Anda di halaman 1dari 16

teknik sampling dalam

penelitian
LEO PUTRA SAGALA (5193322010)

metodologi penelitian

dOSEN pENGAMPU : pROF. dR. sUMARNO, M.Pd


Apa itu Teknik Sampling ?
• TEKNIK SAMPLING ADALAH TEKNIK YANG DILAKUKAN
UNTUK MENENTUKAN SAMPEL. JADI, SEBUAH
PENELITIAN YANG BAIK HARUSLAH MEMPERHATIKAN
DAN MENGGUNAKAN SEBUAH TEKNIK DALAM
MENETAPKAN SAMPEL YANG AKAN DIAMBIL SEBAGAI
SUBJEK PENELITIAN.
Menurut Para Ahli
1. Menurut Sugiyono (2001), Teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel.

2. Menurut Margono (2004), Teknik sampling merupakan cara


untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif.
Langkah Dalam Pengambilan Sampel
• Menurut Dalen (1981), berikut beberapa langkah yang
harus diperhatikan peneliti dalam menentukan sampel,
yaitu:

1. Menentukan populasi
2. Mencari data akurat unit populasi
3. Memilih sampel yang representative
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
Jenis Teknik Penentuan Sampel

• Teknik sampling berdasarkan adanya randomisasi,


yakni pengambilan subyek secara acak dari
kumpulannya, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu
sampling nonprobabilitas dan sampling probabilitas.
Teknik-teknik sampling tersebut dapat dilihat pada
skema berikut :
TEKNIK SAMPLING

Probability Sampling Probability Sampling

• Simple • Sistematic
Random Sampling
Sampling • Quota
• Proportionate Sampling
Stratified • Accidental
random Sampling
sampling • Purposive
• Disproportiona Sampling
te stratified • Sampling
random Jenuh
sampling • Snowball
• Cluster Sampling
Sampling
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability
sampling, maka pengambilan sampel secara acak atau random dari
populasi yang ada.

Teknik sampel probability sampling meliputi:

• a. Simple Random Sampling


Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
• b. Proportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi yang


mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.

• c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan


jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

• d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik


pengambilan sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-
individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik
sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas.
2. Nonprobability sampling

• Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang


tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:

• a. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling


• Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

• b. Sampling Kuota atau Quota Sampling


• Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini
jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok.
• c. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.

• d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

• e. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel
jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

• f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.
Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel

• Pemilahan jenis teknik pengambilan sampel


probabilitas dan nonprobabilitas didasarkan adanya
randomisasi atau keacakan, yakni pengambilan subjek
secara acak dari kumpulannya. Dalam hal randomisasi
berlaku, setiap subjek penelitian memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan anggota sampel sejalan
dengan anggapan bahwa pada dasarnya probabilitas
distribusi kejadian ada pada seluruh bagian.
Tujuan Teknik Pengambilan Sampel

• Tujuan pengambilan sampel menurut ahli adalah


(Soegeng dalam Tahir):
1. Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti,
jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang diperlukan,
dan biaya yang harus dikeluarkan.
2. Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang
sangat banyak jumlahnya
3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri
khas individual diabaikan. (Soegeng dalam Tahir,
2011:37).
• Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam
Martono (2010:75)
1. Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh
anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat terjadi
jika anggota populasi sangat banyak.
2. Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat
bersifat merusak.
3. Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan.
4. Mampu memberikan suatu informasi yang akurat,
lebih menyeluruh dan mendalam (komprehensif).
(Martono, 2011:75).
Oleh sebab itu :

• Pemilihan teknik pengambilan sampel harus


berdasarkan 2 hal penting yaitu, reliabilitas dan
efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang
memiliki reliabilitas tinggi. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas
sampling semakin rendah. Jika dikaitkan dengan varian
nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa semakin rendah
varian, maka reliabilitas sampel yang diperoleh semakin
tinggi pula.
SUMBER :

• https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-
dalam-penelitian.html
SELESAI
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai