Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR MESIN

DIESEL

SEMINAR

oleh :

Faiz Haqqani Amri


(2003035013)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR, HAMKA
JAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem bahan bakar pada mesin diesel memiliki peran penting karena
sebagian besar mesin pembakaran memerlukan suhu yang optimal untuk
beroperasi secara efisien. Khususnya pada mesin diesel yang digunakan sebagai
tenaga penggerak di kapal, menjaga stabilitas sistem menjadi kunci untuk
mencegah overheating pada mesin dan memastikan kelancaran operasionalnya.
Oleh karena itu, perhatian khusus diberikan pada aspek-aspek seperti sistem
bahan bakar, pelumasan, dan pendinginan agar mesin dapat beroperasi dengan
baik meskipun dalam jangka waktu yang lama. Keberhasilan operasi mesin diesel
juga sangat tergantung pada kualitas bahan bakar yang baik dan pemeliharaan
yang rutin terhadap sistem injeksi, pelumasan yang memadai, serta sistem
pendinginan yang efektif. Dengan mengutamakan perawatan pada berbagai
sistem tersebut, diharapkan mesin dapat beroperasi dengan efisien dan handal,
mengurangi risiko kerusakan dan memastikan kinerja optimal dalam jangka
waktu yang panjang.

Untuk melindungi komponen-komponen mesin diesel dari tegangan


akibat panas, pengendalian suhu menjadi faktor yang sangat penting. Salah satu
cara mengatasi hal ini adalah dengan mengalirkan media bahan bakar melalui
komponen utama seperti fuel pump, fuel tank, pompa solar, priming pump, dan
filter solar. Melibatkan berbagai komponen ini dalam sistem bahan bakar pada
mesin diesel bertujuan untuk efektif mengelola panas yang dihasilkan, sehingga
menjaga stabilitas dan keandalan operasional mesin diesel tersebut.

Oleh karena itu, perhatian khusus diberikan pada aspek-aspek seperti


sistem bahan bakar, pelumasan, dan pendinginan agar mesin dapat beroperasi
dengan baik meskipun dalam jangka waktu yang lama. Keberhasilan operasi
mesin diesel juga sangat tergantung pada kualitas bahan bakar yang baik dan
pemeliharaan yang rutin terhadap sistem injeksi, pelumasan yang memadai, serta
sistem pendinginan yang efektif. Dengan mengutamakan perawatan pada berbagai
sistem tersebut, diharapkan mesin dapat beroperasi dengan efisien dan handal,
mengurangi risiko kerusakan dan memastikan kinerja optimal dalam jangka waktu
yang panjang.
1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana sistem kerja mesin diesel


2. Apa yang terjadi jika putaran mesin diesel terlalu tinggi
3. Bagaimanakah cara dalam merawat mesin diesel

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dampak negatif mesin diesel


2. Untuk mengenal cara kerjanya mesin diesel terseubut
3. Untuk mngetahui definisi mesin diesel

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengoprasikan sistem mesin bahan bakar


2. Dapat mengetahui prosedur dalam pemeliharaan
3. Dapat mengetahui dampak mesin diesel
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori

Teori sistem bahan bakar pada mesin diesel mencakup beberapa konsep dan
komponen yang bekerja bersama untuk mengoptimalkan pembakaran bahan bakar
dalam mesin. Berikut adalah beberapa elemen kunci dalam teori sistem bahan
bakar mesin diesel:
1. Sistem Pengumpan Bahan Bakar (Fuel Supply System):
 Tank Bahan Bakar: Tempat penyimpanan bahan bakar diesel.
 Pompa Bahan Bakar: Bertanggung jawab untuk mengalirkan
bahan bakar dari tank ke sistem bahan bakar.
2. Penyaringan Bahan Bakar (Fuel Filtration):
 Penyaring Utama: Menyaring kotoran dan partikel dari bahan
bakar sebelum masuk ke pompa bahan bakar.
 Penyaring Sekunder: Penyaring tambahan untuk menjaga
kebersihan bahan bakar sebelum mencapai injektor.
3. Sistem Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection System):
 Injektor: Mengubah bahan bakar cair menjadi semprotan halus
dan menyemprotkannya ke dalam ruang bakar pada tekanan tinggi.
 Pompa Injeksi: Menyuplai bahan bakar ke injektor dengan
tekanan yang cukup untuk menyemprotkannya ke dalam ruang
bakar.
4. Tekanan Bahan Bakar (Fuel Pressure):
 Regulator Tekanan Bahan Bakar: Mempertahankan tekanan
yang konsisten dalam sistem bahan bakar.
5. Pengendalian Injeksi (Injection Timing):
 Sistem Kontrol Injeksi: Mengatur waktu penyemprotan bahan
bakar agar sesuai dengan siklus kerja mesin dan kondisi
operasional.
6. Pemanasan Bahan Bakar (Fuel Heating):
 Pemanas Bahan Bakar: Digunakan untuk mencegah pembekuan
bahan bakar di lingkungan dingin.
7. Sistem Kembali (Return System):
 Jalur Kembali Bahan Bakar (Return Line): Mengarahkan
kembali kelebihan bahan bakar ke tangki untuk mencegah
penumpukan panas dan mengontrol suhu bahan bakar.
8. Sensor dan Kontrol Elektronik:
 Sensor Tekanan Bahan Bakar: Memantau tekanan bahan bakar
dalam sistem.
 Sensor Suhu Bahan Bakar: Memantau suhu bahan bakar untuk
memastikan kondisi pembakaran yang optimal.
 Unit Kontrol Mesin (ECU): Mengendalikan banyak aspek sistem
bahan bakar berdasarkan data yang diterima dari sensor-sensor.
2.2 Penelitian Terkait

Analisis perawatan sistem bahan bakar mesin diesel perlu dilakukan secara
teratur dan terencana untuk mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan
kinerja mesin yang andal dan efisien. Pemeliharaan yang baik dapat membantu
memperpanjang umur pakai mesin dan mengurangi risiko kerusakan yang dapat
mengakibatkan downtime yang tidak diinginkan.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap


perawatan sistem bahan bakar pada mesin diesel guna memastikan kinerja yang
optimal dan umur pakai yang panjang. Dengan fokus pada komponen-komponen
kritis seperti pompa bahan bakar, injektor, sistem pengumpan bahan bakar, dan
kontrol elektronik, penelitian ini melibatkan evaluasi berkala untuk
mengidentifikasi potensi masalah dan mengimplementasikan tindakan perbaikan
yang diperlukan.
BAB III
METODOLOGI

3.1 METODE PENILITIAN

Studi Literatur:
Meninjau literatur terkait dengan perawatan sistem bahan bakar mesin diesel
untuk memahami prinsip-prinsip dasar, teknologi terkini, dan metode perawatan
yang umum.
Pengumpulan Data:
Melakukan pengumpulan data dari mesin diesel yang sedang beroperasi, termasuk
informasi mengenai jadwal perawatan yang telah dilakukan, log filter bahan
bakar, hasil uji kualitas bahan bakar, dan kondisi komponen utama.
Uji Lapangan:
Melakukan uji lapangan untuk mengukur tekanan sistem injeksi, memeriksa
kondisi fisik injektor, mengukur aliran bahan bakar, dan mengidentifikasi potensi
keausan pada pompa bahan bakar.
Analisis Data:
Menganalisis data yang terkumpul menggunakan metode statistik dan teknik
analisis lainnya. Menentukan hubungan antara variabel yang diukur dan
mengidentifikasi pola atau tren yang signifikan.
Rancangan Perawatan Terintegrasi:
3.2 ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. Kunci Inggris dan Kunci Sok:
 Digunakan untuk melepas dan mengencangkan fitting, klip, dan
elemen-elemen lainnya pada sistem bahan bakar.
2. Pressure Gauge:
 Alat untuk mengukur tekanan dalam sistem bahan bakar, termasuk
tekanan pada sistem injeksi.
3. Multimeter:
 Digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi pada
komponen listrik, seperti sensor dan relay pada sistem bahan bakar.
4. Obeng dan Pemutar Baut:
 Untuk membuka dan menutup panel, mengganti atau memperbaiki
komponen sistem bahan bakar.
5. Selang dan Niple:
 Digunakan untuk menyambung dan mengarahkan aliran bahan
bakar dari satu komponen ke komponen lainnya.
6. Pelumas dan Cairan Pembersih:
 Digunakan untuk melumasi dan membersihkan komponen-
komponen yang terkena bahan bakar, seperti pompa bahan bakar.
7. Baut dan Mur:
 Digunakan untuk merakit atau memperbaiki komponen-komponen
mesin dan sistem bahan bakar.
8. Alat Uji Elektronik Cummins (jika berlaku):
 Alat khusus yang diberikan oleh produsen untuk melakukan
diagnosis elektronik dan pemrograman pada mesin.
B. BAHAN
1. Bahan Bakar Diesel:
 Sumber energi untuk mesin diesel Cummins. Penting untuk
memastikan bahan bakar memiliki kualitas yang baik dan bebas
kontaminan.
2. Oli Mesin:
 Pelumas yang diperlukan untuk mengurangi gesekan dan
memastikan kinerja optimal komponen mesin.
3. Oli Transmisi (jika berlaku):
 Untuk mesin diesel dengan transmisi otomatis, oli transmisi
diperlukan untuk memberikan pelumasan dan pendinginan.
4. Pelumas Khusus Injektor:
 Digunakan untuk membersihkan dan melumasi injektor bahan
bakar.
5. Pelumas Sistem Bahan Bakar:
 Untuk melumasi komponen-komponen sistem bahan bakar yang
bergerak, seperti pompa bahan bakar.
6. Kemampuan Pembersih Karbon (Carbon Cleaner):
 Digunakan untuk membersihkan karbon yang mungkin terbentuk
pada injektor atau komponen lainnya.
7. Bahan Pembersih dan Degreaser:
 Digunakan untuk membersihkan komponen-komponen dari
kotoran, minyak, atau kontaminan lainnya.
8. O-ring dan Segel Bahan Bakar:
 Untuk mengganti O-ring atau segel yang mungkin perlu diganti
karena aus atau rusak.
9. Bahan Pembersih Filter Udara:
 Digunakan untuk membersihkan atau merawat filter udara,
memastikan aliran udara yang optimal ke mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Yaqin, R. I., Zamri, Z. Z., Siahaan, J. P., Priharanto, Y. E., Alirejo, M. S., & Umar, M. L.
(2020a). Pendekatan FMEA dalam Analisa Risiko Perawatan Sistem Bahan Bakar Mesin
Induk: Studi Kasus di KM. Sidomulyo. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 9(3), 189–200.
https://doi.org/10.26593/jrsi.v9i3.4075.189-200
Yaqin, R. I., Zamri, Z. Z., Siahaan, J. P., Priharanto, Y. E., Alirejo, M. S., & Umar, M. L.
(2020b). Pendekatan FMEA dalam Analisa Risiko Perawatan Sistem Bahan Bakar Mesin
Induk: Studi Kasus di KM. Sidomulyo. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 9(3), 189–200.
https://doi.org/10.26593/jrsi.v9i3.4075.189-200

Anda mungkin juga menyukai