Perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan kondisi kerja mesin dan fenomena-
fenomena pada lingkungan sekitar mesin baik berupa perubahan :
1. Hambatan
2. tekanan,
3. gaya,
4. besaran listrik,
5. cahaya,
6. gerakan,
7. kelembaban,
8. suhu,
9. Kecepatan,
10. maupun fenomena lain untuk kemudian dikonversikan mejadi tegangan listrik sebagai
tegangan output yang selanjutnya dikirim menuju ECU/ECM
Secara umum fungsi sensor adalah mengubah dari suatu variabel lain
(Besaran Fisik) menjadi variabel yang dapat diukur (Besaran Listrik)
variabel lain :
1. Listrik,
2. Mekanikal,
3. Elektromagnetik,
4. Cahaya,
5. Kimia,
6. Akustik (bunyi),
7. Panas,
8. Gaya dan lain-lain
Jenis Sensor (Standar)
1. Engine Coolant Temperature 7. Lamda Sensor (Oxygen Sensor)
Sensor 8. Sensor Induktif pada
2. Intake Air Temperatur Sensor Distributor
(IATS) 9. Sensor Hall pada Distributor
3. Throttle Position Sensor (TPS) 10. Crankshaft Position Sensor
4. Accelerator Pedal Position (CKP)
(APP) 11. Camshaft Position Sensor
5. Air Flow Sensor (MAF) (CMP)
6. Manifold Absolute Pressure 12. Sensor Knocking
Sensor (MAP) 13. Vehicle Speed Sensor .
1. ECT Sensor (Engine Coolant Temperature)
ECT sensor juga disebut sebagai WTS Sensor/Water Temperature sensor berfungsi untuk mendeteksi
perubahan temperature cairan pendingin guna memberi sinyal untuk menghidupkan kipas radiator
saat mesin sudah panas dan mematikannya pada saat mesin masih dingin serta mengkalkulasi jumlah
penginjeksian bahan bakar.
Letak didekat rumah thermostat
Ciri memiliki 2 wire ( 1 kabel tegangan input dari ECU/ terminal THW dan 1 kabel massa sensor/terminal
E2).
Cara Kerja ECT Sensor :
1. Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V.
2. Bila tegangan pada sensor berubah (karena temperature), maka
tegangan yang ke ECU juga berubah.
3. Tegangan kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas .
2. IAT Sensor (Intake Air Temperature Sensor)
1. Fungsi IAT Sensor yaitu untuk mendeteksi perubahan temperature atau suhu udara masuk kedalam
ruang filter sebelum masuk kedalam mesin melalui intake manifold,
2. Letak di filter udara dengan
3. Ciri memiliki 2 wire/kabel ( 1 kabel tegangan input dari ECU/ terminal THA dan 1 kabel massa
sensor/terminal E2).
3. TPS Sensor (Throttle Position Sensor)
Fungsi TPS Sensor yaitu untuk mendeteksi seberapa besar perubahan posisi katup throttle atau katub
gas dibuka atau seberapa lebar katup gas terbuka saat peda gas diinjak oleh pengemudi.
Letak pada throttle body atau dekat dengan katup gas
Ciri memiliki 3 Wire/kabel (1 kabel tegangan input dari ECU/ terminal VC, 1 kabel massa sensor/ terminal
E2 dan 1 kabel lagi tegangan output sensor TP sensor menuju ECU/ terminal VTA)
1. Terminal VC
Terminal Ini disebut sebagai terminal arus
yang mengirimkan reference voltage sebesar
5 volt ke sensor.
2. Terminal VTA1
Terminal ini merupakan output dari sensor
yang berisi listrik bertegangan tertentu.
Besaran voltage dijadikan informasi yang
menunjukan sudut pembukaan katup.
3. Terminal E2
sementara terminal terakhir juga disebut
massa yang terhubung ke masa ECU agar
sensor ini menggunakan tiga terminal : proses bisa berjalan. Kabel ini biasanya
1. voltase input (VC), berwarna hitam.
2. terminal voltase output (VTA)
3. terminal massa (E2). Ketika posisi idle tegangan yang dikeluarkan
Tegangan yang digunakan pada sensor TPS model variabel sensor TPS ini adalah antara 0,6 - 0,9 volt,
resistor ini menggunakan tegangan dari ECU sebesar 5 sedangkan ketika throttle valve terbuka penuh
voltage. maka tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini
adalah antara 3,5 – 4,7 volt.
Cara Kerja TPS Sensor :
1. Tegangan 5 Volt dari ECU sebagai sumber,
2. Bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan tegangan
yang berasal dari perbandingan tahanan,
3. Sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt.
6. MAP Sensor ( Manifold Absolute Pressure
Sensor)
Fungsi Manifold Absolute Pressure Sensor untuk mendeteksi perubahan tekanan pada intake manifold mesin
Letak MAP sensor dirumah filter dekat dengan throttle Body dengan
Ciri : 1. memiliki 3 wire (1 kabel tegangan input dari ECU/terminal VC, 1 kabel massa sensor/terminal E2 dan 1
kabel lagi tegangan output sensor MAP menuju ECU/ terminal PIM)
2.Pada sensor ini terdapat sebuah selang/hose kecil yang terhubung dengan sensor dan intake
manifold.
3. MAP sensor hanya terdapat pada sistem EFI tipe D-EFI (avanza hingga keluaran 2014)
4. Sistem EFI dengan tipe L-EFI tidak lagi menggunakan MAP sensor, melainkan menggunakan MAF
sensor.
1.L-EFI (Tipe Air-flow control)
Tipe ini menggunakan air flow meter untuk mendeteksi jumlah udara yang mengalir di dalam intake manifold.
Ada dua tipe metode pendeteksian: Satunya langsung mengukur massa intake udara, dan satunya lagi membuat
koreksi berdasarkan volume udara.
Tipe ini mengukur tekanan di dalam intake manifold untuk mendeteksi jumlah udara intake dengan
menggunakan densitas udara intake
7. MAF Sensor (Mass Air Flow Sensor)
Fungsi MAF sensor adalah untuk mendeteksi/mengukur jumlah aliran udara yang masuk ke dalam ruang
bakar melalui intake manifold.
Ciri : 1. Di dalam MAF sensor biasanya juga terdapat IAT (Intake Air Temperature) sensor yang mana
sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk se saluran intake manifold.
2. Memiliki 4 wire/kabel (1 kabel input tegangan untuk elemant pemanas pada sensor,1 kabel
tegangan input dari ECU, 1 kabel massa sensor dan 1 kabel lagi tegangan output sensor MAF Sensor
menuju ECU).
Letak MAF pada saluran udara masuk sebelum throttle body dengan 6 wire/kabel (4 kabel MAF sensor
dan 2 Kabel IAT Sensor).
Jenis MAF Sensor:
1. Sensor Flap (impact
pressure) Air Flow Sensor
LMM
2. Sensor Massa Udara
(Kawat dan Film Panas)
3. Karman Vortex
9. CKP Sensor ( Crankshaft Position Sensor)
Fungsi Sensor CKP adalah untuk mendeteksi Posisi Cranshaft / putaran mesin guna mendeteksi posisi piston
(Pada posisi TMA atau pada posisi TMB), serta untuk menentukan timing penginjeksian bahan bakar
dan timing pengapian.
Letak Sensor CKP dekat dengan pully crankshaft
Ciri Sensor CKP memiliki 2 wire/kabel ( 1 kabel massa dan 1 kabel input tegangan sensor CKP menuju ECU).
Sensor Putaran Tipe Iduksi (Inductive Sensor)
Sensor putaran tipe induksi disebut juga Magnetic Pickup Sensor, saat bekerja sensor ini menghasilkan
tegangan listrik AC akibat dari efek induksi magnet pada gulungan coil di dalam sensor.
Sensor Putaran Tipe Hall Effect Sensor
Berbeda dengan inductive sensor, sinyal output yang dihasilkan hall effect sensor tidak tergantung
pada perubahan medan magnet.
Tegangan output yang dihasilkan biasanya berkisar dalam milli volt ( mV ) yang kemudian diperkuat
oleh komponen elektronik yang dipasang di dalam sensor housing.
Gejala CKP Rusak
Relay EFI tidak aktif dengan demikian tidak dapat memberikan daya
untuk mengaktifkan :
1. Injector bahan bakar
2. Coil pengapian
3. Relay pompa bahan bakar
Cara memeriksa CKP Sensor
A. Memeriksa Tegangan Output Sinyal CKP Sensor
1. Lepas Socket CKP Sensor
2. Ukur Tegangan Output Sinyal CKP sensor dengan menggunakan multitester digital.
3. Atur multimeter pada tegangan DC, tusukkan peniti ke kabel sensor CKP nomor 1, tempelkan lead
multimeter merah (positif) ke peniti tadi dan pasangkan juga lead multimeter hitam (negatif) ke massa
atau ground (bodi kendaraan/blok mesin).
4. Putar pulley crankshaft searah jarum jam perlahan-lahan sambil mengamati layar pada multimeter untuk
melihat hasil pengecekan. Jangan pernah mengecek sinyal dengan menstart mesin karena bisa
menyebabkan hasil pengecekan tidak akurat.
5. Jika CKP sensor rusak maka tidak dapat menunjukkan nila tegangan tertentu antara 0-5 volt.
B. Memeriksa tegangan reverensi CKP Sensor
1. Dalam pemeriksaan tegangan berhati-hatilah dengan kabel yang menempel dengan ground atau dengan
korsleting karena bisa berpotensi merusak ECU. Gunakan multimeter yang baik jangan menggunakan
lampu LED Langkah dalam melakukan pemeriksaan sinyal adalah sebagai berikut:
2. Atur multimeter ke arah DC, hubungkan kabel nomor 3 dengan lead multimeter merah, jangan
memeriksa pada pin konektor. Lakukan penusukan pada kabel nomor 3 dengan peniti.
3. Tempelkan lead multimeter hitam pada groud atau massa (bodi/blok mesin)
4. Putar kunci kontak pada posisi On Jika sensor dalam keadaan baik maka layar pada multimeter akan
menunjukkan angka 5 volt
C. Pemeriksaan terminal Ground (massa)
1. Dalam pemeriksaan terminal ground ckp sensor sama dengan
pemeriksaan terminal yg lain,yaitu menggunakan multimeter
dengan cara sebagai berikut:
2. Atur multimeter pada DC dan hubungkan lead multimeter hitam ke
kabel nomor 2 dengan cara menusukkan peniti ke kabel
3. Tempelkan lead merah multimeter pada terminal positif baterai
4. Posisikan kunci kontak pada On Apabila rangkaian dalam keadaan
baik, maka layar pada multimeter akan menunjukkan angka
tegangan sebesar 12 Volt (sesuai tegangan baterai).
10. CMP Sensor (Camshaft Position Sensor)
Fungsi CMP sensor adalah untuk mendeteksi Posisi Camshaft guna mendeteksi posisi TOP 1 Silinder 1
pada mesin serta untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
Letak CMP dekat dengan Camshaft disebelah kanan pada mesin penggerak depan atau terletak pada
bagian belakang mesin pada mesin penggerak roda belakang)
Ciri CMP memiliki 2 wire/kabel ( 1 kabel massa dan 1 kabel input tegangan sensor CMP menuju ECU).
. Knock Sensor
VSV atau disebut juga dengan EVAP System adalah actuator memiliki fungsi untuk membuka saluran uap
bensin dari tanki melalui charcoal canister dan disalurkan kedalam mesin melalui throttle body, uap
bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar didalam mesin. Katup VSV biasanya bekerja setelah
kondisi mesin sudah panas.
Letak di sekitar throttle body dengan saluran selang ukuran kecil sebanyak 2 buah ( 1 slang dari charcoal
canister dan 1 selang menuju throttle body)
Ciri memiliki 2 wire (1 kabel input twgangan 12 volt dan 1 kabel massa VSV menuju ECU).
. OCV (Oil Control Valve)