Anda di halaman 1dari 4

LISTRIK DINAMIS

Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik.

Listrik dapat mengalir dari titik berpotensi lebih tinggi ke titik berpotensi lebih rendah apabila
kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian tertutup.

Arus listrik berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju
kutub positif, dari potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial
(tegangan).

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar di atas dikatakan A berpontensial lebih tinggi daripada B. Arus listrik terjadi berasal
dari A menuju ke B, hal ini karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B.
Pada analisis rangkaian listrik dinamis yang perlu diperhatikan adalah komponen-komponen
rangkaian seperti sumber listrik dan tahanan, susunan rangkaian, dan hukum-hukum yang
berlaku pada rangkaian tersebut.

Hambatan Listrik

Hambatan atau resistor (R) adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur besarnya arus
listrik yang mengalir melalui rangkaian.

Besaran resistor disebut dengan resistansi yang memiliki satuan Ohm (Ω). Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur resistansi adalah ohmmeter.

Setiap bahan memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Berdasar sifat resistivitas bahan,
suatu bahan dibagi menjadi tiga, yaitu

1. Konduktor memiliki hambatan yang kecil, sehingga dapat menghantarkan listrik dengan
baik. Contohnya material-material logam seperti besi, tembaga, aluminium, dan perak.
2. Isolator memiliki hambatan yang besar, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
Contohnya kayu dan plastik.
3. Semikonduktor adalah material yang dapat bersifat sebagai konduktor, juga isolator.
Contohnya karbon, silikon, dan germanium.

Dari sifat-sifat bahan tersebut, yang sering digunakan sebagai hambatan penghantar adalah
konduktor.

Nilai hambatan bahan konduktor sebanding dengan panjang kawat (l), dan berbanding terbalik
dengan luas penampang kawat (A). Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

 R = hambatan listrik (ohm)


 ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
 A = luas penampang kawat (m2)

Rumus Listrik Dinamis

Rumus Kuat Arus Listrik (I)

Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian diatas. Kedua benda bermuatan,
jika dihubungkan dengan penghantar akan menghasilkan arus listrik.
Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki satuan Ampere (A), sehingga rumus kuat
arus pada listrik dinamis adalah:

I=Q/t

Keterangan:

 I = kuat arus listrik (A)


 Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
 t = selang waktu (s)

Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)

Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi banyaknya elektron yang berpindah
dalam waktu tertentu.

Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang
dibutuhkan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar disebut tegangan
listrik atau beda potensial.

Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan Volt. Secara
matematik mempunyai rumus beda potensial listrik dinamis adalah:

V=W/Q

Keterangan:

 V = beda potensial atau sumber tegangan listrik (Volt)


 W = energi (Joule)
 Q = muatan (Coulomb)

Rumus Hukum Ohm (Ω).

Hukum Ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa perbedaan tegangan pada penghantar
akan sebanding dengan arus yang melewatinya.

Hukum ohm menghubungkan antara kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Dengan
rumus:

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Keterangan:
 I = kuat arus listrik (A)
 V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
 R = hambatan listrik (ohm)

Untuk mempermudah mengingat rumus ini, hubungan ketiga variabel tersebut dapat
digambarkan dengan sebuah segitiga berikut:

(sumber: https://saintif.com/listrik-dinamis-adalah)

Anda mungkin juga menyukai