Anda di halaman 1dari 21

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA

Semester III TRANSMISI OTOMATIS 3 KECEPATAN 100 menit

No. JST/OTO/6321/9 Tgl. : 6 November 2019 Kelompok 1 / C1.1

I. Kompetensi
Memelihara/sevis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada
kendaraan ringan.
II. Sub Kompetensi

1. Mengidentifikasi unit transmisi otomatis 3


kecepatan dan komponenkomponennya.
2. Melepas dan memasang unit transmisi otomatis 3 kecepatan dengan cara
yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja pemindahan tenaga transmisi otomatis 3 kecepatan.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta
cara mengatasinya. III. Alat dan Bahan 1. Unit transmisi otomatis 3
kecepatan A130 series.
2. Oli dan grease.
3. Tool box set, kunci T10, T12 dan tracker bearing.
4. Feller gauge, DTI dan jangka sorong.

IV. Keselamatan Kerja

1. Mempergunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Saat membongkar bak transmissi, tidak mencongkel dengan obeng pada
sisi perpak. Melainkan mencongkel pada tempat yang disediakan.
3. Mengurutkan posisi komponen-komponen yang telah dibongkar.
4. Melakukan pekerjaan dengan hati-hati.

V. Dasar Teori
Transmisi otomatis (A/T) adalah kopling dan transmisi yang bekerja secara
otomatis dan terdiri dari tiga bagian utama yaitu; Torque Converter, Planetary
Gear dan Hidraulic Control Unit.
Torque Converter
Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis, selain itu juga
berfungsi untuk memperbesar momen mesin. Torque converter terdiri dari
pump impeller, turbine runner dan stator. Stator terletak diantara impeller dan
turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmission Fluid)
dan momen mesin dipindahkan melalui aliran fluida.

Fungsi torque converter

• Memperbesar momen yang dihasilkan mesin.


• Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau
memutuskan) momen mesin ke transmisi.
• Meredam getaran (torsional vibration) akibat momen dari mesin
pada pemindahan daya.
• Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlambat putaran mesin.
• Menggerakkan pompa oli dari hidrolik control unit.
Roda Gigi Planetary
Roda planetary (planetary gear) menerima tenaga gerak dari turbin runner
di dalam torque coverter dan berfungsi sebagai pembantu transmisi, fungsinya
untuk merubah output rpm transmisi dan atau merubah arah putaran output
serta meneruskan putaran transmisi ke final drive unit. Roda gigi planetary
terdiri dari tiga buah roda gigi (ring gear, pinion gear dan sun gear) dan
planetary carier. Roda-roda gigi input, output, dan stasionary dibuat untuk
memindahkan dan membalikkan momen mesin. Umumnya dua pasang roda
gigi planetary digunakan untuk tipe kendaraan dengan transmisi otomatis tiga
kecepatan dan tiga pasang roda gigi planetary digunakan pada transmisi
otomatis empat kecepatan.

Planetary gear unit terdiri dari planetary gear yang merubah besarnya
putaran, kopling dan rem dioperasikan oleh tekanan hidrolik (fluida) untuk
mengendalikan operasi planetary gear, poros poros untuk meneruskan tenaga
mesin dan bearing untuk memperhalus potaran poros. Fungsi planetary gear
unit
• Menghasilkan beberapa perbandingan gigi untuk memperoleh
momen dan kecepatan putar yang sesuai dengan kondisi
pengendaraan dan keinginan pengemudi.
• Memberikan gigi mundur untuk arah mundur.
• Memberikan posisi gigi netral yang memungkinkan kendaraan
berputar idle pada saat berhenti.

 Rem

Ada dua tipe rem/brake yang diterapkan pada transmisi otomatis yaitu :

• Tipe wet multiple disc brake


Plate diikat dengan rumah transmisi dan disc berputar dengan planetary
gear set ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu bagian gear
agar tidak bergerak. Tipe band brake
Jika tekanan hidrolik bekerja pada piston, makan brake band akan
mencengkam brake drum untuk memegang salah satu bagian planetary
gear set agar tidak bergerak.
 Kopling dan kopling satu arah

Kopling menghubungkan torque converter untuk memindahkan momen mesin


ke intermediate shaft dan memutuskan hubungan torque converter dari
planetsry gear untuk menghentikan pemindahan momen.
Ada 2 kopling yang digunakan pada transmisi otomatis yang kedua nya saling
melengkapi :

• Kolping tipe multiple-disc


• Kopling satu arah / one way clutch
Sistem Pengontrol Hidraulis

Sistim pengontrol hidraulik (hydraulic control system) direncanakan untuk


memindahkan secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi input,
output dan stasionary dari roda gigi planetary carrier sesuai dengan kondisi
jalannya kendaraan, membukanya throttle dan lain-lain.
Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai
reservoir fluida, pompa oli untuk membangkitkan tekanan, katup katup dan
pipa saluran fluida untuk mengalirkan fluida ke bagian bagian transmisi
otomatis.
Fungsi hydraulic control system

• Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.


• Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
• Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik
“signal”.
• Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem untuk mengatur
operasi planetary gear unit.
• Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.
• Mendinginkan torque converter dan unit transmisi dengan minyak.
 Shifting control

Hydraulic control unit merubah beban mesin dan kecepatan


kendaraan menjadi hidrolik “signal”. Signal inilah yang
mengatur tekanan aliran hidrolik ke kopling, rem dan planetary
gear unit untuk merubah gear ratio secara otomatis sesuai
pengemudian.

 Oil pump
Bagian ini dirancang untuk mengirimkan minyak ke torque
converter, melumasi planetery gear unit dan mengoperasikan
tekanan kerja pada hidrolik kontrol unit. Drive gear atau gigi
penggerak dari oil pump digerakkan oleh mesin melalui torque
converter.
Keterangan :
1. Retaining ring
2. Shaft seal
3. Round seal
4. Pump housing
5. Pump ring gear
6. Needle bearing
7. Impeller
8. Centering pin
9. Corrugated washer

VI. Langkah Kerja


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibongkar.
2. Melakukan pengamatan secara global tentang kondisi dan fungsi kerjanya.
3. Melakukan pembongkaran unit roda gigi transmisi 3 kecepatan dengan
langkah yang efektif dan efisien (unit kontrol tidak perlu dibongkar).
• Membongkar tutup transmissi
• Membongkar unit torque converter
• Membongkar oil pump

• Membongkar planetary gear unit dan membongkar unit kopling

4. Mempelajari kerja penyaluran tenaga dan membuat sketsa kerja.


5. Menghitung jumlah gigi pada planetary gear dan menghitung gear ratio
pada setiap percepatannya.
6. Memeriksa kondisi komponen.
7. Melakukan pemasangan kembali unit transmisi otomatis 3 kecepatan.
8. Mengembalikan dan membersihkan alat, bahan dan tempat praktik.
VII. Analisa Data dan Pembahasan 1. Cara kerja pada planetary gear set

• Ketika mesin dihidupkan pada RPM idle, maka putaran dari flywheel akan
dihubungkan ke impeller pump melalui cover converter. Putaran pada impeller
akan menimbulkan aliran fluida didalam cover ini. Fluida ini akan mengalir dari
impeller masuk ke sirip turbin, kemudian masuk ke bagian tengah turbin, lalu
mengalir ke stator dan kembali ke impeller melalui pada bagian tengah impeller.
• Aliran yang mengenai sirip turbin memiliki tekanan, tapi karena RPM mesin
masih rendah tekanan yang dihasilkan belum mampu memutar turbin. Ini akan
membuat sistem kopling yang terbebas.
• Saat mesin mulai digas pada RPM sedang, tekanan fluida yang melewati sirip
turbin semakin besar. Hal itu akan membuat turbin mulai berputar namun RPM
putaran turbine sangat kecil karena turbin ini menahan beban kendaraan.
• Ketika RPM mesin dinaikan lagi, maka tekanan fluida yang mengenai sirip
turbin juga semakin besar. Sehingga putaran turbin semakin cepat, kecepatan
putaran turbin akan mempercepat laju fluida yang kembali ke impeller, aliran
tersebut melewati stator sehingga stator mengalami override yang akan
membantu mengalirkan fluida kembali ke impeller sehingga aliran fluida
semakin lancar.
• Ketika RPM mesin dinaikan lagi, maka tekanan fluida yang mengenai sirip
turbin juga semakin besar. Sehingga putaran turbin semakin cepat, kecepatan
putaran turbin akan mempercepat laju fluida yang kembali ke impeller, aliran
tersebut melewati stator sehingga stator mengalami override yang akan
membantu mengalirkan fluida kembali ke impeller sehingga aliran fluida
semakin lancar.
• Tapi dengan adanya lock up clutch ini itu bisa diatasi, cara kerja lock up clutch
yakni ketika RPM tertentu tekanan fluida akan mendorong turbin yang
dibelakangnya sudah terpasang lock up clutch kearah cover converter. Sehingga
putaran cover ini akan langsung diteruskan ke lock up clutch karena
menggunakan bahan kampas seperti tipe kopling manual. Hal tersebut membuat
aliran tenaga dari flywheel, masuk ke cover converter dan langsung ke turbin
dengan perbandingan putaran 1 : 1.

2. Cara kerja pada planetary gear set a. Perlambatan

Cara kerja roda gigi

Ring gear - penggerak

Sun gear - ditahan

Carrier - digerakkan

b. Percepatan

Cara kerja roda gigi

Ring gear - digerakkan


Sun gear - ditahan

Carrier - penggerak

c. Mundur

Cara kerja roda gigi

Ring gear - digerakkan


Sun gear - penggerak

Carrier - ditahan

2. Cara kerja pada kopling dan rem


3. Cara kerja pada setiap percepatan a. D atau 2 [gigi pertama]

Input Shaft - C1 - Front Planetary Ring Gear - Front Planetary Pinion


Gears -

• Front And Rear Sun Gears – Rear Planetary Pinion Gears -


 Front Planetary Carrier – F2

 Rear Planetary Ring Gear - Intermediate Shaft- Counter


Drive Gear

• Front Planetary Carrier – Intermediate Shaft- Counter Drive Gear


b.
D [gigi kedua]

Input Shaft - C1 - Front Planetary Ring Gear - Front Planetary Pinion Gears

• Front Planetary Carrier – Intermediate Shaft - Counter Drive Gear


• Front And Rear Sun Gears – F1 – B2
c.
D [gigi ketiga]

Input Shaft -

• C1 – Front Planetary Ring Gear –


• C2 – Front & Rear Sun Gears -
Front Planetary Pinion Gears - Front Planetary Carrier –
Intermediate Shaft - Counter Drive Gear
d.
2 [second gear]

Counter Drive Gear – Intermediate Shaft - Front Planetary Carrier –

• Front Planetary Pinion Gears – Front Plantary Ring Gear –


C1 – Input Shaft
• Rear Planetary Carrier – B1
e.
L [first gear]

Counter Drive Gear – Intermediate Shaft –

• Rear Planetary Ring Gear -  Rear Planetary


Carrier – B3

 Rear Planetary Pinion Gears – Front & Rear Sun Gears -

• Front Planetary Carrier –

Front Planetary Pinion Gears – Front Plantary Ring Gear – C1 – Input Shaft
R
f.

Input Shaft – C2 – Front & Rear Sun Gear – Front Planetary Pinion Gears

• Rear Planetary Ring Gear – Intermediate Shaft – Counter


Drive Gear

• Rear Planetary Carrier – B3


4. Kondisi komponen pada transmisi otomatis
Oil pump : baik
One way clutch : masih bekerja normal

Plantary gear unit : gigi-giginya masih baik

Torque converter : masih baik


g.
Kanvas kopling : masih tebal
• Sabuk band brake : tidak terikat pada piston rod hidrolik control
unit

VIII. Kesimpulan

Dari hasil praktik diatas dapat disimpulkan bahwa transmissi otomatis 3


kecepatan , hampir semua komponennya masih baik. Namun ada komponen
yang rusak yaitu sabuk band brake yang sudah lepas.

Anda mungkin juga menyukai