Anda di halaman 1dari 13

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Alternator
Sistem pengisian pada kendaraan mempunyai 3 rangkaian komponen penting
yaitu Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri terdiri dari komponen-
komponen seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor, yang di
dalamanya terdapat kumparan kawat magnet yang di namakan stator. Alternator
memulai berfungsi untuk menghasilkan listrik/Pembangkit listrik ketika mesin di
hidupkan untuk di salurkan ke aki dengan mengkonversi / mengubah tegangan
AC menjadi tegangan DC . Sedangkan regulator punya fungsi sebagai alat
pengatur dan pembatas voltase yang terdiri dari sebuah rangkaian diode yang di
namakan rectifier serta dua kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

Gambar 3.1 Alternator

Alternator berfungsi untuk mengubah energy mekanis yang di dapatkan dari


mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, Alternator memsuplai kebutu
han listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian list
rik lebih besar daripada yang di hasilkan alternator, maka baterai ikut memikul be
ban kelistrikan tersebut.
Besaran daya yang terdapat alternator beragam, mulai dari yang paling kecil yang mem
punyai daya 35 A hingga yang terbesar yang beredar dipasaran yaitu 220 A. Karena berfungsi
sebagai pembangkit daya listrik ke Aki, Apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris m
obil yang membutuhkan beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti alternato
rnya bukan aki. Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran tenaga nya lebih
kecil maka aki akan tetap tekor. Jadi makan besar beban listrik yang dipakai, makan besar jug
a daya dari alternator yang harus di pergunakan.

B. Model Alternator
Model alternator untuk setiap jenis mobil itu berbeda-bea, tapi kebanyakan alternator
mempunyai regulator yang berbeda didalamnya ( IC Built In ), Namun untuk tipe yang lama
mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe yang punya IC Built In ini
dapat dengan mudah di perbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Tipe lainnya adalah model pulley alternator yang diikat/dikencangkan ke bagian sumbu
rotor. Alternator dengan tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari pulley-
nya namun sudah mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin, tidak seperti
jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan.

C. Komponen Alternator
Komponen-komponen Alternator antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pully
2. Fan
3. Spicer ( Busing )
4. Housing ( Depan & Belakang )
5. Rotor
6. Stator
7. Rectifier
8. Rumah Sikat

Gambar 3.2 Komponen Alternator


1. Pully
Pully berfungsi meneruskan putarran mesin ke Alternator membuat
perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.

Gambar 3.3 Pully

2. Fan
Fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen yang berada di dalam
Alternator.

Gambar 3.4 Fan


3. Spicer (Busing)
Berfungsi untuk menahan kipas atau sebagai pembatas antara kipas dan body depan
Alternator

Gambar 3.5 Spicer(Busing)

4. Housing Depan Dan Belakang ( Rear end frame & Drive end fram )

a. Housing Depan

Gambar 3.6 Housing Depan


b. Housing Belakang

Gambar 3.7 Housing Belakang

Housing depan dan belakang ( Rear end frame & Drive end fram ) ini berfungs
i untuk sebagai kerangka luar yang memegang bagian-bagian dalam alternator, selain
itu juga mempunyai saluran udara untuk meningkatkan efesiensi pendinginan.
5. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam Alternator, Pada rotor
terdapat kumparan rotor ( Rotor Coil ) yang berfungsi untuk membangkitkan
kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub
magnet, dua slip ring yang terdapat pada Alternator berfungsi sebagai penyalur listrik
kekumparan rotor.
Gambar 3.8 Rotor

6. Stator

Gambar 3.9 stator

Stator merupakan bagian dalam Alternator yang diam berupa lilitan. Dan
terdiri atas 3 kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya di jadikan satu. Pada
bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak balik (AC) tiga phase.
Untuk membangkitkan tengangan bolak balik tiga pashe.

7. Rectifier

Gambar 3.10 Rectifier

Rectifier berfungsi untuk menyerahkan arus listrik. Di dalam Alternator


terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier positif.
Rectifier positif di tandai dengan adanya terminal B pada Alternator. Terminal B pada
Alternator biasanya berupa baut yang di buat lebih panjang dan atau lebih besar
8. Carbon Brush

Gambar 3.11Carbon Brush

Carbon Brush sebagai penyuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan


kemagnetan. Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip
ring. Rumah sikat/ Brush Holder berfungsi sebagai tempat sikat arang.

9. Bearing
Memungkinkan rotor dapat berputar lembut

Gambar 3.12 bearing


10. Regulator

Gambar 3.13 regulator

Fungsi regulator pada alternator adalah untuk mencegah terlambatnya suplai


listrik menuju aki yang dapat menyebabkan kurangnya pasokan listrik pada aki
menjadi terganggu, ada dua tipe komponen regulator yaitu tipe IC dan tipe kontak
point atau cut out, keduanya memiliki kelebihan serta kelemahan, untuk komponen
regulaor cut out komponen tersebut harus dilakukan perawatan rutin dan penyetelan
ulang agar suplai arus listrik tidak mengalami keterlambatan sehingga aki menjadi
tekor, harga yang murah bisa menjadi pilihan untuk membeli komponen tersebut,
sedangkan pada regulator IC tidak perlu dilakukan perawatan khusus akan tetapi
komponen tesebut rentan pada suhu yang tinggi sehingga dapat menyebabkan
kerusakan. Jadi kesimpulan fungsi regulator dengan alternator adalah sebagai sumber
pembangkit tenaga listrik yang kemudian di simpan di dalam aki.
Kerusakan pada regulator biasanya di tandai dengan gejala aki tekor atau
kurangnya pasokan listrik dan beberapa kasus tertentu justru membuat suplai
tegangan listrik menjadi berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan pada
komponen aki,suplai tegangan listrik yang berlebihan membuat cairan air aki H2SO4
menjadi mendidih dan merusakkan sel-sel yang terdapat di dalam aki dan kemampuan
aki dalam menyimpan tegangan listrik tidak bisa lama.

Tidak ada perawatan khusus untuk merawat komponen alternator tersebut,


yang paling utama adalah menghindari air saat alternator tersebut bekerja, cek
kebocoran selang saluran oli pada power stering maupun minyak rem agar cairan
tersebut tidak menentes pada komponen alternator dan membuat korsleting pada pada
komponen alternator tersebut, hindari hindari pula melaju kecepatan tinggi pada
genangan air di waktu hijan yang bisa menyebabkan cipratan air menyelinap pada
komponen alternator. Indikator lampu berlogo batrey pada dashboard mobil biasanya
akan menyala saat komponen alternator tersebut mengalami gangguan, maka
segeralah untuk membawa mobil kesayangan anda ke bengkel terdekat jika indikator
tersebut menyala merah saat mobil maupun mesin dalam keadaan bekerja.

Perbaikan alternator biasanya dengan melilit ulang kumparan kawat yang


terdapat pada alternator dan memakan waktu 3.5 jam hingga 5 jam, akan tetapi
apabila regulatornya yang mengalami kerusakan, maka tidak ada cara lain dengan
mengganti komponen regulator tersebut dengan komponen yang baru. Akan tetapi
terkadang perbaikan alternator keseluruhan biayanya menjadi lebih mahal apabila kita
dapat menemukan sebuah alternator rekondisi atau pun komponen limbah bekas dari
singapura dengan kondisi yang prima.

D. Rangkaian kelistrikan pada alternator


 Terminal B+ : Untuk suplai arus listrik ke baterai
 Terminal IG : Untuk menghidupkan/turn ON regulator
 Terminal S : Untuk memonitor tegangan pengisian ke baterai
 Terminal L : Untuk
menghubungkan lampu
charging ke ground sebelum
alternator berputar dan
memutus arus dari lampu charging setelah alternator berputar.
Gambar 3.14 Rangkaian Kelistrikan Alternator

 Ground : Body alternator terhubung ke mesin


BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

A. Menganalisa Kerusakan Alternator Mobil


Akibat kerusakan alternator terlihat pada fungsi baterai (aki) dalam menyedia
kan energi listrik. Kerusakan yang terjadi pada alternator biasanya tidak langsung
terlihat. Namun akibatnya justru akan terlihat pada fungsi baterai (aki) dalam men
yediakan energi listrik bagi system kelistrikan mobil. Karena fungsi alternator unt
uk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin. Berikut ini analisa kemungkina
n kerusakan yang bisa terjadi pada alternator .
1. Baterai (aki) tidak terisi tapi mesin bisa di stater
 Belt alternator kendor atau sudah aus. Belt harus di kencangkan atau
malah harus diganti.
 Kabel alternator terkelupas atau putus. Periksa rute kabel kemudian isolasi
kabel yang terkelupas. Jika rusak ganti kabel baru.
 Alternator rusak sehingga sudah saatnya diganti.
 Regulator tegangan rusak.

