Disusun oleh :
Nama : Yulian Eka Permana
Nrp : 99.P.2341
Grup : K-4
Dosen : H. Indarto,S.Teks.M.
Asisten : Widodo,AT.
Desiriana
Tgl. Praktikum : 1 April 2002
3.2. Poliester
Poliester adalah serat sintetik yang dibuat dari asam tereftalat dan etilena
glikol yang dipintal dengan cara pemintalan leleh.
Poliester mempunyai moisture regain yang kecil 0,4%.
Poliester tahan terhadap asam lemah meskipun pada suhu didih dan tahan
asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah, tetapi kurang tahan basa kuat,
sehingga poliester akan terkikis.
IV.2. Pencelupan :
a) Bahan
- Kain hasil kostisasi
- Kain grey yang serupa (pembanding)
b) Resep umum
- Zat warna reaktif 2%
- NaCl 10 g/l
- Na2CO3 2 g/l
- Vlot 1:30
- Waktu 60 menit
c) Perhitungan resep
Berat bahan : 133 gram
Vlot (1 : 30) : 30 x 133 = 3990 ml
Zw 2% : 2 x 133 = 2,669 gram
100
NaCl : 10 x 3990 = 39,90 gram
1000
Na2CO3 : 2 x 3990 = 7,98 gram
1000
Kebutuhan air : 3990 – 2,669 – 39,90 – 7,98 = 3439,45 ml
d) Cara kerja
- Masukkan zw dan bahan pada air vlot dengan suhu 600 C.
Aduk selama 10 menit.
- Masukkan NaCl dan naikkan temperaturnya sampai
mendidih.
- Tambahkan Na2CO3 dan celup selama 60 menit.
- Skema pencelupan zat warna reaktif panas :
- Bahan
- Zw Reaktif panas Na2CO3 Na2CO3
NaCl 800 C
IV.3. Penyabunan :
a) Bahan
- Kain yang telah dicelup
b) Resep umum
- Na2CO3 1 g/l
- Detergent/teepol 1 ml/l
- Temperatur 700 C
- Waktu 15 menit
c) Perhitungan resep
Na2CO3 : 1 x 3990 = 3,990 gram
1000
detergent : 1 x 3990 = 3,990 ml
1000
Kebutuhan air dibuat dengan vlot yang sama dengan pencelupan :
Kebutuhan air : 3990 – 3,99 – 3,99 = 3982 ml
d) Cara kerja
- Kerjakan bahan yang akan dicuci dalam larutan yang berisi
Na2CO3 dan detergent pada temperatur 700 C selama 15 menit
- Kemudian bilas dengan air bersih.
V. PEMBAHASAN.
Dari hasil percobaan kostisasi pada kain poliester-rayon diatas dapat dikemukakan
hasil sebagai berikut :
V.1. Daya serap
Pada pengerjaan bahan dalam larutan celup terdapat hasil yang berbeda dari
ketuaan warna yang diserap bahan. Bahan yang di kostisasi setelah dicelup
menghasilkan warna yang lebih tua dibandingkan bahan grey serupa, hal ini
membuktikan bahwa daya serap bahan setelah di kostisasi meningkat sehingga
mampu menyerap lebih banyak zat warna.
Sedangkan pada bahan yang di kostisasi selama 30 dan 60 detik diperoleh
hasil ketuaan yang hampir serupa (lebih rendah).
Sedangkan untuk bahan yang di kostisasi selama 90, 120, 150 dan 180 detik,
hasilnya lebih tua dibandingkan bahan yang dimerser dengan waktu 30 dan 60
detik. Dan hasil dari ketuaan warna pada pencelupan bahan dengan kostisasi
90 – 180 detik adalah hampir sama.
Jika menurut pada teori yang ada, bahwa kostisasi/merserisasi yang baik itu
selama 40 detik, maka pada pengerjaan selama 60 detik adalah didapat
ketuaan yang berbeda dari pengerjaan 30 detik, tapi pada pelaksanaannya
diketahui bahwa konsentrasi sangat mungkin berubah karena adanya air yang
terbawa pada setiap perubahan praktikan dari frame yang dipakai. Karena
pada percobaannya, pengerjaan dilakukan dengan terlebih dahulu untuk waktu
yang terlama.
V.3. Pegangan
Pegangan bahan setelah kostisasi lebih lembut dan halus dibandingkan bahan
serupa tanpa kostisasi. Selain itu pegangan terasa lebih penuh.
VI. KESIMPULAN.
Dari hasil percobaan pada bahan poliester-rayon dengan pengerjaan kostisasi
dengan NaOH dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Penyempurnaan kostisasi pada bahan poliester-rayon
dilakukan untuk memperbaiki sifat rayonnya, sehingga rayon lebih lembut,
pegangannya lebih penuh, dan daya serap terhadap zat kimianya lebih baik.
- Penambahan lamanya waktu kostisasi, pada waktu tertentu
tidak menambah sifat-sifatnya lebih baik.
- Hasil kostisasi yang baik dari percobaan ini terlihat pada
kostisasi dengan waktu 90 detik.
VII. SARAN.
1. Sebaiknya pada saat percobaan , pengerjaan kostisasi dan merserisasi tidak
disatukan karena adanya perbedaan konsentrasi kostik soda.
2. Pada saat mengerjakan merserisasi/kostisasi pada frame, maka frame yang
akan digunakan kembali harus dicuci agar asam cuka pada saat penetralan
tidak tertinggal dalam frame sehingga pada saat dicelupakn dilarutan kostik,
asam akan mempengaruhi/merubah konsentrasi kostik.
3. Untuk mengetahui perubahan kekuatan, mengkeret, ataupun daya kilap
sebaiknya dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai perubahan tersebut.
Terutama karena pengerjaan ini perbedaan hasil sebelum dan sesudahnya
lebih sulit untuk dinyatakan secara visual.
LAMPIRAN
Poliester-rayon di kostisasi –
tanpa celup reaktif
Poliester-rayon grey tanpa
kostisasi + celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
30 detik+ celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
60 detik+ celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
90 detik+ celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
120 detik+ celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
150 detik+ celup reaktif
Poliester-rayon di kostisasi
180 detik+ celup reaktif
DAFTAR PUSTAKA