Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN MESIN DIESEL


Teknik Perawatan Mesin Industri
Dosen Pengampu:
Munir Fahmi, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Fajar Maulana Sidiq (201211010)

Faris Ihsan Pratama (201211011)

Fauzan Ferdiansyah A (201211012)

Geri Ryan R (201211013)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
Tujuan Praktikum
1. Mengetes injector
2. Membongkar dan memasang injector
3. Menyetel tekanan penyemprotan

Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Nosel tester
2. Kotak alat
3. Ragum
4. Bak cuci
5. Kuas
6. Injektor
7. Solar
8. Kain lap

Keselamatan Kerja
Waktu bekerja dengan nosel tester, jangan mengarahkan semprotan ke tubuh bagian anda.
Semprotan nosel dapat masukaliran darah sehingga menimbulkan keracunan pada darah.
Tampung semprotan dengan baik.

Langkah Kerja
Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan,
sebelum pembongkaran dilakukan.
1. Pasang injector pada tester dengan longgar saja. Lakukan pembuangan udara yang ada
pada saluran tester, dengan menggerakan tuas sampai solar keluar pada sambungan pipa.
2. Tutup keran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan
dengan menggunakan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat.
Pemeriksaan bentuk penyemprotan
A, B, C = Bentuk jelek
D = Bentuk baik

Tes Kebocoran
1. Buka keran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer
menunjukkan tekanan = 80 bar, pertahankan posisi tekan ini selama 20 detik, lihat dan
amati kebocoran pada ujung nosel.

Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung
bodi nosel menjadi basah.
A = ada kebocoran
B = tidak ada
Tes Tekanan Penyemprotan
1. Gerakan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada
manometer, catat hasilnya.

Pembongkaran dan Penyetelan


1. Bila salah satu tes hasilnya tidak memuaskan, lepas injector pada tester, jepit pada
ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar sesuai dengan urutan pada gambar.

1. Baut pemegang
2. Shim
3. Pegas
4. Batang pendorong
5. Pembatas jarum
6. Jarum dan bodi nosel
7. Mur pemegang

2. Bersihkan semua komponen dengan solar. Lakukan tes luncur dengan jarum, dengan
memasukkan jarum pada bodinya. Jarum harus meluncur pelan-pelan dengan sendiri
3. Setel tekanan penyemprotan dengan cara merubah tebal shim (2). Perbedaan tebal
shim 0,04 mm merubah tekanan penyemprotan = 4 bar.

Perakitan
1. Rakitlah injector setelah semua komponennya terendam dalam injektor, unutk
mencegah karatan. Perhatikan kebersihan! Jangan sampai benang kain dan seharusnya
berada di dalam injektor.
2. Kontrol kembali bentuk penyemprotan, kebocoran, tekanan penyemprotan.

Data Pengujian Injektor/Nozzle


Jenis injektor/nozzle :
Tekanan penyemprotan : minimal : , maksimal :
Hari/tanggal :

Jenis Nozzle Tekanan Uji bocor Oscilasi Gambar / sketsa bentuk


Injeksi P ditekan 10 (terkabut) semprotan (bagus /
(bar) detik / P = tidak)
20 bar
1 180 Tidak Tidak
2 10 Bocor Terkabut

3 140 Tidak Tidak

4 220 Bocor Tidak

5 200 Bocor Terkabut

6 170 Tidak Tidak


7 50 Bocor Tidak

8 240 Tidak Tidak

9 5 Tidak Tidak

10 180 Tidak Terkabut


SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL KOMATSU SERI 125-2 180 HP
1. Tugas : Buat gambar rangkaian komponen sistem bahan bakar diesel Komatsu seri
125-2, Jelaskan urutan aliran bahan bakar dari tangka bahan bakar sampai
penginjeksian bahan bakar ke masing-masing silinder melalui injektor.
2. Isilah data air bleeding pada table di bawah ini.

Mesin Diesel Dalam Kondisi Beroperasi


A. Pengujian air bleeding pada pompa injeksi inline (bawah)
NO Elemen Pompa Injeksi Ada Udara (Busa) Hasil Penyetelan
(Bagus/Tidak
Bagus)
1 Ada Bagus

2 Ada Bagus
3 Ada Bagus

4
5
6

B. Pengujian air bleeding pada saluran pipa tekanan tinggi/injektor (atas)


NO Elemen Pompa Injeksi Ada Udara (Busa) Hasil Penyetelan
(Bagus/Tidak
Bagus)
1 Ada Bagus

2 Ada Bagus
3 Ada Bagus

4
5
6

Anda mungkin juga menyukai