2. Alternator berisik

 Belt alternator kendor atau aus sehingga perlu dikencangkan atau


malah harus diganti.
 Flens puli arlternator bengkok sehingga harus ganti puli yang baru.
 Bearing alternator sudah aus atau bagian lain alternator ada yang rusak
sehingga harus diganti.
 Dudukan alternator kendor sehingga baut dudukannya harus
dikencangakan.

11
3. Lampu atau sekring sering putus

 Sistem perkabelan ada yang rusak. Periksa hubungan kabel-kabel jika ada
yang terkelupas segera ditutup atau diganti.

 Alternator rusak sehingga harus diganti.

 Periksalah beterai (aki), jika rusak harus diganti.


Beberapa bunyi yang biasa terdapat pada daerah sekitar alternator beserta gejalanya:
1. Bunyi yang disebabkan oleh belt kering dengan ditandai bunyi berdecit akan
terjadi terus menerus.
2. Bubyi yang disebabkan oleh belt alternator longgar biasanya bunyi akan terdengar
ketika menghidupkan AC mobil atau menyalakan lampu besar.
3. Bunyi yang disebabkan oleh bearing alternator atau kolaher alternator rusak
biasanya alternator akan bersuara kasar jika bearing rusak.
4. Yang terakhir yaitu Dioda Rectifer menjadi penyebab bunyi di alternator dengan
gejala terdengar suara nguiiiiing terus menerus saat mesin hidup, dan cara
termudah untuk mendeteksi dengan cara mencabut soket terminal F saat alternator
berputar maka bunyi akan hilang dan hasilnya adalah lihat gambar di bawah dioda
rectifier hangus.

Gambar 4.1 Rectifier Terbakar

B. Perawatan Alternator
Ada beberapa tahapan untuk perawatan alternator :
a. Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apa bila kerusakan dapat
dideteksi secara dini melalui konsol dashboard yang terdapat gambar aki, apabila
berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke aki dan bisa jadi terdapat kerusakan
pada alternator selain dari aki nya. Aki sendiri berhubungan langsung dengan dinamo
starter. Selain itu juga, jangan menambah beban listrik yang berlebihan pada
kendaraan, karena dapat memperpendek umur dari alternator atau pun umur aki.
b. Karena terdiri dari bermacam-macam komponen, maka apabila ada kerusakan pada
salah satu komponennya masih bisa di perbaiki (rekondisi). “pengerjaan kerusakan
dari alternator bisa mencapai 3-5 jam tergantung dari tingkat kesulitan kerusakan dari
alternator.
c. Dengan sistem rekondisi, Atek dapat memperbaiki alternator tersebut asalkan dengan
kondisi kerusakan yang kurang dari 50% atau tidak terlalu parah. Apabila kondisi
kerusakan lebih dari 50%, lebih baik diganti dengan model baru. Untuk kisaran harga
rekondisi di galeri Alternator sendiri harga dipatok mulai dari ratusan ribu hingga
jutaan rupiah, semua tergantung dari kondisi si alternator itu sendiri.
d. Kerusakan pada regulator biasanya ditandai dengan gejala aki tekor atau kurangnya
pasokan listrik dan beberapa kasus tertentu justru membuat suplai tegangan listrik
menjadi berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan pada komponen aki, suplai
tegangan listrik yang berlebihan membuat cairan air aki H2SO4 menjadi mendidih
dan merusakkan sel-sel yang terdapat di dalam aki dan kemampuan aki dalam
menyimpan tegangan listrik tidak bisa lama.

Anda mungkin juga menyukai