DISUSUN OLEH :
MUHAMAD FADLI
0843050002
I. Judul
II. Tujuan
:
- Untuk mengetahui metode penetapan kadar pada Antasida Suspensi.
- Untuk mengetahui cara evaluasi dan uji stabilitas pada Antasida Suspensi.
IV. Teori
A. Pengertian
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.Zat yang
terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog
perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi kembali.Dapat ditambahkan
zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi
harus menjamin sediaan mudah digojog dan dituang.
Suspensi juga dapat dikatakan sebagai sediaan cair yang mengandung
partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.Sediaan yang
digolongkan sebagai suspensi adalah sediaan seperti tersebut diatas, dan tidak
termasuk kelompok suspensi yang lebih spesifik, seperti suspensi oral,
suspensi topikal, dan lain-lain.Beberapa suspensi dapat langsung digunakan,
sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan
terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan.
Suspensi dalam pembawa yang mengandung air terkadang
menggunakanistilah susu yang ditujukan untuk pemakaian oral, seperti Susu
Magnesia. Istilah Magma sering digunakan untuk menyatakan suspensi zat
padat anorganik dalam air seperti
Suspensi Topikal
Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada
kulit.Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai Lotio termasuk dalam
kategori ini.
Suspensi Tetes Telinga
Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikelpartikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
Suspensi Optalmik
Suspensi optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung
partikel-pertikel yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian
pada mata seperti yang tertera pada suspensi.Obat dalam suspensi harus
dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau
goresan pada kornea. Suspensi obat mata tidak boleh digunakan bila
terjadi massa yang mengeras atau penggumpalan.
Hal yang sangat penting adalah bahwa suspensi harus dikocok baik
sebelum digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam
pembawa, hingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat.Suspensi harus
disimpan dalam keadaan atau wadah tertutup rapat. Berikut ini adalah faktorfaktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi:
- Ukuran Partikel
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin luas penampangnya,
sehingga daya tekan ke atas semakin besar dan memperlambat gerakan
partikel untuk mengendap.Sebaliknya, makin besar ukuran partikel maka
makin kecil luas penampangnya, sehingga daya tekan ke atas semakin
-
Deflokulasi
Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain.
Sedimentasi lambat dimana masing-masing partikel mengenap terpisah
dan ukurannya minimal sehingga sedimen akan membentuk cake (agregat)
Suspensi harus tetap homogen sampai batas waktu tertentu minimal antara
waktu pengocokan dalam wadah sampai dituang untuk sejumlah dosis
yang diperlukan.
Endapan yang terbentuk pada saat penyimpanan harus mudah diredispersi
untuk
mengurangi
kelebihan asam lambung dan hal seperti ini digunakan oleh seseorang, seperti
pasien tukak lambung, yang harus mengurangi derajat keasaman dalam
lambung.Kebanyakan preparat antasida disusun dari bahan-bahan yang tidak
larut dalam air yang bekerja di dalam membatasi saluran cerna dengan
menetralkan asam dan atau meredakan iritasi atau peradangan pada batas
dinding saluran cerna.
B. Monografi
1) Magnesii Hydroxidum [FI IV halaman 513]
Magnesium Hidroksida[1309-42-8]
Mg (OH)2
BM 58,32
: 58,32
Rumus Molekul
: Mg (OH)2
Pemerian
Kelarutan
BM 78,00
: 78,00
Romus Molekul
: Al(OH)3
Pemerian
C. Metode Titrasi
Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa
kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks.Gugus yang terikat
pada atom pusat disebut ligan.Sebagai zat pembentuk kompleks yang banyak
digunakan
dalam
titrasi
kompleksometri
adalah
garam
dinatrium
Bahan
Antasida DOEN, NA2EDTA 0.05M, ZnSO4.7H2O, Indikator EBT,
Indikator Kalkon
: cairan = air
Keterangan
: - air
: kekentalan air pada suhu penetapan
- tair
: waktu alir dalam detik
- tcairan : waktu alir cairan dalam detik
- dair
: bobot per ml air dalam g / ml
- dcairan
: bobot per ml cairan dalam g / ml
C. Penetapan Kadar
1) Penetapan kadar Alumunium [FI IV halaman 972]
Ke dalam 20 ml larutan uji ditambahkan 25 ml Dinatrium Edetat 0,1
M LV dan 10 ml campuran volume sama Ammonium Asetat 2 N dan
Asam Asetat 2 N. Kemudian dipanaskan hingga mendidih sampai 2 menit,
didinginkan dan ditambahkan 50 ml Etanol mutlak P dan 3 ml larutan
Ditizon P 0,025% dalam Etanol mutlak P yang dibuat segar. Kemudian
kelebihan Dinatrium Edetat dititrasi dengan Zink Sulfat 0,1 M LV hingga
warna berubah dari biru kehijauan menjadi ungu kemerahan.
1 ml Dinatrium Edetat 0,1 M
2,698 mg Al
5,832 mg Mg(OH)2
D. Pembuatan Reagen
1. Larutan Dapar Amonia-amonium klorida [FI IV hal 1143]
67,5 g amonium klorida P dilarutkan dalam air, lalu ditambahkan 570
ml amonium hidroksida P, dan diencerkan dengan air hingga 1000 ml.
2. Pembuatan EBT [Diktat Penuntun Praktikum KFA Periode 1978-1980]
1 bagian eriochrom dicampurkan dengan 100 bagian NaCl.
3. Larutan Dinatrium Edetat 0,05 M [FI III hal 745]
18,61 g C10H14N2Na2O8.2H2O dilarutkan dalam air hingga 1000 ml.
VII. Data
A. Informasi Etiket Antasida Suspensi
1. Nama Obat
ANTASIDA DOEN
SUSPENSI
2. Komposisi
Tiap 5 ml (sendok takar) suspensi mengandung:
- Gel Aluminium Hidroksida kering 261,44 mg
(setara dengan Aluminium Hidroksida 200 mg)
- Magnesium Hidroksida 200 mg
3. Dosis
Dewasa
Anak-anak
Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan menjelang
tidur.
4. Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, tukak lambung, tukak usus dua belas jari, dengan gejalagejala seperti mual, nyeri lambung, dan nyeri ulu hati.
5. Registrasi
N0. Registrasi
: GBL 0934008633 A1
No. Batch
: 1108-05181
Tanggal Produksi : Agustus - 2011
Expired Date
: Agustus - 2015
Pabrik
: NOVAPHARIN Pharmaceutical Industries
HET
: Rp. 6.000,6. Label
Simpan di tempat sejuk (15-25) 0C dan kering.
Kocok Dahulu
7. Logo
Generik
Obat Bebas
3.
Uji Volume
Volume Suspensi yang diukur adalah 61ml.
Uji Bobot Jenis
Bobot piknometer kosong
Bobot piknometer + air
Bobot piknometer + Suspensi
: 13,7906 g
: 38,9233 g
: 42,4950 g
BJ =
=
4.
= 1,142 g/ml
Uji pH
pH suspensi yang diukur adalah 8.
C. Penetapan Kadar
Pembakuan Na2EDTA 0,05 M dengan Zink Sulfat
1.
No. Massa (mg)
1.
103,6
2.
104
3.
103,2
1) 7,5 . M =
Vol. (ml)
7,5
7,5
7,6
x1
= 0,0480
2) 7,5 . M =
x1
= 0,0469
3) 7,6 . M =
x1
= 0,0511
Normalitas Rata-rata =
2.
= 0,0473 M
BM Al(OH)3
: 78
BM Mg(OH)2
: 58,32
Kesetaran Mg(OH)2
Vol. (ml)
14,20
14,10
14,20
x konsentrasi
x 0,05
= 2,916
Perhitungan :
Kadar Tunggal [Al(OH)3] = 40 mg/ml
Kadar
= 38,87 mg/ml
1) Kadar =
2) Kadar =
= 38,59 mg/ml
3) Kadar =
= 38,87mg/ml
3.
= 38,87 mg/ml
= 38,87 mg/ml
% Kadar
40 mg/ml
x 100 % = 97,17%
x 100 % = 2,825 %
VIII. Pembahasan
Suspensi Antasida dimaksudkan untuk menetralkan efek dari kelebihan
asam lambung dan hal seperti ini digunakan oleh seseorang, seperti pasien tukak
lambung,
yang
harus
mengurangi
derajat
keasaman
dalam
Daftar Pustaka
Anief, Moh. 2007. Farmasetika. Gadjah Mada Unniversity Press, Yogyakarta.
Anief, Moh. 2007. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada Unniversity Press, Yogyakarta.
Anonim.1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim.1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Rohman, Abdul, S.Far, Apt, 2008, Volumetri & Gravimetri, Gadjah Mada University
Pres, Yogyakarta.