Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI............................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG .................................................. Error! Bookmark not defined.
B. RUMUSAN MASALAH .............................................. Error! Bookmark not defined.
C. TUJUAN ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya
pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan
terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus
(jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal =
hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium,
Jamak = mycelia). (Cahyati,2012)
Kapang dapat bereproduksi dengan menggunakan spora yang terdiri dari dua jenis,
yakni spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dapat dihasilkan dalam jumlah
yang lebih banyak dibandingkan spora seksual juga dapat dihasilkan lebih cepat
dibandingkan dengan spora seksual. Ukuran dari spora aseksual yang dimiliki kapang
terbilang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga dalam proses penyebarannya
pada umunya secara pasif menggunakan aliran udara. (Indra,2015)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kapang?
2. Bagaimana cara reproduksi dari kapang?
3. Apa saja jenis reproduksi yang terjadi pada kapang?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari kapang
2. Mengetahui cara reproduksi kapang
3. Mengetahui jenis proses reproduksi pada kapang

1
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Reproduksi pada kapang


Kapang dapat bereproduksi dengan menggunakan spora yang terdiri dari dua jenis, yakni
spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dapat dihasilkan dalam jumlah yang lebih
banyak dibandingkan spora seksual juga dapat dihasilkan lebih cepat dibandingkan dengan
spora seksual. Ukuran dari spora aseksual yang dimiliki kapang terbilang kecil (diameter 1-10
μm) dan ringan, sehingga dalam proses penyebarannya pada umunya secara pasif
menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut baik disengaja maupun tidak, terhirup oleh
manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia itu
sendiri.
(Indra, 2015).
2.2 Jenis Spora pada Kapang
Seperti yang telah diketahui, kapang bereproduksi dengan cara membentuk spora.
Diantaranya yaitu spora seksual dan spora aseksual seperti berikut ini.
2.2.1 Spora Seksual

Spora aseksual pada reproduksi kapang dapat diproduksi dalam jumlah yang
banyak karena ukurannya yang kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan kering
sekalipun. Spora aseksual ini mudah sekali beterbangan di udara bebas dan tumbuh
menjadi miselium baru di tempat lain. Terdapat enam macam jenis spora aseksual yang
terdapat pada fungi, berikut ini ciri-ciri dari masing-masing spora tersebut.

No Jenis Spora Ciri-Ciri Contoh


- Sel tunggal atau
- Penicillium
multi sel
- Aspergillum
1 Konidiospora - Terbentuk pada
- Alternaria
ujung konidiospora
- Neurospora
- Sifatnya terbuka
- Sel tunggal
- Terbentuk di dalam - Rizhopus
2 Sporangiospora sporangium pada - Mucor
ujung - Thamnidium
sporangiospora
3 Arthrospora - Sel tunggal - Coccidioides

2
- Terbentuk dari
pemisahan potongan
sel hifa
- Sel tunggal
- Berdinding tebal
4 Khlamindospora - Candida
- Tahan terhadap
keadaan ekstrim
- Sel tunggal
5 Zoospora - Motil dengan - Saprolegnia
flagela

(Cahyati,2012)
Secara umum spora aseksual ini meliputi:
1. Konidiospora atau konidia, merupakan jenis spora yang dibentuk pada ujung atau sisi
suatu hifa. Konidia kecil dan bersel satu disebut sebagai mikrokonidia. Sedangkan konidia
besar dan banyak disebut makrokonidia.
2. Sporangiospora. merupakan spora bersel satu atau tunggal yang terbentuk di dalam
kantung spora yang disebut sporangium pada ujung hifa khusus yang disebut dengan
sporangiofora.
3. Oidium atau arthrospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk karena segmentasi
pada ujung-ujung hifa. Sel-sel tersebut selanjutnya membulat dan akhirnya melepaskan
diri sebagai spora baru.
4. Klamidospora, merupakan spora yang berdinding tebal, sangat resisten terhadap keadaan
buruk yang terbentuk pada sel-sel hifa vegetatif.
5. Blastospora, merupakan spora yang terbentuk dari tunas pada miselium yang kemudian
tumbuh menjadi spora. Spora aseksual jenis ini juga dapat terjadi pada pertunasan sel-sel
khamir.
(Muchlisin,2012)

2.2.2 Spora Seksual


Perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada reproduksi kapang
dilakukan dengan proses isogamet atau heterogamet. Pada beberapa spesies kapang,
perbedaan morfologi antara jenis kelamin kapang ada yang belum nampak sehingga semua
dapat disebut isogamet. Tapi pada beberapa spesies kapang mempunyai perbedaan gamet

3
besar dan kecil sehingga disebut mikrogamet (sel kelamin jantan) dan makrogamet (sel
kelamin betina).
(Cahyati,2012)
Kebanyakan spora seksual pada kapang timbul pada struktur spesifik yang
disebut fruiting bodies. Berikut ini terdapat beberapa ciri dari spora seksual sebagai
berikut:
Spora
No Ciri-Ciri Contoh
Seksual
Terbentuk di dalam
1 Oospora Saprolegnia
oogonium
Spora besar
2 Zigospora dikelilingi oleh Rhizopus
dinding besar
Sel-sel tunggal di
3 Askospora Neurospora
dalam askus
Sel-sel tunggal timbul
4 basidiospora Agaricus
pada basidium

Berdasarkan reproduksi kapang dengan pembentukan spora seksual, maka kapang


dapat dibagi menjadi:
A. Kapang Nonsepta
o Oomycetes
Merupaka jenis kapang yang termasuk kedalam anggota oomycetes atau dapat
disebut sebagai fungi tingkat rendah. Beberapa contah dari jenis ini diantaranya, yaitu
yang tergolong dalam kapang air, spesiesnya lebih bervariasi mulai dari yang sederhana
sampai yang lebih komplek.
o Zigomycetes
Jenis zigomycetes melakukan reproduksi seksual dengan cara membentuk spora
seksual yakni zigospora. Zigospora sendiri berasal dari penggabungan dua hifa yang
serupa dan mungkin berasal dari satu miselium yang berbeda.

4
B. Kapang Septa
o Ascomycetes
Kebanyakan fungi yang tergolong Ascomycetes adalah khamir. Spora
seksual yang diproduksi oleh kapang jenis Ascomycetes disebut askospora.
(Indra,2015)

5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Kapang dapat bereproduksi dengan menggunakan spora yang terdiri dari dua jenis, yakni
spora seksual dan spora aseksual.

 Spora aseksual dapat dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora
seksual juga dapat dihasilkan lebih cepat dibandingkan dengan spora seksual.

 Jenis spora pada kapang


1. Spora Aseksual: Spora aseksual pada reproduksi kapang dapat diproduksi dalam jumlah
yang banyak karena ukurannya yang kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan kering
sekalipun
2. Spora Seksual : Kebanyakan spora seksual pada kapang timbul pada struktur spesifik
yang disebut fruiting bodies.

6
DAFTAR PUSTAKA

Cahyati, Yeni. 2012. Reproduksi Kapang.


https://www.scribd.com/doc/116499124/REPRODUKSI-KAPANG
[Diakses pada 20 Mei 2019]
Indra, Winara. 2015. KAPANG. https://www.academia.edu/30428964/KAPANG_Makalah. [Diakses
pada 20 Mei 2019]
Muchlisin, Riadi. 2012. Morfologi Reproduksi dan Fisiologi.
https://www.kajianpustaka.com/2012/11/morfologi-reporduksi-dan-fisiologi.html.[ Diakses pada 20
Mei 2019]

Anda mungkin juga menyukai