Anda di halaman 1dari 5

ARTI PENTING KESELEMATAN KERJA LISTRIK

• Listrik merupakan sarana yang vital dan sangat dibutuhkan oleh manusia baik untuk
kegiatan individu, kegiatan kerja maupun kegiatan umum.
• gedung perkantoran, pasar tempat tinggal , dan bangunan industri seluruhnya
memerlukan tenaga listrik, apakah untuk penerangan , mesin pendingin ruangan,
tenaga gerak alat produksi, sarana pengaman , transportasi dan alat penunjang lainnya.
• Penggunaan listrik sangat luas dalam segala segi kehidupan manusia
• Dapatmenimbulkan malapetaka bagi kehidupan manusia baik berupa kecelakaan,
timbulnya kebakaran dan terganggunya proses produksi. Oleh karena itu perlu
dilakukan tindakan-tindakan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya bahaya-
bahaya akibat listrik.

PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA LISTRIK

• Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 pasal 2 ayat (2) butir q adalah
pada setiap tempat kerja dimana listrik dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan,
disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan dan pada pasal 3 ayat (1) butir q dinyatakan
bahwa : dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja untuk mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
• Keputusan .Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-75/MEN/2004 tentang
Pemberlakuan SNI No: SNI-04--0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL.2000) di tempat kerja, adalah dimulai dari kegiatan perencanaan;
pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, dan pemeliharaan terhadap obyek
instlasi listrik arus kuat dengan tegangan > 25 volt dan dayanya > 100 watt.
Pengawasan Keselamatan Kerja Listrik untuk tempat kerja dimulai dari titik meter
dan jika di tempat kerja tenaga listrik dibangkitkan sendiri maka secara keseluruhan
pengawasan dimulai dari titik pembangkit sampai ke titik beban.

Tujuan Pengawasan Instalasi Listrik di Tempat Kerja

Untuk menghindari, mencegah dan mengurangi sebanyak mungkin kecelakaan serta


bahaya kebakaran terhadap manusia dan harta benda akibat dari gagalnya atau salah
bekerjanya suatu sistem kelistrikan dan peralatan listrik.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA ARUS LISTRIK

Panas dan bunga api (percikan api) dapat menjadi sumber


kebakaran dan biasanya disebabkan oleh :
• Penyambungan yang tidak benar
• Kualitas bahan dan peralatan instalasi yang kurang baik
• Perencanaan/pemasangan instalasi yang kurang sempurna yang disebabkan oleh
terlalu cepat ingin selesai
• Kemampuan yang kurang memadai, kelalaian
• Kecerobohan pemakai listrik dalam hal melakukan pembesaran sekering ,
pemasangan steker yang menumpuk, penyantolan / penyadapan dan atau penambahan
saluran instalasi
• Kurangnya pemeliharaan

Sengatan/kejutan listrik (electrical shock)

faktor meninggal karena listrik sebagai penyebab nomor 3 terbesar meninggal dunia
di tempat kerja. Dan penyebab 12% dari semua kasus meningggal dunia pada pekerja-
pekerja yang masih muda.

Beratnya “shock” listrik tergantung dari beberapa faktor, yaitu:

Besarnya arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh. Makin besar arus listrik semakin
besar sengatan listrik.

Besarnya Reaksi pada tubuh manusia


arus (mA)

0 - 0,9 Belum dirasakan pengaruhnya,hanya menggelitik

1,0 - 1,2 Baru terasa adanya arus listrik

1,3 - 1,6 Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap di tangan

1,7 - 6,0 Tangan sampai ke siku merasa kesemutan


6,1 - 8,0 Tangan mulai kaku, rasa kesemutan mulai bertambah

13 - 15,0 Rasa sakit tidak tertahankan penghantar masih dapat


dilepas dengan gaya yang besar sekali

15 - 20 Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar

20 - 50 Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia


50 - 100 Batas arus yang dapat menyebabkan kematian

Beratnya “Shock” Listrik Tergantung dari Beberapa Faktor, yaitu:

2. Jalur masuknya arus ke dalam tubuh.


3. Lamanya sengatan listrik.
4. Tegangan, tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas
bahaya untuk tubuh manusia. Tegangan listrik yang tinggi dapat menyebabkan
tubuh terbakar, saluran darah dalam dapat membeku dan syaraf pada titik kontak
dapat rusak.
5. Besar tahanan listrik dari tubuh yang terkena arus .
Beratnya “shock” listrik tergantung dari beberapa faktor, yaitu:

6. Pertolongan yang terkena shock.

Luka bakar karena listrik

Tegangan yang tinggi dapat menyebabkan luka bakar yang sangat parah. Kebakaran tubuh
karena listrik adalah salah satu cidera yang paling serius yang dialami.

Upaya yang harus dilakukan dari bahaya listrik

• (1) Pengenalan lingkungan kerja ( Recognition);


• (2) Evaluasi lingkungan kerja ( Evaluation);
(3) Pengendalian lingkungan kerja (Environmental Control Measures).
Apabila tidak mengenali, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya maka kemungkinan
mengalami cidera atau meninggal karena listrik , terbakar atau terjatuh sangat besar sekali.

Untuk Pencegahan Terhadap Bahaya Listrik Bisa Dilakukan dengan cara Sebagai
Berikut :

• Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya , misalnya di pagar;
• Untuk pencegahan terhadap sentuhan langsung adalah : usahakan melakukan
perbaikan instalasi listrik dalam keadaan tidak bertegangan , setiap bagian yang harus
ditutup/dilindungi atau diisolasi/disekat dan jika tidak mungkin untuk ditutup dan
diisolasi harus diberi tanda peringatan; pakailah alas kaki dari bahan isolasi atau
gunakanlah peralatan kerja yang berisolasi; dilarang menggunakan penghantar
yang isolasinya sudah mengering atau terkelupas
• Untuk pencegahan terhadap sentuhan tidak langsung adalah : bagian aktif harus
diisolasi dengan bahan yang cocok; semua bagian konduktif terbuka perlengkapan
dan instalasi listrik serta titik netral sistem listrik di sumbernya harus dibumikan .

Anda mungkin juga menyukai