Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN 6 Malang


Mata Pelajaran : Perawatan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR)
Kelas/Semester : XI TKRO / 3
Program : Teknik Kendaraan Ringan
Materi Pokok : Sistem Pengapian Elektronik
Alokasi Waktu : 45 menit

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6.1 Menjelaskan fungsi perawatan sistem pengapian elektronik


3.6.2 Menentukan cara perawatan sistem pengapian elektronik

Materi Pembelajaran

1. komponen-komponen sistem pengapian elektronik


2. prinsip dasar pengapian elektronik
3. jenis-jenis pengapian elektronik
4. prosedur dan teknik perawatan sistem pengapian elektronik
5. teknik perawatan komponen-komponen sistem pengapian elektronik
6. pemeriksaan system pengapian elektronik

Kisi-Kisi Instrumen

1. Mengetahui dan memahami komponen-komponen sistem pengapian elektronik


2. Memahami prinsip dasar pengapian elektronik
3. Mampu menjelaskan jenis-jenis pengapian elektronik
4. Memahami prosedur dan teknik perawatan sistem pengapian elektronik
5. Memahami teknik perawatan komponen-komponen sistem pengapian elektronik
6. Mengetahui tujuan pemeriksaan system pengapian elektronik
7. Mampu menjelaskan cara pemeriksaan sistem pengapian elektronik

Evaluasi Hasil Pembelajaran

I. Pilihlahsalahsatu jawaban yang paling tepat untuk soal pilihan ganda berikut
ini.

1. Tegangan tinggi sekunder pada sistem pengapian CDI terjadi pada saat
a. medan magnet pada koil hilang
b. kapasitor mengeluarkan muatan
c. kapasitor terisi
d. kontak pemutus tertutup

2. Pengganti kontak pemutus pada sistem pengapian elektronik adalah ....


a. pemangkit pulsa
b. magnet
c. kumparan
d. phototransistor

3. Yang langsung memutus arus primer koil pada pengapian elektronik adalah
a. transistor
b. pulsa tegangan
c. thyristor
d. breaker point

4. Pada sistem pengapian transistor, arus primer koil mengalir pada saat ...
a. transistor ON
b. transistor OFF
c. kunci kontak ON
d. breaker point menutup

5. Output ECM yang diperlukan sebagai sinyal untuk system pengapian ESA
(Electronic Spark Advance) adalah
a. sinyal IGF
b. sinyal GT
c. pulsa tegangan
d. sinyal Ne

6. Jika ECM menerima sinyal Ne dengan frekuensi yang makin tinggi, maka ...
a. saat pengapian dimundurkan
b. saat pengapian dimajukan
c. sinyal IGF terlambat
d. sinyal IGF dipercepat

7. Berikut adalah peryataan yang benar tentang system pengapian DLI, kecuali
a. FO diatur oleh ECM
b. satu koil melayani dua busi
c. distributor menghasilkan sinyal Ne dan G
d. busi 1 berpasangan dengan busi 4

8. Pada pengapian ESA, posisi langkah tiap silinder ditentukan berdasarkan


a. sinyal Ne dan G
b. saat penyemprotan injektor
c. sinyal prosisi throttle
d. sinyal knocking

9. Prinsip pemajuan saat pengapian pada system ESA dengan distributor, DLI, dan
DIS …
a. sama
b. berbeda
c. DIS lebih efisien
d. menggunakan vakum dan sentrifugal advancer

10. Jika ECM menerima sinyal dari sensor knocking, maka ...
a. saat pengapian dimundurkan
b. saat pengapian dimajukan
c. sinyal IGF terlambat
d. sinyal IGF dipercepat

II. Jawablahpertanyaanberikutsecarasingkat, padat dan jelas !

1. Jelaskan keuntungan system pengapian elektronik!


2. Jelaskan cara kerja pembangkit hall efek!
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan pada
sistem pengapian elektronik!
4. Jika system pengapian ESA (electronic spark advance) tidak menggunakan
distributor, bagaimana pengaturan penyalaan atau FO engine tersebut?
5. Jika koil terpasang pada busi seperti pada system pengapian DIS, bagaimana
proses pemutusan dan pengaliran arus primer koilnya?
Kunci Jawaban

Pilihan Ganda
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10

Uraian
1. Keuntungan pengapian elektronik
- Tidak menggunakan kontak poin
- Tidak memerlukan perawatan kontak poin
- Sudut Dwell ditentukan oleh unit pengapian
- Saat penyalaan lebih tepat
- Percikan bunga api lebih lama dan lebih besar

2. Cara kerja pembangkit efek hall


 Tutup sudu berputar dan sakelar efek Hall ditempatkan sedemikian rupa
sehingga sudu-sudu dapat melalui celah sakelar saat sudu-sudu berputar. Bila
tidak ada sudu yang berada di celah medan magnet menyebabkan munculnya
tegangan hall.
 Bila sudu berada diantara celah, medan magnet terhalang dari bagian sensor.
Tidak akan ada tegangan Hall yang muncul. Frekuensi (kecepatan) tegangan
sinyal akan tergantung pada putaran poros dan jumlah sudu-sudu.
 Lebar sinyal akan beragam tergantung pada ukuran sudu.

3. Pemeriksaan pada system pengapian elektronik


a. Memeriksa pengirim sinyal induktif
Sensor induktif dapat diperiksa dengan cara
melakukan pengukuran tahanan antara kedua
terminal kumparannya menggunakan Ohm meter,
tahanan sekitar 500-1200  (lihat spesifikasi).

Dapat juga dengan mengukur tegangan induksi


antara kedua terminal kumparannya menggunakan
Volt meter pada skala ukur terendah, kemudian
putarkan poros sehingga rotor mendekati dan
menjauhi stator, pada saat itu jarum avo meter
bergoyang apabila kumparan baik
b. Memeriksa pengirim sinyal hall
Pemeriksaan sensor hall dengan memberi
tegangan pada kabel merah +12 volt dan kabel
hitam ground, sementara pada kabel hijau diukur
dengan volt meter, pada saat sudu didalam celah
udara maka semestinya terukur tegangan sinyal,
sebaliknya saat sudu tidak berada dalam celah
udara tegangan hilang

c. Menguji/ memeriksa Koil


Pada koil tanpa igniter pengetesan dengan merangkaikan sebuah igniter seperti
pada gambar diatas, kemudian pada basis igniter diberikan sinyal pemicu dengan
frekwensi 10 Hz sampai 100 Hz agar igniter menghubung dan memutuskan
terminal 1 koil ke ground. Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel
yang dipasang pada terminal tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm.

Pada koil dengan igniter pengetesan dengan sinyal pemicu berfrekwensi 10 Hz


sampai 100 Hz pada basis igniter sehingga igniter menghubung dan memutuskan
terminal koil ke ground. Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang
dipasang pada terminal tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm.

d. Memeriksa sistem pengapian komputer

Hasil pengukuran akan yang normal akan


ditemukan dua kabel bertegangan 5 volt dan
satu kabel ground. Dua kabel bertegangan 5
volt tersebut salah satunya sebagai sumber
5 volt dan yang satu kabel sinyal menuju
ECU. Untuk membedakan kabel sumber dan
kabel sinyal dapat dengan menambahkan
resistor 1 kilo Ohm pada kabel tester dan
kembali mengukur tegangan kedua kabel
tersebut. Kabel yang tetap bertegangan 5
volt adalah kabel sumber tegangan dan
kabel yang nilai terukurnya berkurang
adalah kabel sinyal

4. Pengaturan FO pada Sistem pengapian ESA

Sistem pengapian ini masih menggunakan distributor untuk membagikan tegangan tinggi
dari koil ke tiap busi sesuai dengan urutan penyalaannya (FO = firing order).
Distributor memberikan masukan kepada ECM melalui sinyal Ne dan G. berdasarkan
masukan itu, ECM mengolahnya dan memberikan input kepada igniter untuk melakukan
pengapian.
Pengaturan pembagian tegangan tinggi sepenuhnya dilakukan oleh distributor,
pengaturan saat pengapian dilakukan oleh ECM dengan mengatur sinyal IGT yang
masuk ke igniter.

5. Proses pemutusan dan pengaliran arus primer pada pengapian DIS.

ECM memberikan sinyal IGT sejumlah silinder dan masing-masing sinyal IGT digunakan
untuk mengaktifkan tiap transistor yang ada pada igniter sesuai dengan FO-
nya.Transistor ini berfungsi untuk memutus dan mengalirkan arus primer masing-masing
koil. Pengaturan sinyal IGT pada sistem pengapian ini juga tetap berdasarkan masukan
sensor-sensor ke ECM.
RUBRIK PENILAIAN

a. Test Pengetahuan
Ranah No.
No. Materi Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal
Kompetensi Dasar Anderson_ Soal HOTS
Karthwold
1 C1 1 Pilihan Ganda
2 C4 2 Pilihan Ganda
3 C3 3 Pilihan Ganda

1 C6 1 Uraian
2 C5 2 Uraian
3 C4 3 Uraian

N = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑥 100

b. Tes Keterampilan
Penilaian
No Indicator Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
( 55 – 69 ) ( 70 – 79 ) ( 80 – 89 ) ( 90 – 100 )
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
Pelaksanaan
a. SikapKerja
2 b. Langkah Kerja
c. Penggunaan AlatKerja
d. Keselamatan Kerja
B Hasil Akhir Proyek
3 Bentuk Fisik
4 Inovasi
C Laporan
Laporan dibuat dengan criteria
a. Kebermanfaatan laporan
5
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan

PEDOMAN PENGSEKORAN

a. Pengsekoran Test Pengetahuan

Obyektif Test (bobot 50 %)


Subyektif Test (bobot 50%)

Skor Akhir = Obyektif Test + Subyektif Test : 2 = …..

b. Pengsekoran Test Keterampilan

No. Indikator Bobot Skor


1 Persiapan 10 %
2 Pelaksanaan 40 %
3 HasilAkhir 30 %
4 LaporanPraktek 20 %
SkorAkhir : Nilai Total ; 4

Anda mungkin juga menyukai