“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Kimia Pada
Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan”
Oleh :
YAHYA
L13120194
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : YAHYA
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Universitas : Tadulako
Menyetujui,
Disahkan Oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Kimia Dasar
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik di kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
Terimah kasih sebelum dan sesudah penulis ucapkan kepada dosen-dosen dan
kakak-kakak asisten dosen serta teman- teman sekalian yang telah membantu, baik
Penyusun menyadari sekali, didalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sehingga masih diharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Harapan yang paling besar dari penulis, mudah-mudahan apa yang pnulis susun ini
kiranya dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil hikmah dari isi laporan ini sebagai tambahan dalam menambah
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................ix
LAMPIRAN....................................................................................................x
I. PENDAHULUAN
IV.1 Hasil......................................................................................................7
IV.2 Pembahasan...........................................................................................19
V. PENUTUP
iv
V.1 Kesimpulan...........................................................................................26
V.2 Rekomendasi.........................................................................................26
STOIKIOMETRI
I. PENDAHULUAN
IV.1 Hasil......................................................................................................36
IV.2 Pembahasan...........................................................................................39
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan...........................................................................................42
V.2 Rekomendasi.........................................................................................43
LARUTAN I
I. PENDAHULUAN
v
III. METODE PRAKTIKUM
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan...........................................................................................49
IV.2 Rekomendasi.........................................................................................49
LARUTAN II
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan...........................................................................................56
b. Rekomendasi.........................................................................................56
ASAM BASA
I. PENDAHULUAN
vi
III. METODE PRAKTIKUM
IV.1 Hasil......................................................................................................62
IV.2 Pembahasan...........................................................................................62
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan...........................................................................................63
V.2 Rekomendasi.........................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................64
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
I. PENDAHULUAN
pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal
itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera. Dari cidera otot sampai
berkembang pada saat itu mulai peduli tentang kesehatan, keselamatan dan
Occupational Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan
1
perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan
2
2
1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja
menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, dan
fungsi alat yang baik dan benar.Selain itu ada pula peralatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang harus diketahui fungsi dan cara pemakaiannya oleh
setiap praktikan, agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan serta agar
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat
kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan erlenmeyer paling baik
dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau labu
benar bersih.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau
(Moningka, 2013).
agar pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi
4
laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelasukur,
botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri
dankamar
5
5
buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif)
terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baikanalisa
maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti
(Khasani, 2014).
6
alat gelas.Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam
suatu laboratorium dapat kita ciptakanapabila ada kemauan dari para pekerja,
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat
2014).
7
III. METODE PRAKTIKUM
hari Rabu, 25 November 2020 mulai pukul 16.00 WITA sampai dengan
Zoom Meeting.
3.2 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,
gelas ukur, leger gelas, pipet tetes, labu semprot, pinset, sendok, labu
reaksi, batang pengaduk, penjepit tabung reaksi, gelas arloji, busen, desikator,
3.3 Bahan
6
3. Mencatat dan mengamati fungsi alat-alat laboratorium
Pengenalan alat K3
7
7
1. Mencatat hal-hal yang dikatakan oleh asisten yang mendukung keselamatan kerja
di laboratorium
4.1 Hasil
Alat
No Gambar Keterangan
1
Tabung Reaksi
2
Gelas Ukur
3
Pipet Tetes
8
9
Labu Semprot
5
Pinset
6
Sendok
7
Labu Elenmeyer
8
10
Sikat
9
Timbangan Analitik
10
Hotplate
11
Kertas Lakmus
12
Batang Pengaduk
11
14
Gelas Arloji
16
Bunsen
17
Desikator
12
18
Corong Gelas
Bahan
No Gambar Keterangan
1
NaCl
2
13
NaOH
3
Glukosa
4
Serbuk Kayu
5
Aquades
6
Garam
14
Gula
No Gambar Keterangan
1
2
15
6
16
10
17
11
12
13
14
18
15
4.2 Pembahasan
1. Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat Dan K3” ini membahas mengenai
alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum kimia. Pada praktikum pertama
ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di
2. Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih
3. Gelas kultur adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan. Bentuk Gelas Beaker adalah silinder dan
tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Biasanya
4. Pinset adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit sesuatu yang ukuranya
kecil dan juga untuk mengambil atau memegang sesuatu yang mungkin
berbahaya atau mungkn menimbulkan irtasi jika disentuh oleh tangan manusa
bahan stanles steel twizzer (pinset besi/stainles steel), bamboo twizer (pinset
5. Tabung raeksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap
dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan
6. Rak tabung reaksi merupakan salah satu dari instrumen peralatan laboratorium
non-gelas yang digunakan untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.
Alat ini berbentuk seperti rak kecil dan terbuat dari kayu, di bagian atasnya
terdapat beberapa lubang sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi agar
adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan
kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
8. Sikat tabung, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan tabung reaksi
yang dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus. Sentrifuse, adalah alat yang
berfungsi untuk memisahkan partikel padat pada cairan yang digerakan oleh
yang ukurannya lebih ringan dari partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar.
Loupe digunakan untuk membesarkan objek serta untuk melihat sel yang
berukuran
9. Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca atau
plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya ditutupi
oleh karet. Bermanfaat untuk mengambil cairan dengan skala tetesan kecil.
10. Pengaduk larutan adalah alat untuk mengambil objek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
11. Corong larutan adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi
dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur. Umumnya salah satu
fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti
organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur
digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat
dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai
3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan
dipasang sentrifuge.
12. Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu
benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang terbuat
13. Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu
dengan pengadukan. Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini
juga bisa digunakan untuk pembuatan media bakteri. Pipet berupa tabung kaca
ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah
bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam
buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk
mengeluarkan larutannya.
14. Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari
kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume
larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.
22
15. Alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki
gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon,[1] yang ia sendiri terikat
pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Alkohol sering dipakai untuk
menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman
yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang penting,
dimana metanol dan etanol adalah bagian yang paling sederhana, mencakup
16. Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif
dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa
senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik
seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion
poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam
17. Glukosa suatu gulamonosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan
salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk
suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan
18. Natrium Hidroksida (NaOH) yang juga disebut dengan Alkali atau Soda Kaustik.
Nama soda kaustik diambil dari Natrium Hidrat yang kaustik karena sifatnya
sangat korosif yang artinya dapat membuat benda lain hancur. Karena sifatnya
yang korosif, soda api dapat membantu dalam melancarkansaluran air yang
saluran air yang biasanya kamu temukan di toko-toko memiliki konsentrasi yang
19. Gelas piala adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,
laboratorium. Gelas piala secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang
rata[1] dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
24
Sebagian besar juga memiliki corot kecil (atau "paruh") untuk membantu
20. Labu semprot adalah suatu bejana (wadah) yang termasuk dalam kategori
dan pada lokasi ilmiah lainnya, peralatan ini biasanya disebut hanya sebagai labu.
Labu laboratorium terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, tetapi aspek pembeda
yang umum dalam bentuknya adalah "badan" bejana yang lebih lebar dan satu
(atau kadang lebih) bagian seperti tabung yang lebih sempit di bagian atas yang
disebut sebagai leher yang memiliki pembuka pada bagian atas. Ukuran labu ini
ditentukan oleh volume yang dapat dimasukkan, biasanya dalam satuan metrik
seperti mililiter (mL atau ml) atau liter (L atau l). Labu secara tradisional terbuat
21. Aquades dalah air mineral yang telah diproses dengan cara destilasi (disuling)
sehingga diperoleh air murni (H2O) yang bebas mineral. Kalau ditinjau dari
namanya, aquades terdiri dari dua kata yaitu (aqua dan destila). Aqua artinya air,
destila artinya penyulingan. Jadi aquades adalah air mineral hasil penyulingan.
23. Serbuk kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah
serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini
V.
VI. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini adalah : tabung reaksi, gelas
ukur, beager glas, pipet tetes, labu semprot, spatula, pengset, gelas arloji, sikat,
5.2 Rekomedasi
Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat penting karena alat-alat
yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih dahulu mengetahuinya
26
27
I. PENDAHULUAN
Stoikiometri adalah suatu aspek atau bagian dalam ilmu kimia yang
mempelajari data-data kuantitatif yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Data-
data kuantitatif sendiri adalah suatu daya yang wujudnya berupa angka-angka
reaksi kimia. Data-data dari suatu reaksi kimia sendiri dapat bersifat
kuantitatif atau bersifat kualitatif. Suatu data bersifat kualitatif apabila ia tidak
reaksi kimia dapat dikaji sehingga penelitian dapat dilakukan dengan tepat
dan akurat. Keakuratan terhadap hasil penelitian merupakan suatu hal yang
penelitian.
28
yang dihasilkan. Jumlah zat kimia dinyatakan dalam nol. Dalam perhitungan
29
30
digunakan untuk satuan jumlah. Satu nol adalah banyaknya Zat tersebut
yang mengandung 6,02 x 1020 partikel. Pada partikel tersebut dapat berupa
atom, molekul, atau ion. Sedangkan massa suatu mol zat dinyakatan dalam
bentuk gram sama banyak dengan bobot molekul dalam satuan massa atom.
cara penetapan kadar air dalam sampel dan Mengetahui cara penentuan berat
jenis air dan kerapan jenis zat padat menggunakan alat laboratorium
sederhana.
dan untuk mengetahui cara penentuan berat jenis air dan kerapan jenis zat
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia didasarkan
merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia. Reaktan itu sendiri adalah zat
berperilaku dengan cara yang dapat diprediksi, dan materi yang tidak dapat
menghasilkan reaksi kimia, sesuatu yang dikenal dan spesifik yang akan
terjadi dan hasil reaksi dapat diprediksi berdasarkan unsur unsur yang terlibat.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan neutron Yang tidak bermuatan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif. Ione adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang
mempunyai muatan. Terbagi menjadi kation dan Anion. Kation adalah ion
yang mempunyai muatan positif dikit Anion adalah ion yang mempunyai
muatan negatif. Sedangkan molekul adalah suatu kumpulan atau mie terdiri
dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh
30
ikatan kimia. Molekul terbagi menjadi molekul diatomik dan molekul
30
32
menjadi metodologi dasar dari kimia. Semua hukum fundamental kimia dari
ini merupakan dasar teori atom dan secara kau efisien dijelaskan dengan teori
sendiri merupakan suatu hukum yang menyatakan bahwa masa dari suatu
sistem tertutup akan terus konstan meskipun telah terjadi berbagai macam
proses di dalam suatu sistem tertutup tersebut. Masa sebelum dan sesudah
Ini adalah Senin hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia
terdiri dari suatu senyawa kimia yang terdiri dari unsur unsur dengan
Pada tahun 1084 John Dalton Adalah orang yang pertama kali meneliti
tentang adanya kasus perbandingan tertentu pada suatu unsur unsur yang
33
berbunyi “Bila dua macam unsur yang sama banyaknya, maka unsur nya
berikut dalam senyawa tersebut akan berbanding sesuai bilangan positif dan
secara sederhana.”
benar adanya, maka volume gas sebanding dengan jumlah molekul gas yang
Hukum ini berbunyi “Pada suhu dan tekanan yang tetap, Maka semua
gasnya nya sama akan mengandung molekul yang sama cacahnya”. Artinya,
jumlah molekul atom-atom dalam suatu volume gas tidak tergantung pada
Hukum boyle ini berbunyi “ Bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan
Hukum ini memiliki bunyi “Bagi suatu kuantitas suatu gas ideal, hasil
kali dari volume dan tekanan nya dapat dibagi dengan temperatur mutlaknya
Meeting.
III.2 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah untuk penentuan
kadar air yaitu oven, neraca analitik, kaca arloji, gegep dan desikator.
Sedangkan untuk penentuan berat jenis air yaitu pipet volum 10 ml, gelas
piala 20 ml, neraca analitik, cawan porselen, kaki Ttiga dan Bunsen.
III.3 Bahan
33
34
1. Cuci dengan bersih kaca arloji yang hendak digunakan, kemudian masukkan
2. Gelas arloji yang telah dipanaskan keluarkan dari oven dengan gegep dan
3. Timbang gelas arloji yang telah dipanaskan tersebut dengan neraca analitik dan
nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (W1), kemudian isi dengan
4. Kaca arloji yang telah terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan
5. Masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan kedalam oven yang bersuhu
W 2−W 3
Kadar air bahan= X 100 %
W 2−W 1
1. Timbang gelas piala 20 mL yang sudah bersih dan kering dan catat beratnya.
5. Hitunglah berat rata-rata air serta standar deviasi dari 4 perlakuan tersebut dengan
menggunakan rumus :
35
IV.1.1 Pengamatan
- Berat gelas arloji kosong dan tanah setelah di oven (W3)= 29,70 g
IV.1.2 Perhitungan
W 2−W 3
Kadar air bahan= X 100 %
W 2−W 1
30,94−29,70
= X 100 %
30,94−18,24
1,24
= X 100 %
12,7
1,24
= X 100 %
12,7
= 9,8 %
36
37
4.2.1 Pengamatan
ml ml
Pertama 94 31,2
Kedua 94,2 32
Ketiga 94,5 31
keempat 94,2 31,3
4.2.2 Perhitungan
Mn = (sesudah-sebelum) gr
Mn1 = 31,2 – 94
= -62,8 gr
Mn2 = 32 – 94,2
= -62,2 gr
Mn3 = 31 – 94,5
= -63,5 gr
= -62,9 gr
Berat rata-rata
m1+m 2+ m3+m 4
m=
n
38
−62,8+(−62,2)+(−63,5)+(−62,9)
=
4
−251,4
=
4
m
𝜌=
v
−62,85 x 10−3
=
10 x−3
= -628,5 kg
=
√ 0,0004+0,4624+ 0,3844+0,0004
3
=
√ 0,8476
3
σm
σrelatif= x 100 %
m
0,53 x 10−3
= x 100 %
9,22 x 10−3
39
=0,057x100% = 5,7 %
Ketelitian
=100%-σrelatif
=100%-5,7
=94,3%
4.3 Pembahasan
Dari hasil praktikum tersebut, kadar air yang terdapat pada tanah
menurun ketika dipanaskan. Tahap dari praktikum yaitu pada saat tanah
sebesar 30.94 gram, namun ketika tanah dipanaskan selama 20 menit dengan
suhu 100°C, massa tanah menjadi 29,70 gram dan didapatkan kadar air pada
tekanan uap air yang dalam bahan menjadi lebih tinggi dari tekanan air yang
ada di permukaan bahan, sehingga air yang sudah didalam bahan berpindah
Kadar air tanah adalah jumlah iar tanah yang terkandung dalam por-
pori tanah dalam suatu tanah tertentu. Kandungan iar dalam tanah sangat
berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Air
40
tanah merupakan salah satu bagian penyusun pada tanaman. Tanah memiliki
didalam tanah.
