Anda di halaman 1dari 5

MATERI 5

Tema : Komponen Sistem Pengisian, Fungsi Komponen Sistem


Pengisian
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran

A. Komponen Sistem Pengisian

Gambar 1. Alternator

Gambar 2. Komponen Alternator


Alternator merupakan komponen pada sistem pengisian yang berfungsi untuk
menghasilkan arus listrik bolak-bailk (AC) kemudian disearahkan menjadi arus listrik
searah (DC) dengan menggunakan penyearah arus listrik (DIODE). Alternator merubah
energi putar dari mesin kendaraan. Dapun komponen utama dari alternator adalah :
1. Pully
2. Kipas
3. Rangka Depan
4. Bearing/bantalan
5. Rotor
6. Slip Ring
7. Kumparan stator
8. Sikat/ brush
9. Rumah sikat
10. Diode/rectifier
11. Rangka belakang

B. Fungsi Komponen Sistem Pengisian


Adapun fungsi komponen dari alternator adalah sebagai berikut:
1. Puli, berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari poros engkol (melalui tali kipas)
ke poros alternator (rotor).
2. Kipas, berfungsi untuk mendinginkan komponen -komponen yang ada di dalam
alternator.
3. Spacer, berfungsi untuk memberi jarak antara kipas dan bantalan sehingga kipas tidak
menggesek rangka depan.
4. Rangka depan dan belakang, berfungsi untuk dudukan bantalan depan dan belakang
serta sebagai penutup bagian depan dan belakang alternator.
5. Bantalan atau bearing, berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros rotor dengan
rumah depan dan rumah belakang alternator.
6. Kumparan rotor ( rotor coil), berfungsi untuk menghasi lkan medan magnet pada
alternator.

Gambar 3. Rotor coil


7. Kumparan stator ( stator coil), berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak - balik
(AC).

Gambar 4. Kumparan stator


8. Sikat, berfungsi untuk menghantarkan arus dari terminal alternator (F) ke kumparan
rotor memalui slip ring positif, dan menghantarkan arus dari rotor koil melalui slip
ring negatif ke terminal E alternator.
9. Dudukan sikat, berfungsi sebagai tempat terpasangnya sikat dan pegas.
10. Dioda penyearah ( rectifier), berfungsi untuk menyearahkan atau mengubah arus
bolak-balik (AC) yang dihasilkan k umparan stator menjadi arus searah (DC).

Gambar 5. Dioda
Komponen alternator terbagi menjadi dua bagian, yaitu komponen aktif dan
komponen pasif. Komponen aktif adalah bagian dari alternator yang secara langsung
berhubungan dengan proses terjadinya arus listrik pada alt ernator, yaitu kumparan rotor,
kumparan stator, sikat, dan dioda penyearah. Komponen pasif dalam alternator adalah
komponen yang mendukung komponen aktif alternator yang ti dak secara langsung
dialiri ar us listrik. Yang termasuk komponen pasif adalah puli, kipas, bantalan, rangka
depan dan belakang, dan komponen -komponen kecil lainnya. Dalam buku ini komponen
yang akan dibahas secara rinci adalah komponen aktif pada alternator yaitu kumparan
rotor, kumparan stator, sikat, dan dioda penyearah.
Pada sistem pengisian juga terdapat komponen yang disebut dengan Regulator.
Regulator merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur/menstabilkan output
atau keluaran arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator agar tidak terjadi
kelebihan pengisian (Overcharging). Pengaturan tegangan output pada alternator
dilakukan dengan mengatur tegangan listrik yang masuk ke dalam rotor coil, sehingga
akan mempengaruhi kekuatan kemagnetan pada rotor coil. Kemudian regulator juga
berfungsi untuk mematikan lampu indicator pengisian (CHG Lamp) yang digunakan
untuk menandakan bahwa sistem pengisian berfungsi dengan baik.

Gambar 6. Rangkaian sistem pengisian dengan regulator konvensional


Gambar 7. Regulator tipe konvensional

--SEMANGAT BELAJAR--

Anda mungkin juga menyukai