Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL METODE PENELITIAN

(HMKK538)

PERANCANGAN CHASISS PADA MOBIL HEMAT ENERGI PROTOTYPE


CONCEPT MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK

DISUSUN OLEH

WAHYU SLAMET PAMUNGKAS (H1F114057)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

i
STRUKTUR ORGANISASI

REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si

DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT

WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK

Dr. Chairul Irawan, ST., MT Maya Amalia, ST., M.Eng Nurhakim, ST., MT

KEPALA PRODI TEKNIK MESIN

Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.

DOSEN PENGAMPUH

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

MAHASISWA:

Wahyu Slamet
Pamungkas

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas mata kuliah “Metode Penelitian” dengan tepat waktu. Pembuatan proposal ini

diajukan sebagai bahan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan

Teknik Mesin di Univesitas Lambung Mangkurat.

Dalam pembuatan proposal ini penulis banyak memperoleh bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, sehingga terselesaikan sebagaimana mestinya. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Achmad Kusairi S, ST., MT., MM selaku Ketua Prodi Teknik Mesin Dan Prof.

Dr. Qomariyatus Sholihah S.T., M.Kes., serta Agustina Hotma Uli Tumanggor,

ST., MM., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Metode Penelitian.

2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas proposal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan proposal ini masih

terdapat banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun tanpa mengurangi fungsi dari pembuatan Proposal

ini.

Akhirnya penulis berharap semoga pembuatan proposal ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan selanjutnya bagi kita semua. Amin.

Banjarbaru, 25 Desember 2016

Penulis

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1,1. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai hasrat ingin mendapatkan atau

memiliki sesuatu yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun bila

hasrat ini kemudian menjadi sesuatu yang tidak dapat terkontrol maka yang tercipta

kemudian yaitu sebuah hasrat untuk berkompetisi menjadi sesuatu yang lebih dari

orang-orang disekililingnya dan menjurus kedalam gaya hidup konsumtif dan

materialis. Hal ini kemuadian lambat laun dapat menjadi suatu bentukan budaya dan

dianggap sebagai sesuatu yang wajar di kalangan-kalangan tertentu.

Di Indonesia, bukan lagi menjadi rahasia bila seseorang yang tergolong

kalangan menengah ke atas yang mempunyai uang berlebih cenderung

menggunakannya untuk membeli kendaraan, baik itu berupa motor maupun mobil.

Kondisi seperti inilah yang akhirnya kita saksikan setiap hari di jalan raya di kota-kota

besar, dimana terjadi 'invasi' besar-besaran oleh kendaraan pribadi yang

membutuhkan proporsi ruang yang cukup luas, menyebabkan kapasitas jalan

semakin sempit dan berujung terjadinya kemacetan.

Menurut data, pertumbuhan kendaraan bermotor roda dua saat ini sebesar

800 unit per bulan dan mobil sekitar 300 unit perbulan. Menurut Wakil Presiden

Boediono saat membuka International Indonesia Motor Show mengatakan bahwa

penjualan mobil ditargetkan mencapai 1 juta unit per tahun. Dari data tersebut tersebut

kita dapat menarik hipotesa bahwa betapa budaya konsumtif semakin menggila dan

menggerogoti pemikiran masyarakat kita saat ini.


2

Hal ini berdampak buruk selain ppada kemacetan jalan yang tidak dapat

dihindari konsumsi bahan bakar fosil juga akan semakin meningkat seiring dengan

bertambahnya jumlah mobil pada tiap bulannya. Jika hal ini dibiarkan maka lambat

tahun Indonesia akan mengalami krisis bahan bakar fosil yang akan berdampak

kesegala aspek.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu mobil hemat energy

2. Bagaimana merancang dan menganalisa chacis mobil hemat energy

1.3. Batasan Masalah

Dalam penyusunan proposal ini, permasalahan yang dibahas dibatasi pada

beberapa hal seperti dibawah ini :

1. Perancangan hanya dilakukan pada chasis mobil hemat energy

2. Analisa hanya pada bagian chasis mobil hemat energy

3. Perancangan dan analisa chasis hanya mengguakan software, yaitu software

Autodesk
3

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Merancang mobil hemat energy guna mengatasi krisis energy di Indonesia

2. Menganalisa chasiss dengan software autodesk guna melihat kekuatan

chasiss sebelum mulai memproduksi

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti: Peneliti dapat memberikan maaf bagi rumah makan, ibu

rumah tangga yang memerlukan santan dalam jumlah banyak.

2. Bagi Universitas Lambung Mangkurat: Hasil penelitian ini dapat dijadikan

referesi tambahan bagi civitas akademik. Program Studi S-1 Teknik Mesin

Universitas Lambung Mangkurat.


4

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yaitu yang dilaluka oleh :

Fauzi Helmi (2013) Analisis Tegangan Pada Frame Mobil Listrik Sinosi

Menggunakan Metode Elemen Hingga, didapat hasil sebagai berikut :

Berdasar hasil analisis dan simulasi dari program Catia maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan metode elemen hingga menunjukkan displacement,

regangan, maupun tegangan frame tanpa penguat memiliki nilai lebih besar

daripada frame dengan penguat.

2. Dari hasil perhitungan metode elemen hingga didapat peningkatan

displacement sebesar 7,32%, sedangkan regangan dan tegangan meningkat

sebesar 14,11%.

3. Dari hasil perhitungan metode elemen hingga nilai displacement maksimum

didapat pada u5 dan u6 yaitu sebesar 1,123 cm sebelum diberi penguat dan

menjadi 1,0404 cm sesudah diberi penguat. Regangan maksimum terjadi pada

ϵx 3 dan ϵx 4 yaitu sebesar 9,976E-06 cm sebelum diberi penguat dan menjadi

8,56923E-06 cm setelah diberi penguat. Sedangkan tegangan maksimum

sebelum diberi penguat terdapat pada σx3 dan σx4 yaitu sebesar 204,52 N/cm2.

Namun sesudah diberi penguat terdapat pada σy9 dan σy10 yaitu sebesar

219,38 N/cm2.
5

4. Dari hasil simulasi menggunakan software Catia didapat displacement pada

bagian bawah frame tanpa penguat lebih besar daripada frame dengan penguat.

Adapun peningkatan paling besar yaitu sebesar 68,30%.

5. Dari hasil simulasi menggunakan software Catia tegangan pada tiap node tidak

seluruhnya mengalami peningkatan. Pada beberapa node tegangan mengalami

penurunan setelah diberi penguat. Namun tegangan yang terjadi masih dibawah

tegangan luluh dari material baja St37, dimana material tersebut memiliki

tegangan luluh sebesar 1,034e+9 N/m2.

Putra Aditya Faris (2014) Analisis Statis Pada Struktur Rangka Chasiss

Kedaraan Roda Tiga, didapat hasil sebagai berikut :

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara statis struktur rangka

chasiss kendaraan roda tiga. Struktur rangka chasiss dimodelkan dalam 3D CAD

untuk sisimulasikan dan dianalisa kekuatan dan kekakuan struktur denga hasil

tegangan maksimal, safety factor, dan deformasi sehingga dapat diketahuiu

kekagagalan pada pembebana atau impak dari arah depan, bbelakang dan

pembebanan vertical. Hasil penelitian menunjukan rangka chasiss yang telah

dianalisa mengalami penungkatan kekuatan dan kekauan setelah peraikan

desain dilakukan, struktur rangka chasiss tidak mengalami kegagalan dengan

safety factor pada tempak depan sebesar 1,78 dengan tegangan maksimal

seesar 349,7 Mpa dan deformasi maksimal seesar 6,91 mm, pada impka

belakang sebesar 27,3, dan pada pembebanan vertical sebesar 3,35 dengan

tegangan maksimal sebesar 211,89 Mpa dan deformasi maksimal sebesar 5 mm,

Syam Bustami, Fadila Ary (2013) ANALISIS SIMULASI STRUKTUR CHASSIS

MOBIL MESIN USU BERBAHAN BESI STRUKTUR TERHADAP BEBAN


6

STATIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS, didapat

hasil sebagai berikut :

Merancang chassis perlu dilakukan analisis simulasi elemen hingga untuk

mengetahui kekuatan chassis pada mobil Mesin USU pada saat driver berada di

dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hasil simulasi chassis pada

mobil Mesin USU I dan mobil Mesin USU II apabila mengalami pembebanan

dengan menggunakan perangkat lunak Ansys 14.5. Penelitian ini dilakukan

dalam beberapa tahap pengerjaan yaitu: pemodelan chassis dengan perangkat

lunak SolidWorks Premium 2011 dan simulasi elemen hingga menggunakan

perangkat lunak Ansys 14.5. Setelah melakukan simulasi dengan beban 700 N

terhadap chassis Mesin USU I didapat defleksi maksimum = 0,96 mm, defleksi

ground clearence = 0,6415 mm, tegangan maksimum = 22,563 Mpa, regangan

maksimum = 11,65e-5 mm/mm. Dengan beban 700 N terhadap chassis Mesin

USU II didapat defleksi maksimum = 3,29 mm, defleksi ground clearence = 2,236

mm, tegangan maksimum = 53,217 Mpa, regangan maksimum = 26,71e-5

mm/mm. Dengan beban 25 kN terhadap chassis Mesin USU I didapat defleksi

maksimum = 31,542 mm, defleksi ground clearence = 21,682 mm, tegangan

maksimum = 741,59 MPa, regangan maksimum = 371,12e-5 mm/mm. Dengan

beban 3,8 kN terhadap chassis Mesin USU II didapat defleksi maksimum =

17,074 mm, defleksi ground clearence = 11,582 mm, tegangan maksimum =

277,64 MPa, regangan maksimum = 139,39e-5 mm/mm. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah efek dari pembebanan chassis dapat diketahui melalui

simulasi dengan perangkat lunak Ansys dengan pemodelan geometry gambar

yang benar.
7

Winarso Rochmad,Yulianto Nano (2008) ANALISA TEGANGAN PADA

RANGKA PROTOTYPE KENDARAAN BUGE MENGGUNAKAN ELEMEN

HINGGA, didapat hasil sebagai berikut :

Kendaraan roda tiga (Three Wheelers) adalah salah satu kendaraan dengan

inovasi dan teknologi terbaru yang saat ini berkembang. Kendaraan roda tiga ini

didesain berdasarkan konsep kendaraan roda tiga untuk stabilitas, keselamatan

dan kemampuan pengendaraan maksimum dengan lebar total sekitar 1300 mm.

Rancangan prototype ini memadukan konsep kendaraan buge dengan

ATV,dimana suspensi bagian depan dirancang mengunakan dua shock breaker

dengan lengan ayun di kiri dan kanan yang mampu bergerak dinamis layaknya

ATV. Analsis pada rangka prototype kendaraan buge ini dilakukan dengan

menggunakan finite elemen software. Tujuannya untuk mengetahui deformasi

yang terjadi serta daerah kritis dan daerah aman pada rangka. Berat beban yang

digunakan sebesar 1000 N yang merupakan berat penumpang 800 N dan berat

mesin 200 N. Bahan yang digunakan adalah baja ST 42 dengan modulus

elastisitas 200000 MPa, Poisson ratio 0.27, dan yield strength 415 MPa. Setelah

proses analisis dilakukan, diperoleh tegangan von Mises maksimum (SMX)

sebesar 78.518 MPa pada batang L46 (lengan ayun depan), Tegangan terendah

(SMN) sebesar 0.079775 Mpa pada batang L22 (dudukan jok), defleksi yang

terjadi (DMX) sebesar 3.745 mm, dan diperoleh faktor keamanan (safety factor)

sebesar 5.285.

2.2. Chassis

Chasis atau rangka adalah salah satu bagian yang penting sekali pada

kendaraan , karena rangka ibarat tulang punggung bagi kendaraan baik


8

mobil maupun sepeda motor. Hampir seluruh bagian-bagian penting

dipasang pada rangka. Rangka harus dibuat dari bahan yang cukup kuat

untuk menahan atau memikul beban kendaraan. Konstruksinya

disesuaikan untuk kebutuhan-kebutuhan dalam kegunaanya. Rangka

pada setiap kendaraan umumnya mempunyai bentuk yang hampir sama,

karena adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

2.3. Jenis – jenis chasiss

1. Jenis Ladder Frame adalah chassis yang tertua dan banyak digunakan

khusunya untuk kendaraan berbeban berat (heavy duty). Chassis ini biasanya

terbuat dari material baja simetris atau model balok yang kemudian di perkuat

dengan crosmembers dan joint joint. untuk beberapa desain kadang kala

Ladder frame diberi perkuatan besi menyilang agar tetap menjaga kekakuan.

Gambar 2.1 Chasiss jenis ladder

Sumber : Yudianto Aan (2015)

2. Jenis Monocoque Chassis, Pada Chassis jenis ini Body kendaraan

berfungsi sebagai Chassis, sehingga bentuknya sanggat tergantung dari

model dari kendaraan itu sendiri, Chassis monocoque atau sering kita dengar

dengan nama sasis monokok, kekuatan utamanya ada pada lembaran


9

lembaran baja/ composit yang disatukan atau diperkuat. Pada dewasa ini

jenis Chassis monocoque banyak diaplikasikan pada kendaran ringan karena

memiliki keuntungan diantaranya bisa menghemat pemakaian bahan selain

itu dapat mempersingkat proses produksi. karena tidak perlu membuat sasis

tambahan.

Gambar 2.2 Chasiss jenis monocoque

Sumber : Kalvin 2015

3. Jenis Tubular space frame, Chassis ini mengunakan bermacam balok atau

pipa yang dirangkai menjadi satu dan hampir menyerupai ndari konstruski

kendaraan tersebut. Chassis ini biasanya banyak diaplikasikan dalam dunia

balap mobil, Jenis Chassis ini sangat mudah untuk ditambah atau di desain

dan diberi perkuatan tambahan. Dalam struktur jenis ini sangat penting untuk

memastikan semua bidang ter triangulasi (coba anda amati kuda kuda pada

rumah atau jembatan dimana semua struktur tercipta dengan sambungan

model segitiga. Kekuatan dari Chassis ini amat tergantung dari mutu dan

kualitas sambungan las tiap sendinya.


10

Gambar 2.3 Chasiss jenis tubular

Sumber : Ikwan yamato (2012)

4. Jenis Backbone Chassis, Ide awalnya adalah dengan membuat struktur

depan dan belakangnya yang terhubung dengan sebuah rangka tube yang

melintang disepanjang mobil. Tidak seperti transmisi tunel, chassis backbone

ini hampir seluruhnya adalah struktur kaku dan dapat menahan semua beban.

Ini terdapat beberapa lubang yang kontinyu. Karena begitu sempit dindingnya

umumnya dibuat tebal. Chassis Backbone memiliki kekakuan dari luas area

bagian backbone itu sendiri.

Gambar 2.4 Chasiss jenis backbone

Sumber : Ikwan yamato (2012)


11

5. Jenis Aluminium Space Frame, Chassis jenis ini pertama kali dikembangkan

oleh perusahaan mobil Audi (anak perusahaan Grup VW) bersama-sama

dengan perusahaan pembuat aluminium Alcoa. Aluminium Chassis Frame

dibuat untuk menggantikan chassis baja monocoque karena untuk

menghasilkan sebuah rangka yang ringan. Konon Chassis jenis Aluminium

Space Frame diklaim 40% lebih ringan dibanding dengan rangka baja

monocoque namun 40% lebih Kaku / Rigid. Pada Gambar disamping adalah

gambar chassis milik dari kendaraan Audi.

Gambar 2.5 Chasiss jenis aluminium space frame

Sumber : Ikwan yamato (2012)

2.4. Aluminium

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor

atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan

jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari

permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan

aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung,

antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil,

peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.


12

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat.

Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,

ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam

penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan

dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela

dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman

ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil

dan compact disks.

2.2.1 Tegangan Regangan Pada Aluminium

Kebanyakan bahan alumunium memiliki ketelitian yang cukup

tinggi meskipun mereka tidak memiliki suatu titik leleh yang dapat

ditetapkan secara jelas. Sebagai gantinya, mereka memperlihatkan suatu

transisi secara berangsur-angsur dari daerah linier ke daer ah tak linier,

seperti diperlihatkan oleh diagram tegangan-regangan dalam Gambar

2.6. Bahan aluminum yang cocok untuk tujuan konstruksi tersedia dengan

batas tegangan leleh berkisar 70 hingga 400 Mpa dan tegangan batas

berkisar antara 140 hingga 560 Mpa.


13

Gambar 2.6 Diagram Tegangan Regangan

Sumber : Suudi Ahmad (2010)

2.5. Perancangan Chasiss Mobil Prototype

Pada perancangan chasiss untuk mobil prototype concept ini menggunakan

material aluminium. Material aluminium dipilih karena pada perancangan mobil

prototype concept selain mengutamakan keiritan bahan bakar, juga mengutamakan

keringanan pada bagian chasiss. Dan juga material aliminium juga menyesuaikan

jenis chasiss yang dipakai yaitu jenis ladder frame. Berikut adalah gambaran

permodelan chasiss mobil prototype concept dengan menggunaka software Autodes

Inventor :

1. Pembutan sketch chasiss mobil protype concept

Sebelum pembuatan model 3D terlebih dahulu memuat model sketch dengan

menggunakan software Autodesk Inventor 2015. Dimensi yang ada pada model

chasiss ini menggunakan satuan mm. Dengan panjang keseluruhan chasiss 2655

mm, lebar 500 mm, tinggi rollbar, 530 mm. Berikut adalah gambar sketch mobil

prototypr concept :
14

Gambar : 2.7 Sketch chasiss

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Pembuatan model 3D chasiss model prototype concept

Setelah membuat sketch model chasiss mobil prototypr concept

selanjutnya adalah membuat model chasissnya menjadi 3D. Berikut adalah

gambar 3D mobil prototypr concept :

Gambar 2.8 Model chasiss 3D tanpak samping

Sumber : Dokumentasi Pribadi


15

Gambar 2.8 Model chasiss 3D tanpak depan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.8 Model chasiss 3D tanpak atas

Sumber : Dokumentasi Pribadi


16

Gambar 2.8 Model chasiss 3D tanpak 3D

Sumber : Dokumentasi Pribadi


17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Software yang digunakan dalam perancangan chasiss MOBIL HEMAT

ENERGI PROTOTYPE CONCEPT adalah Autodesk, yaitu Autodesk Inventor dan

Autodesk Fusion 360.

3.2. Tempat dan Waktu Perancangan

Perancangan ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2016 sampai dengan

November 2016. Prancangan dan analisa desain mobil prototype concept ini

dilakukan di Laboratorium Perancangan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lambung Mangkurat.

3.3. Metode Perancangan

Metode perancangan yang diakukan merupakan langkah awal dalam

perancangan dan membangun sebuah alat. Adapun tahapan perancangan yang

dilakukan dapat dilihat pada bagan berikut:


18

Mulai

Identifikasi Masalah

Analisa Masalah

Konsep Desain

Modifikasi Desain

Analisa Teknik

Tes
Fungsion
al

Tidak Modifikasi
Tes
Fungsion
Ya al

Pembuatan Gambar
Kerja

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian


19

3.4. Metode Analisa

Pada penelitian ini analisa yang digunakan yaitu analisa kekuatan chasiss

mobil prototype concept, Yang mengguakan software Autodesk Inventor 2015 dan

Fusion 360. Adapun tahapan analisa dapat dilihat pada bagan seagai berikut ;

Mulai

Statistik Struktru

Geometri

Input Data

Permodelan

Tidak Modifikasi
Solusi

Ya

Selesai

Gambar 3.2 Bagan Tahapan Analisa


20

3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitain

Bulan
Rencana Kegiatan
September Oktober November Desember
Studi Pustaka
Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyusunan
Laporan
Seminar Proposal

Seminar Akhir

Sidang Akhir
21

DAFTAR PUSTAKA

Gilles Tim. (2004), Automotive Chassis, Delmar Cengage Learning

Setyono Bambang, Gunawan Setyo.(2015), PERANCANGAN DAN ANALISIS


CHASSIS MOBIL LISTRIK “SEMUT ABANG” MENGGUNAKAN SOFTWARE
AUTODESK INVENTOR PRO 2013, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Sadikin Ali. (2013), PERANCANGAN RANGKA CHASIS MOBIL LISTRIK UNTUK 4


PENUMPANG MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D SIEMENS NX8, Universitas
Negeri Semarang

Yusuf Ridwan Mochamad, Sutjahjo Dwi Heru. (2013), PERANCANGAN BODY DAN
KERANGKA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA, Universitas Negeri Surabaya.

Suroso Dhaffi Gustieaufar. (2012), Simulasi Pengujian Fatigue pada Chassis Mobil
Formula Sapuangin Speed, Institus Teknologi Sepuluh November

Saputra Hadi. (2012), STUDI PERANCANGAN STRUKTUR RANGKA BUS


MENGGUNAKAN CAD/CAE, Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Santosa Rangga Priyambodo. (2014), PENGEMBANGAN PENYAMBUNGAN BODY


PADA CHASSIS MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DESIGN FOR ASSEMBLY (DFA), Institut Teknologi
Sepuluh Nopember

Susanto Edy. (2009), PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASIS MOBILE


ARTIFICIAL DRYER, Universitas Sebelas Maret

Waterman.J. Brendan. (2011), Design and Construction of a Space-frame Chassis,


University of Western Australia

Kerkhoven Van D.G. Jannis. (2008), Design of a Formula Student race car chassis,
Eindhoven University of Technology
22

Anda mungkin juga menyukai