01 Pendahuluan
03 Metode Pengenceran
04 Macam-Macam Pengenceran
PENGENCERAN
“ Pengenceran adalah sebuah usaha yang dipakai untuk sebuah senyawa melalui
cara penambahan jumlah pelarut yang memiliki sifat netral, biasa digunakan
adalah air murni (aquadest) dengan ukuran tertentu. Penambahan zat yang
melarutkan sebuah senyawa bedampak terhadap turunnya kandungan
kepekatan maupun derajat konsentrasi pada senyawa yang diencerkan atau
dilarutkan.
Pada ilmu kimia, pengenceran mengandung arti pelarutan yang memiliki sifat
homogen diantara zat yang dilarutkan dengan zat yang melarutkan dalam
sebuah larutan. Zat yang memiliki jumlah kurang banyak pada sebuah larutan
dinamakan solut atau zat terlarut, sementara zat dengan jumlah yang lebih
“
banyak dari zat yang ada pada sebuah larutan dinamakan solven atau zat
pelarut.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja,
sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan
jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah
mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat
terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran.
5.Satuan volume : mililiter (mL), centimeter cubic (cc),microgram (μg), microliter (μL), 1
cc = 1 mL = 1000 μL.
Berat bahan obat yang boleh ditimbang minimal 50
mg, bila beratnya kurang dari 50 mg maka harus
dibuat pengenceran.
Pengenceran juga berlaku untuk sediaan
tablet/capsul yang jumlahnya dalam bentuk pecahan
misalnya 0,6 tablet, 1/4 tablet/capsul juga harus
dibuat pengenceran.
pengenceran
Pengenceran obat atau pemicikan obat merupakan tahapan yang harus
dilakukan untuk meningkat keakuratan takaran obat dalam resep
disebabkan takaran obat <50 mg, sehingga dikhawatirkan alat tidak akurat
dalam menimbangnya, sehingga diperlukan pengenceran obat.
Pengenceran obat harus dilakukan dengan menambahkan bahan yang tidak
inert (tidak bereaksi) dan tidak memiliki efek farmakologi). Pengenceran
obat bisa dilakukan untuk membuat sediaan padat (solid) maupun sediaan
cair (liquid), untuk bahan padat misalnya sacharum lactis dan untuk bahan
cair aquadest.
Aturan umum pengenceran atau aturan perbandingan obat dan
pengencer :
Jika berat obat dalam resep 10-50 mg maka dibuat perbandingan
pengenceran 1:10, artinya bahan ditimbang 50 mg, eksipien 450 mg,
total 500 mg
Jika berat obat dalam resep 1-10 mg maka dibuat perbandingan
pengenceran 1:50, artinya bahan ditimbang 50 mg, eksipien pengencer
2450 mg, total 2500 mg.
Jika berat obat dalam resep 0,1-1 mg maka dilakukan pengenceran
bertingkat (dua kali pengenceran)
A. Metode Pengenceran Sediaan Padat
Ketentuan batas penimbangan terendah adalah 50 mg
Timbang obat yang akan diencerkan sebesar 50 mg
tambahkan sacharum lactis (SL) (tergantung perbandingan pengenceran obat),
misalnya 1:10 > artinya 9 bagian untuk SL dan 1 bagian obat. Jadi SL yang harus
ditimbang 9 x 50 mg = 450 mg (total campuran 500 mg karena ditambah 50 mg obat).
Gerus campuran SL dan Obat sampai homogen
Timbang hasil pengenceran sebanyak :
(takaran obat dalam resep (mg) / 50 mg) x jumlah hasil pengenceran
A.Rumus Pengenceran obat rentang 10 mg sampai 50 mg:
Cara/teknis pengerjaannya :
Timbang 50 mg CTM + Sacharus Lactis 2450 mg, gerus hingga homogen, lalu ambil hasil
pengenceran sebanyak 250 mg ( 250 mg mengandung 5 mg CTM).
B. Metode Pengenceran Larutan (Sediaan Cair)
Batasan jumlah pengenceran yang akan dibuat harus berpegang pada jumlah
pengenceran yang akan diambil.Prinsipnya adalah jumlah pengenceran yang akan
diambil harus merupakan bilangan bulat dan dapat ditimbang karena nilai hasil
pengenceran, bilangannya tidak boleh dibulatkan lagi
2.Pengenceran bahan obat padat dalam cairan.
Dalam pembuatan sediaan obat cair yang didalam komposisinya terdapat bahan obat
padat yang jumlahnya kecil (kurang dari 50 mg), maka obat ini harus diencerkan
dengan menggunakan pembawa/ pelarut yang terdapat dalam komposisi dalam resep
tersebut.
Diketahui:
Untuk menyelesaikan resep tersebut kita menggunakan rumus :
P1. V1 = P2. V2
P1 = % etanol 70%
P2 = % etanol 95%
V1 = volume etanol 70%
V2 = volume etanol 95%
Penyelesaian :
70% x 600 ml = 95% x V2
V2 = ml volume etanol 95% yang harus diukur
Volume air yang ditambahkan = 500 ml - ml = ml
4.Pengenceran zat padat dalam cairan
Pengenceran zat padat dalam cairan, tetapi sifat zat padat tersebut sukar larut tanpa
bantuan bahan lain sehingga perlu adanya senyawa lain yang dapat membantu
kelarutannya.Sebagai contoh membuat larutan Iodium dalam air. Iodium sukar larut dalam
air tetapi mudah larut dalam larutan jenuh Kalium Iodida.