Anda di halaman 1dari 2

Komponen Alternator

A. Puli

Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari poros engkol (melalui tali kipas) ke poros alternator
(rotor).

B. Kipas

Berfungsi untuk mendinginkan komponen -komponen yang ada di dalam alternator.

C. Spacer

Berfungsi untuk memberi jarak antara kipas dan bantalan sehingga kipas tidak menggesek rangka
depan.              
D. Rangka depan dan belakang

Berfungsi untuk dudukan bantalan depan dan belakang serta sebagai penutup bagian depan dan
belakang alternator.

E. Bantalan atau bearing

Berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros rotor dengan rumah depan dan rumah belakang
alternator.

F. Kumparan rotor (rotor coil)

Berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada alternator.

Kuat medan magnet yang dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke
rotor coil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring.

Terdapat dua sikat yaitu sikat positip berhubungan dengan terminal F, sikat negatip berhubungan
dengan massa atau terminal E.

Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor alternator semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan
tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.

Rotor terdiri dari poros rotor, kumparan yang dililitkan pada inti besi (kumparan rotor), batang-batang
kutub (pole piece), dan cincin gesek (slip ring).

Kumparan rotor (rotor coil) berfungsi untuk menghasilkan medan magnet.

Poros rotor berfungsi sebagai dukukan komponen-komponen rotor.

Batang kutub berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan kumparan rotor dan
membentuk kutub – kutub utara dan selatan pada rotor.

Slip ring berfungsi untuk meneruskan arus dari sikat (+) ke kumparan rotor dan dari rotor ke sikat ( -).

Anda mungkin juga menyukai