetapi larut
dalam larutan KCN dan Na2S2O3.
AgNO3 + KI  AgI + KNO3
AgI + 2KCN  Kag(CN)2 + KI

c. Larutan kalium kromat, K2CrO4


Terbentuk endapan merah Ag2CrO4, tak larut
dalam asam asetat encer, tetapi dalam asam
nitrat encer dan dalam larutan amonia.
AgNO3 + K2CrO4  Ag2CrO4 + 2KNO3
d. Hidrogen sulfida, H2S
Terbentuk endapan hitam Ag2S, tak larut dalam
ammonia, tetapi larut dalam asam nitrat encer
yang panas.
2AgNO3 + H2S  Ag2S + 2HNO3
3Ag2S + 8HNO3  6AgNO3 + 2NO + 3S + 4H2O

e. Larutan hidroksida, NaOH


Terbentuk endapan coklat Ag2O, tak larut dalam
kelebihan reagen.
2 AgNO3 + NaOH  Ag2O + 2NANO3 + H2O
f. Larutan ammonia
Mula-mula terbentuk endapan putih yang cepat
berubah menjadi coklat berupa Ag2O, larut
dalam kelebihan reagen,
Ag2O + 4NH3 + H2O  2Ag(NH3)2OH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai