Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL GENERATOR MAK

DI PLTD GUNUNG PATTI SEMARANG JAWA TENGAH

Sumbando Muksin*)

ABSTRACT
PLTD Gunung PATTI at Semarang of Central Java is very impotand in supply electric energy for people requirement . In
employing engine diesel very depend on engine Generator design. Design and testing to a engine after production usually
on air standard temperature is 21oC. Fuel consumption engine used on testing at air standard temperature. The engine
operation at different area of air temperature with the temperature standard so that fuell consumption is different too. At
the low temperature air particals to be compacted where weight of air molecul is biggest and the area air temperature
become hight and then air pertical to be strained which is weight of air molecul is light. To be used in cobustion process
diesel engine is the total combustion fuel spray by injector nozzle to in the combustion chamber. Total fuel in the cylinder
is on air weight and concentrate in the engine cylinder. Fuel comsumtion diesel engine generotor MAK on the testing at
standard temperature or plunger stroke pump is 37.87156 Kg/hour or 519,51 liter/hours.Mean while fuel comsumption by
engine diesel generator MAK at the operating area whieh is the temperature 32 oC is 129.2341 Kg/hour or 145.724
Lliter/hour.

Key words : Fuel Comsumtion, Engine Generator

I. PENDAHULUAN.
2. Perumusan Masalah.
1. Latar Belakang. Apakah konsumsi bahan bakar solar yang
Motor Diesel adalah jenis motor bakar torak digunakan oleh motor diesel penggerak generator
yang biasanya disebut Motor Pembakaran Kompresi listrik yang ada di PLTD Gunung Patti semarang
(Compression Ignition Engine). Pembakaran yang Jawa Tengah berdasarkan Teori Perbandingan
terjadi dalam ruang bakar dilakukan dengan cara Udara dan Bahan Bakar pada temperatur ruangan
menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder motor setempat sesuai dengan konsumsi bahan bakar solar
yang terisi dengan udara yang bertekanan dan berdasarkan volume langkah plungger.
bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses
kompresi. 3. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan hal itu maka dirancang pompa bahan 1. Mengetahui banyaknya konsumsi bahan
bakar dengan volume yang disesuaikan dengan bakar untuk motor diesel penggerak
jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran generator listrik merek MAK di PLTD
sempurna pada temperatur 21oC. Berat jenis udara Gunung Patti berdasarkan teori
pada temperatur tersebut adalah 1,131 Kg/m3.Motor perbandingan udara dan bahan bakar sesuai
diesel generator MAK adalah merupakan salah satu dengan temperatur udara (ruangan) setempat.
motor diesel generator yang digunakan pada PLTD 2. Mengetahui banyaknya konsumsi bahan
Gunung Patti Semarang Jawa Tengah beroperasi bakar untuk motor diesel penggerak
pada tremperatur ruangan sekitar 32oC.Melihat generator listrik merek MAK di PLTD
temperatur pegoperasian motor tersebut saat ini Gunung Patti Semarang jawa Tengah
dibandingkan dengan temperatur udara pada saat berdasarkan volume langkah plungger.
perancangan dan pengujian motor (21oC), maka
terindikasi adanya perbedaan konsumsi bahan bakar II. TINJAUAN PUSTAKA.
motor pada dua kondisi temperatur tersebut. 1. Bahan Bakar Motor Diesel.

*)
Sumbando Muksin; Peneliti Pada Lembaga Sosial Pemabanguana Masyarakat Gunung Patti Semarang
Subando Muksin; Kajian Pemakaian Bahan Bakar Pada Motor Diesel Generator Mak Di PLTD 2031
Gunung Patti Semarang Jawa Tengah

Minyak solar adalah bahan bakar minyak jenis Oleh karena berat 1 Nm3 udara adalah 1,293 Kg
destilasi dan berwarna kuning coklat yang jernih. maka dalam hal bahan bakar Hidrokarbon terdiri
Minyak solar ini umumnya digunakan sebagai atas 85 % berat C dan 15 % berat H, maka Rst =
bahan bakar pada 14,90. Oleh karena itu perbandingan campuran akan
tergantung dari jenis bahan bakarnya kira-kira
semua jenis motor diesel dan bahan bakar untuk
berkisar antara Rst = 14 dan 15 jika kita kalikan Rst
pembakaran langsung di dalam dapur-dapur kecil.
MinyakKarakteristik
ini seringPerpindahan
juga disebut GASOIL, atauPelattersebut
ADO Pada di atas dengan batas terendah dari 
Terhadap Panas Konveksi Natural Datar
HSD. (faktor kelebihan udara) maka akan terlihat bahwa
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga perbandingan campuran untuk memperoleh daya
Setiap bahan bakar mempunyai sifat-sifat yang maksimum motor diesel adalah minimum 16.
secara langsung mempengaruhi hasil pembakaran (Wiranto Arismunandar, Koichi Tsuda, 1975, Motor
yang sempurna. Sifat-sifat tersebut sebagai berikut Diesel Putaran Tinggi, hal. 14).
(V. L. Maleev. M. E., DR. A. M., IR. Bambang
Priambodo, Operasi Dan pemeliharaan Mesin Diesel, Perbandingan udara dan bahan bakar merupakan
hal. 152-154) : massa udara terhadap massa bahan bakar pada
campuran udara bahan bakar. Perbandingan massa
1. Penguapan (Volatility)
minimum udara terhadap massa bahan bakar disebut
2. Berat Jenis (Specific Gravity) dengan “Perbandingan Campuran” atau
perbandingan campuran teoritis.
3. Nilai Kalori (Calor Value).
4. Viskositas (Viscosity). Sedangkan perbandingan campuran (perbandingan
udara dan bahan bakar) terhadap perbandingan
5. Kandungan Belerang (Sulphur Content). campuran Stoikiometrik disebut dengan”Faktor
Kelebuihan Udara”  kalau dirumuskan : .
6. Sisa Karbon (Carbon Residu)
(Wiranto Arismunandar, Koichi Tsuda, 1975, Motor
7. Titik Tuang (Pour Point) Diesel Putaran Tinggi ).
8. Titik Nyala (Flash Point). Gud
9. Mutu Penyalaan (Ignition).   Gbb
Rst
2. Perbandingan Udara -Bahan Bakar Teoritis dimana :  = Faktor Kelebihan Udara
(Stoikiometri). Gud = Massa Udara, kg / s
Bahan bakar motor diesel adalah senyawa Gbb = Massa Bahan Bakar, kg / s
hidrokarbon yang terjadi dari 86 % berat C (Carbon) Rst = Gud / Gbb Stoikiometrik
dan 14 % berat H (Hidrogen). Berat atom C adalah Batas terendah dari  ditentukan oleh batas
12 dan berat atom H adalah 1,008.
asapnya, hal ini disebabkan karena jika 
Persamaan pembakaran : bertambah kecil, maka terjadi berkurangnya udara
atau kelebihan bahan bakar yang ada pada akhirnya
C + O2  CO2
meningkatkan kadar asap dalam gas buang.Jadi
2H2 + O2  2H2O batas terendah  dapat berbeda-beda tetapi untuk
Ini berarti bahwa untuk membakar 12 Kg C motor diesel dapat dikatakan tidak perna lebih
diperlukan 1 Kmol O2, dan untuk membakar rendah dari  = 1,1.
4,032 Kg H2 diperlukan 1 K mol O2. Volume setiap
1 K mol gas apapun pada kondisi standar O0C dan 3. Pembakaran pada Motor Diesel.
760 mm Hg adalah 22,41 M3 atau biasa ditulis
Perbedaan utama antara motor bensin dan
dengan 22,41 Nm3.
motordiesel adalah pembakaran pada motor bensin
Misalkan udara terdiri dari atas 21 % volume O2 dan tidak dapat berlangsung bila campuran udara dan
79% N2, maka volume minimum tersebut di atas bahan bakar tidak dinyalakan oleh bunga api dari
adalah : busi. Karena itu throttle diperlukan udara yang
3
mengalir pada semua tingkat campurannya sama
C H 100 Nm
 x 22 , 41 x  11 , 35 dan mengakibatkan tekanan pembakaran rendah.
12 4 , 032 21 Kg
2032 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 2, 2014; 2030 - 2038

Pada motor diesel yang dikompresikan hanya udara Vb = Nb . max . FZ


saja, tekanan dan suhunya dapat tinggi sekali karena 60 .n .Yf
perbandingan kompresinya tinggi. Tekanan dapat
mencapai 35 atmosfer dan suhu mencapai 5000C, dimana :
bila perbandingan kompresi 20 : 1. Pada kondisi F = Pemakaian bahan bakar yang khusus
seperti ini, suatu campuran udara bahan bakar dapat secara efektif.
menyala dengan mudah dan akan terbakar. Bila suatu
bahan bakar cair diinjeksi dengan tekanan 150 n = Kecepatan mesin pada Nb.max ( rpm).
sampai 300 atmosfer akan terjadi kabut atau partikel Z, = 1 dan Z = 2, untuk mesin 2 tak dan 4 tak.
kecil dengan ukuran di bawah 100 micron dan Yf = Berat khusus dari bahan bakar.
menguap dengan cepat sewaktu berbenturan dengan Sejak mulai dari pemakaian bahan bakar khusus F
panas dan terjadi suatu campuran udara bahan bakar. sampai dengan penyetelan-penyetelan pabrik
Perbandingan campuran 13 : 1 adalah sangat baik banyak menghasilkan pemakaian normal pada
untuk penyalaan. Nb.max dengan 10% sampai dengan 15%,
pembekalan seharusnya dibuat untuk suatu
14 , 68 Kg .Udara
R st  11 , 35 x1, 293  pengaturan bahan bakar.
1 Kg .bb .
Vi = (0,10 – 0,15) Vb
Campuran tergemuk berada dekat nozzle dan
terkurus pada tempat yang terjauh dari nozzle. Tapi (N. Petrovsky, Marine Internal Combustion Engine,
harus ada suatu daerah antara, di mana perbandingan hal. 432).
campuran yang optimum dinyalakan terlihat pada Dari perbandingan luas h.max ap = Vb + Vi,
gambar 1 berikut ini. kita menemukan jumlah langkah kerja maksimum
yang efektif dari pompa plungger :
Vb   Vi
h . max 
ap . fp
dimana :
ap = Daerah tertentu yang berlawanan
dari pompa plungger.
 fp = 0,80 – 0,85, Koefisien pengaturan
bahan bakar yang bebas dari
pompa bahan bakar, sehingga
Gbr 1. Pengapian pada motor diesel. mengambil sejumlah hidrolik
yang hilang dalam pompa.
Pada motor diesel hanya jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan yang diatur disesuaikan dengan beban, Dalam perhitungan langkah kerja maksimum dari
sedangkan jumlah pemasukan udara tetap. Di sini sebuah plungger, hal itu seharusnya
perbandingan campuran udara bahan bakar dapat diperhitungkan bahwa bagian volume kerja
berbeda-beda tapi penyalaan tetap terjadi dan tidak dari pompa tidak digunakan, karena :
tergantung dari perbandingan campuran. (a) volume bahan bakar dalam sistem itu
5. Konsumsi Bahan Bakar Berdasarkan Kerja dikurangi dengan V2 apabila hal itu
Pompa Plungger. dikaitkan dengan tekanan penyemprotan
Diameter dp dan langkah kerja hp dari pompa (b) di samping itu volume dari pipa bahan
plungger harus diseleksi guna mengamankan bahan bakar dinaikkan ke V3 untuk perluasan
bakar yang diperlukan perdiameter untuk daya dinding dengan mengurangi bahan bakar.
maksimum silinder dari mesin (Nb. Max) : (N.
(c) bagian bahan bakar yang didahului, dari
Petrovsky, Marine Internal Combustion Engine, hal.
pompa menuju langkah kerja pembuangan
432).
(V4).
Subando Muksin; Kajian Pemakaian Bahan Bakar Pada Motor Diesel Generator Mak Di PLTD 2033
Gunung Patti Semarang Jawa Tengah

Sejak V2 dan V3 sedikit berhubungan, maka hal III. DATA PENELITIAN.
tersebut dapat dihilangkan dan jumlah volume kerja
dari pompa boleh dianggap sama. III.1 Sepsifikasi Motor Diesel.
Vb   V 1   V 4
Vp  Merk/Type : MAK/ 8M 453 C
 fp Nomor Seri : 27184
Dimana V4 = (1,0 – 1,2) Vb adalah volume bahan Daya Efektif : 2860 kW.
Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar Diameter Silinder : 320 mm
bakar yang berasal dari pompa yang sudah terbuka
melalui Konveksi
saluran Oven
atau Rumah
katup.Tangga Panjang Langkah Torak : 420 mm
Koefisien
Urutan Penyalaan : 1-3-2-5-8-6-7- 4
Langkah kerja plungger maksimum berhubungan Putaran Motor : 600 RPM
dengan volume Vp. Perbandingan Kompresi : 18 : 1
Jumlah Silinder : 8 ( I – line )
Vp
hp  Digunakan untuk : Penggerak Generator
ap Negara Pembuat : Germany
Bahan Bakar : SOLAR
Untuk menentukan langkah kerja maksimum kita
Katup isap membuka (BTDC) 570
boleh menempuh suatu hubungan struktural :
Katup isap menutup (ABDC) 450
hp Katup buang membuka (BBDC) 560
c   0 , 5  1, 2
dp Katup buang menutup (ATDC) 510

yang mana sedang berada dalam kecepatan tinggi 2. Data Pompa Plungger Bahan Bakar.
memberikan :  Jenis pompa : Pompa pribadi
vp  Merek pompa : Bosch
cdp   Jumlah pompa : 8 buah
d 2 p
(
4
)  Diameter plunger : 26 mm
 Panjang langkah plungger pada putaran
Karena itu diameter plungger 4 Vp motor kontinu : 6 mm.
dp  3
c  Tekanan Nozel Injektor : 262 bar.
demikian sama halnya dengan di atas, sehingga  Konsumsi Bah Bakar : 378,2223 Kg
langkah kerja efektif maksimum dari pompa : 4752 liter
plungger adalah :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.
Vb   Vi
h. max   (1,1  1,5) 1. Kebutuhan Udara Untuk Pembakaran.
ap . fp
FZ . Nb . max 1) Bahan bakar sebagian besar terdiri dari C –

ap . fp H, yang mana :

Konsumsi bahan bakar dideskripsikan sebagai 1 m3 udara mengandung : 0,21 m3O2 dan 0,79
jumlah bahan bakar yang terpakai pada suatu motor m3N2
dalam periode tertentu. Hal ini dapat dihitung dengan 1 kg udara mengandung : 0,232 kg O2 dan 0,768
rumus : kg N2
n 1 m3O2 terdapat pada 1 = 4,76 m3 udara.
Fc  .V .i.Th . 60 0,21
k
1 kg O2 terdapat pada 1 = 4,31 kg
dimana : 0,232
n = Putaran Poros Engkol (rpm) udara Pembakaran sempurna H menjadi
k = Langkah kerja max. 4 tag = 2 H2O adalah :
V = Volume silinder 4 H + O 2  2 H2 O
I = Jumlah silinder Berat atom: H = 1; O = 16; C = 12
4 + 32  4 + 32
Th = Angka Teoritis. Untuk membakar sempurna,
2034 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 2, 2014; 2030 - 2038

4 kg H diperlukan 32 kg O2 Po = Tekanan udara luar


1 kg H diperlukan 3 kg O2  () = 1 atm abs
Po1 = Kerugian tekanan pada pipa
3). Pembakaran sempurna C menjadi CO2 adalah pemasukan sebelum supercharger
: = (0,03 – 0,05) . Po
C + O2 --- CO2 = 0,05 . Po (diambil)
12 + 32 --- 12 + 32
maka : Po’ = Po – (0,05 . Po)
Untuk membakar sempurna :
= 1 – (0,05 x 1)
12 kg C diperlukan 32 kg O2
= 0,95 Kg/Cm2.
1 kg C diperlukan 2,67 kg O2 ()
 Temperatur udara sesudah supercharger
4). Dalam 1 kg bahan bakar motor Diesel (Tsup), dapat dihitung dengan menggunakan
terdapat kira-kira : persamaan berikut :
0,85 kg C n 1

Tsup = T0 x  sup 
0,12 kg H P n
, oK.
0,03 kg (S, O, N2)
 P0 
Untuk pembakaran 1 kg bahan bakar
dibutuhkan banyaknya udara secara teoritis : 1 , 85  1

Lo =  ( C +  H) kg, ud/kg bahan bakar Tsup = 308 x  1, 35 


1 , 85
 0 , 95 
 
dimana :
= 361,9669 oK
 = 4,31 kg dimana :
 = 2,67 To = Temperatur udara luar (35 oC)
 = 8,0 = (273 + 35)
C = 0,85 = 308 oK
H = 0,12 Psup = Tekanan sesudah supercharger
Sehingga : = (1,20 – 1,35) atm abs (putaran rendah)
Lo = 4.31 (2,67. 0,85 + 8 . 0,12) = 1,35 atm abs (diambil)
= 13,9 kg udara/kg bb = 1,35 x 1
=  14 kg udara/kg bb = 1,35 Kg/Cm2.
n = Eksponen polytropik udara atmosfir
5). Kebutuhan udara nyata (praktis) adalah : = (1,7 – 2,0) untuk centrifugal
Lp =  . Lo supercharger
= 1,85 (diambil)
dimana : = 1,4 --- 1,8 (faktor kelebihan  Tekanan udara pada awal langkah kompresi
udara) (Pa).
Jadi :
Lp = 1,8 . 14  25 kg udara/kg bb Tekanan udara pada awal langkah kompresi atau
akhir langkah pengisian silinder dapat ditentukan
2. Pemakaian Udara Pada Motor. sebagai berikut :
Pa = (0,9  0,95) Psup , Kg/Cm2.
Dengan mengetahui data motor dan data = 0,95 Psup (dipilih)
supercharging maka pemakaian udara pada motor = 0,95 x 1,35
dapat dihitung sebagai berikut : Pa = 1,2825 kg/cm2
Tekanan Udara Pada Awal Pengisian.
Tekanan udara pada awal pengisian untuk motor  Temperatur awal pada langkah kompresi (Ta).
dengan supercharging dapat diperoleh dengan rumus Temperatur udara di dalam silinder pada awal
berikut : langkah kompresi dihitung sebagai berikut :
 Tekanan udara sebelum masuk ke super
Tsup  t w   r Tr
charger (Po’) : Ta =
Po’ = Po – Po1 , Kg/Cm2. 1  r
dimana : dimana :
Subando Muksin; Kajian Pemakaian Bahan Bakar Pada Motor Diesel Generator Mak Di PLTD 2035
Gunung Patti Semarang Jawa Tengah

r = Koefisien gas residu


= (0,03 – 0,04) untuk motor empat tak dimana :
= 0,03 (diambil)
tw = Kenaikan temperatur udara di dalam  - perbandingan kompresi = 19.
silinder karena bersentuhan dengan
Vs.c - volume silinder sebelum terjadi
saluran pengisian, katup, kepala
kompresi, yaitu volume pada saat
silinder, kepala torak, dan dinding
torak bergerak dari TMB sampai
silinder
Terhadap Karakteristik yang panas.
Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar
o o saat terjadi kompresi dimana katup
= (10 C – 15 C) untuk motor 4 langkah
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga isap mulai tertutup (45o putaran
dengan supercaharger
engkol setelah TMB), m3.
= 15 o C (diambil)
Tr = Temperatur gas residu Vs.c = /4.D2.(r - r.cos ), m3.
= 673 K (berdasarkan data operasi mesin)
maka : TMA = 0,785 x 0,322 x (0,21
Ta = 3 61 ,9669  15   0,03 x 673  - 0,21.cos 45).
1  0,03
TMB = 0,0049436 m3.
= 385,5893 OK.
dimana : r – radius engkol
Efisiensi pengisian (ch)
Efisiensi pengisian dihitung sebagai berikut :
= S/2 = 0,42/2
ch =  Pa T sup
= 0,21 m.
  1 P sup T a 1   r 
 - sudut antara pipi
15 x 1,2825 x 361,9669
ch  engkol dengan
15  1 x 1,35 x 385,5893 x 1  0,03 TMB = 45 o
ch = 0,9555 Jadi pada awal langkah kompresi, jumlah udara
yang dapat tertampung di dalam satu silinder motor
adalah :
2. Jumlah Udara Yang Tertampung Di Dalam
Silinder. Vu.c = 0,03376 + 0,00187 – 0,0049436, m3.
Jumlah udara segar (Vu.c) yang berada di dalam = 0,0306864 m3.
silinder motor pada awal langkah kompresi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Berat udara pada awal langkah kompresi dalam
Vu.c = Vs + Vc – Vsc, m3. satu silinder motor adalah 0,0212077 Kg.
dimana : dimana :
Vs - Volume langkah torak, Cm3.
Pa = tekanan udara pada awal langkah
Vs = /4 . D2. S. kompresi
= 3,14/4 . 0.322 . 0,42. = 0,03376 m3.
= 1,2825 Kg/Cm2.
dimana :
D – diameter silinder motor = 0,32 m Ta - temperatur udara pada awal langkah
kompresi
S - panjang langkah torak = 0,42 m
Vc = Volume akhir langkah kompresi, m3. = 385,5893 oK.

Jadi berat udara untuk 8 buah silinder pada satu


siklus kerja motor adalah :
2036 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 2, 2014; 2030 - 2038

Gudara = 8 x 0,0212077 Kg.


= 122,1564 Kg.
= 0,1696616 Kg.
Dalam satu detik motor menggunakan bahan bakar
Dengan demikian untuk satu menit (600 putaran),
solar sebanyak :
motor memerlukan udara sebanyak :
Vs
Vc  Gsolar per detik = G solar per jam : 3600
 1
0 , 03376 = 122,1564 : 3600
Vc   0 , 001875 m 3
19  1 = 0,033932 Kg

273  0 Nilai kalori atau nilai panas bahan bakar solar


GUd .Comp.  VU .C . xPa x x1,3Kg sebanyak 1 Kg adalah sebesar Hl = 10100 Kcal.
273  Ta
273  0
GUd .Comp  0,0306864 x1,2825 x x1,3
273  385,5893 Jadi banyaknya panas yang dihasilkan oleh motor
. akibat pembakaran bahan bakar dan udara di dalam
silinder motor selama satu detik (Qmotor per deti) adalah
Gudara per menit = 0,5 x 600 x 0,1696616 :