volume zat dibanding dengan volume zat pada suhu tertentu (biasanya
Dalam penentuan berat jenis dan rapat jenis digunakan metode gelas
piala dan gelas ukur dimana gelas piala digunakan untuk mencari berat jenis
jenis maupun rapat jenis dimana diperoleh besarnya massa air setelah dirata-
ratakan adalah 9,22 gram atau 9,22x10-3 kg gelas piala yang digunakan adalah
gelas piala berukuran 20 ml. Maka untuk mencari kerapatan jenis air adalah
dalam gelas piala, sehingga kerapatan jenis yang didapatkan adalah 0,922
gr/ml. Namun kerapatan jenis yang ada dalam literatur adalah 1 gr/ml. Berarti
hasil yang praktikan dapatkan belum sempurna dari literatur maupun sedikit
41
seorang praktikan dan cara kerja yang dilakukan kurang cermat sehingga hasil
Untuk massa jenis logam dan batu, dalam melakukan 4 kali perlakuan
berat rata-rata baru adalah 11,92 gr dan berat volumenya adalah 54,75 ml,
maka kerapatan jenisnya adalah berat rata-rata batu dibagi dengan berat rata-
rata volumenya sehingga mendapatkan hasil 0,21 gr/ml, dan berat rata-rata
logam adalah 51 gr dan berat volumenya 5,1 ml, maka kerapatan jenisnya
Nilai kerapatan jenis suatu zat pada literatur adalah 3 kg/L. Baik logam
logam dan batu yang diperoleh dari percobaan ini berbeda dengan literatur ,
dan cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi
V.1Kesimpulan
2. Turunya kadar air bahan setelah dipanaskan disebabkan karena tekanan uap air
yang dalam bahan menjadi lebih tinggi dari tekanan air yang ada di permukaan
bahan, sehingga air yang sudah ada didalam bahan berpindah dari bahan ke
permukaan.
3. Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan
memasukkan air sebanyak 10 ml ke dalam gelas piala yang berukuran 20 ml, dan
kemudian ditimbang.
6. Kerapatan jenis zat padat yang mempunyai bentuk tidak teratur seperti batu dan
logam tidak memiliki berat jenis yang tetap karena kerapatan jenisnya tergantung
7. Penentuan berat jenis dan kerapatan jenis di aplikasikan ke dalam bentuk rumus
dan analisa data dan memperoleh hasil yang berbeda dari literatur yang telah
43
44
V.2Rekomendasi
serius lagi dalam pemahaman teori tentang percobaan yang dilakukan. Agar
(Online).
45
I. PENDAHULUAN
antara dua campuran zat, bukanya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang
dikenal baik dalam laboratorium atau industry yang terjadi dalam larutan.
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunanya atau
bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas,
padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya
perunggu, amalgam dan paduan logam lainya. Komponen larutan terdiri dari
pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pada bagian ini dibahas larutan cair.
Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya bensena,
kloroform, eter, dan alcohol. Jika pelarutnya bukan air, maka nama pelarutnya
alcohol (alcohol disebutkan), tetapi larutan garam dalam air disebut larutan
46
garam (air tidak disebutkan). Zat terlarut dapat berupa zat padat, gas atau cair.
47
48
Larutan juga merupakan sala satu bentuk zat kimia yang paling sering
Jumlah zat kimia yang direaksikan dalam bentuk larutan tersebut dinyatakan
mol, molaritas dan molalitas. Satuan yang paling umum digunakan saat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara atau
48
49
49
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pelarut merupakan zat yang jumlahnya lebih banyak, dan zat dengan jumlah
yang lebih sedikit ialah zat terlarut. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau
relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang
(Baroroh, 2004).
larutan, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh
atau dua larutan non polar yang membentuk larutan satu fase homogeny.
Larutan yang tidak melarutkan adalah campuran dari dua zat cair polar dan
50
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H20),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform,
51
52
Sifat dari suatu larutan ditentukan oleh jenis dan jumlah partikel zat
terlarut dalam pelarut. Sebagai contoh, rasa asin dari larutan garam bertambah
seiring bertambahnya jumlah partikel garam yang larut. Demikian pula rasa
manis dari larutan gula akan bertambah seiring bertambahnya jumlah partikel
gula yang larut. Namun demikian, ada beberapa sifat larutan yang hanya
Sifat larutan yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotic yang hanya bergantung pada jumlah partikel
larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya.
III. METODE PRAKTIKUM
Meeting.
53
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Larutan merupakan campuran homogen yang yang terdiri dari dua zat atau lebih.
3. Larutan tidak hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas dan padat.
4.2 Rekomendasi
praktikan lebih serius lagi dalam pemahaman teori tentang percobaan yang
dilakukan.
54
55
I. PENDAHULUAN
antara dua campuran zat, bukanya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang
dikenal baik dalam laboratorium atau industry yang terjadi dalam larutan.
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunanya atau
bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas,
padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya
perunggu, amalgam dan paduan logam lainya. Komponen larutan terdiri dari
pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pada bagian ini dibahas larutan cair.
Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya bensena,
kloroform, eter, dan alcohol. Jika pelarutnya bukan air, maka nama pelarutnya
alcohol (alcohol disebutkan), tetapi larutan garam dalam air disebut larutan
56
garam (air tidak disebutkan). Zat terlarut dapat berupa zat padat, gas atau cair.
57
58
Larutan juga merupakan sala satu bentuk zat kimia yang paling sering
Jumlah zat kimia yang direaksikan dalam bentuk larutan tersebut dinyatakan
mol, molaritas dan molalitas. Satuan yang paling umum digunakan saat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui titik didik suatu zat cair.
59
II. KAJIAN PUSTAKA
Titik didih suatu cairan ialah temperatur pada mana tekanan uap yang
meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama
gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama
dengan tekanan udara, maka gekembung itu dapat mendorong diri lewat
permukaan dan bergerak ke fase gas diatas cairan, sehingga cairan itu
mendidih.
didih itu sendiri temperaturnya. Ketika titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm
itukah yang disebut titik didih normal. Titik didih juga adalah salahsatu sarana
dengan bantuan metode spektroskopi, tetapi data titik didih diperlukan untuk
Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara., artinya
makin besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada
tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg, 25˚C) titik didih air sebesar
100˚C. Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada
permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar. Pada sistem terbuka,
tekanan udara luar adalah 760 mmHg (tekanan udara pada permukaan larutan)
60
dan suhu pada tekanan udara luar 760 mmHg disebut tituk didih normal. Titik
didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama
61
62
permukaan cairan). Dari definisi ini kita ketahui bahwa titik didih
sebabnya, titk didih air digunung berbeda dengan air dipantai. Pada saat
tekanan uap sama dengan tekanan udara luar maka gelembung-gelembung uap
dalam cairan bergerak kepermukaan dan masuk fase gas. Titik didih
dengan jenis gugus fungsional polar yang sama, semakin besar massa
Meeting.
III.2 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,
III.3 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Etanol teknis,
1. Ukur 25 mL minyak kelapa dan masukan kedalam gelas kimia 250 mL.
etanol sama fengan permukaan minyak dan usahakan agar tabung reaksi sejajar
dengan minyak.
64
5. Panaskan dan amati serta dicatat suhunya.
65
66
6. Prosedur di atas diulangi dengan cara mengganti etanol dengan aquades dan
7. tentukan titik didih pelarut (Etanol & aquades) dan perubahan titik didih larutan
66
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Titik didih suatu cairan ialah temperatur pada mana tekanan uap yan
2. Mendidih adalah wujud saat gelembung terbentuk dengan giat. Titik didih itu
sendiri temperaturnya. Ketika titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm itukah yang
3. Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara., artinya makin besar
tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut.
IV.2 Rekomendasi
praktikan lebih serius lagi dalam pemahaman teori tentang percobaan yang
dilakukan.
67
68
I. PENDAHULUAN
dapat kita temukan. Mulai dari makanan, minuman, tubuh manusia, hewan,
askorbat, apel mengandung asam malat dan anggur mengandung asam tarta.
klorida yang berguna untuk membunuh kuman dalam tubuh. Sedangkan basa
Asam (yang sering diawali dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang bersifat
basa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu
asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk
dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk
69
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Basa dapat dibagi
70
71
sifat dari lakmus itu sendiri. Apakah termasuk dalam sifat asam (pH<7),
Sifat asam basa suatu larutan dapat di tunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH
Menurut Arrhenius, adalah zat yang dalam air melepaskan ion H +, sedangkan
basa adalah yang dalam air melepaskan ion OH -. Jadi pembawa sifat asam adalah ion
Istilah basa berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Suatu senyawa
dikelompokan menjadi basa jika zat tersebut dilarutkan ke dalam air menghasilkan
ion hidroksida (OH). Zat yang bersifat basa antara lain: Natrium Hidroksida (NaOH),
Kalium Hidroksida (KOH), pasta gigi dan sabun. Secara umum senyawa basa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Mempunyai rasa pahit, Terasa licin jika terkena air,
dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH), Bersifat kaustik artinya dapat merusak
kulit, Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru dan
Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka semakin kuat
72
Istilah asam berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka. Pengertian
asam menurut Arhenius adalah zat yang menghasilkan ion H + didalam air. Jadi asam
dapat
73
74
dilarutkan ke dalam air. Zat yang bersifat asam antara lain : asam khlorida (HCI), air
aki (asam sulfat) dan pembersih porselin. Secara umum senyawa asam memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: Mempunyai rasa asam, Dapat merubah warna indikator misalnya
kertas lamus biru menjadi merah, Bersifat korosif terhadap logam, Dapat
hydrogen (H+), dan Memiliki nilai pH (derajat keasaman) kurang dari 7. Semakin
kecil nilai pH suatu zat maka semakin kuat sifat keasamannya (Irmalita, 2012).
Harga pH yang diukur dalam pelarut air menyatakan kepekatan ion hidrogen
tersedia dalam tubuh tanah, dikenal dengan pH riil. Sedangkan nilai pH yang diukur
dalam pelarut KCl 1 M menyatakan kepekatan ion hidrogen yang ada dalam tanah
dengan harga pH riil, sebab pH yang terukur bukan hanya hidrogen bebas akan tetapi
juga hidrogen terikat sedangkan pH riil yang terukur hanya hidrogen bebas (Stoker,
2010).
kepekatan ion hidrogen tersedia dalam tubuh tanah, dikenal sebagai pH rill,
kepekatan ion hidrogen yang ada dalam tanah dikenal sebagai pH potensial
(Dian, 2005).
III. METODE PRAKTIKUM
Meeting.
III.2 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur, dan batang
pengaduk.
III.3 Bahan
76
77
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
untuk hasil pengamatan pada lakmus merah untuk larutan asam dia berwarna
merah, untuk larutan netral dia berwarna merah dan untuk larutan basa dia
berubah warna menjadi biru. Sedangkan untuk kertas lakmus berwarna biru
utnuk larutan asam dia berwarna merah, larutan netral dia berwarna biru dan
78
V. PENUTUP
V.1Kesimpulan
1. Sifat asam basa suatu larutan dapat di tunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH adalah
2. Apabila konsentrasi H+ dalam larutan lebih banyak dari OH- maka suasana larutan
menjadi asam. Sebaliknya bila konsentrasi OH- lebih banyak dari konsentrasi H+ maka
V.2Rekomendasi
lebih serius lagi dalam pemahaman teori tentang percobaan yang dilakukan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar. 2008. Biology Concepts & Connections, Pearson Benjamin Cummings, San
Francisco
Koenan, UK, Kleinfaster DC, Demwood JA. 1989. Kimia untuk Universitas.
Pudjatmaka. 2006. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
80
Rahim. 2013. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak,
Ralph. H 2007. Diktat Kimia Analitik 1 jilid 1. Bogor: Departemen Kimia FMIPA-
IPB
Riska Arybuana. 2008. Uji Tollen Untuk Aldehid dan Keton.
http://riskaarybuana.wordpress.com. diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Sutresna. 2005. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
81
BIODATA PENYUSUN
tahun 2009 lalu masuk sekolah menengah pertama di SMP Negeri 8 Bulukumba
pada tahun 2015 kemudian masuk SMA Negeri 7 Bulukumba pada tahun 2018
perguruan tinggi Universitas Tadulako, dan pada saat ini penyusun sedang dalam
Universitas Tadulako.
82