Anda di halaman 1dari 9

REGULASI KESELAMATAN

KETENAGALISTRIKAN DALAM KEGIATAN


USAHA KETENAGALISTRIKAN

Presentasi Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan


Pada Acara Diklat Teknis Asesor Bidang Distribusi Tenaga Listrik di PPSDM
KEBT&KE Jakarta, 21 November 2016

1
INSTALASI TENAGA LISTRIK

A. Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:


1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: 2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b.Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

B. Instalasi tenaga listrik tenaga listrik adalah bangunan-bangunan sipil dan


elektromekanik; mesin-mesin peralatan; saluran-saluran dan perlengkapannya, yang
digunakan untuk pembangkitan, konversi, transformasi, penyaluran, distribusi dan
pemanfaatan tenaga listrik.
3
Pasal 44 UU 30/2009 Tentang Ketenagalistrikan

USAHA KETENAGALISTRIKAN

Usaha Penyediaan Tenaga Usaha PenunjangTenaga


Listrik (UPL) Listrik (UPTL)

Wajib Keselamatan
Ketenagalistrikan

Tujuan Andal, Aman, Ramah


Lingkungan

Standardisasi &
Lingkup Pengamanan

4
Tujuan Keselamatan Ketenagalistrikan

ANDAL
Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik
beroperasi secara berkesinambungan sesuai mutu yang
dipersyaratkan.

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari
resiko kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan.
Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya merupakan
AMAN kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik,
bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup
lainnya.

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik


memenuhi ambang batas medan listrik dan medan magnet, baku
mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku mutu limbah
RAMAH sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
LINGKUNGAN

4
Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan

Dilaksanakan pada
pekerjaan instalasi tenaga
listrik untuk setiap
tahapan:
a. perencanaan dan
pengawasan;
b. pembangunan dan
pemasangan;
c. Pemeriksaan dan
pengujian;
d. Pengoperasian;
e. Pemeliharaan.

4
Akreditasi Dan Sertifikasi Ketenagalistrikan

Menteri ESDM
cq. Dirjen Ketenagalistrikan

Panitia Akreditasi
Komite Akreditasi
Ketenagalistrikan
Nasional (KAN-BSN)
(PAK)

Lembaga Inspeksi Lembaga Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Lembaga Sertifikasi


Akreditasi Teknik (LIT) Kompetensi (LSK) Badan Usaha (LSBU) Produk (LSPro)

Sertifikat Kompetensi Sertifikat Produk


Sertifikat Laik Tenaga Teknik Sertifikat Badan Pemanfaat dan
Sertifikasi Operasi (SLO) Ketenagalistrikan Usaha (SBU) Peralatan Tenaga
(SKTTK) Listrik

4
Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik

• Sertifikat Laik Operasi instalasi Tenaga Listrik (SLO)


Diterbitkan setelah dilakukan serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta
verifikasi instalasi tenaga listrik untuk memastikan suatu instalasi tenaga listrik telah
berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan laik operasi.
• Masa Berlaku :
JENIS INSTALASI TENAGA LISTRIK MASA BERLAKU (TAHUN)
Instalasi pembangkit tenaga listrik 5
Instalasi transmisi dan distribusi tenaga listrik 10
Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TT dan TM 10
Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TR 15

• SLO tidak berlaku lagi apabila terdapat: perubahan kapasitas, perubahan instalasi,
direkondisi atau direlokasi.
• Setelah habis masa berlakunya dapat diperpanjang melalui sertifikasi ulang.

4
Sertifikasi Badan Usaha Penunjang Tenaga LIstrik

1. Sertifikasi diwajibkan untuk Badan Hukum (BUMN, BUMD,


Swasta dan Koperasi) yang berusaha di bidang jasa
penunjang tenaga listrik (Pasal 3, PP No. 62 Tahun 2012).

2. Dalam mendapatkan Sertifikat Badan Usaha (SBU)


dilakukan proses penilaian terhadap klasifikasi dan
kualifikasi atas kemampuan usaha di bidang usaha jasa
penunjang tenaga listrik.

4
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

Mengacu kepada :

• Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tanggal


25 Juli 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan.

• Peraturan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Nomor


447 K/24.DJL.4/2017 tanggal 11 September 2017
tentang Pedoman Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan

• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor


217 K/24.DJL.4/2018 tanggal 23 April 2018 tentang
Metodologi Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan

Anda mungkin juga menyukai