Anda di halaman 1dari 38

PRESENTASI

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI


(PT. LESKATMELIN)

OLEH
PARDOMUAN PASARIBU
Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan.

Pasal 44 ayat 6
Setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi
KOMPETENSI

Adalah kemampuan Tenaga Teknik untuk mengerjakan


suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
STANDAR KOMPETENSI

Standar Kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan yang dilandasi


oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya
di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

KOMPETENSI

7
Sertifikasi Kompetensi
adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi
Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga
Teknik pada usaha ketenagalistrikan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi
• Adalah Badan Usaha yang melakukan usaha
jasa penunjang tenaga listrik di bidang
Seritifikasi Kompetensi yang diberi hak untuk
melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga
Teknik
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG
• Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
• Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
PERATURAN PEMERINTAH
• Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
• Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.
PERATURAN PRESIDEN
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

PERATURAN MENTERI
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2018 tentang tentang Tata Cara Akreditasi dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 475K/24/DJL.4/2016 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 447K/24/DJL.4/2017 Tahun 2017 tentang
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan.
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217K/24/DJL.4/2018 Tahun 2018 tentang
Metodologi Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan.
PEDOMAN SKTTK
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
1. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 11/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Pembangkit
Tenaga Listrik;
2. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 12/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Transmisi
Tenaga Listrik;
3. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 13/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Distribusi
Tenaga Listrik;
4. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 14/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik;
5. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 15/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Di Bidang Penjualan
Tenaga Listrik;
6. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 16/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pengelolaan Low
Rank Coal Pada Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap;
7. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 17/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pekerjaan Jaringan
Tenaga Listrik Tegangan Menengah Dalam Keadaan Bertegangan; dan
8. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 18/20/DJL/1/2018 tanggal 23 Januari 2018
tentang Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Pekerjaan Jaringan
Tenaga Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi Dalam Keadaan Bertegangan.
INSTALASI TENAGA LISTRIK

150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU
TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI/DISTRIBUSI PEMANFAATAN

Instalasi tenaga terdiri atas :


1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik,
meliputi: meliputi:
a. Instalasi pemanfaatan tegangan
a. Instalasi pembangkit tinggi;
tenaga listrik; b. Instalasi pemanfaatan tegangan
b. Instalasi transmisi tenaga menengah; dan
listrik; dan c. Instalasi pemanfaatan tegangan
c. Instalasi distribusi tenaga rendah.
listrik.
9
TUJUAN STANDARDISASI KOMPETENSI
1. Memberikan dasar dan pedoman pelaksanaan yang menjadi acuan bagi
pemangku kepentingan untuk setiap kegiatan yang meliputi:
a. Sertifikasi Kompetensi;
b. perumusan rancangan standar latih Kompetensi; dan
c. perumusan kebijakan keteknikan bidang ketenagalistrikan.
2. Menunjang usaha ketenagalistrikan dalam mewujudkan ketersediaan
tenaga listrik yang andal, aman, dan ramah lingkungan;
3. Mewujudkan peningkatan Kompetensi Tenaga Teknik;
4. Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan pada usaha
ketenagalistrikan;
5. Mewujudkan konsistensi dan mampu telusur penerapan
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK); dan
6. Meningkatkan keunggulan kompetitif Tenaga Teknik
KLASIFIKASI KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan,
Jenis
2. Pembangunan & 5. Pengoperasian,
Pekerjaa Pemasangan, 6. Pendidikan & Pelatihan.
n 3. Pemeriksaan & Pengujian,

Keterangan:
Kit = Pembangkit
Tran = Transmisi
Bidan Dis = Distribusi
g Man =
Pemanfaatan

Sub PLTU/G/GU/
Bidan P/A/MH/D/N/ TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR
g EBT

Peng em asa Okupasi


n
Jabatan
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Pasal 44 UU 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan

USAHA KETENAGALISTRIKAN

Usaha Penyediaan Usaha PenunjangTenaga


Tenaga Listrik Listrik (UPTL)
(UPL)

Keselamatan
Waji Ketenagalistrikan
b
Tujua Andal, Aman, Ramah
Lingkungan
n

Lingkup Standardisasi &


Pengamanan

1
2
(1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib
memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan.
(2) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
untuk mewujudkan kondisi:
a. andal dan aman bagi instalasi;
b. aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya; dan
c. ramah lingkungan.
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN …(2)

ANDAL

AMAN

RAMAH
LINGKUNGAN
PENERAPAN KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
Setiap usaha
ketenagalistrikan wajib
memenuhi ketentuan
Keselamatan
Setiap peralatan dan Ketenagalistrikan Setiap instalasi tenaga listrik
pemanfaat tenaga listrik
wajib memenuhi ketentuan yang beroperasi wajib memiliki
Standar Nasional Sertifikat Laik Operasi.
Indonesia

Setiap badan usaha


Setiap tenaga teknik dalam
penunjang tenaga listrik
usaha ketenagalistrikan wajib
wajib memiliki
memiliki
Sertifikat Badan
Sertifikat
Usaha sesuai
Kompetensi Tenaga Setiap kegiatan usaha
ketenagalistrikan wajib (klasifikasi
Teknik dan kualifikasi)
memenuhi ketentuan yang
Ketenagalistrikan disyaratkan dalam peraturan
perundang-undangan
di bidang Lingkungan
Hidup
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN


1. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan (JKK) menetapkan level Okupasi Jabatan.
2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang menempatkan tugas, wewenang,
hak
dan tanggung jawab yang melekat pada seorang dalam satuan
suatu organisasi atau bidang pekerjaan.
3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa Standar Kompetensi, ke
dalam:
a. Kompetensi Inti;
dan
b. Kompetensi Pilihan.
Tenaga Teknik Asesor
JKK
Ketenagalistrikan
Ahli Utama Level 9
Ahli Madya Level 8
Ahli muda Level 7 Asesor Utama
Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor
Teknisi/Analis Madya Level 5 Madya
Teknis/Analis Muda Level 4 Asesor Muda
Operator/Pelaksana Utama Level 3
Operator/Pelaksana Madya Level 2
Operator/Pelaksana Muda Level 1
JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
JKK -
KKNI

Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan S S3 9


Sp2
adalah kerangka penjenjangan S1
D4
8
Kualifikasi Kompetensi yang dapat D3
menyandingkan, menyetarakan, dan D2 7
D1
mengintegrasikan antara bidang SMA
6
pendidikan dan bidang pelatihan SMP

kerja serta pengalaman kerja dalam 5


rangka pemberian pengakuan
4
kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan ketenagalistrikan 3
berdasarkan KKNI.
2

JI
U
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI
KETENAGALISTRIKAN
PEMOHON LSK-TT/A GATRIK MUTU LAYANAN

Data
Permohonan Peserta Uji
3 (tiga) hari kerja
tidak Se
suai?
y
a
Persiapan
Daftar Jadwal SKTTK Tim
TUK
peserta Uji Uji Okjab Uji 7 (tujuh) hari kerja
tidak
Se
suai?

ya
Uji Kompetensi
Tulis Lisan Praktek 3 (tiga) hari kerja

Hasil Uji

Belum tidak Kom


Kompeten peten?
ya 7 (tujuh) hari kerja
Sertifikat Kompetensi Nomor
(LSK Akreditasi) Registrasi

Hasil Sertifikasi Sertifikat Kompetensi Total:


Kompetensi (LSK Penunjukan) 20 hari kerja
ext 4071
PERSYARATAN DOKUMEN
PERMOHONAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Pasal 61 dan Pasal 66 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2018


1. Dokumen permohonan sertifikat kompetensi yaitu:
a. daftar riwayat hidup;
b. penilaian mandiri atau sertifikat pelatihan yang relevan;
c. okupasi jabatan sesuai dengan jenjang kualifikasi ketenagalistrikan;
dan
d. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Warga Negara Indonesia
(WNI) atau paspor untuk Warga Negara Asing (WNA).
DATA PEMOHON
SERTIFIKASI
Data Pemohon Sertifikat Kompetensi yang diunggah, sebagai berikut:
1. Identitas sesuai KTP untuk WNI atau Paspor untuk WNA, yaitu:
a. Nama;
b. Alamat; dan
c. Tempat dan tanggal lahir.
2. Fotokopi KTP; dan
3. Pasfoto ukuran 3 x 4 cm latar belakang warna merah dengan komposisi
wajah 80% menghadap ke depan dan tubuh menghadap ke depan.
CONTOH PENERAPAN OKUPASI JABATAN

1. Jabatan : Kepala Regu Pembangunan dan Pemasangan GI


dan/atau GITET
2. Deskripsi Jabatan : Melaksanakan tugas pengawasan terhadap
pekerjaan Pembangunan dan Pemasangan Gardu
Induk
: D.35.122.01.KUALIFIKASI.3.TRAGID
3. Kode Okupasi Jabatan : Level 3
4. Kualifikasi Kompetensi : 4 (tiga) SKTTK, terdiri dari:
5. Kompetensi Wajib
 1 (satu) SKTTK, Kompetensi Inti;
dan
 3 (tiga) SKTTK, Kompetensi Pilihan.
Catatan:
Contoh, tenaga teknik yang bekerja di kontruksi
Transmisi Tenaga Listrik
CONTOH PENERAPAN OKUPASI JABATAN
No Kode SKTTK Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikab (SKTTK)

A Kompetensi Inti

1 D.35.122.00.002.1 Mengkoordinir pekerjaan pembangunan dan pemasangan Transmisi


Tenaga Listrik
B Kompetensi Pilihan

1 D.35.122.03.048.1 Mengkoordinir pekerjaan pembangunan dan pemasangan peralatan gardu induk

2 D.35.122.03.049.1 Mengkoordinir pekerjaan pembangunan dan pemasangan media insulasi transformator

3 D.35.122.03.050.1 Mengkoordinir pekerjaan pembangunan dan pemasangan proteksi internal


transformator
4 D.35.122.03.051.1 Mengkoordinir pekerjaan pembangunan dan pemasangan proteksi bay transformator

Catatan:
Contoh, tenaga teknik yang bekerja di kontruksi Transmisi
Tenaga Listrik
METODOLOGI SERTIFIKASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN - MSKK
(Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217.K/24.DJL.4/2018)

Uji Tulis

Uji Praktek
Uji Kompetensi dan/atau
Observasi

Uji Lisan atau


Perpanjangan
Wawancara
Sertifikasi
Kompetensi
Ketenagalistrikan
Penyetaraan

Penilaian Penyesuaian
Portofolio

Vokasional

Sertifikasi Ulang
Skenario Uji Kompetensi Tenaga Teknik

Œ
‹—Ž‹
•
1. •ƒ‹ ͳͲ•‘ƒŽ†ƒ „‘„‘–ͶͲΨ
2. ‹Ž‹Šƒ ƒ†ƒ ͳͲ•‘ƒŽ†ƒ„‘„‘–ʹ ͲΨ
3. ‡ƒ” -ƒŽƒŠ ͳͲ•‘ƒŽ†ƒ „‘„‘–ͳͷ Ψ
4. ‡Œ‘†‘Šƒ ͳͲ•‘ƒŽ†ƒ „‘„‘–ͳͷ Ψ
5. ƒ„‡Ž‹‰ ͳͲ•‘ƒŽ†ƒ „‘„‘–ͳͲΨ

‹ Œ ‹ ‡•‡”–ƒ Œ‹
‘ ’‡–‡•‹ ‘ ’‡–‡•‹ Œ‹ ”ƒ–‡
(satu siklus pekerjaan sesuai okupasi jabatan)

Skenario Uji Kompetensi :


Œ‹ ‹•ƒ Ȁƒ™ ƒ…ƒ”ƒ

Tim Uji Kompetensi Melaksanakan Penilaian Secara Tim untuk


setiap Tahapan Uji Kompetensi yang meliputi, Uji Tulis, Uji
Praktek dan Uji Lisan. Sesuai bagan diatas
CONTOH SERTIFIKAT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai