Anda di halaman 1dari 50

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL

Operator Gondola Pada Bangunan Gedung


Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola
F 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BUKU INFORMASI

2009

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)
S AT U A N K E R J A P U S AT P E L AT I H A N J A S A K O N S T R U K S I
Jl. Sapta Taruna Raya, Komp PU Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12310 Telp. (021) 7656532, Fax. (021) 7511847
DAFTAR ISI
HALAMAN

BAB I PENGANTAR .......................................................................................... 1

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi .................................... 1


1.2. Penjelasan Modul ..................................................................................... 1
1.2.1. Desain Modul ................................................................................... 2
1.2.2. Isi Modul ........................................................................................... 2
1.2.3. Pelaksanaan Modul.......................................................................... 3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ................................................ 3
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah .................................................................. 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ..................................................................... 6


2.1. Peta Paket Pelatihan................................................................................. 6
2.2. Pengertian Unit Standar ........................................................................... 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ............................................................ 7
2.3.1. Judul Unit ......................................................................................... 7
2.3.2. Kode Unit.......................................................................................... 7
2.3.3. Deskripsi Unit ................................................................................... 8
2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja .................................. 8
2.3.5. Batasan Variabel .............................................................................. 10
2.3.6. Panduan Penilaian ........................................................................... 11
2.3.7. Kompetensi Kunci ............................................................................ 12

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................. 13


3.1. Strategi Pelatihan ..................................................................................... 13
3.2. Metode Pelatihan ...................................................................................... 14

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ................................................ 15


4.1. Tujuan Instruksional Umum .................................................................... 15
4.2. Tujuan Instruksional Khusus .................................................................. 15

i
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola
Pada Bangunan Gedung .......................................................................... 15
4.3.1. Definisi .............................................................................................. 15
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan ..................................................... 15
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan .............................................................. 15
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ............................................................... 16
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan .............................................................. 16

4.4. Melaksanakan uji coba motor penggerak .............................................. 16


4.4.1. Sistem kerja gondola pada panel kontrol dipahami sesuai dengan
pedoman ......................................................................................... 18
4.4.2. Sakelar utama (power Switch) di “On” sehingga arus ke sistem
masuk ditandai lampu menyala pada kontrol power ....................... 23
4.4.3. Tombol kendali (remote control) ditekan sesuai petunjuk
penggunaan .................................................................................... 25
4.4.4. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak turun, jika berfungsi dengan baik
tombol dimatikan .............................................................................. 28
4.4.5. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak naik. Jika berfungsi dengan baik
tombol dimatikan .............................................................................. 30
4.4.6. Tombol kendali (remote control) gerakan samping ke kiri dan ke
kanan ditekan sehingga pesawat gondola bergerak jika berfungsi
dengan baik tombol dimatikan ......................................................... 32

4.5. Melaksanakan uji coba fungsi “Blockstop Wire Rope” untuk


menstabilkan gerakan gondola ............................................................... 34
4.5.1. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak turun sehingga “Blockstop Wire Rope”
bekerja baik ...................................................................................... 34
4.5.2. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak naik sehingga “Blockstop Wire Rope”
bekerja baik ...................................................................................... 36
4.5.3. Fungsi kerja “Blockstop Wire Rope” diperhatikan agar selalu

ii
bekerja baik dalam menstabilkan gondola ....................................... 37

4.6. Melakukan uji fungsi pengamanan gerakan meluncur......................... 38


4.6.1. Gerakan naik atau turun dilakukan dengan menekan tombol
kendali (remote control) .................................................................. 38
4.6.2. Gondola diberhentikan pada ketinggian yang aman dari
permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola ...... 40
4.6.3. Motor penggerak (motor hoist) dipastikan tidak ada bunyi untuk
memastikan rem pengaman didalamnya bekerja dengan baik ....... 41

4.7. Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian


gondola ...................................................................................................... 41
4.7.1. Catatan uji fungsi motor listrik, blockstop, dan pengaman
gerakan luncuran gondola, dibuat dengan menggunakan daftar
simak (Check List) sesuai dengan POS yang diberlakukan .......... 42
4.7.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan dengan atasan dan
diarsip dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku .................. 43

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI .................................................................................................... 44
5.1. Sumber Daya manusia ............................................................................... 44
5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan .................................................................. 45
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ............................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA

iii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

x Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.

x Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif
ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul


Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan
Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan
melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar
mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan
dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah
pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi
dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan
mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri.
Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur
atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun
melalui bantuan dari pelatih.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 1


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

1.2.1. Desain Modul


Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri:
x Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
x Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul


Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut:
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun
peserta pelatihan.

b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat
setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal
maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
ƒ Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
ƒ Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
ƒ Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:
ƒ Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 2


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

ƒ Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian


keterampilan peserta pelatihan.
ƒ Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
ƒ Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku
Kerja.
ƒ Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
ƒ Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul


Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
ƒ Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
ƒ Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
ƒ Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
ƒ Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
ƒ Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
ƒ Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
ƒ Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)


ƒ Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current
Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu,
anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti
anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
x Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 3


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau.
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan yang sama .

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah


Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan
/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 4


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek
sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek
tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah
hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit,
elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikat Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 5


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan


Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit
kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit
kompetensi berikut:

NO KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI

I KELOMPOK KOMPETENSI UMUM

1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Selama Mengoperasikan Gondola.
2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat
Kerja
3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan Kerjasama ditempat kerja

II KELOMPOK KOMPETENSI INTI


1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola
2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum
Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian
3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian
Gondola
4 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola
5 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08 Membuat Laporan Harian Operasi

III KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS


- - -

2.2. Pengertian Unit Standar


Apakah Standar Kompetensi ?
Setiap Standar Kompetensi Menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 6


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan
untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam
keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih
Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan
memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi
Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan
yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
x Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
x Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
x Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
x Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian

2.3.1 Judul Unit


Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola
2.3.2 Kode Unit
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 7


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

2.3.3 Deskripsi Unit


Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan gerakan dasar gondola secara benar dan aman
sesuai dengan teknik gerakan dasar

2.3.4 Elemen Kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan uji coba 1.1 Sistem kerja gondola pada panel
motor penggerak kontrol dipahami sesuai dengan
pedoman
1.2 Sakelar utama (power Switch) di “On”
sehingga arus ke sistem masuk
ditandai lampu menyala pada kontrol
power
1.3 Tombol kendali (remote control)
ditekan sesuai petunjuk penggunaan
1.4 Tombol kendali (remote control)
gerakan turun ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak turun, jika
berfungsi dengan baik tombol
dimatikan
1.5 Tombol kendali (remote control)
gerakan naik ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak naik. Jika
berfungsi dengan baik tombol
dimatikan
1.6 Tombol kendali (remote control)
gerakan samping ke kiri dan ke kanan
ditekan sehingga pesawat gondola
bergerak jika berfungsi dengan baik
tombol dimatikan

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 8


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


2. Melaksanakan uji coba 2.1. Tombol kendali (remote control)
fungsi “Blockstop Wire gerakan turun ditekan sehingga
Rope” untuk menstabilkan pesawat gondola bergerak turun
gerakan gondola sehingga “Blockstop Wire Rope”
bekerja baik
2.2. Tombol kendali (remote control)
gerakan naik ditekan sehingga
pesawat gondola bergerak naik
sehingga “Blockstop Wire Rope”
bekerja baik
2.3. Fungsi kerja “Blockstop Wire Rope”
diperhatikan agar selalu bekerja baik
dalam menstabilkan gondola
3. Melakukan uji fungsi 3.1. Gerakan naik atau turun dilakukan
pengamanan gerakan dengan menekan tombol kendali
meluncur (remote control)
3.2. Gondola diberhentikan pada
ketinggian yang aman dari permukaan
tanah dengan ketinggian sesuai
panjang gondola
3.3. Motor penggerak (motor hoist)
dipastikan tidak ada bunyi untuk
memastikan rem pengaman
didalamnya bekerja dengan baik
4. Membuat laporan hasil uji 4.1. Catatan uji fungsi motor listrik,
coba gerakan dasar blockstop, dan pengaman gerakan
pengoperasian gondola luncuran gondola, dibuat dengan
menggunakan daftar simak (Check
List) sesuai dengan POS yang
diberlakukan

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 9


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan
dengan atasan dan diarsip dengan
SOP atau prosedur kerja yang berlaku

2.3.5 Batasan Variabel

1. Kontek Variabel
1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator
gondola yang bekerja dalam suatu kelompok kerja.
1.2. Kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan pada tahap
permulaan bekerja untuk mengetahui kesiapan dan keamanan
alat
1.3. Menjadi ukuran apakah alat dapat dioperasikan atau tidak setelah
dilakukan uji gerakan dasar.

2. Perlengkapan dan Peralatan


2.1. Unit gondola yang akan digunakan untuk mengerjakan perawatan
gedung
2.2. Pedoman pengoperasian gondola dari pabrik
2.3. Buku catatan riwayat gondola

3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan


3.1 Menghidupkan dan mematikan motor penggerak
3.2 Melaksanakan uji coba fungsi Autostop untuk menstabilkan
gerakan gondola
3.3 Melakukan uji fungsi pengaman gerakan meluncur
3.4 Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian
gondola

4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan


4.1 UU No. 1 Tahun 1970 tengan K3 dan pedoman pelaksanaan yang
terkait dengan pengoperasian sistem gondola
Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 10
BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

4.2 Manual book pengoperasian gondola dari pabrikan


4.3 Prosedur standar pengoperasuian dari perusahaan
4.4 Prosedur pengoperasian dari pabrik.

2.3.6 Panduan Penilaian

1. Kondisi Penilaian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan
secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi
pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara
simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode
tersebut antara lain:
1.1 Wawancara/uji lisan,
1.2 Ujian tertulis.
1.3 Observasi,
1.4 Penugasan/demonstrasi
1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:


2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
-
2.2 Kaitan Dengan Unit Lain
2.2.1. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) selama
mengoperasikan gondola
2.2.2. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan tahapan
operasional gondola
2.2.3. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08 Membuat laporan harian operasi

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 11


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit


kompetensi ini :
3.1 Sistem kerja gondola
3.2 Pengetahuan tentang listrik arus bolak-balik
3.3 Pengetahuan tentang mekanisme dan gerakan
3.4 Cara kerja komponen gondola

4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini


4.1 Menunjuk seluruh komponen mekanisme gondola
4.2 Mengoperasikan handel/sakelar/tuas untuk ketepatan gerakan
gondola

5. Aspek Kritis
Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan
1) Ketepatan menempatkan posisi gondola pada lokasi kerja
2) Mengidentifikasi fungsi rem pada motor pengaman

2.3.7 Kompetensi Kunci

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan


1
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 12


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang
sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/ Perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan anda.

Pengamatan terhadap tugas praktek


a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek.
c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 13


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 14


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Tujuan Instruksional Umum


ƒ Peserta pelatihan mampu melakukan gerakan dasar pengoperasian
gondola
4.2. Tujuan Instruksional Khusus
ƒ Peserta pelatihan mampu melaksanakan uji coba motor penggerak
ƒ Peserta pelatihan mampu melaksanakan uji coba fungsi “Blockstop Wire
Rope” untuk menstabilkan gerakan gondola
ƒ Peserta pelatihan mampu melakukan uji fungsi pengamanan gerakan
meluncur
ƒ Peserta pelatihan mampu membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar
pengoperasian gondola

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada


Bangunan Gedung

4.3.1. Definisi
Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung adalah salah
satu bagian dari pekerjaan konstruksi

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan


Pelatihan pelaksanaan pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan
Gedung memerlukan sarana dan prasarana, namun khusus pada modul
Komunikasi dan Kerjasama di tempat kerja, penekannya lebih kepada
pengetahuan yang dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan


Mengacu pada sifat pelatihan Komunikasi dan Kerjasama di tempat
kerja, yang perlu dibangun adalah sikap kerja dalam berkomunikasi. Untuk
hal tersebut maka tidak dperlukan peralatan khusus

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 15


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan


Sama halnya seperti peralatan utama, maka khusus untuk pelatihan
pada modul ini, tidak diperlukan peralatan bantu secara spesifik.

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan

Perangkat lunak yang diperlukan dapat berbentuk materi presentasi


yang akan dibawakan oleh instrukstur ketika mengajar dalam kelas. Aplikasi
program disesuaikan dengan kebutuhan, namun hal yang utama adalah
seluruh materi dapat disampaikan melalui visualisasi yang mempermudah
peserta latih menyerap ilmu yang disampaikan.

4.4. Melaksanakan uji coba motor penggerak


Ada beberapa motor yang digunakan dalam gondola yaitu:
1. Traver motor
Mekanik ini diputar oleh motor yang menggerakkan roda traver sehingga
gondola dapat berjalan ke kiri dan ke kanan
2. Turn table
Letak turn tabel ada yang berada diantara body dengan support atau base
frame, ada pula yang diletakkan diantara arm dengan body pada dasarnya
kedua peletakkan tersebut tidak merubah fungsi dari turn table untuk memutar
arah arm sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
3. Drum winder
Drum winder pada gondola permanen berupa as beralur (alur berfungsi
sebagai tempat wire rope digulung) yang dihubungkan dengan motor yang
mampu menggerakkan drum tersebut. Untuk mengatur peletakan wire rope
pada drum winder dibantu alat bantu yang disebut regulator. Implementasi dari
gerakan menggulung dan mengulur wire rope adalah gerakan naik-turunnya
keranjang atau platform. Untuk meringankan gerakan drum winder (kerja
motor) maka digunakanlah pulley dibeberapa tempat disamping hal tersebut
pulley juga memberikan arah wire rope

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 16


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

4. Teleskopic
Telescopic arm digunakan untuk memanjangkan atau memendekkan
jangkauan arm yang digerakkan oleh motor untuk menuju ke lokasi dinding
gedung yang akan dibersihkan.
5. Swivel arm
Prinsip swivel arm pada dasarnya sama dengan turn table perbedaan
keduanya hanya terletak pada besarnya tenaga motor penggerak. Swivel arm
berfungsi untuk memutar platform (keranjang) sesuai dengan posisi pekerjaan
yang diinginkan
6. Luffing
Letak mekanik ini dihubungkan antara arm dengan body. Berfungsi untuk
mengangkat arm gondola sebagai pengatur jangkauan ataupun kebutuhan
lainnya
7. Hubungan kerja setiap mekanik
Dengan adanya beberapa fungsi mekanik yang melekat pada gondola
diharapkan semua pekerjaan yang diinginkan dapat tertangani dengan baik.
Adapun hubungan kerja mekanik satu dengan mekanik lainnya dapat dilihat
antara lain sebagai berikut:
a. Pada saat parkir gondola
Apabila gondola termasuk dalam kategori parkir atas. Aktivkan drum winder
untuk menggulung wire rope yang menarik kerjanjang pada level teratas
dan dan angkat arm dengan mengaktivkan fungsi luffing. Setelah itu putar
arm dengan menggerakkan turn table, maka gondola telah berada pada
salah satu posisi parkir.
b. Pada saat kerjanjang pada posisi bergerak naik atau turn maka pergerakan
traver ke kiri dan ke kanan dalam keadaan diam dihentikan. hal ini
dimaksudkan untuk meinadakan atau mengurangi goncangan yang terjadi
dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
8. Motorized hoist
Motorized hoist ini digunakan pada gondola temporary yang fungsinya adalah
untuk menaikkan atau menurunkan keranjang gondola. Untuk melakukan uji
coba motorized hoist ini menekan tombol untuk menaikkan tau menurunkan,

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 17


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

maka jika keranjang gondola tidak bergerak naik atau turun lakukan
pengecekan pada motorized hoist untuk mengetahui kerusakan yang terjadi,
misalnya aliran listriknya, roda gigi (gear) dan komponen-komponen di
dalamnya . Jika tidak dapat menemukan kerusakan tersebut lapor pada
atasan untuk mendapat arahan atau perintah lebih lanjut.
9. Wire winder
Wire winder ini digunakan pada gondola tipe temporary fungsinya adalah
untuk menggulung wire rope secara rapi. Apabila wire rope ini dioperasikan
tidak berfungsi maka lakukan pemeriksaan pada komponen- komponennya
dan lapor pada atasan untuk melakukan perbaikannya. Mekanik ini diputar
oleh motor dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan vertikal hoist
(kurang lebih 8 meter/menit).
10. Safety device (Blockstop)
Mekanik ini hanya berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kemiringan
pada keranjang sebesar 150. Hal ini disebabkan pengunci block stop mulai
bekerja pada kemiringan tersebut. Untuk melakukan uji coba alat ini maka
ketika gondola mengalami kemiringan fungsinkan blockstop ini jika ternyata
tidak bekerja dengan baik artinya gondola masih meluncur maka periksa
komponen-komponen blockstop tersebut untuk mengetahui kerusakannya.
Selanjutnya laporkan pada atasan untuk melakukan perbaikan blockstop
tersebut.

4.4.1. Sistem kerja gondola pada panel kontrol dipahami sesuai


dengan pedoman.

Untuk memahami sistem kerja gondola pada Panel kontrol, maka


lebih dahulu harus dipahami panel kontrol berikut bagian-bagiannya. Hal ini
dapat dilihat pada gambar (4.1) di bawah ini dengan keterangan-
keterangannya. Tipe ini digunakan untuk gondola jenis temporer yang mana
panel ini terletak di keranjang gondola.
Adapun cara atau sistem kerja gondola pada panel kontrol akan diterangkan
sebagai berikut:
1. Kotak panel seperti pada gambar dibawah
Kotak panel ini berfungsi sebagai pelindung instalasi listrik yang ada di

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 18


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

dalamnya agar tidak terkena air hujan dan lain-lain yang dapat
mengganggu kinerja listrik.
2. Tutup panel dimana terdapat beberapa tombol dan kunci untuk pengaman
Tutup panel ini berfungsi untuk tutup kotak panel sebagai pelindung
instalasi listrik yang ada di dalamnya agar tidak terkena air hujan dan lain-
lain yang dapat mengganggu kinerja listrik.
3. Tombol naik untuk menggerakan gondola naik
Tombol ini digunakan untuk menggerakkan gondola ke arah atas gedung
menuju lokasi yang dikehendaki. Cara kerjanya adalah dengan menekan
tombol tersebut, jika keranjang gondola tidak naik, lakukan pengecekan
pada tombol tersebut, instalasi di dalamnya maupun sekring di dalam
panel. Kemudian laporkan pada atasan atas kerusakan yang terjadi untuk
dilakukan perbaikan. Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang
operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya
mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan
dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan
dengan mulus. Ketika keranjang gondola telah sampai kepada lokasi
yang diinginkan maka ditekan tombol off untuk menghentikan gondola,
kemudian kedua operator gondola mulai membersihkan dinding gedung
sesuai dengan target atau jadwal yang telah ditetapkan.
4. Tombol untuk menstabilkan gondola
Tombol ini digunakan untuk menggerakkan menstabilakan gondola pada
posisi miring Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol tersebut, jika
keranjang gondola tidak bergerak dari posisi miringnya, lakukan
pengecekan pada tombol tersebut, instalasi di dalamnya maupun sekring
di dalam panel. Kemudian laporkan pada atasan atas kerusakan yang
terjadi untuk dilakukan perbaikan. Pada saat mengaktivkan tombol ini,
salah seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola
yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi
benturan dengan dinding gedung sehinggakeranjang gondola dapat
mecapai posisi stabil (rata) pada dinding gedung. Ketika gondola pada
posisi stabil maka kedua oeprator gondola melakukan kegiatan
pembersihan dinding gedung lagi.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 19


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

5. Tombol indikator lamp untuk menunjukkan bahwa aliran listrik telah


masuk pada gondola tersebut atau aliran listrik dari gedung telah
tersambung pada gondola.
Jika lampu indikator tidak menyalah melakukan pemeriksaan terhadap
tombol tersebut, instalasi listrik dan sekring dalam panel. Jika kerusakan
tidak bisa diatasi lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan.
6. Tombol selector switch: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah
kanan dan ke arah kiri dan sekaligun untuk menstabilkan gondola.
Tombol ini digunakan untuk menggerakkan gondola ke arah kanan dan
kiri gedung menuju lokasi yang dikehendaki. Cara kerjanya adalah
dengan menekan tombol tersebut, jika keranjang gondola tidak bergerak
ke kanan dan kiri, lakukan pengecekan pada tombol tersebut, instalasi di
dalamnya maupun sekring di dalam panel. Kemudian laporkan pada
atasan atas kerusakan yang terjadi untuk dilkukan perbaikan. Pada saat
mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan
tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan
keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung
sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus. Ketika
keranjang gondola telah sampai kepada lokasi yang diinginkan maka
ditekan tombol off untuk menghentikan gondola, kemudian kedua
operator gondola mulai membersihkan dinding gedung sesuai dengan
target atau jadwal yang telah ditetapkan.
7. Tombol Emergency stop: Tombol untuk mematikan dalam kondisi darurat
Cara kerja tombol ini adalah menekan tombol tersebut sehingga gondola
yang sedang bergerak dapat berhenti. Hal ini dilakukan pada kondisi
darurat, Pada saat mengaktivkan tombol ini, salah seorang operator
gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya memandu
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga keranjang gondola berhenti dengan mulus. Ketika
keranjang gondola telah berhenti pada lokasi maka operator gondola
dapat menurunkan gondola ke lantai dasar atau menuju lantai atas
tergantung jarak yang terdekat. Jika keadaan darurat telah dapat diatasi
maka gondola dapat di gerakkan lagi ke lokasi yang dikehendaki guna

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 20


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

melanjutkan pekerjaan pembersihan yang tertunda.


8. Tombol start: Tombol untuk menghidupkan dan mematikan gondola
Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan gondola dalam
rangka pengoperasian gondola. Untuk menghidupkan gondola maka
operator gondola menekan tombol tersebut sehingga terlihat lampu
indikator menyala. Sedangkan mematikan gondola saat gondola sedang
beroperasi atau digunakan, operator gondola menekan tombol Off untuk
mematikan gondola dan akan terlihat pada lampu indikator.
9. Kunci Pintu panel: Tombol pengaman agar tidak salah digunakan atau
menghindari tindakan dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung
jawab
Kunci ini digunakan untuk mengunci tutup panel agar tidak terbuka baik
saat gondola beroperasi maupaun sedang tidak dioperasikan. Tujuannya
adalah untuk menjaga agar pintu panel selalu dalam keadaan tertutup
guna menghindari kerusakan instalasi listrik yang ada di dalam panel
tersebut.
10. Di dalam panel terdapat kabel-kabel dan sekring instalasi listrik yang
berkaitan dengan kerja gerakan gondola yaitu gerakan naik, turun, kiri,
kanan dan menstabilkan gondola, menghidupkan dan mematikan
gondola.
Setelah memahami komponen panel maka selanjutnya memahami sistem
kerja panel sesuai pedoman

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 21


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Tombol naik

Tombol Turun

Indikator lamp

Selector Switch
(Kanan, Kiri dan
stabilizer)

Emergency Stop

Tombol Start

Kunci Pintu panel

Gambar 4.1. Tombol dan kabel pada panel

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 22


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Untuk memahami Sistim kerja gondola sesuai dengan buku manual maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami buku pedoman dari pabrik atau petunjuk atasan
Operator gondola memahami atau mempelajari pedoman buku gondola,
manual, brosur atau pedoman yang tentang pengoperasian panel kontrol
gondola.
2. Mempelajari daya listrik
Instalasi listrik diperiksa sebelum dioperasikan, yaitu mengenai daya listrik
yang tersedia, sumbernya, instalasinya, kabel utama dan pembumiannya.
3. Mempelajari putaran motor atau RPM
Operator gondola perlu memahami atau mempelajari buku pedoman tau
manual tentang putaran atau RPM motor - motor yang ada pada gondola
termasuk cara pengopersiannya
4. Mempelajari daya angkut motor sesuai name plate
Operator gondola harus mempelajari atau mengetahui dengan pasti
dayan angkut motor sehingga dalam pengoperasian gondola tidak terjasdi
beban berlebih.
5. Memahami fungsi dioda untuk break
Operator gondola harus tahu fungsi dioda untuk break sehingga tidak
salah pengoperasian.
6. Uji coba panel control
Tombol-tombol yang ada pada panel control diuji coba, yaitu tombol untuk
On Off, menggerakkan naik turun, ke kiri ke kanan dan gerakan
menstabilkan gondola

4.4.2. Sakelar utama (power Switch) di “On” sehingga arus ke sistem


masuk ditandai lampu menyala pada kontrol power

Untuk meng On kan/menghidupkan gondola, maka ditempuh


langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tekan tombol saklar utama untuk menghidupkan gondola
Jika ternyata tombol tidak berfungsi, maka periksa tombol dari kerusakan
kemudian lakukan perbaikan. Beberapa kerusakan yang mungkin terjadi
adalah:
Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 23
BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

a. Ada kabel yang lepas, perbaikannya adalah dengan menyambung


kembali kebel yang lepas tersebut. Namun jika kabel ini tidak dapat
disambung lagi lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan atau
penggantian kabel.
b. Sekring putus, perbaikannya adalah mengganti sekring yang putus
dengan sekring baru. Selanjutnya lapor pada atasan hasil perbaikan
tersebut untuk mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.
c. Sambungan kabel utama pada sistem gondola ada yang kendor atau
tidak tepat, Jika hal ini terjadi maka segera kencangkan kembali
sambungan tersebut dengan tepat, sehingga sistim listrik gondola
dapat berfungsi dengan baik. Laporkan hasilnya pada atasan untuk
mendapat perintah dan arahan lebih lanjut.

2. Lihat lampu indikator menyala atau tidak


Jika lampu indikator tidak menyala, periksa bolamnya, instalasi atau
sekringnya (MCB ). Beberapa kerusakan yang mungkin terjadi didalam
lampu indikator yang mungkin terjadi:
a) Bolam lampu indikator putus, perbaikan yang dilakukan adalah
mengganti bolam lampu yang putus dengan bolam yang baru
b) Instalasi ke arah indikator lamp ada yang putus, perbaikan yang
dilakukan dengan cara menyambung atau mengganti instalasi yang
baru. Laporkan hasilnya pada atasan untuk mendapat perintah dan
arahan lebih lanjut.
c) Kabel ke lampu indikator ada yang kendor, perbaikan yang dilakukan
adalah mengencangkan kabel yang kendor, jika lampu indikator tidak
menyala maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah dan arahan
lebih lanjut.

3. Gondola bekerja atau tidak


Jika gondola tidak bekerja, periksa kemungkinan kerusakan yang terjadi
dan lakukan perbaikan. Beberapa kerusakan pada panel gondola yang
mungkin terjadi adalah:
a. Ada kabel yang lepas

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 24


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

b. Sekring putus
c. Sambungan kabel utama pada sistem gondola ada yang kendor atau
tidak tepat
d. Gangguan atau kerusakan pada motor
Jika operator gondola berhasil melakukan perbaikan atas gangguan-
gangguan ini dengan mengikuti langkah – langkah seperti diuraikan
sebelumnya, laporkan pada atasan untuk mendapat perintah atau arahan
lebih lanjut. Jika operator gondola tidak berhasil melakukan perbaikan
segera lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan.

4. Bila gondola bekerja tetapi lampu indikator tidak menyala maka perbaiki
lampu indikator
Gondola dapat bekerja atau berfungsi tetapi lampu indikator tidak
menyala, maka periksa dari kemungkinan kerusakan yang terjadi, misal
bolamnya putus, intsalasi lepas, MCB (sekring) putus.

4.4.3. Tombol kendali (remote control) ditekan sesuai petunjuk


penggunaan

Tombol kendali berupa remote kontrol dugunakan untuk gondola jenis


permanen atau telescopis yang lokasinya berada di lantai atap. Di dalam
tombol kendali (remote control) terdapat beberapa tombol yaitu:
(a) Tombol Up: Tombol ini berfungsi untuk menaikkan gondola
(b) Tombol down: Tombol ini untuk menurunkan gondola
(c) Tombol East: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Timur
(d) Tombol West: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Barat
(e) Tombol North: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah Utara
(f) Tombol South: Tombol untuk menggerakkan gondola ke arah selatan

Untuk menekan tombol kendali dilakukan langkah sebagai berikut :


1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali
Untuk gondola permanen dengan mobile car, tombol kendali terletak pada
mobile car di lantai atap gedung (Top Floor), sedang untuk gondola tipe
temporary, tombol kendali berada di keranjang gondola.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 25


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Gambar 4.2. Tombol Kendali dan kabel-kabel dalam panel

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 26


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Untuk menggerakkan gondola ke kiri ke kanan atau menggeser gondola
maka tekan tombol kendali atau remotre control gerakan ke kiri dan ke
kanan.

Gambar 4.3. Tombol-Tombol Kendali


3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki
Selanjutnya dengan tombol kendali tersebut, gondola diarahkan ke lokasi
atau posisi dinding yang dikehendaki untuk dibersihkan. Pada saat
mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola menekan tombol
dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan keranjang
gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung sehingga
dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus. Ketika keranjang

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 27


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

gondola telah sampai kepada lokasi yang diinginkan maka ditekan tombol
off untuk menghentikan gondola, kemudian kedua operator gondola mulai
membersihkan dinding gedung sesuai dengan target atau jadwal yang
telah ditetapkan.

4. Menonaktifkan tombol atau remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Bila gondola sedang bekerja kemudian ingin dimatikan ( non aktif ) maka
tekan tombol atau remote kontrol untuk mengnon aktifkan. Pada saat
mengnon aktifkan tombol ini, salah seorang operator gondola menekan
tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan gerakan
keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding gedung
sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4.4.4. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga


pesawat gondola bergerak turun, jika berfungsi dengan baik
tombol dimatikan

Tombol kendali digunakan untuk gondola temporary lokasinya


terpasang di keranjang gondola sedangkan remote kontrol digunakan untuk
gondola permanen yang lokasinya berada di lantai atap. Secara garis besar
cara mengoperasikan tombol kendali mapun remote control hampir sama
hanya penempatan dan tanda-tanda yang digunakan berbeda.

Untuk Menekan tombol kendali gerakan turun dilakukan langkah sebagai


berikut:
1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali
Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun. Namun jika
ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap
tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 28
BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian


laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan
kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian
gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka
setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka
dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di
terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan
gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung,
maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola
dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk
mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan
dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang
operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 29


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan


dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan
dengan mulus

Gambar 4.3. Tombol kendali (remote control) pada gondola

4.4.5. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga


pesawat gondola bergerak naik. Jika berfungsi dengan baik
tombol dimatikan

Salah satu fungsi tombol kendali (remote control) adalah untuk


menggerakkan gondola naik. Sebelum gondola dioperasikan perlu di periksa
lebih dahulu kondis atau kinerja tombol kendali (remote control). Sehingga
jika ditemui adanya kelainan atau gangguan terhadap tombol kendali
(remote control) yang berdampak pada pengoperasian gondola dapat
dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

Untuk menekan tombol kendali gerakan naik dilakukan langkah sebagai


berikut:

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 30


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali


Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol atau tombol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika
ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap
tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian
laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan
kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 31


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka


setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka
dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di
terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan
gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung,
maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola
dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk
mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan
dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang
operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya
mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan
dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan
dengan mulus.

4.4.6. Tombol kendali (remote control) gerakan samping ke kiri dan ke


kanan ditekan sehingga pesawat gondola bergerak jika
berfungsi dengan baik tombol dimatikan

Gerakan ke kanan dan ke kiri gondola dieperlukan untuk mencapai


lokasi yang dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung. Untuk
itu perlu dilakukan uji coba fungsi tombol kendali atau remote control ini
apakah bekerja dengan baik sebelum gondola dioperasikan. Dengan
demikian jika terjadi sistem gangguan tidak berfungsinya tombol kendali
maupan remote control maka dilakukan perbaikan sehingga berfungsi
dengan baik.

Untuk menggerakkan gondola ke arah kiri kanan dilakukan dengan cara


menekan tombol kendali atau remote control gerakan samping dilakukan
langkah sebagai berikut:
1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali
Untuk memastikan bahwa kondisi remote control atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan kiri kanan dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 32
BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

dengan menekan remote control atau tombol gerakan kiri kanan. Namun
jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian
laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan
kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendak


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian
gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka
setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka
dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di
terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan
gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung,
maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka gondola

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 33


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk


mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan
dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang
operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya
mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan
dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan
dengan mulus.

4.5. Melaksanakan uji coba fungsi “Blocstop Wire Rope” untuk


menstabilkan gerakan gondola
Blockstop adalah bagian dari alat atau perlengkapan sistem keselamatan
gondola yaitu untuk menstabilkan gerakan gondola ataupun mengerem gerakan
gondola yang meluncur. Oleh karena itu fungsi blockstop pada gondola sangat
penting untuk menjaga keselamatan operator gondola khusunya maupun orang
lain yang berada dibawah lokasi pengoperasian gondola. Maka dari itu perlu
dilakukan uji coba terhadap fungsi blockstop sebelum gondola dioperasikan,
sehingga jika ditemui adanya gangguan pada blockstop tersebut dapat segera
diperbaiki agar berfungsi dengan baik. Untuk melaksanakan uji coba fungsi
blockstop dilakukan seperti angkah - langkah dibawah ini.

4.5.1. Tombol kendali (remote control) gerakan turun ditekan sehingga


pesawat gondola bergerak turun sehingga “Blocstop Wire Rope”
bekerja baik

Untuk menekan tombol kendali (remote control) gerakan turun


dilakukan langkah sebagai berikut:
1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali
Untuk memastikan bahwa kondisi remote control atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
dengan menekan remote control atau tombol gerakan turun. Namun jika
ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 34


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:


sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian
laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan
kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian
gondola. Jika tujuannya untuk mengakhiri pengoperasian gondola maka
setalah gondola mencapai lantai dasar atau mencapai lantai atap maka
dilakukan langkah-langkah pengakhiran operasi gondola yang akan di
terangkan pada bab berikutnya. Namun jika tujuan menonaktifkan
gondola ini masih dalam rangka untuk membersihkan dinding gedung,
maka setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, gondola
dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off (untuk
mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai membersihkan

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 35


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang


operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang lainnya
mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan
dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan
dengan mulus.

4.5.2. Tombol kendali (remote control) gerakan naik ditekan sehingga


pesawat gondola bergerak naik sehingga “Blockstop Wire
Rope” bekerja baik

Untuk menekan tombol kendali (remote control) gerakan naik


dilakukan langkah sebagai berikut
1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali
Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik. Namun jika
ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan terhadap
tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian
laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendaki


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 36


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian
gondola. Setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka
gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off
(untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai
membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah
seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang
lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi
benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang
diinginkan dengan mulus.

4.5.3. Fungsi kerja “Blockstop Wire Rope” diperhatikan agar selalu


bekerja baik dalam menstabilkan gondola

Fungsi kerja blockstop wire rope adalah untuk mengerem atau


menghentikan gerakan gondola yang meluncur kebawah agar terkendali
dengan baik sehingga tidak menimbulkan kecelakaan bagi operator gondola
khusunya maupun menimbulkan kerusakan pada dinding gedung serta
kerugian yang bisa terjadi karena adanya benda-benda atau orang di bawah
area pengoperasian gondola. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
terlebih dahulu terhadap blockstop dan diamati kinerjanya untuk memastikan
bahwa blockstop wire rope berfungsi dengan baik.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 37


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

Untuk mengamati/mengecek fungsi kerja Blockstop Wire Rope dilakukan


sebagai berikut :
1. Gondola di miringkan ke salah satu sisi sekitar 150
2. Jika setelah posisi miring gondola masih meluncur kebawah berarti
blockstop tidak berfungsi dengan normal. Segera lakukan pengecekan
blockstop wire rope untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Kemudian
lapor pada atasan untuk melakukan perbaikan blockstop tersebut.
3. Jika pada posisi miring gondola bisa berhenti berarti blocstop berfungsi
dengan baik.
4. Jika blocstop tidak berfungsi maka gondola tidak boleh dioperasikan,
karena itu segera lakukan perbaikan sehingga blockstop dapat berfungsi
dengan baik, kemudian lapor pada atasan untuk melakukan perbaikan
blockstop tersebut.

4.6. Melakukan uji fungsi pengamanan gerakan meluncur


Seperti diketahui gerakan gondola jika mengalami gangguan akan meluncur
sehingga perlu dilakukan pengamanan agar tidak membahayakan keselamatan
operator gondola. Oleh karena itu perlu dilakukan uji fungsi lebih dahulu terhadap
komponen-komponen fungsi pengamanan gerakan meluncur ini agar ketika
gondola dioperasikan fungsi pengaman gerakan meluncur bekerja dengan baik.
Adapun uji fungsi ini dilakukan dengan menekan tombol kendali (remote control)
untuk gerakan naik turun, menekan tombol kendali (remote control) untuk
menghentikan pada gondola pada ketinggian tertentu, dan motor penggerak
(motor hoist).

4.6.1. Gerakan naik atau turun dilakukan dengan menekan tombol


kendali (remote control)
Untuk melakukan gerakan naik atau turun dilakukan sebagai berikut :
1. Periksa kondisi fisik remote control atau tombol kendali yang terkait.
Untuk memastikan bahwa kondisi remote controle atau tombol dalam
keadaan baik dan dapat berfungsi.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 38


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

2. Tekan remote kontrol untuk menggeser posisi gondola


Gondola digerakkan naik turun dan diarahkan ke posisi yang dikehendaki
dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik turun. Namun
jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan penggantiannya. Dan kemudian
laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat diatasi
maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.

3. Arahkan gondola sesuai arah yang dikehendak


Arahkan gondola ke posisi yang dikehendaki yaitu ke dinding yang akan
dibersihkan. Gondola digerakkan naik dan diarahkan ke posisi yang
dikehendaki dengan menekan remote control atau tombol gerakan naik.
Namun jika ternyata gondola tidak bergerak maka dilakukan pemeriksaan
terhadap tombol kendali (remote control) atas bagian-bagiannya seperti:
sambungan kabel, sekring dan lain-lain. Jika ditemui ada yang rusak,
kendor, putus maka lakukan perbaikan atau penggantiannya. Dan
kemudian laporan pada atasan, demikian juga jika kerusakan tidak dapat
diatasi maka lapor pada atasan untuk mendapat perintah lebih lanjut.
Pada saat mengarahkan gondola, salah seorang operator gondola
menekan tombol dan operator gondola yang lainnya mengarahkan
gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi benturan dengan dinding
gedung sehingga dapat menuju lokasi yang diinginkan dengan mulus.

4. Me non aktifkan remote kontrol sesuai posisi yang dikehendaki


Tombol untuk non aktif gondola digunakan untuk menuju lokasi yang
dikehendaki dalam rangka membersihkan dinding gedung mapun menuju
lantai dasar atau lantai atas dalam rangka mengakhiri pengoperasian
gondola. Setelah gondola berada di posisi yang dikehendaki, maka
gondola dimatikan dengan menekan remote control atau tombol Off
(untuk mematikan gondola). Kemudian operator gondola mulai
membersihkan dinding gedung. Pada saat mengarahkan gondola, salah

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 39


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

seorang operator gondola menekan tombol dan operator gondola yang


lainnya mengarahkan gerakan keranjang gondola agar tidak terjadi
benturan dengan dinding gedung sehingga dapat menuju lokasi yang
diinginkan dengan mulus.

4.6.2. Gondola diberhentikan pada ketinggian yang aman dari


permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola
Tujuan gondola untuk diberhentikan pada ketinggian yang aman dari
permukaan tanah dengan ketinggian sesuai panjang gondola adalah akan
melakukan uji coba apakah fungsi pengaman peluncur bekerja dengan baik.
Oleh karena itu setelah gondola mengalami uji coba gerakan yaitu gerakan
naik, turun, kanan, kiri dan menstabilkan maka berikutnya adalah menguji
fungsi alat pengaman tersebut. Alat pengaman peluncur ini sangat penting
karena apabila alat pengaman ini tidak berfugsi tidak baik maka sangat
membahayakn bagi operator godnola khususnya maupun pihak-pihak lain
pada umumnya. Untuk melakukan uji alat peluncur tersebut dilakukan
dengan cara:
a. Menurunkan atau memiringkan gondola pada ketinggian/kemiringan
tertentu.
b. Aktivkan fungsi pengaman untuk menghentikan gerakan meluncur
gondola.
c. Apabila gondola berhenti maka fungsi alat tersebut bekerja dengan baik.
d. Apabila fungsi pengaman tersebut diaktivkan ternyata gondola masih
meluncur maka dapat disimpulkan bahwa fungsi pengaman gondola ini
tidak bekerja dengan baik. Dalam hal demikian maka fungsi pengaman ini
tidak boleh digunakan dan segera lapor atasan untuk mendapat arahan
atau perintah dari atasan.
e. Ikuti perintah atau arahan dari atasan untuk melakukan tahapan
berikutnya.
Untuk menghentikan gondola pada ketinggian yang aman dari
permukaan tanah, akan diperhitungkan dengan panjang gondola. Jika
panjang gondola adalah 2-3 meter, maka ketinggian yang aman adalah 0,5
m + 2 m = 2,5 meter dari permukaan tanah.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 40


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

4.6.3. Motor penggerak (motor hoist) dipastikan tidak ada bunyi untuk
memastikan rem pengaman didalamnya bekerja dengan baik

Bunyi-bunyi yang tidak standar (tidak lazim) dari pada motor


penggerak /motor hoist menunjukkan adanya kelainan atau kerusakan.
Untuk memastikan tidak ada bunyi-bunyi yang tidak lazim pada motor
penggerak, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hidupkan motor penggerak atau motor hoist.
2. Dengarkan apakah ada bunyi-bunyi yang berisik, kasar
Teliti bunyi-bunyi maupun getaran yang terjadi, apakah wajar atau karena
ada kerusakan.
3. Jika terjadi bunyi seperti no.2 maka perlu dilakukan pengecekan dan
perbaikan.
Sebelum dilakukan perbaikan atas bunyi-bunyi dan getaran yang terjadi
pada motor hoist, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Jika perbaikan
tidak dapat diatasi maka lapor pada atasan untuk dilakukan perbaikan
lebih lanjut
4. Jika terjadi getaran dicek dan diperbaiki
Getaran yang terjadi diperiksa penyebabnya, kemudian lakukan
perbaikan.

Hasil pemeriksaan dilaporkan pada atasan, jika menurut penilaian


atasan ternyata tidak memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka
gondola tidak boleh dioperasikan, selanjutnya segera dilakukan perbaikan.
Jika menurut penilaian atasan ternyata hasil pemeriksaan telah memenuhi
syarat pengoperasian gondola, maka dapat dilakukan pada tahap
berikutnya.

4.7. Membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola
Semua hasil uji coba yang telah dilakukan oleh operator gondola sebelum
mengoperasikan gondola harus dibuat laporan secara tertulis pada atasan untuk
mendapat persetujuan dari atasan. Apabila atasan menilai bahwa berdasarkan
laporan tersebut gondola layak dioperasikan maka dilanjutkan pada langkah

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 41


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

berikutnya. Namun jika atasan berpendapat bahwa hasil laporan menunjukkan


gondola tidak layak dioperasikan maka tidak boleh dilakukan pengoperasian
gondola dan selanjutnya dilakukan perbaikan atas kerusakan atau gangguan yang
terjadi.

4.7.1. Catatan uji fungsi motor listrik, blockstop, dan pengaman gerakan
luncuran gondola, dibuat dengan menggunakan daftar simak
(Check List) sesuai dengan POS yang diberlakukan

Operator gondola membuat laporan hasil uji fungsi motor listrik,


blockstop, dan pengaman gerakan luncuran gondola dengan menggunakan
daftar simak atau checklist di bawah ini.

Daftar simak uji fungsi


Motor listrik, blockstop dan pengaman gerakan luncur

Hasil Uji Fungsi


No Nama Alat Keterangan
Berfungsi Baik Tidak Berfungsi Baik
1. Motor Listrik
2. Blockstop
3. Pengaman gerak luncuran

Persetujuan Atasan Jakarta,


Tanggal:..,.....,.......

Nama Atasan Nama Operator

Hasil uji coba ini dilaporkan pada atasan, jika atasan menilai telah memenuhi
syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilakukan kegiatan tahap berikutnya.
Namun jika atasan menilai belum memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka
gondola tidak boleh dioperasikan, kemudian segera lakukan perbaikan.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 42


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

4.7.2. Catatan hasil uji coba dikonsultasikan dengan atasan dan


diarsip dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku

Catatan hasil uji coba fungsi motor listrik, bloc stop dan pengaman
gerakan luncuran yang telah disusun oleh operator gondola dikonsultasikan
kepada atasannya. Jika menurut penilaian atasannya laporan atau catatan
tersebut sudah benar maka catatan tersebut ditandatangani oleh operator
gondola dan atsannya. Namun jika atasannya menilai bahwa catatan atau
laporan yang dibuat oleh operator gondola ternyata masih terdapat
kesalahan, maka operator gondola harus memperbaikinya sampai benar.
Setelah catatan atau laporan tersebut ditandatangani oleh operator gondola
dan atasannya. Selanjutnya laporan atau catatan ini diarsipakan secara rapi
dan disimpan ditempat yang aman serta mudah dimbil oleh yang
berwenang sewaktu-waktu diperlukan.

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 43


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk
menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang Anda perlukan untuk belajar Anda .
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan
dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat
tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar
Anda.
Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 44
BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini.
Sumber-sumber tersebut meliputi :
1. Buku referensi (text book) / buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Contoh form-form check list
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit
kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-


sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Judul/Nama Pelatihan : Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian


Gondola
2. Kode Program Pelatihan : F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

UNIT DAFTAR DAFTAR


NO KODE UNIT KETERANGAN
KOMPETENSI PERALATAN BAHAN
1. -

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 45


BUKU INFORMASI 2009
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Gondola Pada Bangunan Gedung F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06

DAFTAR PUSTAKA

1. stimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius Yogyakarta,


1996

2. mahendra Sultan Syah, Ir. Manajemen Proyek – Kiat Sukses Mengelola Proyek PT.
Gramedia Pusaka Utama, Jakarta Januari 2004.

3. Proyek Monitoring Pelaksanaan Irigasi, Balai Irigasi, Metode Pengawasan Mutu


Irigasi PP 03, Bekasi Agustus 1989.

4. Waskita Karya PT, Manual Mutu 2000

Judul Modul: Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 46


BUKU INFORMASI 2009

Anda mungkin juga menyukai