1. Pompa Rotary.
Pompa rotari adalah termasuk pompa perpindahan positif yang
komponen pemompanya berputar (rotary), seperti lobe, roda gigi, ulir,vanes,
roller. Cara kerjanya yaitu menghisap zat cair pada sisi isap, zat cair masuk ke
celah atau ruangan tekan diantara komponen pemompaan, kemudian ditekan
sehingga celah semakin kecil selanjutnya zat cair dikeluarkan melalui sisi
buang. Pompa rotari tidak mempunyai katup isap dan buang, penggunaannya
banyak dipakai dengan zat cair yang mempunyai kekentalan tinggi. Tekanan
kerja yang dihasilkan sedang atau lebih rendah dari pompa torak atau plunger.
Laju alirannya stabil tidak berdenyut dengan kapasitas yang rendah.
Pompa jenis ini sebagai ganti pelewatan cairan pompa sentrifugal,
pompa rotari akan merangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa
yang tertutup. Hampir sama dengan piston pompa torak akan tetapi tidak
seperti pompa torak (piston), pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran
yang lancar (smooth) ( Tyler G. Hicks 1971).
1
a. Pengertian Pompa Roda Gigi ( Gear Pump )
Gear Pump (pompa roda gigi) adalah jenis pompa positive
displacement dimana fluida akan mengalir melalui celah-celah roda gigi
dengan dinding rumahnya. Disebut sebagai pompa karena fluida yang
dialirkan pada umumnya berupa cairan (liquid) atau bubur (slurry).
Sedangkan pompa positive displacement berarti pompa tersebut menghisap
sejumlah fluida yang terjebak yang kemudian ditekan dan dipindahkan ke
arah keluaran (outlet). Gear Pump sering digunakan untuk
aplikasi hydrolic fluid power. Namun, tidak jarang juga digunakan pada
bidang kimia untuk mengalirkan fliuda pada viskositas tertentu.
Terdapat dua jenis gear Pump, yaitu external gear Pump dan internal gear
Pump.
1) External gear Pump
Pompa roda gigi eksternal ini menggunakan dua roda gigi sebagai
komponen utamanya. Yang dimana kedua roda gigi berada pada
posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam
roda gigi yang digerakkan.
2
dalam roda gigi yang digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan
perhatikan gambar berikut.
3
a) Drive shaft, yang berfungsi untuk menggerakkan rangkaian
pompa dengan menggunakan putaran dari engine atau yang
lainnnya.
b) Drive shaft seal, yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
kebocoran pada celah antara drive shaft dengan gear
housing/mounting flange.
c) Mounting flange, yang berfungsi sebagai dudukan
pemasangan gear Pump pada suatu konstruksi engine atau
hidrolis.
d) Suction port, yang berfungsi sebagai lubang masuk dari
fluida yang akan dipompa.
e) Pressure port, yang berfungsi sebagai lubang keluar dari
fluida yang telah dipompa dan memiliki tekanan tinggi.
f) Bushing, berfungsi sebagai bantalan sekaligus peredam
gesekan bagi gear pada saat pompa bekerja.
g) Drive gear, berfungsi sebagai penerima putaran dari drive
shaft dan sebagai penggerak idler gear.
h) Idler gear, sebagai penerima gerakan dari drive gear agar
dapat menimbulkan tekanan tinggi pada fluida.
i) Case seal, yang berfungsi untuk mencegah kebocoran pada
penutuk pompa ( casing ).
2) Internal gear Pump.
Secara umum, komponen dari pompa roda gigi dalam ( Internal
gear Pump ) adalah sebagai berikut :
4
Gb. Komponen internal gear Pump
a) Oil seal, yang berfungsi untuk mencegah kebocoran melalui
celah-celah shaft dan housing.
b) Oil Pump bearing, yang berfungsi sebagai bantalan putar
drive shaft ketika pompa bekerja.
c) O ring, yang berfungsi mencegah kebocoran fluida melalui
celah antara bearing dan housing.
d) Outer gear, yang berfungsi sebagai penerima gerakan dari
inner gear.
e) Inner gear, yang berfungsi sebagai penerima gerakan dan
pembawa fluida menuju celah antara inner dan outer gear.
f) Oil Pump cover, yang berfungsi sebagai penutup dari
rangkaian pompa.
g) Seal ring, yang berfungsi sebagai pengunci seal pada oil
Pump cover.
c. Aplikasi Pompa Roda Gigi ( Gear Pump )
Pada umumnya gear Pump digunakan dengan tujuan untuk
menciptakan tekanan tinggi pada fluida dengan memanfaatkan celah antar
gigi atau celah antara gigi dan housing. Sehingga untuk mencegah
terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang
dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat korosif.
External gear Pump sering diaplikasikan pada :
1) mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar maupun pelumas
2) mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia
3) mencampur dan mengaduk bahan kimia
4) sistem hidrolik pada industri dan mobil
5) aplikasi untuk low volume transfer lainnya
Sedangkan Internal gear Pump sering diaplikasikan pada :
1) berbagai macam oli bahan bakar dan pelumas
2) resin dan polimer
3) alkohol dan solvent
4) aspal, bitumen dan tar
5) polyurethane foam
6) food product seperti sirup, coklat atau peanut butter
7) cat, tinta dan pigmen
8) sabun dan surfactant
9) glycol
10) fuel injection aplication
5
d. Prinsip Kerja Pompa Roda Gigi ( Gear Pump )
Prinsip kerja pompa roda gigi luar yakni dengan cara mengalirkan
fluida melalui celah - celah antara gigi dengan dinding. Ketika roda gigi
berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan
mengalir dan mengisi rongga ketika dua roda gigi tersebut berpisah
melalui sisi hisap. Cairan yang terperangkap dalam rongga ini akan
terbawa berputar, kemudian cairan dikempakan melalui saluran outlet
ketika paasangan roda gigi bersatu pada titik kontak.
Suatu pasangan roda gigi secara ideal akan selalu memiliki satu
titik kontak dengan pasangannya ketika roda gigi tersebut berputar. Hal
inilah yang dimanfaatkan oleh mekanisme gear Pump untuk mengalirkan
fluida. Dengan kata lain, secara ideal fluida tidak akan masuk melalui titik
kontak pasangan roda gigi tersebut.
6
d) Arah pemompaannya dapat dibalik
2) Kerugian
a) Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang
tercampur zat padat.
b) Karena cairan yang dipompa berfungsi juga sebagai pelumasan,
maka pompa tidapat dioperasikan dalam keadaan kosong.
7
pompa ini walaupun secara prinsipnya menggunakan atau sama dengan
pompa cuping. Modifikasi-modifikasi yang dibuat tidaklah berbeda jauh
dengan prinsip dasarnya hanya saja perlu disesuaikan dengan kondisi dan
keadaannya terhadap apa dan untuk apa pompa tersebut diperbuat.
8
Prinsip kerja pompa lobe adalah kedua rotor berputar serempak
dengan arah saling berlawanan di dalam sebuah casing. Sumbu gigi dari
rotor selalu membentuk sudut 90° terhadap sumbu gigi rotor yang lain.
Jika rotor diputar dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah, maka fluida yang terkurung antara casing dengan lobe akan
dipindahkan dari sisi inlet menuju outlet.
9
a. Pengertian Pompa Circumferential Piston
Pompa Circumferential Piston merupakan pompa berjenis
perpindahan positif yang masuk kategori pompa rotary multiple rotor.
Pompa ini memiliki system pemompaan yang berputar ( rotary ). Pompa
ini memiliki prinsip yang sama dengan pompa pada umumnya yaitu
membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk ( suction ) dengan
bagian keluar ( discharge ). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah
tenaga mekanis dari sumber tenaga ( penggerak ) menjadi tenaga kinetis
( kecepatan ), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan
tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
b. Komponen Pompa Circumferential Piston
10
2) Poros ( Shaft )
Poros ( Shaft ) sebagai poros yang nantinya akan dihubungkan
dengan penggerak seperti motor listrik atau alat penggerak lainnya.
3) Circumferential Piston
Circumferential Piston merupakan bagian yang berputar seperti
baling baling yang digunakan untuk system memompa fluida kerja.
c. Prinsip Kerja Pompa Circumferential Piston
Pompa Circumferential Piston bekerja dengan cara memutar
Circumferential Piston itu sendiri melalui tenaga penggerak. Putaran
Circumferential Piston tersebut akan menghasilkan kevakuman yang akan
menghisap fluida kerja. Setelah fluida masuk ke ruangan pompa, fluida
akan didorong oleh sayap-sayap Circumferential Piston untuk keluar lewat
saluran buang.
Gb. Cara Kerja Pompa Circumferential Piston Saat Hisap dan Buang
d. Keuntungan dan Kerugian Pompa
1) Keuntungan
a) Ukuran keseluruhan lebih kecil sehingga lebih ringan.
b) Dapat bekerja pada pengisapan kering.
c) Dapat bekerja dengan berbagai posisi
2) Kerugian
a) Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang
bercampur zat padat.
e. Aplikasi Pompa Circumferential Piston
11
Pompa Circumferential Piston dapat digunakan untuk memompa cairan
yang kental (viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan. Desain yang
kuat dan mudah dibersihkan yang membuat pompa ini ideal untuk
industry makanan, pembuatan minuman maupun industry kosmetik.
12
sepanjang sumbu sekrup, sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai
untuk meniadakan dorongan aksial pada pompa.
b. Tipe Pompa Ulir ( Screw Pump )
1) Twin Screw Pump
13
Gb. Three Spindle Screw Pump
Pada pompa ulir, zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan
di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat
cair akan masuk di ruang antara ulir-ulir, ketika ulir berputar, zat cair
terdorong ke arah kanan kemudian keluar pada lubang buang.
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa
jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih
14
rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa
mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat
mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi
cairan yang akan dipompa (dipancing).
15
b) Karakteristik perfotmance sensitive terhadap perubahan viskositas
e. Aplikasi Pompa
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk
memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang
konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu
alirannya lebih teratur (tidak terlalu pulsatif). Hal ini sangat berbeda
dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah pembahasan pompa
reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi pada kisaran tekanan
sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang (lihat gambar
pemilihan jenis pompa berdasarkan karanteristiknya)
16
8. Mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udarra tersebut
secara manual
Kekurangan penggunaan pompa rotary multiple rotor
1. Jika kecepatan putaran terlalu tinggi dapat menyebabkan erosi pada sudu-
sudu pompa
2. Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang bercampur
zat padat.
3. Kapasitas yang dapat dikerjakan oleh jenis pompa rotari secara umum
adalah kapasitas kecil hingga menengah
17