= 50,89848 Kg. Qmotor per detik = G Solar per detik x Hl


3. Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar = 0,033932 x 10100
Menurut Pemakaian Udara Motor.
= 342,7132 Kcal.
Dari perhitungan sebelumnya, terlihat bahwa untuk 1 Kcal = 427 Kg.m
pembakaran sempurna 1 Kg bahan bakar solar,
dibutuhkan 25 Kg udara segar.
1 PK = 75 Kg.m/detik
Jadi dengan berat udara pada awal langkah kompresi
maka 342,7132 Kcal akan menghasilkan daya motor
untuk satu siklus kerja motor sebesar 0,1696616 Kg,
sebesar :
maka banyaknya bahan bakar solar yang dibutuhkan
adalah sebesar :
Ni = (Q motor per detik x 427 Kg.m) :
75 Kg.m/detik
G solar per siklus = 0,1696616 : 25 kg
= (342,7132 x 427) : 75
= 0,006786464 Kg.
= 1951,18 PK.
Dengan demikian bila motor dioperasikan dengan
4 Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar Motor
putaran kontinu /beban kontinu (600 rpm), maka
Menurut Pompa Plungger.
motor akan menggunakan bahan bakar selama 1
menit adalah sebanyak :
Banyaknya bahan bakar solar (Vp) yang dapat
dipompakan oleh sebuah pompa plungger (menurut
Gsolar per menit = 0,5 x 600 x 0,006786464
panjang langkah plungger) pada kondisi putaran
= 2,03594 Kg. motor kontinu (600 rpm) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
Jadi dalam satu jam, motor dioperasikan dengan
putaran kontinu 600 rpm, menggunakan bahan bakar vp
cdp 
sebanyak : d 2 p
( )
4
G solar per jam = 60 x 2,03594
Subando Muksin; Kajian Pemakaian Bahan Bakar Pada Motor Diesel Generator Mak Di PLTD 2037
Gunung Patti Semarang Jawa Tengah

dimana :
G bb. motor per menit = 600/2 x 0,020377344
Vp = volume pompa plungger bahan bakar
3 = 6,1132032 Kg.
solar, Cm .
c = konstanta yang besarnya
Jadi dalam 1 jam, maka motor akan
0,5 – 1,2 diambil = 0,8 .
menggunakan bahan bakar solar menurut langkah
dp = diameter pompa plungger, Cm
pompa plungger adalah sebanyak :
= 2,6 Cm.
Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar
c.dp = langkah plungger G b.b motor per jam = 60 x 6,1132032
= 0,6
Koefisien Konveksi Oven CmTangga
Rumah (data pompa plungger).
= 366,79192 Kg
Untuk motor dengan jumlah silinder sebanyak
delapan buah, maka volume bahan bakar yang Dalam satu detik motor menggunakan bahan bakar
digunakan oleh motor menurut langkah plungger solar sebanyak :
adalah :
Gsolar per detik = G solar per jam : 3600
Vp motor = 8 x 0,00318396 = 366,79192 : 3600
= 0,02547168 liter = 0,10188672 Kg

Dengan memperhitungkan berat jenis bahan bakar Nilai kalori atau nilai panas bahan bakar solar
solar () = 0,8 maka berat bahan bakar solar yang sebanyak 1 Kg adalah sebesar Hl = 10100 Kcal.
dipompakan oleh satu buah pompa plungger menurut Jadi banyaknya panas yang dihasilkan oleh motor
langkah plungger tersebut adalah : akibat pembakaran bahan bakar dan udara di dalam
silinder motor selama satu detik (Qmotor per deti) adalah
Gvol. Pompa =  x Vp :
Qmotor per detik = G Solar per detik x Hl
= 0,8 x 0,00318396 = 0,108188672 x 10100

= 0,002547168 Kg = 1029,055872 Kcal.

1 Kcal = 427 Kg.m


Jadi untuk delapan buah pompa plunnger (karena
jumlah silinder motor = 8 buah), maka berat bahan 1 PK = 75 Kg.m/detik
bakar yang digunakan oleh motor menurut langkah
pompa plungger dalam satu siklus kerja motor adalah maka 4829,933 Kcal akan menghasilkan daya motor
:Gbb motor = 8 x 0,00247168
sebesar :
= 0,020377344 Kg.
Ni = (Q motor per detik x 427 Kg.m) : 75
Dalam satu menit motor akan berputar dengan Kg.m/detik
putaran 600 rpm, maka motor akan menggunakan = (1029,0555872 x 427) : 75
bahan bakar solar menurut langkah plungger adalah :
= 5858,758 PK.
 
Vp  c .dp . dp 2  , cm 3 .
4  V. PENUTUP.
 3 ,14 
Vp  0 , 6 x  2 ,6 2  1. Kesimpulan.
 4 
1. Banyaknya udara yang di butuhkan untuk
Vp  3 ,18396 Cm 3
pembakaran sempurna 1 Kg bahan bakar
Vp  0 , 00318396 dm 3 solar adalah 25 Kg.
2. Banyaknya bahan bakar solar yang
Vp  0 , 00318396 liter
dikonsumsi oleh motor diesel generator
2038 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 2, 2014; 2030 - 2038

listrik merek MAK/ 8M 453 C dalam satu DAFTAR PUSTAKA.


jam berdasarkan perbandingan udara dan Anonimous, “Pengetahuan Dasar Motor Diesel”.
bahan bakar adalah 129,2341 Kg atau sama E. Karyanto, “Teknik Motor Diesel”, CV Pedoman
dengan 145,724 liter. Ilmu Jaya, Jakarta, 1993.
3. Banyaknya bahan bakar solar yang E. Karyanto, “Teknik Perbaikan, Penyetelan
dikonsumsi oleh motor diesel generator Pemeliharan, Trouble Shoting Motor
listrik merek MAK/8M 453 C pada PLTD Diesel”, CV Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta,
Waena dalam satu jam berdasarkan 1993.
perhitungan volume langkah plungger Nakoela Soenarta, Shoichi Furuhama, “Motor
adalah 366,79192 Kg atau sama dengan Serbaguna”, PT Pradnya Paramita,
458,49 liter. Jakarta, 1985.
4. Banyaknya bahan bakar yang dikonsumsi N. Petrovsky, “Marine Internl Combustion
oleh motor diesel tersebut menurut data Engine”, Mir Publisher, Moscow.
yang diperoleh di lapangan selama 1 jam V.L. Maleev M.E, DR. A.M., IR., Bambang
pengoperasian adalah 368,33334 Kg atau Priambodo, “Operasi Dan Pemeliharaan
460,41667 liter Mesin Diesel”, Erlangga, Jakarta, 1991
5. Besarnya perbedaan konsumsi bahan bakar Wiranto Arismunandar, Koichi Tsuda, “Motor
motor diesel generator listrik berdasarkan Diesel Putaran Tinggi”, Cetakan ke
perbandingan udara-bahan bakar dan delapan, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.
berdasarkan volume langkah plungger
adalah 244,63552 Kg atau sama dengan
305,7944 liter; sedangkan selisih konsumsi
bahan bakar motor antara langkah plunger
dengan data lapangan tidak terlalu besar,
yaitu 1,54142 Kg atau 1,23313 Kg..

2. Saran.
1. Perlu adanya pengkondisian terhadap
temperatur udara luar yang berada di sekitar
motor diesel penggerak generator dengan
merek MAK nomor 6 (maupun yang lain) di
PLTD Gunung PATTI Semarang Jawa
Tengah, agar supaya temperatur udara di
sekeliling motor tersebut lebih rendah dari
temperatur lingkungannya. Hal ini
dimaksudkan agar supaya berat molekul
udara pada temperatur tersebut lebih besar.
2. Temperatur pendingin udara setelah turbo
charging (air cooler) harus dibuat lebih
rendah dari yang ada sekarang, agar supaya
berat udara yang masuk ke dalam silinder
motor lebih bertambah berat.
3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan
pemakaian bahan bakar, sebaiknya
pengoperasian motor jangan dipaksakan
pada putaran maksimum, karena pada
putaran ini langkah pompa plungger
bertambah besar sehingga volume bahan
bakar yang dipompakan juga bertambah
banyak, namun bahan bakar tersebut tidak
dapat terbakar seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai