Anda di halaman 1dari 3

Nama : Selsa Syifah Amriyah

NIM : 11180162000063

IV. 24. SULFAT, SO42-

 Sulfat adalah cairan yang tidak berwarna.


 Seperti minyak dan higroskopik, dengan berat jenis 1,838.
 Sulfat dapat bercampur dengan air dengan melepaskan panas yang banyak.
 Kelarutan sulfat dari barium, stronsium, dan timbel tak larut dalam air.
 Sulfat basa dari merkurium, bismut dan kromium tidak larut dalam air tetapi larut
dalam asam klorida atau asam nitrat encer.

Untuk mempelajari reaksi-reaksi sulfat dapat dipakai larutan natrium sulfat, Na2SO4.
10H2O, 0,1M.

1. Larutan Barium Klorida, BaSO4


 Endapan putih barium sulfat yang tidak larut dalam dalam asam klorida encer
panas dan dalam asan nitrat encer tetapi larut sedang dalam asam klorida pekat
yang mendidih. SO42- + Ba2+ → BaSO4 ↓
 uji ini biasanya dilakukan dengan menambahkan reagensia kepada larutan
yamg diasamkan dengan asam klorida encer yaitu dengan karbonat sulfit, dan
fosfat.
 Asam klorida atau asam nitrat pekat tidak boleh digunakan karena akan
membentuk endapan barium klorida atau barium sulfat.
 Suatu metode yang lebih efisien untuk menguraikan kebanyakan senyawa
adalah dengan memanaskannya dengan natrium ataupun kalium dan menguji
larutan atau produk terhadap sulfida.
2. Larutan Timbel Asetat,PbSO4
 Endapan putih timbel sulfat yang larut dalam asam sulfat pekat panas dalam
larutan amonium asetat, amonium tartarat dan dalam larutan natrium
hidroksida.
 Terbentuk natrium tetrahidroksoplumbat (II) dan setelah diasamkan dengan
asam klorida, timbel mengkristal sebagai kloridanya.
 Jika suatu larutan air dari endapan diasamkan dengan asam asetat dan larutan
kalium kromat ditambahkan, timbel kromat yang kuning akan mengendap.
SO42- + Pb2+ → PbSO4 ↓
3. Larutan Perak Nitrat, Ag2SO
 Endapan kristalin putih perak sulfat (kelarutan 5,8 g/l pada 18derajat) dari
larutan pekat. SO42- + 2Ag+ → Ag2SO4 ↓
4. Uji Natrium Radiozonat
 Garam- garam barium menghasilkan endapan coklat kemerahan dari natrium
radiozonat.
 Sulfat –sulfat dan asam sulfat menyebabkan hilangnya warna dengan seketika,
karena pembentukan barium sulfat yang tidak larut.
5. Uji Kalium Permanganat Barium Sulfat
 Jika barium sulfat diendapkan dalam larutan kalium permanganat endapan
akan berwarna merah jambu oleh sedikit adsorpsi permanganat itu.
 Permanganat yang telah di adsorpsi tidak dapat direduksi oleh zat preduksi
umum (termasuk hidrogen peroksida).
 Kelebihan kalium permanganat dalam cairan induk mudah bereaksi dengan zat
pereduksi sehingga menjadikan warna barium sulfat nampak jelas dalam
larutan yang tidak berwarna.
6. Larutan Merkurium (II) Nitrat
 Endapan kuning merkurium (II) sulfat basa : SO 42- + 3Hg2+ + 2H2O →
HgSO4.2HgO↓ + 4H+
 uji ini merupakan uji yang peka bahkan juga memberi hasil positif dengan
suspensi barium sulfat atau timbel sulfat.
7. Larutan Benzidina Hidroklorida
 Endapan putih benzidina sulfat (reagensia ini dapat karsinogenik yang dapat
menimbulkan kanker).

 Ion – ion kromat , oksalat, heksasianoferat(II) dan (III)mengganggu reaksi ini.

IV. 25. PEROKSODISULFAT, S2O82-

 Kelarutan Peroksodisulfat yang paling terkenal adalah dari natrium, kalium,


amonium, dan barium yang larut dalam air.

Untuk mempelajari reaksi- reaksi Peroksidisulfat dapat dipakai larutan amonium


peroksodisulfat (NH4)2S2O8, 0,1 M.

1. Air
 Semua Perosodisukfat terurai bila dididihkan dengan air menjadi sulfatnya,
asam sulfat bebas dan oksigen.
 Dengan asam klorida atau asam nitrat encer, klor atau nitrat dilepaskan.
Dengan melarutkan peroksodisulfat padat dalam asam sulfat pekat pada 0
derajat celsius, asam peroksomonosulfat (asam Caro), H 2SO4 terbentuk.
Memilki sifat mengoksidasinyang kuat.
2S2O82- + 2H2O → 4SO42- + 4H+ + O2 ↑
2S2O82- + 3H2O → 4SO42- + 6H+ + O3 ↑
O3 ↑ + 2I- + 2H+ → I2 + O2 ↑ + H2O
2. Larutan Perak Nitrat
 Endapan hitam perak peroksida, Ag2O2 dari larutan perak. Jika sedikit larutan
perak nitrat ditambahkan diikuti dengan larutan amonia encer, perak
peroksida, atau ion perak sebagai katalitik maka pelepasasan nitrogen dan
pembebasan panas banyak.
S2O82- + 2Ag+ + H2O → Ag2O2 ↓ + 2SO42- + 4H+
3S2O82- + 8NH3 (Ag+) → N2 ↑ + 2SO42- + 6NH4+
3. Larutan Barium Klorida
 Tidak terjadi endapan yang cepat dalam keadaan dingin dengan larutan suatu
peroksodisulfat murni.
 Setelah didiamkan atau dididihkan, diperoleh endapan barium sulfat yang
ditimbulkan oleh terurainya peroksodisulfat.
4. Larutan Kalium Iodida
 Iod dibebaskan perlahan dalam keadaan dingin dan cepat dengan dipanaskan
(uji dengan larutan kanji).
S2O82- + 2I- → I2 + 2SO42-
5. Larutan Mangan (II) Sulfat
 Endapan coklat dalam larutan yang netral atau basa.
 Endapan adalah mangan (IV) dioksida hidrat dengan komposisi paling
mendekati MnO2.H2O.
S2O82- + Mn2+ + 4OH- → MnO2.H2O ↓ + 2SO42- + H2O
Dengan adanya asam nitrat atau asam sulfat dan sejumlah kecil perak nitrat
akan terbentuk ion permanganat dengan dipanaskan, larutan berubah menjadi
lembayung: 5S2O82- + 2Mn2+ + 8H2O → 2MnO4- + 10SO42- + 16H+
 Ion perak bertindak sebagai katalis
6. Larutan Kalium Permanganat
 Larutan uji tidak dipengaruhi oleh perbedaan dari hidrogen peroksida.
 Peroksodisulfat juga tidak dipengaruhi oleh larutan titanium (IV) sulfat.
7. Uji Benzidina Asetat (Reagensia yang dapat menyebabkan kanker)
 Larutan suatu peroksodisulfat yang netral atau dalam asetat lemah mengubah
benzidina menjadi suatu hasil oksidasi yang biru.
 Perborat, perkabonat dan hidrogen peroksida tidak bereaksi.
 Kromat, ion heksasianoferat (III), permanganat, dan hipohalit bereaksi serupa
dengan peroksodisulfat

Anda mungkin juga menyukai