I. Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara dan
sistem pengapian
2. Menerangkan letak, fungsi dan cara pemeriksaan masing-masing
komponen sistem bahan bakar, kontrol udara dan sistem pengapian
V. Dasar Teori
Sistem manajemen engine pada motor bensin maupun motor diesel di alat berat
berperan dalam mengatur sistem engine supaya dapat bekerja dengan optimal
indikasinya diperoleh tenaga engine yang optimum, konsumsi bahan bakar yang
ekonomis, emisi gas buang yang rendah, serta pengoprasian yang mudah dan nyaman.
Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai masukan/input untuk mengetahui kondisi engine,
lingkungan, maupun, kondisi pengendaraan. masukan dapat berasal dari sensor, switch
atau signal input lainnya. Salah satu masukan yang esensial adalah variabel putaran/
kecepatan dan posisi kerja engine/posisi engkol. Variabel ini di sensor oleh sensor
posisi engkol dan sensor putaran yang secara langsung dapat mendeteksi nilai putaran
engine dan posisi engkol. Masukan ini selanjutnya menjadi salah satu acuan utama
dalam menentukan pewaktuan penginjeksian bahan bakar maupun timing pengapian
pada motor bensin. Metode untuk pengukuran putaran dan posisi engkol berbeda –
beda. Beberapa jenis, sensor dipasang langsung pada area poros engkol dan poros
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
nok. Metode lainnya dipasang pada area distributor. Jenis sensor yang dipasangkan
juga bermacam – macam, baik sensor aktif yang bekerja dengan sumber daya, ataupun
sensor pasif yang dapat bekerja tanpa sumber daya dengan berbagai macam metode,
seperti metode optik, hall, atau jenis induktif. Oleh sebab itu, perlu diketahui jenis,
karakteristik, rangkaian, dan teknik pemeriksaan serta pengujian terhadap sistem
penyensoran posisi dan putaran pada EMS.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
Eng
+B Grnd
fail
Eng Mon
test itor
Gambar 1. Kotak Diagnosis
Gambar 2
11. Matikan mesin, Lepas pressure gauge dan pasang kembali pipa
seperti semula.
12. Lepas conector injector dan periksa tahanan injector (silinder satu
saja). Spec : 14 ± 0,5Ω. Pasang kembali konektor injector.
13. Hidupkan mesin pada putaran stasioner.
14. Lepas konektor pada salah satu injector, perhatikan perubahan
putaran mesin, jika tidak ada perubahan berarti terdapat masalah
pada injector atau komponen silinder yang diperiksa. Matikan
kembali engine. Lakukan perbaikan yang diperlukan.
15. Lakukan pemeriksaan terhadap Dechoke Control System dengan
langkah seperti berikut:
a. Periksa temperatur mesin.
b. Jika di atas 00C, lepas konektor thermosensor dan beri tahanan
seharga ± 10 kΩ (Gambar 3)
c. Putar kunci kontak ke arah start dan pasang stetoskop pada
injector serta pastikan terdengar suara injector bekerja (gambar
4). Dapat juga dilakukan dengan mengecek tegangan pada
injektor
d. Putar throttle valve pada posisi penuh kemudian start mesin.
Pastikan tidak terdengar suara injector bekerja (klik)/gambar 4 .
Pastikan dengan pengukuran tegangan pada konektor injektor
Gambar3 Gambar 4
Gambar 5
d. Lepas konektor ISC pada saat mesin pada putaran idle. Pastikan
mesin mati. Jika masih hidup, cek kemungkinan kebocoran pada
jalur udara idle speed atau periksa kembali ISC, kemungkinan
solenoid macet. Periksa juga kemungkinan udara palsu masuk ke
saluran intake manifold.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
ganti thermosensor
c. Pasang kembali konektor Intake air thermosensor.
Eng
+B Grnd
fail
Eng Mon
test itor
Gambar 10. Kotak Diagnosis
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
D. Self Diagnosis
1. Hubungkan teminal Engine Test dan Ground, serta pasang test
lamp diantara terminal B+ dan Engine Fail pada kotak diagnosis
(lihat gambar 10).
2. Putar kunci kontak ke posisi “ON”, baca sinyal (kedipan lampu)
diagnosis pada Test Lamp (Malfunction Indicator Lamp/MIL) dan
baca referensi pada manual.
3. Putar kunci kontak pada posisi “OFF”. Lepaskan salah satu konektor
pada sensor.
4. Hidupkan mesin beberapa saat dan baca kode diagnosis pada MIL.
5. Pasang kembali konektor yang terlepas.
6. Untuk menghilangkan memori, lepas kabel negatip baterai atau Main
Fuse pada kotak sekering, minimal 20 detik.
