Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING)

Disusun oleh:

 Hendra Setiawan (05.p.3437)


 Hessi Kembang Ayu F.P(05.p.3438)
 Dina Adelina (05.p.3430)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2006
LAPORAN PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING)

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari mempraktekkan Materi ini adalah


memahami tujuam dam mekanisme penghilangan kanji pada bahan selulosa
sintetik dan campuran (selulosa &sintetik), mengetahui faktor faktor yang
berpengaruh dalam proses penghilangan kanji, menguasai cara oroses
penghilangan kanji dengan berbagai metoda, dan menganalisa dam
mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji.

B. TEORI DASAR

Tujuan proses penghilangan kanji (desizing) bertujuan menghilangkan kanji


yamg terdapat dalam bahan yang berasal dari pertenunan.proses penghilangan
kanji ini memerlukan perhatian etrsendiri karena masing masing jenis kanji
memiliki sifat khusus misalnya :tepung kanji kristal akan sulit larut, kanji pva
akan sensitf menghadapi alkali, kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan
amonia pada kondisi alkali, kanji CMC akan larut dalam air panas dll.zat
penganji dapat dibagi dalam tidga golongan yaitu :
1. kanji yang mudah terdegradasi
2. kanji yang larut dalam air
3. kanji yang tidak larut dalam air dan tahan air
Tenunan dari serat-serat kapas , rayon sintetik ataupun campuran yang
lusinya dari benang tunggal, biasanya untuk menambah kekuatan benang dikanji
dulu. Pengkanjian ini dapat dicapai bermacam-macam kanji untuk tujuan yang
sebaik-baiknya. Kanji yang sering dipakai adalah :
- tepung tapioka, kentang, terigu, beras, jagung, sagu, dan
lainnya.
- Macam-macam gom
- Kanji sintetik (seperti PVA)
Dalam proses seperti pemasakan, pengelantangan ,pencelupan, dan pencapan
kanji akan menghalang-halangi, hinga pengerjaan kurang sempurna.
Selain itu pengerjaan dengan alkali, maka uji kanji dapat menimbulkan daya
reduksi yang dapat merusak beberapa jenis zat warna juga mengurangi kekuatan
kapas. Oleh karena itu sebaiknya sebelum proses pemasakan, pengelangangan,
pencelupan, tenunan lebih dahulu dihilangkan kanjinya terlebih dahulu..
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara
1. penghilangan kanji dengan enzim
2. penghilangan kannji engan oksidator
3. penghilangan kanji dengan asam
4. penghilangan kanji dengan alkali
5. penghilangan kanji dengan perendaman dalam air
beberapa metoda penghilangan kanji yaitu
1. metoda perendaman / exhaust
pada metoda ion kain direndam dalam larutan penghilangan kanji pada
suhu dan waktu tertentu, metoda ini marupakan proses diskontinyu,
cocok umtuk proses produksi dengan kapasitas kecil. mesin yang biasa
dipakai adalah mesin jigger, winch , jet dyeing dll.
2. metoda peras rendam bacam / pad batching
metoda ini termasuk metoda semi kontinyu. Pada metoda ini kain setelah
direndam pada larutan dalam mesin padder kemudian diperas dan
digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan dibacam/ diperam
sambil diputar selama waktu tertentu.
3. metoda rendam peras kukus / pad steaming
metoda ini termasuk metode kontinyu, cocok untuk produksi kapasitas
besar. Biasanya digunakan untuk penghilangan kanji dengan persulfat
atau penghilangan kanji simultan dengan pemasakan dan
pengelasntangan memakai H2O2. pada metoda ini kain setelah direndam
pada lrutan dalam mesin padder kemudian diperas dan dikukus pada
suhu 105oC selama kurang lebih 10 menit, kemudian dicuci bersih.

 Metoda penghilangan kanji cara enzim.


I. Resep
 Bactosol : 5 cc/l
 Wetting Agent : 2 cc/l
 Suhu : (70-80) 0C
 Waktu : 60 menit
 pH : netral
 Vlot (1 : x) : perbandingan ( kain dengan air 1: x )

II. Diagram Alir

Timbang Bahan
¯
Hitung keperluan zat
¯
Buat Larutan
¯
Proses
¯
Cuci panas
¯
Cuci Dingin
¯
Peras & Keringkan
¯
III. Fungsi Zat
 Bactosol : Enzim jenis bakteri berfungsi untuk menguraikan kanji
 Wetting Agent : Menurunkan tegangan permukaan

IV. Skema Proses

60 0C

10` 10` 45`


Uji ® Setimbang

 Metoda penghilangan kanji cara oksidator


I. II.1 Teori penghilangan kanji
II. Proses penghilangan kanji dengan menggunakan oksidator dapat dilakukan
untuk kanji yang mudah dioksidasi seperti pati, poliakrilat dan lain-lain. Untuk
mempercepat oksidasi, sering ditambahkan alkali atau asam tergantung dari sifat
oksidatore yang digunakan.
III. Penghilangan kanji dengan oksidasi menggunakan oksidator seperti
persulfat atau peroksida sudah lama digunakan. Pada saat ini pengguanaan oksidator
lain seperti natrium khlonit, kalsium permaganat atau zat yang bersifat oksidator
( pengoksid ) dipakai secara bersamaan maupun sendiri-sendiri. Semua ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta meminimumkan
kerusakan yang terjadi karena oksidasi maupun perhitungan ekonomis.
IV. Zat-zat oksitor banyak digunakan karena kadang-kadang beberapa enzim tidak
dapat mendegradasi polisakarida atau tapioka.
V. Zat-zat oksidator yang digunakan adalah:
1. Aktivin S
VI. Zat ini digunakan untuk penghilangan kanji pati, dan dapat digunakan bersama-
sama pemasakan. Pemakaiannya 1 sampai 3 g/L. pada proses ini selain ada pengaruh
penghilangan kanji dengan Aktivin S(garam natrium dari para toluena sulfokhloramida),
yaitu :
VII. On yang akan memecah rantai molekul kanji yang tidak larut dalam air,
sehingga panjang rantainya menjadi lebih pendek dengan akibat kanji tersebut dapat
larut dalam air.
VIII. m(C6H10O5) n à n (C6H10O5)m
IX. dimana m<n
X. 2. Garam persulfat
XI. Asam persulfat bersifat oksidator kuat, dan dapat melepaskan oksigen pada suhu
kamar. Karena asam ini sangat aktif, sering dipakai esternya dengan alkohol tinggi,
dengan salah satu nama dagang “ Ractogen “.
XII. Pemakaiannya : sebanyak 1 % dengan penambahan natrium hidroksida 1 %
pembasah 0,5-1 % dan dikerjakan pada suhu 80 °C, selama 20-30 menit.
XIII. 3. Peroksida
XIV. Seperti hidrogen peroksida ( H2O2 ), zat oksidator ini dapat dikerjakan
secara redam peras/ jigger ( pad jig ) atau rendam peras /gulung putar ( pad batch ).
XV. Bahan direndam peras dalam larutan hidrogen peroksida 1-2 %, natrium
hiroksida 0,5-2 %, dan pembasah 0,1-0,5 %, pada 40 °C dengan efek pemerasan 50 %,
kemudian dikerjakan pada mesin jigger atau didiamkan dalam bentuk gulungan yang
berputar ( batching ) selama 1 jam.
XVI. Penggunaan peroksida atau persulfat akan memutar gugus karboksil atau
gugus akhir dari polisakarida. Hal ini mengubah kanji menjadi terdispersi dan larut
sehingga terjadinya penurunan berat molekul ( BM ) dan penurunan derajat polimerisasi
(DP). Gambar di bawah ini menunjukkan kerusakan tepung karena oksidasi oleh
peroksida atau persulfat
XVII.
XVIII.
XIX.
XIX.1 Resep
XX. Resep XX XX XX XX XXV
I. II. III. IV. .
1 2 3 4 5
XXVI. H2O2 35 % XX XX XX XX XX
(cc/L) VII VII IX. X. 5 XI.
. 5 I. - - 10
XXXII. K2S2O8 XX XX XX XX XX
(g/L) XII XI XV XV XVI
I. - V. 5 . - I. - I. -
XXXVIII. NaOCl XX XL XL XL XLII
(cc/L) XI . - I. 5 II. - I. -
X. -
XLIV. NaOH (g/L) XLV. ¬ 40 ®
XLVI. Scouring agent XLVII. ¬1®
(cc/L)
XLVIII. Stabilis XLIX. ¬ 1 ®
ator
L. Zat pembasah LI. ¬1®
LII. Suhu LIII. 90 C LIV. 30
LV. Waktu LVI. 30 LVII. 12
menit jam
LVIII. Vlot LIX. 1:30 LX. -
LXI. WPU LX LX LX LXV. 70
II. III. IV. %
- - -
LXV.1 Fungsi zat
LXVI. Oksidator : sebagai zat untuk menghilangkan kanji yang merupakan zat
pengoksid untuk mendegradasi lapisan film kanji pada bahan.
LXVII. Wetting agent : untuk meratakan dan mempercepat proses pembasahan
pada kain serta menurunkan tegangan permukaan dan membantu
penyerapan larutan masuk kedalam celah serat.
LXVIII. NaOH : untuk mengatur pH danb menetralkan asam yang
terbentuk dari reaksi penghilangan kanji oleh oksidator, selain itu juga
untuk menaikkan derajat putih.
LXIX. IV Cara kerja
1. Menimbang bahan berupa kain yang akan dihilangkan kanjinya sebagai berat awal.
2. Menghitung keperluan zat-zat kimia sesuai dengan resep.
3. Melarutkan semua zat yang diperlukan sesuai dengan vlot.
4. Memasukan bahan kedalam larutan serta mengaduknya selam 5 menit pada suhu 30
°C.
5. Memanaskan larutan dan bahan diatas burner samapai dengan suhu 90 °C selama 20
menit.
6. Mengusahakan agar suhu tetap stabil selama 30 menit.
7. Menurunkan suhu sampai 50 °C.
8. Mencuci bahan dengan air panas dan sabun sampai bersih selama 10 menit dengan
suhu 60 °C.
9. Mencuci bahan dengan air dingin kemudian memerasnya.
10. Mengeringkan bahan hingga kering.
11. Menimbang kembali bahan yang telah kering sebagai berat akhir.
12. Menguji hasil penghilangan kanji dengan menggunakan cara :
a. Meneteskan larutan KI :
 Warna biru : kanji masih ada
 Warna ungu : kanji sudah rusak
 Warna coklat : kanji sudah hilang
b. Pengurangan berat ( % )
LXX. B = B1– B2 x 100 %
LXXI. B1
c. Menghitung daya serap pada bahan
LXXII.
LXXIII. 4.2 Diagram alir
LXXIV. Menimbang bahan
LXXV.
LXXVI.
LXXVII. Menghitung keperluan zat-zat kimia
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX. Membuat larutan
LXXXI.
LXXXII.
LXXXIII. Proses penghilangan kanji
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI. Cuci panas
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX. Cuci dingin
XC.
XCI.
XCII. Memeras/mengeringkan
XCIII.
XCIV.
XCV. Menimbang bahan kembali
XCVI.
XCVII.
XCVIII. Evaluasi
 KI
 Berat
 Daya serap
XCIX.
C.
CI.
CII. 4.3 Skema proses
CIII.
CIV. Suhu Air
CV. (°C) Wetting agent 90 °C
CVI. Oksidator
CVII. NaOH
CVIII. Bahan 60 °C
CIX.
CX.
CXI.
CXII.
CXIII.
CXIV. 10’ 10’ 30 ‘ 10’ 10’
CXV. waktu ( menit )
CXVI.
CXVII.
CXVIII.
CXIX.
CXX.
CXXI.
CXXII.
CXXIII.
CXXIV.
CXXV.
CXXVI.
CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX.
CXXX. Cara Pading
CXXXI.
CXXXII.
CXXXIII.
CXXXIV.
CXXXV.
CXXXVI. Batching
CXXXVII. Pading 12 jam
CXXXVIII.
CXXXIX.
CXL.
CXLI.
CXLII.
CXLIII.
CXLIV. Hot souping washing

EVALUASI HASIL PRAKTEK.


1. Test penghilangan kanji pati(starch)
 Kain yang telah diproses penghilangan kanji ditetesi
dengan laritan iodium 0,1N
 Apabila kain tersebut berwarna biru menandakan masih
ada kanji dalam kain
 Apabila kain tersebut berwarna coklat / hitam
menandakan sudah tidak ada kanji dalam kain.
2. Uji daya serap kain
 Kain dimasukkan kedalam simpai sulam kemudian ditetesi air
 Mengamati air yang meresap ke dalam kain menggunakan stopwatch
 Hituing waktu serapnya, semakin kecil waktu serap maka kanji yang
hilang semakin banyak.
3. Pengurangan berat
 Kain yang telah diproses penghilangan kanji ditimbang kembali
kemudianbandingkan denagn berat kain awal
 Rumus persentase pengurangan berat:
Berat akin awal – berat kain setelah diproses X100%
Berat kain awal

DATA PERCOBAAN
Resep resep desizing
I. metoda pad batch cara enzim
1. berat kain awal :16,5 gram
lar padding : 200 ml
enzim : 2 g/L X 0,2 L: 0,4 gram
zat pembasah : 1 ml/L X 0,2 L: 0,2 ml
as asetat dgn pH 5-7 : 0,5 X 0,2:1 ml
waktu peram : 8 jam
efek peras : 70 – 90 %
suhu larutan : 65oC
berat kain akhir : 15,9 gram
% pengurangan berat : BK awal – BK akhir X100%
BK awal
: 3,64%
2. berat kain awal :16,5 gram
lar padding : 200 ml
enzim : 3 g/L X 0,2 L: 0,6 gram
zat pembasah : 1 ml/L X 0,2 L: 0,2 ml
garam : 0,6 gram
berat kain akhir : 15,9 gram
% pengurangan berat : 16,5 – 15,5 X100%
16,5
: 6,06%

3. berat kain awal :16,2 gram


lar padding : 200 ml
enzim : 2 g/L X 0,2 L: 0,4 gram
waktu : 7 jam
berat kain akhir : 15,8 gram
% pengurangan berat : 16,2 – 15,8 X100%
16,2
: 2,47%

4. berat kain awal :16 gram


lar padding : 200 ml
enzim : 1 gram
zat pembasah : 1 ml/L X 0,2 L: 0,2 ml
garam : 0,4 gram
berat kain akhir : 15,1 gram
% pengurangan berat : 16 – 15,1 X100%
16
: 5,625%

II METODA PAD BATCH CARA H2O2


1. H2O2 : 0,16 gram
berat awal kain :16,6 gram
NaOH :0,16 gram
Zat pembasah :0,083 gram
Suhu :40oC
Waktu : 10 jam
Berat kain akhir : 16 gram
% : 16,6 – 16 x 100 % = 3,61 %
16,6

2. H2O2 :0,18 gram


berat awal kain :18,1 gram
NaOH :0,18gram
Zat pembasah :0,905 gram
Suhu :40oC
Waktu : 10 jam
Berat kain akhir : 17 gram
% : 18,1,– 17 x 100 % = 6,07 %
18,1

3. H2O2 : 0,139 gram


berat awal kain :13,9gram
NaOH :0,139 gram
Zat pembasah :0,069 gram
WPU : 70 %
Waktu : 10 jam
Berat kain akhir : 16 gram
% : 16,6 – 16 x 100 % = 3,61 %
16,6

II. METODA EXHAUST CARA PERSULFAT

1. berat kain awal : 15,3 gram


K2S2O8 : 0,153 gram
NaOH : 0,153 gram
Zat pembasah : 0,306 gram
Waktu peram :45 menit
Vlot : 1:30
Vlot : 45
Berat kain akhir : 13,9 gram
% : 15,3 – 13,9 x 100% = 9,15 %
15,3
2. berat kain awal : 16,7 gram
K2S2O8 : 0,167 gram
NaOH : 0,167 gram
Zat pembasah : 0,0167 gram
Waktu peram :45 menit
Vlot :1 :30
Berat kain akhir : 15,4 gram
% : 16,7 – 15,4 x 100% = 7,78 %
16,7

3. berat kain awal : 16,2 gram


K2S2O8 : 0,162 gram
NaOH : 0,162 gram
Zat pembasah : 0,0162 gram
Suhu : 70oC
Waktu peram :45 menit
Vlot : 1:30
Vlot : 45
Berat kain akhir : 15,1 gram
% : 16,2 – 15,1 x 100% = 6,79 %
16,2

III. METODA EXHAUST CARA ENZIM


1. berat awal : 15,4 gram
vlot : 1:30
enzim : 3,234 g/L
zat pembasah : 0,462
garam : 0,924
berat akhir : 13,8 gram
% : 15,4 – 13,8 x 100% = 10,39 %
15,4

IV. METODA PAD STEAM DENGAN MENGGUNAKAN ENZIM


Berat awal kain : 14,2 gram
Larutan padding : 200 ml
Zat pembasah : 0,2 ml
Garam : 0,4 g/L
Waktu steam : 10 menit
Suhu steam : 105oC
Suhu lariutan : 65oC
Berat akhir : 13,6 gram
% : 14,2 – 13,6 x 100% = 4,225%
14,2

C. SERAT SINTETIK
I. EXHAUST DENGAN ALKALI(POLIESTER)
1. Berat awal bahan : 6,7 gram
Vlot : 201ml
Na2CO3 : 0,201 ml
Zat pembasah : 0,201 ml
Suhu : 90oC
Waktu : 30 menit
Berat akhir : 6,2 gram
% : 6,7 – 6,2 x 100% =7,46 %
6,7

2. Berat awal bahan : 7 gram


Vlot : 1:30
Na2CO3 : 0,42ml
Zat pembasah : 0,201 ml
Suhu : 85oC
Waktu : 30 menit
Zat anti sadah : 1cc/L
Berat akhir : 6,5 gram
% : 7 – 6,5 x 100% =7,14 %
7
3. Berat awal bahan : 7 gram
Vlot : 1:30= 210 ml
Na2CO3 : 0,42 ml
Zat pembasah : 0,201 ml
Suhu : 80oC
Waktu : 30 menit
Berat akhir : 6,4 gram
% : 7 – 6,4 x 100% =8,57 %
7

4. Berat awal bahan : 6,7 gram


Vlot : 201ml
Na2CO3 : 0,201 ml
Zat pembasah : 0,201 ml
Suhu : 90oC
Waktu : 30 menit
Berat akhir : 6,2 gram
% : 6,7 – 6,2 x 100% =7,46 %
6,7

5. Berat awal bahan : 7,4 gram


Vlot : 201ml
Na2CO3 : 0,44 ml
Zat pembasah : 1gram
Suhu : 90oC
Waktu : 30 menit
Berat akhir : 6,9 gram
% : 7,4 – 6,9 x 100% =6,76 %
7,4

II. EXHAUST CARA H2O2 (POLIESTER)


Na2CO3 : 0.310 gram
H2O2 : 1 – 2 CC
Zat pembasah : 1cc/L =0,207 gram
Zat anti sadah : 1cc/L
Berat awal : 6,9 gram
Berat akhir : 6,4 gram
Vlot : 207 ml
Waktu : 30 menit
Suhu : 90oC
% : 6,9 – 6,4 x 100%= 7,25 %
6,9

III. PAD BATCH ( TC)


Berat awal : 14 gram
Na2CO3 : 0,6 gram
H2O2 : 0,4 cc
Zat pembasah : 0,2 ml
Zat anti sadah : 0,2 ml
Berat akhir : 12,8 gram
% : 14 – 12,8 x 100% = 8,57 %
14
IV EXHAUST DENGAN MENGUNAKAN H2O2( TC)
Berat awal : 14,8 gram
Na2CO3 : 1,332 gram
H2O2 : 0,88 cc
Zat pembasah : 0,444 ml
Zat anti sadah : 0,444 ml
Vlot : 444ml
Berat akhir : 13,6 gram
% : 14,8 – 13,6 x 100% = 8,57 %
14,8
IV. PAD STEAM OKSIDATOR (TC)
Berat awal : 15,2 gram
Na2CO3 : 1 gram
H2O2 : 0,4 cc
Zat pembasah : 0,2 ml
Zat anti sadah : 0,2 ml
Suhu larutan : suhu kamar
Suhu steam : 105oC
Berat akhir : 13,8 gram
% : 15,2 – 13,8 x 100% = 9,21 %
15,2

DISKUSI
Dari hasil percobaan diatas dapat diketahui bahwa prinsip dari proses
penghilangan kanji ( dezising) ialah memutuskan rantai molekul kanji yang
melekat pada kain atau benang sehingga kanji dapat larut dalam air. Jika kanji
tidak dihilangkan maka dapat mengganggu penyerapan kain pada proses
berikutnya seperti scouring (pemasakan ) pencelupan (dyeing)dsb.sehingga
hasilnya tidak maksimal.
Zat penghilang kanji yang digunakan pada proses penghilangan kanji
tergantung dari jenis kanji yang digunakan pada proses pertenunan.
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan beberapa metoda
antara lain exhaust(perendaman), pad batching( benam rendam bacam), pad
steam(benam rendam kukus). Metoda tersebut tidak dapat dibbandingkan karena
setiap metoda mempunyai kelbihan dan kekurangan masing masing. Tapi untuk
industri besar dengan skala produksi yang tinggi cara pad steaming lebih cocok
karena lebih efektif dan efisien dalam waktu, dan zat sehingga dapat ,menekan
biaya produksi.
Faktor faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji
 ketepatan pemilihan zat penghilang kanji, untuk menghilangkan
kanji kita harus memilih zat yang dapat memecahkan rantai molekul kanji
tersebut, sehingga kanji larut dalam air
 konsentrasi zat, semakin tinggi konsentrasi zat maka kanji yang
hilang semakin banyak tetapi untuk zat zat tertentu jika kelebihan akan
merusak / mendegradasi serat.
 Suhu tergantung dari metoda yang dipakai. Biasanya suhu dapat
mempercepat reaksi. Jika suhu tinggi kanji yang hilang semakin banyak.
 Waktu semakin lama prose zpengerjaan memungkinkan semakin
banyak kanji yang hilang.
 Kondisi seperti pH, untuk zat zat tertentu hanya dapat efektif
bereaksi pada kondisi larutan tertentu.
Mesin yang digunakan padaproses penghilangan kanji:
 Exhaust : mesin zej dyeing.
 Pad batch : padder, dan rol pemutar gulungan
 Pad steam: padder dan steamer

KESIMPULAN
Proses penghilangan kanji bertujuan untuk menghilangkan kanji yang
diberikan pada benang lusi pada akin tenun, agar tidak mengganggu proses
penyerapan terhadap air maupun zat kimia pada proses selanjutnya. Prinsip
proses adalah menghidrolisa kanji yang yang tidak larut menjadi larut dengan
berbagai zat seperti enzim, oksidator, dan asam. Metoda proses yang digunakan
antara lain metoda exhaust, pad batching, dan pad steam, tergantung dari mesin
yang ada dan kapasitas produksi yang ada. Faktor yang perlu dikontrol adalah
konsentrasi zat, pH, suhu, waktu proses. Untuk mengetahui efek penghilangan
kanji dilakukan uji sisa kanji dengan cara kuantitatif yaitu % pengurangan berat
bahan dan secara kualitatif dengan uji tetes KI dan daya serap bahan.

DAFTAR PUSTAKA.
 Muhamad ichwan,R Wiwiek eka Mulyani, Nono Charionochalil.
Pedoman praktikum “Teknologi Persiapan Penyempurnaan”. Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil.
 Kuntari sasas S teks dkk- teknologi Persiapan Penyempurnaan STTT
Bandung 1994.
 Pietro Bellini etall – Finishing, Reference Book of Textile
TekhnologiACIMIT 2002.

Anda mungkin juga menyukai