.
Kegiatan Pembelajaran 3 :
Nama, konstruksi , fungsi dan cara kerja komponen – komponen sistem starter.
1. Tujuan pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembejaran 2 ini diharapkan siswa mampu :
a. Menjelaskan fungsi sistem pengisian.
b. Menjelaskan, mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja komponen.
2. Uraian Materi
a. Tujuan sistem pengisian .
Energi listrik yang dibutuhkan oleh komponen – komponen pemakai listrik
pada mobil disediakan oleh baterai. Energi listrik baterai dipakai secara terus
menerus maka accu akan tekor maka supaya kondisi energi listrik selalu siap
sewaktu – waktu dibutuhkan maka diperlukan adanya sistem pengisian.
Tujuan sistem pengisian adalah : untuk mengisi baterai selalu dalam kondisi
penuh dan mensuplai arus listrik kepada komponen – komponen pemakai
arus listrik pada saat mesin hidup.
Keterangan gambar :
No. Nama komponen No Nama Komponen
1. Baut pengikat pulley 11. Rotor
2. Ring pegas 12. Slip ring
3 Pulley 13. Bantalan belakang
4. Kipas 14. Stator
5. Washer 15. Brostel
6. Tutup depan 16. Pemegang brostel
7. Shim 17. Diode dan pemegang diode
8. Bantalan depan 18. Tutup belakang
9. Penutup bearing 19. Penyekat / isolator
10. As rotor 20. Plat pendingin.
Nama komponen dan fungsinya :
a). Pulley
Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke alternator
dengan perantaraan van belt.
b). Kipas
Berfungsi untuk mendinginkan alternator. Pendinginan ini bertujuan
untuk mendinginkan komponen alternator terutama stator coil dan
diode.
a. S,L,IG,F dan B
b. S,L,IG,B dan F
b. Soal Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat !
1). Apa fungsi komponen – komponen sistem pengisian konvensional di
bawah ini
a). Kunci kontak
b). Regulator mekanik
c). Lampu CHG
d). Alternator
2). Identifikasi komponen – komponen alternator sesuai kode nomernya
sesuai dengan gambar di bawah ini :
Kegiatan Belajar 4
Pemeriksaan , Perbaikan , Over houl dan Analisa Gangguan Sistem Pengisian
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran diharapkan siswa mampu menjelaskan
prosedur pemeriksaan :
a. Berat jenis elektrolit dan volume elektrolit
b. Terminal baterai dan sistem pengaman ( fusible link dan sekering ).
c. Ketegangan tali kipas.
d. Secara visual , rangkaian kabel dan suara abnormal pada alternator.
e. Lampu CHG
f. Pengisian tanpa beban.
g. Pengisian dengan beban.
2. Uraian Materi
a. Pemeriksaan sistem pengisian
1). Pemeriksaan berat jenis elektrolit dan permukaan elektrolit baterai.
a). Periksa permukaan elektrolit dari setiap sel , bila kurang tambahkan
air suling.
b). Periksa berat jenis dari setiap sel , berat jenis standart 1,25 – 1,27
bila berat jenisnya kurang dari spesifikasi lakukan pengisian (
charging ) baterai.
Pemeriksaan :
Hubungkan lidah tester + dan – dengan slip ring, jarum
ohmeter harus bergerak, bila jarum ohmeter tidak bergerak
berarti rotor coil ada yang putus.
(b) Pemeriksaan hubungan singkat / ground test.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
rotor coil yang terhubung dengan massa secara langsung
atau tidak. Bila rotor coil terhubung singkat dengan massa
maka akan terjadi konsleting / hubungan pendek pada sirkuit
rotor coil, hal ini mengakibatkan kegagalan pembentukan
medan magnet pada rotor coil.
Pemeriksaan :
c. LANGKAH KERJA :
1). Hubungkan osiloskope dengan stop kontak PLN
d. LANGKAH KERJA :
1). Penyetelan pada mobil
a). Periksa tegangan sabuk alternator !
b). Periksa kondisi baterai, bila kosong diisi dulu sampai penuh
2). Melaksanakan tes alternator
a). Kehilangan tegangan tidak melampaui batas spesifikasi
b). Rangkailah voltmeter pada baterai
3). Hidupkan mesin dan matikan semua pemakaian. Naikkan putaran mesin
dari idel sampai tinggi sambil membaca voltmeter
6). Setelah penyetelan selesai beri pegas vet sedikit dan ditutup
7). Melaksanakan tes sekali lagi
Cara mengganti regulator
1). Lepas pol baterai.
2). Lepas terminal dari regulator, beri tanda hubungan kabel.
3). Lepas regulator dari tempatnya.
4). Kalau tidak ada kabel massa sendiri, kontrol hubungan massa antara
regulator dengan tempatnya.
5). Pasang regulator baru dengan urutan sebaliknya.
Petunjuk
Regulator elektronik biasanya tidak bisa distel
Ohmmeter batas
Ukur 10 k
0 Ohm Menunjuk
0 Ohm
1. Pemeriksaan hubungan
terbuka gulungan rotor coil.
Antara slip ring harus ada
hubungan bila tidak terdapat
hubungan berarti ada
kumparan rotor coil yang putus
/ ujung rotor coil putus
hubungan dengan slip ring
maka perbaiki rotor coil / ganti.
2. Pemeriksaan hubungan
singkat antara kumparan rotor
coil dengan massa body. Bila
terdapat hubungan berarti ada
kumparan rotor coil yang
terhubung singkat dengan
massa body maka perbaiki
rotor coil / ganti.