E. Pemeriksaan Akhir
1. Lakukan pemeriksaan kembali pada mesin dengan memastikan
semua komponen yang terlepas terpasang dengan benar.
2. Lakukan self diagnosis untuk memastikan kondisi mesin baik.
3. Bersihkan media dan alat kerja.
4. Buat laporan dan jawablah pertanyaan pada job sheet ini!
Pertanyaan :
1. Sebutkan kemungkinan penyebab terjadinya kenaikan dan penurunan
tekanan bahan bakar pada saluran bahan bakar.
2. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengontrolan terhadap tekanan bahan
bakar?
3. Jelaskan secara singkat apa fungsi pemasangan resistor pada konektor
WTS?
4. Jelaskan secara singkat fungsi Idle Speed Control / ISC
5. Apa yang terjadi jika terjadi kebocoran udara pada intake manifold
6. Pada posisi pembukaan throttle mana terjadi kevakuman paling kecil dan
paling besar ? Jelaskan mengapa hal ini terjadi!
7. Mengapa pada saat temperatur mesin dingin atau mesin mendapat
tambahan beban, putaran mesin harus bertambah ?
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
2. Hasil Pemerikasaan
No Komponen Hasil Pengukuran Kesimpulan
1 Tekanan bahan bakar saat: Rata rata
tekanan di
Fp dan +B terhubung 0,17 MPa setiap putaran
Putaran stasioner 0,28 MPa sama
Selang vakum dilepas 0,28 MPa
Putaran 2000-3000rpm 0,28 MPa
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
C. Self Diagnosis
No Jumlah kedipan Gangguan
- - Tidak Bisa Berkedip
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
D. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini banyak terjadi trouble pada kendaraan yang digunakan,
seperti kabel sensor banyak yang putus sehingga banyak pemeriksaan yang tidak
bisa di praktikkan yaitu pada TPS, MAPS, dan ISC. Selain kami melakukan
pemeriksaan terdapat beberapa komponen yang sudah mengalami kerusakan, yaitu
WTS, karena tidak sesuai dengan spesifikasi, lalu TPS, yang mana saat terminal 1-4
dihubungkan tidak ada hubungan sama sekali,dan Injector yang tahanannya melebihi
spesifikasi, serta kemungkinan terjadi kebocoran pada intake manifold karena saat
memeriksa kevakuman, hasilnya tidak terbaca
Jadi untuk kendaraan praktik tersebut dapat disimpulkan bahwa kabel kabel yang
putus pada TPS, MAPS, dan ISC harus disambung lagi yang sebelumnya TPS harus
diganti.
E. Jawaban pertanyaan
1. penyebab terjadinya kenaikan dan penurunan tekanan bahan bakar pada saluran
bahan bakar ada beberapa factor bila pada pompa electric kemungkinan pompa
sudah mulai rusak karena seharusnya tekanan dari pompa konstan atau ada
saluran saluran yang bocor, dan sedangkan setelah melalui pressure regulator
tekanan bahan bakar memang harus berubah ubah sesuai putaran mesin
2. Tekanan bahan bakar perlu dikontrol karena jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan secara elekronik diatur mengandalkan tekanan bahan bakar dan
lamanya waktu penginjeksian.
3. pemasangan resistor pada konektor WTS berfungsi untuk memanipulasi suhu
pada thermistor untuk mengaktifkan Dechoke Control System
4. Mengatur volume udara yang masuk ketika putaran mesin idle, langsam atau putaran
mesin tanpa beban
5. Apabila terjadi kebocoran pada intake manifold maka MAP tidak akan membaca
volume udara secara akurat sehingga data yang dikirim ke ecu pun juga tidak akurat
dan mengakibatkan hasil pembakaran nanti tidak akurat
6. Kevakuman paling besar terjadi saat throttle mulai membuka/ membuka sedikit,
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Semester III ENGINE MANAGEMENT SYSTEM I 4 X 50’
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 5 Desember 2019
karena pada saat itu terjadi perbedaan tekanan yang besar antara tekanan di manifold
dan sebelum throttle, berbeda saat throttle terbuka penuh karena perbedaan tekanan
semakin sedkit.
7. putaran mesin harus bertambah memang diperlukan untuk menjaga temperature kerja
Kelompok/Klas:
1. Muhamad Ragil Tri Atmaja 1.
2. Muhammad Fachri 2.
3. Zacky Shafwan Abid 3.
4. Muhammad Rosyid 4.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta