Anda di halaman 1dari 52

JOB SHEET

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM


PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NOMOR DOKUMEN : JST/OTO/PTO 6326


NO. SALINAN :

Disahkan di Yogyakarta pada tanggal 1 September 2015

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif


Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Dr. Zainal Arifin, M.T.


NIP. 19690312 200112 1 001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOBSHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
No. : JST/OTO/PTO 6326 Revisi : 00 Tgl. : 1 September 2015 Hal. 1 dari 1
Semester VI DAFTAR ISI 16X100 menit

PRAKTEK JUMLAH
BAGIAN URAIAN
KE- HALAMAN

JOB. 01 1 KOMPONEN PADA EMS MOTOR BENSIN 3

JOB. 02 2 SENSOR TEMPERATUR 6

JOB. 03 3 THROTTLE POSITION SENSOR 6

JOB. 04 4 MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR 3

JOB. 05 5-6 Ne DAN G SIGNAL TIPE FOTO DIODE 3

JOB. 06 7 CO ADJUSTER (VARIABEL RESISTOR) 3

RESPONSI TENGAH SEMESTER (JOB. 01sd. JOB. 06)

JOB. 07 10 INJEKTOR DAN POLA INJEKSI 4

JOB. 08 11 IDLE SPEED CONTROL (ISC) VALVE 3

JOB. 09 12 OBD DENGAN MIL 3

JOB. 10 13 OBD DENGAN SCANNER 3

JOB. 11 14 ANALISIS KERUSAKAN DENGAN SCANNER 3

RESPONSI AKHIR SEMESTER (JOB. 01 sd. JOB 11)

Jumlah Halaman 40

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI KOMPONEN EMS MOTOR BENSIN 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/01 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 1 dari 4

I. Kompetensi :
Mengidentifikasi komponen EMS pada motor bensin

II. Sub Kompetensi


Setelah selesai praktik mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menentukan letak dan ciri komponen sensor, ECU, dan aktuator pada EMS.
2. Menggunakan buku manual untuk mengidentifikasi komponen EMS dan wiring
diagramnya.
3. Menentukan jenis komponen EMS pada sistem EFI.

III. Alat dan Bahan :


1. Engine stand / unit mobil Timor S515i
2. Sensor-sensor
3. Actuator
4. Manual book

IV. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Berhati-hati dalam mengerjakan praktikum
3. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
4. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum
5. Hati – hati dalam menghidupkan mesin

V. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Tentukan letak dan identifikasi konstruksi sensor-sensor yang terpasang pada engine,
diskusikan fungsinya secara kelompok. Gunakan manual book untuk mensinkronkan dengan
benda fisiknya.
3. Tentukan jumlah terminal dan fungsi masing-masing terminal sesuai wiring diagram di
manual book.
4. Identifikasi fungsi, tempat dan socket terminal-terminal pada ECU. Sesuaikan dengan manual
book.
5. Identifikasi nama, fungsi, konstruksi, tempat pemasangan dan terminal-terminal pada actuator
yang terdapat pada engine.
6. Diskusikan hasil pengamatan secara kelompok.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI KOMPONEN EMS MOTOR BENSIN 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/01 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 4

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Ketua kelompok: NIM : Instruktur :

1. Rangkaian Kelistrikan Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI KOMPONEN EMS MOTOR BENSIN 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/01 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 4

2. Sensor-Sensor Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)

Lokasi,
Sensor Fungsi
nama terminal

3. Electronic Control Unit (ECU)

Jumlah
Komponen Fungsi
terminal

ECU

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
4. Actuator Sistem Electronic Fuel Injection (EFI)

Lokasi,
Actuator nama Fungsi
terminal

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi :
Memperbaiki penyensoran temperatur pada EMS

II. Sub Kompetensi


1. Mengidentifikasi sensor temperatur yang diaplikasikan pada EMS
2. Memeriksa komponen dan rangkaian sensor temperatur
3. Menguji kerja penyensoran temperatur
4. Mendiagnosis rangkaian kelistrikan, keadaan sensor suhu, dan PCM.

III. Alat dan Bahan :


1. Engine stand TIMOR
2. WTS dan IAT Sensor
3. Multimeter
4. Thermometer
5. Kompor listrik dan panci
6. Manual book

IV. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
3. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum
4. Hati – hati dalam menghidupkan mesin
5. Penggunaan alat ukur multimeter memperhatikan selector multimeter
6. Hati – hati dalam penggunaan thermometer dalam pemanasan air

V. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi posisi lokasi/tempat pemasangan Water Thermosensor (WTS) dan Intake Air
Thermosensor (IAT) pada mesin.
3. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap terminal pada WTS
dan IAT serta hubunganya dengan PCM
4. Lakukan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada WTS dan IAT serta hubunganya dengan
PCM.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/02 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 6

Catatan : Teknik dan urutan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada kedua sensor temperatur
di atas (WTS dan IAT) adalah sama. Sebagai contoh pemeriksaan rangkaian
kelistrikan Water Thermosensor (WTS).

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan Water Thermosensor (WTS)

A. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada sensor suhu


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Lepaskan socket terminal pada WTS.
- Periksa tegangan antara terminal 15 dan 46 pada socket.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal 15 dan Jumper (-) pada terminal 46.
- Bila tegangan menunjukan antara 4,2 - 5 Volt, maka kondisi rangkaian
kelistrikan dan Power Train Control Module (PCM) baik.
- Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan bisa terjadi
pada rangkaian kelistrikan atau pada PCM-nya.

B. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada Power Train Control Module (PCM)


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Lepaskan socket terminal pada WTS.
- Periksa tegangan antara terminal 15 dan 46 pada PCM.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal 15 dan Jumper (-) pada terminal 46.
- Bila tegangan menunjukan antara 4,2 - 5 Volt, maka kondisi PCM baik.
- Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan terjadi pada
PCM.

C. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan


- Putar kunci kontak pada posisi OFF.
- Lepaskan socket terminal pada WTS.
- Lepaskan socket terminal pada PCM.
- Periksa hubungan antara terminal 15 pada socket terminal WTS dan terminal 46
pada socket terminal PCM.
- Periksa hubungan antara terminal 15 pada socket terminal WTS dan terminal 46
pada socket terminal PCM.
- Periksa rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat, rangkaian putus, atau
kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai hambatan yang tinggi.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/02 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 6

5. Lakukan pemeriksaan pada WTS dan IAT Sensor.


Catatan : Teknik dan urutan pemeriksaan pada kedua sensor di atas (WTS dan IAT Sensor
adalah sama.

 Pemeriksaan sensor suhu

- Tuangkan air secukupnya ke dalam panci, kemudian letakkan panci di atas


kompor.
- Pasang thermometer dan celupkan ujung sensor suhu ke dalam panci.
- Nyalakan kompor.
- Ukur suhu air dan tahanan sensor suhu.

 Spesifikasi standar tahanan IAT.

TEMPERATUR TAHANAN KΩ

-20°C 15
20°C 2,5
60°C 0,603

 Spesifikasi standar tahanan WTS.

TEMPERATUR TAHANAN KΩ
-20°C 16,2 ± 1,6
20°C 2,45 ± 0,24
80°C 0,32
0, ± 0,03

- Catat pada tabel laporan dan buat grafik hubungan suhu dan resistansi sensor suhu.
- Simpulkan keadaan sensor suhu.

6. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.


7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/02 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 4 dari 6

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Water Thermosensor (WTS)


 Rangkaian Kelistrikan Water Thermosensor (WTS)

 Identifikasi Terminal Water Thermosensor (WTS)

No. Terminal Warna Kabel Hubungan / Fungsi

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan Water Thermosensor (WTS)

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1 Rangkaian terbuka sensor


suhu

2 Rangkaian terbuka pada


PCM

3 Rangkaian kelistrikan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/02 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 5 dari 6

 Pemeriksaan Water Thermosensor (WTS)

Grafik hubunganNoantaraSuhu
Suhu(0C) R (Ω)
Suhu ruang dan Hambatan
1 .......
2 30
3 40
4 50
5 60
6 70
7 80
8 90
9 100
10 Dst, ..........

Kesimpulan keadaan WTS :

2. Intake Air Temperature (IAT) Sensor


 Rangkaian Kelistrikan Intake Air Temperature (IAT) Sensor.

 Identifikasi Terminal Intake Air Temperature (IAT) Sensor.

No. Terminal Warna Kabel Hubungan / Fungsi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan Intake Air Temperature (IAT) Sensor.

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1 Rangkaian terbuka sensor


suhu

2 Rangkaian terbuka pada


PCM

3 Rangkaian kelistrikan

 Pemeriksaan Intake Air Temperature (IAT) Sensor.

Grafik hubungan
NoantaraSuhu
Suhu(0C)dan Hambatan
R (Ω)

1 Suhu ruang
...............

2 30

3 40

4 50

5 60

Kesimpulan keadaan IAT :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi:
Memperbaiki sistem penyensoran posisi throttle pada EMS

II. Sub Kompetensi:


Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi terminal-terminal pada TPS Type Variabel Resistor dan contact point
yang berhubungan dengan ECU.
2. Memeriksa komponen dan rangkaian sensor posisi throttle
3. Menjelaskan konversi posisi trotle Type Variabel Resistor menjadi sinyal yang masuk
ke ECU.
4. Mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada sistem TPS.

III. Alat dan Bahan:


1. Engine stand Timor S515i
2. Sensor Throttle Posisition tipe variabel resistor dan contact point
3. Multimeter
4. Power suplay
5. Manual book

IV. Keselamatan Kerja:


1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan dalam
kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Hati – hati dalam pelepasan socket ECU
5. Dalam menggunakan multimeter perhatikan arah selectornya apakah sudah sesuai
penggunaannya.

V. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi posisi lokasi/tempat pemasangan TPS pada engine.
3. Identifikasi socket dan nama terminal-terminal pada TPS dan hubunganya dengan
ECU.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI THROTTLE POSITION SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 6

4. Lakukan pengamatan pada rangkaian kelistrikan TPS dan hubunganya dengan ECU
sesuai buku manual.
5. Pemeriksaan suplai tegangan pada terminal VC konektor TPS.
 Lepaskan hubungan konector pada TPS.
 Posisikan multimeter pada DC-Volt.
 Hubungkan konektor positip pada terminal
VC dan konektor negatif dengan massa.
 Putar kunci kontak pada posisi "ON".
 Baca hasil pengukuran (Spesifikasi 5 Volt).
 Bila hasil pengukuran kurang dari 5 Volt, maka
kesalahan bisa disebabkan oleh rangkaian atau
pada ECU.
 Putar kunci kontak pada posisi "OFF".
 Pasang kembali konektor pada TPS.
6. Pemeriksaan tegangan antara terminal VC dan E2 pada ECU.
 Posisikan multimeter pada DC-Volt.
 Hubungkan konektor positip pada terminal
VC dan konektor negatif pada terminal E2.
 Putar kunci kontak pada posisi "ON".
 Baca hasil pengukuran (Spesifikasi 5 Volt).
 Bila hasil pengukuran kurang dari 5 Volt, maka
kesalahan terjadi pada ECU.
 Putar kunci kontak pada posisi "OFF".
7. Pemeriksaan tegangan output TPS (antara terminal VTA dan E2 pada ECU).

 Posisikan multimeter pada DC-Volt.


 Hubungkan konektor positip pada terminal VTA
dan konektor negatif pada terminal E2.
 Putar kunci kontak pada posisi "ON".
 Gerakkan throttle perlahan-lahan mulai dari sudut
0 hingga mencapai sudut maksimal. Baca hasil
pengukuran.
 Catat hasil pengukuran penunjukan perubahan tegangan output TPS pada multitester
untuk setiap perubahan sudut dan buat grafiknya.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI THROTTLE POSITION SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 6

 Putar kunci kontak pada posisi "OFF".

8. Pemeriksaan Resistansi Total TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).


 Kunci kontak pada posisi "OFF".
 Lepaskan hubungan konector pada
TPS.
 Dengan Ohmmeter ukur resistansi total
TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).
 Catat hasil pengukuran

9. Pemeriksaan Variabel Resistansi pada TPS (terminal VC dan VTA pada TPS).
 Kunci kontak pada posisi "OFF".
 Lepaskan hubungan konector pada TPS.
 Dengan Ohmmeter ukur variabel resistansi
TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).
 Gerakkan throttle perlahan-lahan mulai dari
sudut 0 hingga mencapai sudut maksimal
dengan range 100
 Catat hasil pengukuran penunjukan
resistansi pada multitester untuk setiap
sudut dan buat grafiknya.

10. Buat kesimpulan saudara dari praktek ini.


11. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
12. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI THROTTLE POSITION SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 4 dari 6

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Ketua klpk : NIM : Instruktur :

1. Identifikasi Rangkaian kelistrikan TPS dan hubunganya dengan Electronic Control


Unit.

Warna
Terminal Identifikasi / Fungsi
Kabel

VC

VTA1

E2

2. Pemeriksaan suplay tegangan pada terminal VC konektor TPS.

Hasil Spesifikasi Kesimpulan

5 Volt

3. Pemeriksaan tegangan antara terminal VC dan E2 pada ECU.

Hasil Spesifikasi Kesimpulan

5 Volt

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI THROTTLE POSITION SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 5 dari 6

4. Pemeriksaan tegangan output TPS (antara terminal VTA dan E2 pada ECU).

Gambar grafik hubungan Tegangan


Sudut Buka
Output TPS
Throttle (o)
(Volt)

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kesimpulan :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
5. Pemeriksaan Resistansi Total TPS (terminal VC dan E2 pada TPS).

Hasil Kesimpulan

6. Pemeriksaan Variabel Resistansi pada TPS (terminal VC dan VTA pada TPS).

Gambar grafik hubungan Resistansi


Sudut Buka
terminal
Throttle (o)
VC dan VTA (Ω)

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kesimpulan :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE
Semester VI 100 menit
SENSOR
No. JST/OTO/OTO 6326/04 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 1 dari 5

I. Kompetensi :
Memperbaiki sistem penyensoran MAP pada EMS

II. Sub Kompetensi:


Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :
1. menjelaskan karakteristik MAP Sensor.
2. mengidentifikasi terminal-terminal PCM yang berhubungan dengan MAP Sensor.
3. mendiagnosis rangkaian kelistrikan, keadaan MAP Sensor, dan keadaan PCM.

III. Alat dan Bahan:


1. Engine stand TIMOR S515i
2. MAP Sensor
3. Multimeter
4. Pompa Vakum

IV. Keselamatan Kerja:


1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan dalam
kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Hati – hati dalam pelepasan socket MAP sensor
5. Dalam menggunakan multimeter perhatikan arah selectornya apakah sudah sesuai
penggunaannya.

V. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan Manifold Absolute Pressure
Sensor (MAP) pada mesin.
3. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap terminal pada
Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP) dan hubunganya dengan PCM.
4. Lakukan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada MAP SENSOR dan IAT serta hubunganya
dengan PCM.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE
Semester VI 100 menit
SENSOR
No. JST/OTO/OTO 6326/04 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 5

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan MAP sensor


A. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan
- kunci kontak pada posisi OFF.
- Lepaskan socket terminal pada MAP sensor.

- Lepaskan socket terminal pada PCM.


- Periksa hubungan antara terminal A pada socket terminal MAP sensor dan
terminal 45 pada socket terminal PCM.
- Periksa hubungan antara terminal B pada socket terminal MAP sensor dan
terminal 16 pada socket terminal PCM.
- Periksa hubungan antara terminal c pada socket terminal MAP sensor dan
terminal 44 pada socket terminal PCM.
- Periksa kondisi rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat, rangkaian putus,
atau kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai hambatan yang tinggi.

B. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada MAP sensor


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Lepaskan socket terminal pada MAP sensor.
- Periksa tegangan antara terminal A dan C pada socket.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal A dan Jumper (-) pada terminal C.
- Bila tegangan menunjukan antara 4,2 - 5 Volt, maka kondisi rangkaian
kelistrikan dan Power Train Control Module (PCM) baik.
- Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan bisa terjadi
pada rangkaian kelistrikan atau pada PCM-nya.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE
Semester VI 100 menit
SENSOR
No. JST/OTO/OTO 6326/04 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 5

C. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada Power Train Control Module (PCM)


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Lepaskan socket terminal pada MAP sensor.
- Periksa tegangan antara terminal 45 dan 44 pada PCM.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal 45 dan Jumper (-) pada terminal 44.
- Bila tegangan menunjukan antara 4,2 - 5 Volt, maka kondisi PCM baik.
- Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan terjadi pada
PCM.

5. Lakukan pemeriksaan pada MAP SENSOR.


a. Lepaskan selang vakum (dari intake manifold) pada MAP sensor, dan gantilah dengan
pompa vakum.
b. Putar kunci kontak pada posisi ON (soket terpasang pada MAP sensor dan PCM, kondisi
mesin dalam keadaan mati).
c. Pemeriksaan tegangan input AFM antara terminal A – C adalah sebesar 4 – 5 Volt.
d. Beri kevakuman pada MAP sensor.
e. Periksa variabel tegangan output MAP sensor (antara terminal B – A).
Bandingkan hasil pemeriksaan dengan tabel spesifikasi di bawah ini.

Besar Vakum Tegangan


(mmHg) (Volt)
100 0,3 – 0,5
200 0,7 – 0,9
300 1,1 – 1,4
400 1,5 – 1,7
500 1,9 – 2,1

- Catat pada tabel dan buat grafik hubungan tekanan dan tegangan output sensor.
- Simpulkan keadaan sensor suhu.

6. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.


7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE
Semester VI 100 menit
SENSOR
No. JST/OTO/OTO 6326/04 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 4 dari 5

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Rangkaian Kelistrikan MAP Sensor

2. Identifikasi Terminal MAP Sensor dan Hubunganya dengan PCM

Terminal MAP – Warna


No. Hubungan / Fungsi
PCM Kabel

3. Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan MAP Sensor dan Hubunganya dengan PCM

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1
Rangkaian terbuka MAP
sensor

2
Rangkaian terbuka pada
PCM

3
Rangkaian kelistrikan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE
Semester VI 100 menit
SENSOR
No. JST/OTO/OTO 6326/04 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 5 dari 5

4. Pemeriksaan Kerja MAP Sensor

Besar Vakum (mmHg) 100 200 300 400 500

Tegangan (Volt)

Gambar grafik hubungan tekanan intake manifold dan tegangan output MAP
sensor

Kesimpulan :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi :
Memperbaiki kerja penyensoran putaran engine pada engine Manajemen Sistem
II. Sub Kompetensi:
1. mengidentifikasi lokasi Crankshaft position Sensor dan Camshaft position Sensor pada
obyek praktek.
2. mengidentifikasi terminal-terminal pada Crankshaft position Sensor dan Camshaft
position Sensor yang berhubungan dengan PCM.
3. Menjelaskan prinsip kerja sensor kecepatan pada Crankshaft position Sensor dan Camshaft
position Sensor yang diaplikasikan pada obyek praktek.
4. menjelaskan konversi putaran Crankshaft position Sensor dan Camshaft position Sensor
menjadi sinyal yang masuk ke PCM.
5. melakukan pengukuran sinyal pada Crankshaft position Sensor dan Camshaft Position
Sensor.
6. mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada C Crankshaft position Sensor dan Camshaft
position Sensor, rangkaian kelistrikan dan hubunganya dengan PCM.
III. Alat dan Bahan :
1. Engine stand TIMOR S515i
2. CRO 1 buah
3. multimeter
4. kabel
5. konektor
IV. Keselamatan Kerja:
1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan dalam
kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Perhatikan pada saat memasang socket CRO
5. Sesuaikan selector multimeter sesuai dengan kegunaannya.
V. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan sensor kecepatan untuk Ne dan
G Signal pada distributor.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI CKP DAN CMP SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/05 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 5

3. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap terminal pada sensor
kecepatan untuk Ne dan G Signal dan hubunganya dengan PCM.
4. Lakukan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada sensor kecepatan untuk Ne dan G Signal
serta hubunganya dengan PCM.

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan Ne dan G Signal

A. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan

- Putar kunci kontak pada posisi OFF.


- Lepaskan socket terminal pada distributor.
- Lepaskan socket terminal pada PCM.
- Periksa hubungan terminal kabel D pada distributor dan terminal no. 31 pada
PCM, dan hubungannya dengan massa.
- Periksa hubungan antara terminal B pada socket terminal distributor dan terminal
33 pada socket terminal PCM (rangkaian Ne signal).
- Periksa hubungan antara terminal A pada socket terminal MAP sensor dan
terminal 42 pada socket terminal PCM (rangkaian G signal).
- Periksa kondisi rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat, rangkaian putus,
atau kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai hambatan yang tinggi.
- Pasang kembali socket kabel pada distributor dan PCM.

B. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada distributor

- Lepaskan socket terminal pada distributor.


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Periksa hubungan terminal kabel D pada distributor dan terminal no. 31 pada
PCM, dan hubungannya dengan massa.
- Periksa tegangan positif bateray (12 Volt) pada terminal C distributor. Jumper
(+) Voltmeter pada terminal C dan Jumper (-) pada terminal D.
- Periksa tegangan pada terminal B (tegangan Ne signal).
Jumper (+) Voltmeter pada terminal B dan Jumper (-) pada terminal D.
- Periksa tegangan pada terminal A (tegangan G signal).
- Jumper (+) Voltmeter pada terminal A dan Jumper (-) pada terminal D.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI CKP DAN CMP SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/05 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 5

Bila tegangan pada terminal B dan terminal A menunjukan antara 4,2 - 5 Volt,
maka kondisi rangkaian kelistrikan dan Power Train Control Module (PCM) baik.
Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan bisa terjadi pada
rangkaian kelistrikan atau pada PCM-nya.

C. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada Power Train Control Module (PCM)


- Putar kunci kontak pada posisi ON (mesin dalam keadaan mati).
- Lepaskan socket terminal pada distributor.
- Periksa tegangan pada terminal 33 pada PCM.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal 33 dan Jumper (-) pada massa body.
- Periksa tegangan pada terminal 42 pada PCM.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal 42 dan Jumper (-) pada massa body. Bila
tegangan menunjukan antara 4,2 - 5 Volt, maka kondisi PCM baik.
Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan terjadi pada
PCM.

5. Pemeriksaan sinyal pada Crankshaft position Sensor dan Camshaft position Sensor.
- Hubungkan output Ne / G signal distributor dengan kabel.
- Hidupkan mesin.
- Hidupkan CRO dan kalibrasi frekuensinya.
- Hubungkan kabel dari output Ne / G signal distributor dengan Probe CRO.
- Amati dan baca frekuensi pada CRO untuk kecepatan mesin yang berbeda- beda.
- Gambar dan catat frekuensi yang tercatat pada CRO pada langkah di atas.
6. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI CKP DAN CMP SENSOR 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/05 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 4 dari 5

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Rangkaian Kelistrikan Distributor (Ne dan G Signal)

2. Identifikasi Terminal Distributor dan Hubunganya dengan PCM

Terminal Distr – Warna


No. Hubungan / Fungsi
PCM Kabel

3. Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan Distributor dan Hubunganya dengan PCM

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1 Rangkaian power signal

2 Rangkaian terbuka pada


sensor Ne & G

3 Rangkaian kelistrikan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
4. Pemeriksaan Kerja Distributor (Ne dan G Signal)

Rpm mesin Frekuensi Ne-Signal Frekuensi G-Signal

Gambar grafik hubungan Rpm dan Frekuensi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi :
Memperbaiki kerja CO Adjuster pada engine Manajemen Sistem

II. Sub Kompetensi:


1. mengidentifikasi lokasi CO adjuster pada obyek praktek.
2. mengidentifikasi terminal-terminal pada CO adjuster yang berhubungan dengan PCM.
3. Menjelaskan prinsip kerja CO adjuster yang diaplikasikan pada obyek praktek.
4. mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada CO adjuster, rangkaian kelistrikan dan
hubunganya dengan PCM.

III. Alat dan Bahan:


1. Engine stand / Mobil Timor S515i
2. Multimeter

IV. Keselamatan Kerja:


1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan dalam
kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Sesuaikan selector multimeter sesuai dengan kegunaannya.

V. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan CO adjuster pada mesin.
3. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap terminal pada CO
adjuster dan hubunganya dengan PCM.
4. Lakukan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada CO adjuster serta hubunganya dengan
PCM.

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan CO Adjuster


A. Pemeriksaan rangkaian Terbuka pada CO Adjuster
- Kunci kontak pada posisi ON.
- Lepaskan socket terminal pada CO adjuster.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI CO ADJUSTER (VARIABEL RESISTOR) 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/6 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 4

- Periksa tegangan baterai pada terminal B (12 Volt)


- Periksa tegangan antara terminal B dan C pada socket.
Jumper (+) Voltmeter pada terminal B dan Jumper (-) pada terminal C.
- Tegangan terukur adalah tegangan baterai (12 Volt)
- Putar kunci kontak pada posisi OFF.
- Pasang kembali socket kabel pada CO adjuster.

B. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan


- Kunci kontak pada posisi OFF.
- Lepaskan socket terminal pada CO adjuster.
- Lepaskan socket terminal pada PCM.
- Periksa hubungan terminal kabel A pada CO adjusterdan terminal no. 17 pada
PCM.
- Periksa hubungan antara terminal B pada CO adjuster dan terminal no. 87 pada
main relay.
- Periksa hubungan antara terminal C pada CO adjuster dan terminal no. 46 pada
PCM.
Periksa kondisi rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat, rangkaian putus,
atau kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai hambatan yang tinggi.
- Putar kunci kontak pada posisi OFF.
- Pasang kembali socket kabel pada CO adjuster dan PCM.

C. Pemeriksaan Tegangan kerja CO Ajuster.


- Kunci kontak pada posisi ON.
- Dengan menggunakan multimeter ukur tegangan signal output CO adjuster
(antara terminal A dan C).

5. Pemeriksaan Tahanan CO Ajuster


a. Lepaskan socket terminal pada CO Ajuster.
b. Ukur tahanan CO Ajuster.
- R total : Terminal B dan C.
- R1 : Terminal B dan A.
- R2 : Terminal C dan A.
c. Pasang kembali socket.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI CO ADJUSTER (VARIABEL RESISTOR) 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/6 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 4

6. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.


7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Rangkaian Kelistrikan CO adjuster

2. Identifikasi Terminal CO adjuster dan Hubunganya dengan PCM


Term. CO adjuster – Warna
No. Hubungan / Fungsi
PCM Kabel

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
3. Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan CO adjuster dan Hubunganya dengan PCM

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1 Rangkaian kelistrikan

2 Rangkaian terbuka CO adjuster

3 CO adjuster

4. Perhitungan Output CO Adjuster

Vbaterai = Vin =

R1 = Rtop =

R2 = Rtbottom =

Vsignal = Vout =

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi:
Memperbaiki kerja penginjeksian bahan bakar pada engine Manajemen Sistem

II. Sub Kompetensi


Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :
1. menjelaskan Identifikasi konstruksi dan cara kerja injektor.
2. mengidentifikasi terminal-terminal ECU yang berkaitan dengan injektor.
3. menjelaskan tentang pola penginjeksian pada EFI siatem.
4. melakukan pemeriksaan kondisi kerja injektor.

III. Alat dan Bahan:


1. Engine stand / unit mobil TIMOR
2. Injektor
3. Injector tester
4. Gelas ukur

IV. Keselamatan Kerja:


1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
3. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum
4. Hati – hati dalam menghidupkan mesin
5. Penggunaan alat ukur multimeter memperhatikan selector multimeter
6. Hati – hati dalam penggunaan thermometer dalam pemanasan air

V. Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi fungsi, tempat dan socket terminal-terminal pada injektor dan ECU.
3. Identifikasi pola injeksi yang diaplikasikan pada rangkaian kelistrikan training obyek yang
anda gunakan.
4. Pemeriksaan tahanan kumparan injector
Dengan ohm-meter periksa tahanan kumparan injector dengan menghubungkan terminal
injector pada colok injector. Besar tahanan 13,4 – 14,2 Ω pada temperature 20 ºC. Lihat
buku manual

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI INJEKTOR DAN POLA INJEKSI 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/07 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 4

5. Pemeriksa kerja injektor dengan melakukan pemeriksaan jumlah injeksi.


a. Hubungkan injector pada saluran bahan bakar tekanan tinggi.

b. Hubungkan terminal +B dengan FP pada kotak diagnosis untuk menghidupkan pompa


bahan bakar.
c. Hubungkan terminal injector dengan baterai selama 15 detik.
d. Periksa jumlah penginjeksian pada gelas ukur.
Spesifikasi volume injeksi 39 – 49 cc, perbedaan antar injector maksimal 10 cc.
e. Ulangi pengujian 2 – 3 kali agar hasil pengujian lebih valid.
6. Pemeriksaan arah pengabutan dan kebocoran injector
a. Saat test volume injeksi, perhatikan arah pengabutan bahan bakar pada injector. Arah
penngabutan yang baik adalah lurus dan melebar.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI INJEKTOR DAN POLA INJEKSI 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/07 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 4

b. Setelah pengujian selesai, lepas kabel injector dari baterai. Lakukan pengamatan pada
bagian ujung injector. Bila terjadi tetesan bahan bakar pada ujung injector, menendakan
injector bocor. Kebocoran maksimal 1 tetesan tiap menit..
7. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
8. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Identifikasi konstruksi dan terminal pada injector dan ECU.

2. Tentukan dan gambar pola rangkaian injektor yang diaplikasikan pada obyek
praktek yang anda gunakan.

3. Pemeriksaan injektor.

No. Hambatan
Injektor Kumparan Arah Injeksi Jumlah Injeksi Kesimpulan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
I. Kompetensi :
Memperbaiki sistem pengontrolan putaran idle pada engine Manajemen Sistem

II. Sub kompetensi:


1. mengidentifikasi lokasi ISC valve pada obyek praktek.
2. mengidentifikasi terminal-terminal pada ISC valve yang berhubungan dengan PCM.
3. Menjelaskan prinsip kerja ISC valve yang diaplikasikan pada obyek praktek.
4. mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada ISC valve, rangkaian kelistrikan dan
hubunganya dengan PCM.

III. Alat dan Bahan :


1. Engine stand / Mobil Timor S515i
2. Multimeter
3. Osiloskop

IV. Keselamatan Kerja:


1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan dalam
kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Sesuaikan selector multimeter sesuai dengan kegunaannya.

V. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Identifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan ISC valve pada mesin.
3. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap terminal pada
ISC valve dan hubunganya dengan PCM.
4. Lakukan pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada ISC valve serta hubunganya dengan PCM.

 Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan ISC valve


A. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan
- Kunci kontak pada posisi OFF.
- Lepaskan socket terminal pada ISC valve.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI IDLE SPEED CONTROL (ISC) VALVE 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/08 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 2 dari 4

- Lepaskan socket terminal pada PCM.


- Periksa hubungan terminal kabel A pada ISC valve dan terminal no. 54 pada
PCM.
- Periksa hubungan antara terminal B pada ISC valve dan terminal no. 87 pada
main relay.
Periksa kondisi rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat, rangkaian putus,
atau kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai hambatan yang tinggi.
- Putar kunci kontak pada posisi ON.
- Periksa tegangan baterai (12 Volt) pada terminal B.
- Putar kunci kontak pada posisi OFF.
- Pasang kembali socket kabel pada ISC valve dan PCM.

B. Pemeriksaan Tahanan ISC Valve


- Lepaskan socket terminal pada ISC valve.
- Ukur tahanan ISC valve.
Spesifikasi : 8,6 – 10,6 Ω pada 20º C.
- Pasang kembali socket.

C. Pemeriksaan Tegangan kerja ISC Valve.


- Putar kunci kontak pada posisi ON.
- Hidupkan mesin dan operasikan pada kondisi
a. Start
b. Idle
c. Lampu kepala menyala
d. AC ON
e. Power Steering bekerja.
- Periksa tegangan kerja ISC valve pada tiap-tiap kondisi pengoperasian mesin
tersebut.
- Matikan mesin.
5. Bersihkan alat dan training obyek yang digunakan.
6. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI IDLE SPEED CONTROL (ISC) VALVE 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/08 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 3 dari 4

VI. Lampiran
LEMBAR LAPORAN SEMENTARA
Kode Job : Kelas Praktek : Tanggal :
Nama Mhs : NIM : Instruktur :

1. Rangkaian Kelistrikan ISC Valve

2. Identifikasi Terminal ISC Valve dan Hubunganya dengan PCM

Term. ISC Valve –


No. Warna Kabel Hubungan / Fungsi
PCM

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MANAGEMENT SYSTEM
Semester VI IDLE SPEED CONTROL (ISC) VALVE 100 menit
No. JST/OTO/OTO 6326/08 Revisi : 01 Tgl. : 1 September 2015 Hal 4 dari 4

3. Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan ISC Valve dan Hubunganya dengan PCM

No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan

1 Rangkaian kelistrikan

2 Rangkaian terbuka ISC


Valve

3 Rangkaian terbuka pada


PCM

4 ISC valve

4. Pemeriksaan Kerja ISC Valve

Kondisi Mesin Tegangan Kerja Putaran Mesin

Gambar grafik hubungan tegangan kerja dan Rpm

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Semester VI ON BOARD DIAGNOSIS DENGAN MIL 100 menit
No.JST/OTO/OTO6326/9 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 1 dari 5

A. Kompetensi :
Menganalisis gangguan pada sistem kontrol elektronik motor bensin dengan OBD I
B. Sub Kompetensi :
Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi terminal pada DLC
2. Melaksanakan prosedur persiapan engine untuk diagnosis menggunakan MIL
3. Menampilkan kedipan MIL untuk menganalisis gangguan pada system control engine
4. Menginterpretasikan kedipan MIL dalam menemukan penyebab masalah engine
C. Alat dan Bahan :
1. Engine stand Timor S515i 4. Test lamp
2. Engine Toyota Avanza 5. Manual Book
3. Kabel jumper untuk DLC
D. Keselamatan Kerja :
1. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan arus listrik.
2. Jangan menggunakan multimeter untuk mengidentifikasi terminal DLC, sesuaikan dengan
buku manual.
3. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.
4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.
E. Langkah Kerja :

1. Hidupkan engine sampai temperature kerja dan matikan kembali


2. Amati kondisi lampu check engine/MIL ketika kunci kontak ON dan setelah engine sudah
hidup, akselerasi, maupun A/C dinyalakan
3. Cermati posisi soket DLC
4. Identifikasi terminal DLC
5. Sambungkan terminal E (terminal 4) dan EFIT (terminal 12) untuk Toyota Avanza
menggunakan kabel jumper. Catatan: Lihat buku manual untuk engine lainnya.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Semester VI ON BOARD DIAGNOSIS DENGAN MIL 100 menit
No.JST/OTO/OTO6326/9 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 2 dari 5

Gambar. Soket DLC untuk Toyota Avanza

F/P Fan IG Grnd

Eng
+B Grnd
fail
Eng Mon
test itor
Gambar. Soket DLC untuk mobil Timor
6. Untuk mobil Timor, hubungkan teminal Engine Test dan Ground, serta pasang
test lamp diantara terminal B+ dan Engine Fail pada kotak diagnosis (lihat
gambar 10).
7. Putar kunci kontak ON
8. Amati kedipan MIL. Catat kedipan, dan gambarkan perubahan dan lamanya kedipan lampu
untuk mengetahui kondisi sistem kontrol atau kode kerusakan pada sistem kontrol engine.
Jika tidak ada DTC yang terekam pada Control Unit, maka akan muncul kedipan seperti
gambar berikut:
Catatan: Sesuaikan dengan buku manual kendaraan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Semester VI ON BOARD DIAGNOSIS DENGAN MIL 100 menit
No.JST/OTO/OTO6326/9 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 3 dari 5

Jika terdapat DTC lebih dari 1, maka antar DTC akan ada jeda waktu 2,5 detik. Setelan
DTC terdeteksi, maka kode DTC akan diulang kembali pada siklus berikutnya dengan jeda
4 detik.

Ket: Contoh kode DTC (untuk OBD II) sesuaikan dengan buku manual kendaraan
9. Tulis hasil DTC pada laporan sementara
10. Cocokkan DTC yang diperoleh dengan tabel DTC sesuai buku manual.
11. Offkan kunci kontak
12. Lepas kabel jumper dari soket DLC
13. Lakukan pemeriksaan bagian yang terdeteksi DTC
14. Lakukan perbaikan pada bagian yang rusak.
15. Hapus data kerusakan pada memori ECU dengan melepas Fuse EFI + 60 detik.
16. Hidupkan engine beberapa saat dan periksa kondisi lampu check engine.
17. Jika lampu tidak normal dan menunjukkan adanya DTC, lakukan pengecekan DTC
kembali.
18. Perbaiki bagian yang masih rusak
19. Hapus DTC dengan melepas fuse EFI + 60 detik kembali.
20. Pasang kembali fuse EFI, hidupkan engine dan pastikan sudah tidak ada DTC yang
terdeteksi.
21. Matikan Engine, kembalikan alat dan bahan praktik

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Semester VI ON BOARD DIAGNOSIS DENGAN MIL 100 menit
No.JST/OTO/OTO6326/9 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 4 dari 5

F. Lampiran
Data Hasil Praktikum
Kode Job : Kelas Praktik : Tanggal :
Ketua kelompok : NIM : Instruktur :

1. Identifikasi terminal DLC (Toyota Avanza)

Terminal Kode terminal Fungsi/hubungan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Semester VI ON BOARD DIAGNOSIS DENGAN MIL 100 menit
No.JST/OTO/OTO6326/9 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 5 dari 5

2. Kode MIL yang terlihat

No. Kode MIL Lokasi kerusakan


1

3. Perbaikan yang diperlukan


No. Lokasi kerusakan Jenis kerusakan Perbaikan
1

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS DTC MENGGUNAKAN
Semester VI 100 menit
ENGINE SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/10 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept.2015 Hal 1 dari 3

A. Kompetensi :
Menganalisis gangguan pada sistem kontrol elektronik motor bensin menggunakan scanner/intelligent
tester
B. Sub Kompetensi :
Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan prosedur diagnosis kerusakan system control menggunakan
scanner/intelligent tester
2. Mengakses data kerusakan yang ada pada system control engine menggunakan scanner
3. Menginterpretasikan data kerusakan engine menggunakan scanner serta
melaksanakan perbaikan yang diperlukan
C. Alat dan Bahan :
1. Engine stand Timor S515i 4. Unit scanner/intelligent tester Carman VG
2. Engine Toyota Avanza 5. Manual Book
3. Multimeter 6. Kabel jumper
D. Keselamatan Kerja :
1. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan arus listrik.
2. Jangan letakkan scanner pada tempat yang bergetar
3. Gunakan catudaya scanner yang sesuai.
4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.
E. Langkah Kerja :

1. Hidupkan engine sampai temperature kerja dan matikan kembali


2. Amati kondisi lampu check engine/MIL ketika kunci kontak ON dan setelah engine sudah
hidup, akselerasi, maupun A/C dinyalakan. Matikan kembali engine.
3. Periksa kode kerusakan (DTC) yang tersimpan pada ECU.
a. Pasang soket data scanner pada soket diagnosis (DLC) pada engine.
b. Onkan kunci kontak (IG)
c. Hidupkan unit scanner dengan menekan tombol power (Q)
d. Pilih menu vehicle diagnosis pada scanner
e. Pilih jenis dan merek kendaraan, serta seri engine kendaraan yang discan
f. Pilih pilihan untuk mengakses DTC
g. Perhatikan DTC yang muncul, diskusikan dengan kelompok praktik.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS DTC MENGGUNAKAN
Semester VI 100 menit
ENGINE SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/10 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept.2015 Hal 2 dari 3

4. Amati data kesalahan yang ada. Tuliskan pada laporan sementara


5. Lakukan pemeriksaan pada bagian yang bermasalah, baik pemeriksaan
rangkaian, maupun pemeriksaan sensor dan ECUnya.
6. Lakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang ada.
7. Onkan kunci kontak, hapus DTC menggunakan unit scanner.
8. Hidupkan engine, periksa adanya DTC kembali. Perbaiki bagian yang rusak jika DTC
masih muncul, kemudian hapus kembali DTC
9. Periksa current data pada scanner
10. Kondisikan engine pada putaran idle, amati data-data setiap input, aktuasi, serta kondisi
engine
11. Catat jika ada data yang tidak wajar
12. Lakukan akselerasi, deselerasi, serta perubahan kondisi switch AC. Nilai pada current
daya harus berubah sesuai perubahan kondisi engine.
13. Amati juga perubahan temperatur engine yang ada.
14. Periksa bagian yang bermasalah, baik rangkaian, maupun sensor/aktuatornya.
15. Kembalikan menu scanner pada menu awal
16. Matikan engine scanner dengan menekan tombol power (Q) beberapa saat.
17. Matikan engine.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS DTC MENGGUNAKAN
Semester VI 100 menit
ENGINE SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/10 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept.2015 Hal 3 dari 3

F. Lampiran
Data Hasil Praktikum
Kode Job : Kelas Praktik : Tanggal :
Ketua kelompok : NIM : Instruktur :

1. DTC yang terdeteksi

No. DTC Keterangan Lokasi kerusakan


1

2. Perbaikan yang diperlukan


No. Lokasi kerusakan Jenis kerusakan Perbaikan
1

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS KERUSAKAN SISTEM
Semester VI 100 menit
KONTROL MENGGUNAKAN SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/11 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 1 dari 4

A. Kompetensi :
Menganalisis gangguan pada sistem kontrol elektronik motor bensin menggunakan scanner/intelligent
tester
B. Sub Kompetensi :
Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan prosedur diagnosis kerusakan system control menggunakan
scanner/intelligent tester
2. Mengakses data pada system control engine menggunakan scanner
3. Menganalisis data engine menggunakan scanner serta melaksanakan perbaikan yang
diperlukan
C. Alat dan Bahan :
1. Engine stand Timor S515i 4. Unit scanner/intelligent tester Carman VG
2. Engine Toyota Avanza 5. Manual Book
3. Multimeter 6. Kabel jumper
D. Keselamatan Kerja :
1. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan arus listrik.
2. Jangan letakkan scanner pada tempat yang bergetar
3. Gunakan catudaya scanner yang sesuai.
4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.
E. Langkah Kerja :

1. Hidupkan engine sampai temperature kerja dan matikan kembali


2. Amati kondisi lampu check engine/MIL ketika kunci kontak ON dan setelah engine sudah
hidup, akselerasi, maupun A/C dinyalakan. Matikan kembali engine.
3. Periksa kode kerusakan (DTC) yang tersimpan pada ECU.
a. Pasang soket data scanner pada soket diagnosis (DLC) pada engine.
b. Onkan kunci kontak (IG)
c. Hidupkan unit scanner
d. Lakukan pengecekan DTC
4. Amati data kesalahan yang ada. Tuliskan pada laporan sementara
5. Jika terdeteksi DTC, lakukan pemeriksaan pada bagian yang bermasalah, baik pemeriksaan
rangkaian, maupun pemeriksaan komponen dan ECUnya. Lakukan perbaikan sesuai
dengan kerusakan yang ada, serta hapus DTC.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS KERUSAKAN SISTEM
Semester VI 100 menit
KONTROL MENGGUNAKAN SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/11 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 2 dari 4

6. Lakukan pemeriksaan data pada sistem kontrol engine, pastikan semua data dalam kondisi
wajar/normal.
a. Pilih menu current data
b. Lakukan pengamatan masing-masing data pada berbagai kondisi kerja engine:
1) Kondisi engine dingin/pemanasan
2) Kondisi idle
3) Kondisi putaran menengah
4) Kondisi putaran tinggi
5) Kondisi akselerasi
6) Kondisi engine panas
7) Kondisi A/C dihidupkan
8) Kondisi deselerasi
c. Amati data-data yang ada baik pada sensor maupun aktuatornya terhadap
perubahan yang dilakukan tersebut
7. Jika ada data yang tidak wajar, periksa rangkaian kelistrikan, serta kondisi sensor/aktuator
yang ada.
8. Perbaiki kerusakan yang ada
9. Cek DTC, dan amati kembali current data pada berbagai kondisi engine
10. Kembalikan layar scanner ke tampilan awal. Matikan engine scanner dengan menekan
tombol power (Q) beberapa saat.
11. Matikan engine.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS KERUSAKAN SISTEM
Semester VI 100 menit
KONTROL MENGGUNAKAN SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/11 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 3 dari 4

F. Lampiran
Data Hasil Praktikum
Kode Job : Kelas Praktik : Tanggal :
Ketua kelompok : NIM : Instruktur :

1. DTC yang terdeteksi

No. DTC Keterangan Lokasi kerusakan


1

2. Hasil Current data


KONDISI ENGINE
No. VARIABEL
Pemanasan Idle 2000 rpm 3000 rpm Akselerasi Deselerasi A/C ON

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
MENGANALISIS KERUSAKAN SISTEM
Semester VI 100 menit
KONTROL MENGGUNAKAN SCANNER
No.JST/OTO/OTO6326/11 Revisi : 00 Tgl. : 1 Sept. 2015 Hal 4 dari 4

KONDISI ENGINE
No. VARIABEL
Pemanasan Idle 2000 rpm 3000 rpm Akselerasi Deselerasi A/C ON

10

11

12

13

3. Lokasi kerusakan dan perbaikan yang dilakukan


No. Lokasi kerusakan Bentuk kerusakan Perbaikan yang dilakukan
1

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh :
tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai