Anda di halaman 1dari 34

MATA PELAJARAN 4

Pemeliharaan Kompressor

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran pemeliharaan compressor
peserta mampu memahami cara melakukan pemeliharaan di
PLTU dengan aman dan benar sesuai SOP yang berlaku.

DURASI : 4 JP

PENYUSUN :

1. Diar Kurniawan

Simple Inspiring Performing Phenomenal


i
DAFTAR ISI

TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ iv
PEMELIHARAAN KOMPRESSOR.................................................................................1
1. Jenis-jenis Kompressor...................................................................................1
1.1 Kompresor bolak-balik (Reciprocating compressor)......................................2
1.2 Prinsip operasi Kompresor bolak-balik............................................................4
1.3 Komponen-komponen utama............................................................................6
1.4 Eksponen politropik (Polytropic Exponent)...................................................15
1.5 Operasi berderet dan sejajar (Series and Parallel Operation)......................20
1.6 Kompresor ulir putar (Rotary screw compressor)........................................20
1.7 Kompresor sentrifugal (Centrifugal compressor).........................................23
2. Saringan Udara (AirFilters)............................................................................25
3. Pendingin Udara Kempa (inter-cooler and after-cooler)...............................26
4. Penggunaan Kompressor...............................................................................27
5. Pemeriksaan sebelum start dan operasi kompresor....................................28
6. Praktek Pemeliharaan Kompressor....................................................................29

Simple Inspiring Performing Phenomenal


ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jenis-jenis Kompressor..................................................................................1


Gambar 2 Kompresor bolak-balik (Reciprocating) tanpa pelumas (oil free) dan bagian-
bagiannya........................................................................................................................ 3
Gambar 3 Double Reciprocating Compressor.................................................................3
Gambar 4 . Single Reciprocating Compressor.............................................................3
Gambar 5 Kompresor bolak-balik (Reciprocating) dengan pelumas dan bagian-
bagiannya........................................................................................................................ 4
Gambar 6 Torak jenis plunyer rata (plain plunger)...........................................................5
Gambar 7 Katup masuk jenis poppet (poppet valve).......................................................5
Gambar 8 Katup keluar jenis plat tekanan tinggi.............................................................6
Gambar 9 Penampang komponen kompresor.................................................................7
Gambar 10 Penampang komponen kompresor...............................................................8
Gambar 11 Rumah engkol dan poros engkol..................................................................9
Gambar 12 Penampang bagian menunjukkan penyangga tabung silinder (1), kepala
silinder ujung engkol dan kuras (2), torak dan batang torak, kepala silang luncur dan
batang penyambung (connecting rod)...........................................................................10
Gambar 13 Batang pemisah kompresor kepala silang luncur (kiri) dan batang torak
(kanan).......................................................................................................................... 10
Gambar 14 Penampang pemadat (packing area)..........................................................15
Gambar 15 Katup masuk curah (suction valve unloader) atau kantong celah (cleareance
pocket).......................................................................................................................... 17
Gambar 16 Prinsip kompresor dengan piston berlabyrinth (Principle of labyrinth piston
compressor).................................................................................................................. 18
Gambar 17 Kompresor dengan empat piston berlabyrinth............................................19
Gambar 18 Ulir dan poros kompresor...........................................................................21
Gambar 19 Kompresor ulir berpelumas.........................................................................21
Gambar 20 Kompresor ulir pada instalasi sistem udara kompresi.................................22
Gambar 21 Penampang kompresor ulir tanpa minyak (semihermetic screw
compressor)..................................................................................................................22
Gambar 22 Prinsip kerja loading – unloading................................................................23
Gambar 23 Kompresor sentrifugal.................................................................................24

Simple Inspiring Performing Phenomenal


iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis Saringan..................................................................................................26

Simple Inspiring Performing Phenomenal


iv
PEMELIHARAAN KOMPRESSOR

1. Jenis-jenis Kompressor
Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin tersebut
menggunakan energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di
nosel keluarnya energy kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga
kompresor pada katup ke luar udara mampat mempunyai energi tekanan yang
besar. Hukum-hukum yang berlaku pada pompa dapat diaplikasikan pada
kompresor. Berbeda dengan pompa yang klasifikasinya berdasarkan pola aliran,
klasifikasi kompresor biasanya berdasarkan tekanannya atau cara pemampatannya.

Gambar 1 Jenis-jenis Kompressor


Kompresor berfungsi untuk mengalirkan udara dan memberi tekanan pada udara
tersebut, sebagai udara kempa. Jenis kompresor yang paling banyak digunakan
adalah:

 Kompresor bolak-balik (Reciprocating)

 Kompresor sentrifugal (centrifugal)

Simple Inspiring Performing Phenomenal


1
 Kompresor berputar: - rotary screw

- rotary vane

1.1 Kompresor bolak-balik (Reciprocating compressor)


Kompresor bolak-balik bekerja seperti pompa sepeda. Suatu torak (piston)
digerakkan oleh potor listrik, melalui poros engkol dan batang penghubung
(connecting rod), mengecilkan voluma udara di dalam tabung (cylinder),
mendorong/menekan (mengkompres) udara ke tekanan yang lebih tinggi.
Kompresor aksi tunggal mempunyai langkah tekan hanya pada satu arah,
sedangkan kompresor aksi ganda melakukan langkah tekan setiap torak piston
bergerak maju maupun mundur.

Kompresor bolak-balik biasanya berjenis kompresor bertingkat banyak yang terdiri


dari beberapa tingkat (multi-stage compressors). Kompresor bertingkat banyak
menekan (mengkompres) udara di tingkat awal, kemudian udara itu didinginkan,
selanjutnya dikompres lagi di tingkat yang kedua, dan mungkin lagi di tingkat ketiga
dan/atau keempat tergantung pada tekanan akhir yang diperlukan.

Kompresor aksi ganda bertingkat banyak (multi-stage double-acting compressors)


adalah kompresor kapasitas besar yang paling efisien; tetapi lebih bising dan lebih
mahal.

Udara keluaran kompresor bolak-balik dikontrol dengan katup curah (unloader),


dimana piston bekerja terhadap tahanan udara bertekanan sangat rendah, sehingga
sangat kecil enerji yang terbuang. Itulah sebabnya kompresor bolak-balik jenis ini
cukup efisien pada operasi beban tidak tetap (load – unload).

Kompresor yang paling banyak digunakan pada sistem udara kempa pada
pembangkit tenaga listrik adalah jenis Kompresor bolak-balik (Reciprocating
compressor).

Ada dua jenis kompresor, yaitu: - tabung (cylinder) tanpa pelumas

- tabung (cylinder) berpelumas

Selain jenis torak (piston) biasa,ada juga yang menggunakan plunyer rata (plain
plunger), lihat gambar dibawah ini , kompresor jenis ini mengisap dan menekan
udara pada saat torak bergerak maju atau pun mundur.

Cylinder
(Side View, Cut in Half)

Suction
Distance Piece
Piston Rod
Simple Inspiring Performing Phenomenal
Piston
2

OIL Discharge
Rod Packing Case
Ga
Gambar 2 Kompresor bolak-balik (Reciprocating) tanpa pelumas (oil free) dan bagian-bagiannya

Gambar 3 Double Reciprocating Compressor

Gambar 4 . Single Reciprocating Compressor

Simple Inspiring Performing Phenomenal


3
1.2 Prinsip operasi Kompresor bolak-balik
Torak (piston) dihubungkan ke poros engkol (crankshaft) dengan sebuah tangkai
(rod). Ketika poros engkol (crankshaft) berputar yang menyebabkan torak bergerak
bolak balik didalam tabung (cylinder).

Katup masuk (suction valve) dan katup keluar (discharge valve) digunakan untuk
menangkap udara di dalam tabung (cylinder) selama proses berlangsung.

Gambar 5 Kompresor bolak-balik (Reciprocating) dengan pelumas dan bagian-bagiannya

Langkah isap (intake stroke)

Ketika torak bergerak menjauh dari katup keluar, akan terjadi efek hampa (vacum)
didalam tabung. Apabila tekanan di dalam tabung lebih rendah dari pada tekanan
sisi masuk akan menyebabkan katup masuk terbuka dan udara terisap masuk ke
dalam tabung.

Langkah tekan dan buang (compression stroke & discharge)

Ketika torak berbalik arah dan bergerak kearah katup keluar, torak akan menekan
udara, tekanan akan naik dan katup masuk menutup, dan udara terperangkap dan
tertekan dalam tabung. Torak terus bergerak kearah katup keluar dan terus
menekan (mengkompres) udara di dalam tabung, hingga memaksa katup keluar
membuka menyebabkan udara tertekan keluar meninggalkan tabung menuju pipa
keluaran (discharge piping). Katup masuk dan katup buang digerakkan oleh pegas
dan bekerja secara otomatis akibat perbedaan tekanan antara tabung kompresor
dan pipa keluar akibat pergerakan torak.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


4
Gambar 6 Torak jenis plunyer rata (plain plunger)

Gambar 7 Katup masuk jenis


poppet (poppet valve)

Simple Inspiring Performing Phenomenal


5
Gambar 8 Katup keluar jenis plat tekanan tinggi

1.3 Komponen-komponen utama


- Rumah engkol (Crankcase)

Rumah engkol terbuat dari besi tuang atau kerangka baja yang difabrikasi berbentuk
U, bagian atas dibuka untuk memasangkan poros engkol. Untuk mencegah bagian
dari membuka dan menutup akibat gaya dudukan engkol (throws), maka diikat
dengan baut puntir dan pengatur jarak (spacers), ditempatkan langsung diatas
bantalan utama (main bearings).

Bantalan utama pada setiap engkol, dilengkapi tutup yang dapat dibuka untuk
memudahkan pemasangan dan rumah babbit bantalan (babbitted bearingliner shell)
yang mudah dilepas.

Pengatur jarak berkunci (keyed spacer) lebih disukai karena mudah dilepas untuk
mengapai penutup bantalan.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


6
Gambar 9 Penampang komponen kompresor

Simple Inspiring Performing Phenomenal


7
Gambar 10 Penampang komponen kompresor

- Poros engkol (Crankshaft)

Poros engkol merupakan jantung dari kompresor dan merupakan bagian yang
paling mahal. Setiap tingkat torak ditempa dan pengimbang berat dibautkan untuk
menyeimbangkan berat bolak-balik dari kepala silang (crosshead) dan torak
(piston).

Simple Inspiring Performing Phenomenal


8
Jika rumah engkol bergerak pada pondasi, akan menyebabkan dudukan engkol
membuka dan menutup pada setiap putaran yang menyebabkan lelah (fatigue) dan
patah (breakage). Untuk itu, ukuran pada ujung buka dudukan engkol harus diambil
secara periodic sambil memutar poros engkol 360 O. Prosedur ini disebut mengambil
lenturan poros engkol (taking crankshaft deflection) dan direkomendasikan dicek
setiap tahun (annual check).

Gambar 11 Rumah engkol dan poros engkol

- Batang penyambung (Connecting rod)

Batang penyambung dilengkapi dengan tutup pengencang berbaut puntir ke badan


pada ujung poros.

Belahannya berlapis pelat tipis (shimmed) yang dapat diganti jika rusak. Lengan
penjepit (wrist pin) bebas mengambang dan dijaga dengan tutup didalam kepala
silang (crosshead), yang membuat batang penyambung menemukan titik
tengahnya.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


9
Gambar 12 Penampang bagian menunjukkan penyangga tabung silinder (1), kepala silinder
ujung engkol dan kuras (2), torak dan batang torak, kepala silang luncur dan batang
penyambung (connecting rod)

- Kepala silang (Crosshead)

Kepala silang bergerak diantara dua pemandu (guide) dengan celah (clearance)
satu mils (0.001 inci) per inci diameter. Biasanya diberati sehingga kelembaman
masa (mass inertia) seluruh bagian yang bergerak bolak-balik menjadi cukup untuk
membalikkan tegangan (stress) pada lengan penjepit, walaupun ketika salah satu
sisi torak bertekanan. Jika hal ini tidak terpenuhi. Lengan penjepit akan menyapu
seluruh minyak dari sisi yang bertekanan dan akan terpaku atau menjadi macet
(menempel).

Gambar 13 Batang pemisah kompresor kepala silang luncur (kiri) dan batang torak (kanan)

Simple Inspiring Performing Phenomenal


10
- Pelumasan (Lubrication)

Pelumasan keseluruhan bagian dilakukan oleh sebuah pompa pelumas yang


digerakkan oleh ujung poros atau oleh pompa yang dipasang terpisah. Pompa
mengisap minyak dari penampung minyak rumah poros dan mepompakannya
melalui pendingin dan saringan (biasanya 25 mikron), kemudian pemipaan ke
bantalan utama. Poros engkol berlubang mulai dari permukaan bantalan utama
hingga permukaan bantalan batang penyambung. Dari sini, minyak mengalir melalui
didalam batang torak ke lengan penjepit, dan dari sana melalui lubang ke
permukaan luncur kepala silang. Cincin penyapu minyak pada ujung kerangka akan
mencegah kebocoran minyak keluar sepanjang batang torak. Karena laluan minyak
yang berliku-liku ini, diperlukan pelumasan awal sebelum menjalankan (start-up)
kompresor. Hal ini dilakukan dengan suatu pompa pelumas bantu (auxiliary lube
pump).

- Bahan tabung (Cylinder Materials)

Hingga tekanan 1000 psi, tabung biasanya dibuat dari besi tuang. Diatas tekanan
kerja ini, biasanya digunakan baja tuang atau baja tempa. Besi tuang nodular lebih
baik dari besi tuang. Tabung silinder harus mempunyai permukaan luncur (liner)
yang dapat diganti-ganti. Biasanya dibuat dari besi tuang karena kemampuan lumas
dan geseknya. Permukaan luncur (liner) harus dihaluskan hingga 10 – 20 mils.

- Perekat tabung (Cylinder Sizing)

Selimut (jacket) pendingin, bahan pelumas dan paking dan bahan ring membatasi
suhu tabung. Suhu keluar udara kempa maksimum sebaiknya adalah 275 OF (135
O
C), batas absolut suhu operasi adalah 375 OF (190 OC). Menggunakan persamaan
umum termodinamika dengan batas diatas, rasio rancang (design ratio) per tabung
bisa disetel (set). Tekanan rancang dan tegangan beban pada batang torak tidak
boleh dilampaui, oleh sebab itu beban batang harus diperiksa pada setiap tabung
silinder.

Beban batang (rod) detentukan sebagai berikut:

R.L. = P2 × AHE – P1 × ACE

dimana: R.L. = rod load in compression in pounds

AHE = cylinder area at head end in any one cylinder

ACE = cylinder area at crank end, usually ACE = AHE –


area of rod

P2 = discharge pressure, psia

P1 = suction pressure, psia


Simple Inspiring Performing Phenomenal
11
Batas beban batang telah ditentukan oleh pabrik. Pabrikan lain ingin beban tekan
pada batang lebih rendah dari pada kompresi. Dalam hal ini, batas diatas dicek
dengan membnalikkan AHE and ACE. Bagaimanapun, spesifikasi tambahan untuk
mengutamakan keandalan perusahaan pemakai selalu memaksakan batas pada
tegangan maksimum yang diijinkan bekerja pada area dasar ulir netto batang piston.
Batas ini sangat didasarkan pada pengalaman dilapangan dan berhubungan
dengan batasan tambahan batang lebih dari pada pengabaian tegangan batang itu
sendiri.

Kompresor dibawah 500 psi (35 bar), seperti kompresor udara, biasanya diukur
dengan pertimbangan suhu. Beban batang rod biasanya menjadi faktor pembatas
pada penggunaan diatas tekanan diatas.

- Pendinginan tabung (Cylinder Cooling)

Pada proses pengkompresian, tekanan lebih tinggi adalah normal. Oleh karena itu,
rasio tekanan adalah rendah. Rasio tekanan kompresi rendah menyebabkan
kenaikan suhu juga rendah. Pendinginan tabung termosipon (thermosiphon) dipilih
dengan batas suhu keluar kira-kira 200 OF (95 OC). Pendinginan termosipon
merupakan pengisian selimut jaket dengan air atau fluida pendingin yang cocok dan
cukup, dan membiarkan panas mengalir dari dinding luar tabung. Tujuan pengisian
selimut jaket adalah untuk memperoleh distribusi panas yang merata dikeseluruhan
tabung sislinder.

Suhu diatas 200 OF (95 OC), cairan pendingin harus disirkulasikan. Penggunaan air
tawar dihindari karena menyebabkan kerak (deposit) pada selimut jaket yang sulit
dibersihkan. Untuk itu digunakan siklus pendingin tertutup yagn terdiri dari tangki
cairan pendingin (reservoir), pompa sirkulasi dan penukar panas (heat exchanger).

Istilah lama ”lebih dingin lebih baik” tidak selalu benar. Suhu tabung silinder dibawah
titik embun (dew point) gas yang dikompres harus dihindari pengembunan
penyebab gumpalan cairan dan korosi pada tabung. Oleh karena itu, sebagian
cairan pendingin harus diby-passkan dari penukar panas dengan mengkontrol
suhunya.

Dianjurkan dipasang termostat dan pemanas pada tangki, dan pendingin tetap
dialirkan/disirkulasikan walaupun kompresor stop atau stand-by untuk menjaga suhu
tabung tetap diatas suhu embun.

Cairan pendingin biasanya 50% ethylene glycol dan air untuk mencegah
pembekuan. Panas jenis cairan ini lebih rendah dari air. Oleh karena itu ukuran
penukar panas harus diperhitungkan, walaupun akan menggunakan pendingin air.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


12
Katup-katup kompresor merupakan bagian paling kritis, yang memerlukan
pemeliharaan lebih dari bagian lainnya. Katup sangat sensitif terhadap cairan dan
benda keras yang terkandung pada udara yang mengalirinya yang dapat
menyebabkan pelat dan pegasnya patah.

Ketika terangkat, katup bisa membentur oelinfungnya dan terpantul ke dudukannya


berulang-ulang dalam satu langkah isap ataupun tekan. Hal ini disebut denyutan
katup (valve flutter) penyebab pelat katup patah. Gas ringan seperti hidrogen sangat
sering menyebabkan kejadian ini. Hal ini dapat dikurangi dengan membatasi
pengangkatan pelat katup dan kecepatannya dengan rumus API:

V = D × 144/A

where:

V = kecepatan rata-rata .................. feet/minute

D = perpindahan silinder ………………. cubic feet/minute

A = total luas katup masuk per silinder, tinggi angkat X luas keliling katup X
jumlah katup per silinder …………. in2

Pembuat kompresor kadang tidak setuju dengan ketentuan diatas, karena


menyebabkan kecepatan katup pada tabing aksi ganda (double-acting cylinder)
menjadi setengah harga tabing aksi tunggal (single-acting cylinder). Untuk itu, data
pabrik tabing aksi ganda (double-acting cylinder) selalu mencantumkan kecepatan
katup dua kali kecepatan API, dan hati-hati menemukan kecepatan katup mana
yang diberikan. Untuk gas lebih berat (berat molekul = 20), dipilih kecepatan API =
3580 fpm, dan untuk gas ringan = 7000 fpm.

Pabrikan selalu menggunakan katup masuk dan buang yang dapat saling ditukar.
Hal ini bisa menyebabkan katup pada tempat yang salah, sehingga mengakibatkan
seluruh katup atau batang rod atau tabung rusak. Untuk mencegah ini, katup harus
diberi tanda dan tempat yang sebenarnya.

- Torak (Piston)

Torak (piston) biasa dibuat dari besi tuang dan kadang berlubang untuk mengurangi
berat. Lubang ini terisi gas (jika digunakan untuk gas mudah terbakar) dan
berbahaya kebakaran ketika dibuka untuk pemeliharaan, sehingga tabung dan torak
harus dibilas sebelum dibongkar. Torak besar dibuat dari aluminium untuk
mengurangi berat, dengan celah dimeter (clearance) hingga 20 mils per inci untuk
pemuaian (expansi). Cincin gesek ( rider ring) selalu digunakan pada torak besi
tuang, dan harus pada torak aluminium. Seluruh piston harus diputar 90 O setiap
tahun untuk mencegah gesekan tidak merata. Muatan beban torak dan cincin
gesek didasarkan pada satuan tegangan yang dihitung dari setengah berat batang
dan torak (dalam puond, dibagi dengan diameter torak, dikali panjang torak (dalam
Simple Inspiring Performing Phenomenal
13
in2). Batas normal nya 5 psi untuk teflon, 12 psi untuk besi tuang, 14 psi untuk
perunggu dan 22 psi untuk metal Allen. Cincin tekan Teflon cocok untuk tekanan
hingg 500 psi. Beban lebih besar lagi, bahan bantalan babbit digunakan untuk cincin
gesek dan perunggu untuk cincin tekan. Cincin tekan teflon selalu dilengkapi cincin
pengembang dibawahnya. Hal ini harus dihindari, karena jika teflonnya habis, cincin
pengembang (expander ring) akan merusak tabung. Rancangan torak dan cincin
yang ada akan melindungi cincin tekan terhadap tabung tanpa cincin pengembang.

- Batang Torak (Piston Rod) .

Batang torak terpasang didalam kepala silang (crosshead) dan harus dikunci,
dengan mur kunci (locknut) atau penjepit (pin) agar tidak lepas. Batang torak disetel
didalam kepala silang untuk menyamai celah ujung piston didalam tabung, dengan
cara memutar poros kompresor menekan timah lunak, kemudian diukur tebalnya,
hal ini disebut celah tubruk (bump clearance).

Batang ini harus keras karena akan melalui padatan (paking). Beberapa batang
dilapisi krom (chrome plated); tapi ini membuat masalah juga terutama pada
kompresor tekanan tinggi yang banyak mengeluarkan panas. Hal ini mudah
menyebabkan retak-retak seperti jaringan laba-laba pada lapisan krom, dan
selanjutnya mengelupas dan merusak padatan packing.

Yang lebih baik adalah menggunakan batang yang dikeraskan dengan nyala api
(flame-hardened rod). Karena gesekan terjadi, batang yang dilapisi karbid tungsten
(tungsten carbide) akan lebih tahan lama. Kompresor tekanan tinggi biasanya
menggunakan batang menjulur lebih panjang melalui piston dan keluar kepala
tabung untuk mengimbangi beban tekanan auat beban batang (rod load) pada
piston. Batang berlebih (menjulur) ini disebut batang ekor (tail rod). Ekor batang
dikenal untuk menembus dan dan keluar dari tabung serperti sebuah peluru
(missile). Untuk keandalan pemakaian, semua batang ekor harus dimasukkan
dalam rumah lotak penangkap yang cukup kuat untuk menahan batang ekor jika
terjadi kerusakan.

- Pemadat (Packing)

Pemadat (packing) kompresor terdiri dari dua cincin yang berpasangan sipasang
didalam mangkok/tabung yang terbuat dari baja atau besi tuang, ujung terbukanya
membelakangi sisi bertekanan. Mangkok/tabung dan tutupnya diikat dengan baut,
pada tutupnya terdapat beberapa lobang yang diborkan untuk saluran udara (vent),
minyak dan kuras (drain). Keseluruhan mangkok/tabung dan padatan packing ini
harus terpasang lurus segaris (aligned) setiap kali dibangkar pasang.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


14
Gambar 14 Penampang pemadat (packing area)

Jika teflon digunakan sebagai bahan pemadat untuk tekanan yang lebih dari 500 psi
(35 bar), biasanya ditambahi cincin bantu (back-up) dari logam (metallic) untuk
mencegah teflon terdesak keluar dari mangkok/tabung pemadat

Pabrikan kompresor menyediakan tabung pemisah (distance piece) antara tabung


silinder dan rumah engkol uuntuk laluan memasang pemadat (packing). Tabung
pemisah (distance piece) diperlukan agar tersedia ruang yang cukup untuk
membongkar-pasang mangkok/tabung dan mengganti cincin-cincin pemadat.

- Paking (Gaskets)

Tutup tabung, tutup katup, dan katup dipasangkan ke tabung dengan paking
(gasket). Gasket metalik lebih banyak digunakan. Pabrikan-pabrikan selalu
menawarkan gasket non-metalik, yang kadang bikin masalah bocor, terutama untuk
kompresi gas ringan. Biasanya, dudukan gasket harus bersih (lapped) untuk
memperoleh perapatan (seal) yang baik. Besi lunak atau cincin V-ring metalik
memberi hasil yang terbaik. Cincin O-ring terbatas empat cara pada tutup katup juga
memberi hasil yang baik, tapi sebaiknya jangan digunakan karena gampang rusak
terutama bila tutup diturunkan.

1.4 Eksponen politropik (Polytropic Exponent)


Ketika gas dikompres, eksponen politropik menentukan hubungan tekanan-voluma
dan perubahan suhu. Jika eksponen politropik tidak diketahui, rasio rata-rata panas
jenis bisa digunakan untuk menghitung suhu, volume dan daya kuda proses
kompresi adiabatis teoritis.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


15
Suhu sangat penting pada kompresor bolak-balik. Suhu didalam silinder
konvensional berpelumas harus tidak melebihi 350 OF (177 OC). Secara teori, gas
dengan eksponen rendah dapat dikompres dengan rasio lebih tinggi pada setiap
tingkat kompresornya, asal masih dalam batas suhu yang diinginkan. Satu kerugian
dalam hal ini, adalah efisiensi volumetris berkurang dengan rasio tinggi, dan
ekponen rendah membuat kompresi rasio tinggi tidak ekonomis.

Eksponen kompresi juga mempengaruhi rancangan kompresor sentrifugal. Tekanan


yang dihasilkan impeler berkurang pada gas eksponen tinggi dari pada gas ekponen
rendah dengan kerapatan yang sama pada sisi masuk.

- Laju aliran (flow rate)

Kompresor sentrifugal pada dasarnya adalah kompresor berkapasitas besar. Jika


1.000.000 cfm gas dikompres dari kondisi masuk mendekati udara luar, kompresor
sentrifugal lebih baik digunakan untuk tinggkat kompresi lebih rendah. Jika tekanan
akhir keluar adalah tinggi, tingkat akhir kompresi dapat dilakukan dengan kompresor
bolak-balik.

Pada umumnya, kompresor bolak-balik lebih ekonomis hingga kapastas 10.000 cfm.
Satu lagi keunggulan kompresor sentrifugal dibanding kompresor bolak-balik atau
kompresor ulir adalah direkomendasikan untuk aliran tekanan keluar lebih dari 600
cfm. Juga, kompresor sentrifugal tertentu biasanya investasinya sama dibanding
dengan kompresor bolak-balik atau pun kompresor ulir heliks jika daya yang diserap
ada pada kisaran 1500 kw.

Jika laju aliran sangat bervariasi, kompresor bolak-balik atau pun kompresor ulir
tertentu dapat digunakan dengan efisiensi yang baik. Perubahan alliran dapat
dilakukan dengan katup masuk curah (suction valve unloader) atau kantong celah
(cleareance pocket), merubah kecepatan putar kompresor ulir.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


16
Gambar 15 Katup masuk curah (suction valve unloader) atau kantong celah (cleareance pocket)

Katup masuk curah (suction valve unloader) bekerja dengan menekan bulu atau
pelat katup membuat katup tetap terbuka ketika piston bergerak isap atau tekan.
Maka, ketika langkah tekan udara tidak dikompres, tetapi mengalir balik ke manifol
masuk. Katup masuk curah (suction valve unloader) dapat dioperasikan manual
atau dengan alat otomatis.

Kantong celah ruang volume dipasang pada silinder atau kepala, atau bisa
disambung dengan pipa ke silinder. Umumnya, kantong tetap dengan katup sumbat
sehingga voluma tambahan bisa dipasang atau dilepas bila perlu, baik manual atau
otomatis.

Biasanya, kantong celah lebih fleksibel dari pada katup curah; dapat disesuaikan
dengan tingkat ukuran curahnya (unloader). Dua atau lebih kantong kecil biasanya
dipasang pada satu silinder.

Beberapa pabrikan mampu membuat kantong celah dengan volume berubah-ubah


(variable-volume) dilengkapi katup masuk curah memungkinkan kontrol capasitas
teru menerus dengan konsumsi daya yang rendah.

- Tekanan masuk dan keluar (Inlet and Discharge Pressure)

Pada kompresor bolak-balik bertingkat banyak, dengan tekanan masuk bervariasi


dan tekanan keluar tetap, memerlukan kantong dan/atau katup saringan untuk
mendapatkan operasi yang memuaskan. Menurunkan tekanan masuk akan
menurunkan tekanan daya keseluruhan, menurunkan beda tekanan pada semua
tinggkatan kecuali tingkat terakhir, akan menaikkan beda pada tingkat akhir dan
daya pada tingkat akhir. Menaikkan tekanan masuk akan menaikkan daya
keseluruhan kompresor, menaikkan beda tekanan pada semua tingkat akan
menurunkan dayanya.

Pada kompresor sentrifugal, kenaikan tekanan masuk akan menaikkan tekanan


keluar dan bertambah daya. Jika tekanan masuk diturunkan, kompresor sentrifugal
tadak akan mengkompres hingga tekanan yang diinginkan.

- Suhu (Temperature)

Pada kompresor bolak-balik dan sentrifugal, kompresor hanya mengenal kapasitas


kondisi masukan sebenarnya. Oleh karena itu suhu masuk harus ditentukan dari
Simple Inspiring Performing Phenomenal
17
kompresor biasanya ternilai pada komdisi masukan. Konversi ke kondisi standar
dibuat hanya untuk sebagai acuan dan perbandingan.

Sebagai pengoperasian peralatan mekanis, kompresor sentrifugal kurang


dipengaruhi oleh beda suhu tinggi atau rendah yang ekstrim dibanding kompresor
bolak-balik. Kompresor sentrifugal telah digunakan untuk suhu 800 °F (427 °C).
Dengan pelumasan konvensional, suhu seperti itu tidak bisa dilakukan oleh
kompresor bolak-balik. Suhu yang sangat rendah juga membuat masalah
pelumasan. Betapapun, kompresor bolak-balik telah digunakan dengan suhu masuk
dibawah -100 °F (- 73 °C).

Sebuah kompresor bolak-balik tanpa pelumas tekah berhasil dibuat oleh


perusahaan Swiss (Burckhardt Labyrinth Piston Compressor) pada tahun 1940-an,
bisa digunakan untuk mengatasi masalah pelumasan suhu rendah dan tinggi ini;
menggunakan torak piston beralur yang tidak menyentuh dindikng tabung silinder.
Celah yang sempit digunakan untuk mengatur kebocoran antara torak dan tabung.

Gambar 16 Prinsip kompresor dengan piston berlabyrinth (Principle of labyrinth piston


compressor).

Simple Inspiring Performing Phenomenal


18
Gambar 17 Kompresor dengan empat piston berlabyrinth

Simple Inspiring Performing Phenomenal


19
- Keseimbangan panas (Heat balance)

Keseimbangan panas proses kadang-kadang menjadi masalah dalam memilih


penggerak kompresor. Sebaliknya, pemilihan penggerak bisa menentukan jenis
kompresor. Misalnya, Jika dipilih penggerak turbin uap, maka kompresor sentrifugal
menjadi pilihan yang logis.

Turbin uap memang cocok untuk kompresor sentrifugal karena beberapa alasan.
Pertama, kecocokan putaran antara kompresor sentrifugal dan turbin aup sehingga
dapat disambung lansung. Untuk beberapa ukuran kompresor sentrifugal, turbin uap
merupakan motor penggerak yng tidak terlalu mahal. Turbin secara mekanis lebih
efisien dan putarannya dapat diatur/dikontrol lebih mudah sehingga secara tidak
langsung akan mengatur tekanan dan aliran udara kempanya. Keandalannya tinggi
dan biaya pemeliharaannya murah; dapat dioperasikan terus menerus sepanjang
tahun. Tentu saja hal ini bila digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap, karena
telah tersedia uap untuk pembangkit tersebut, sehingga lebih ekonomis.

Motor listrik adalah penggerak yang lebih baik terutama untuk kompresor bolak-
balik, karena putarannya lebih rendah, biaya pemasangan dan perawatannya juga
lebih murah; instalasinya juga lebih sederhana dan mudah.

1.5 Operasi berderet dan sejajar (Series and Parallel Operation)


Dalam batas tertentu, kompresor dapat dioperasikan berderet dan sejajar. Bila
kompresor bolak-balik dioperasikan berderet, laju aliran keluaran kompresor yang
pertama menjadi aliran masukan kompresor yang berikutnya. Jika tidak dicocokkan
dengan teliti, suatu sistem berderet bisa mengakibatkan tekanan vakum ataupun
tekanan lebih yang cukup berarti antara dua kompersor (kompresor turbo – turbo
compressor). Dengan kompresor turbo, suatu aliran yang tidak sebanding akan
mengakibatkan sentakan (surging) satu terhadap lainnya, dan ketidak stabilan
aliran.

Kompresor aliran bolak-balik dapat dioperasikan sejajar (parallel) jika tekanan


keluaran kedua kompresor sama; aliran melalui satu kompresor tidak berpengaruh
terhadap kompresor lainnya.

Bagaimanapun, kompresor turbo yang dioperasikan sejajar mengalami masalah


kecocokan yang ada; satu kompresor mengambil alih keseluruhan aliran ketika
kompresor mengalami gangguan. Oleh karena itu, suatu sistem kontrol aliran
otomatis digunakan untuk keandalan.

Kompresor turbo dan kompresor bolak-balik dapat dikombinasikan; suatu kompresor


turbo dapat dioperasikan berderet (in series) dengan kompresor bolak-balik, atau
sebaliknya. Suatu kompresor turbo dapat dioperasikan berjajar (in parallel) dengan
kompresor bolak-balik untuk meningkatkan aliran.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


20
1.6 Kompresor ulir putar (Rotary screw compressor)
Kompresor ulir putar yang paling banyak digunakan adalah jenis kompresor dengan
ulir ganda helical (helical twin screw), yang juga dikenal sebagai ulir putar (rotary
screw) atau cuping helical (helical lobe). Saling bertautan antara ulir jantan dan sisi
betina dari dua buah rotor yang berputar berlawanan arah, dan menekan udara
yang terperangkap diantara ulir jantan dan betina serta mendorongnya searah
sepanjang poros
menuju sisi keluaran udara.

Gambar 18 Ulir dan poros kompresor

Gambar 19 Kompresor ulir berpelumas

Simple Inspiring Performing Phenomenal


21
Gambar 20 Kompresor ulir pada instalasi sistem udara kompresi

Kompresor ulir ini terkenal karena kekuatan, keandalannya, murah, bentuk dan
ukuran lebih kecil dan ringan, serta kebutuhan pemeliharaan yang sedikit.
Dirancang untuk operasi terus menerus dan jangka waktu yang lama, serta dapat
didinginkan dengan udara ataupun air (water-cooled). Interaksi halus antara rotor
memungkinkan kompresor ulir untuk mengalirkan gas yang sukar dan
terkontaminasi ataupun cairan kental tanpa menimbulkan getaran vibrasi.

Gambar 21 Penampang kompresor ulir tanpa minyak (semihermetic screw compressor)

Ada dua model kompresor ulir, yaitu tanpa minyak (oil-less or oil-free) dan dibanjiri
minyak (oil-flooded). Kompresor ulir tanpa minyak memiliki keuntungan yaitu tidak
mencemari udara yang dialirkannya dengan minyak.

Akan tetapi, minyak pada kompresor yang dibanjiri minyak akan berguna sebagai
perapat (sealant) antara ulir jantan dan sisi betina kedua rotor, dan mendinginkan
bagian dalam kompresor, sehingga kompresor modal ini menjadi lebih efisien.
Simple Inspiring Performing Phenomenal
22
Kompresor ulir menggontrol aliran udara keluarannya dengan salah satu dari
beberapa metoda yang berbeda berikut ini.

 Katup kontrol masukan (Inlet valve control): Metoda ini pada dasarnya
memaksa udara masuk kompresor untuk mengurangi volumanya. Ini dengan
efektif untuk mencapaikan tekanan kerja kompresor, dan merupakan cara
dengan efisiensi terrendah untuk kontrol sebagian beban (the least efficient
part-load control).

 Pemendekan rotor (Rotor shortening): Metoda ini mengurangi panjang


kompresi efektif dari pasangan rotor, sehingga mengurangi kapasitasnya
untuk membuat udara bertekanan. Sama dengan kontrol sebagian beban
pada kompresor bolak-balik, tidak membebani sebagian ulir ini akan
memborodskan enerji, akan tetapi secara komparatif menjdai efisien pada
beban sebagian.

 Kontrol putaran berubah (Variable speed drive control): Melambatkan


putaran kompresor adalah suatu metoda yang efisien untuk kontrol sebagian
beban. Seperti kompresor bolak-balik dan pemendekan rotor kompresor ulir,
metoda ini mengurangi daya kompresor hampir sebanding lurus dengan
kemampuan kapasitas keluarannya.

 Kontrol buka/tutup (Online\offline or load\unload control): Pada urutan kontrol


ini, kompresor ulir berganti antara berbeban 100% atau tidak berbeban (tidak
mengkompres) sama sekali. Metode ini serupa dengan tidak membebani
(unloading) tabung silinder kompresor bolak-balik dan sehingga cukup
efisien. Akan tetapi dibutuhkan tangki udara untuk menstabilkan kebutuhan
udara kempa, karena pada saat tidak berbeban (unloading), kompresor
benar-benar tidak menghasilkan udara bertekanan.

Udara
masuk
Udara
keluar

Katup terbuka, semua Katup tertutup, semua


udara balik (unloading) udara keluar (loading)

Gambar 22 Prinsip kerja loading – unloading

Simple Inspiring Performing Phenomenal


23
1.7 Kompresor sentrifugal (Centrifugal compressor)
Kompresor sentrifugal adalah jenis kompresor dinamik (dynamic compressor) yang
menaikkan tekanan udara dengan memberi enerji kecepatan menggunakan
pendorong (impeller) berputar, dan mengubah enerji kecepatan ini menjadi enerji
tekanan.

Kompresor sentrifugal dirancang bebas minyak pelumas (oil free) dan hanya
memiliki sangat sedikit bagian-bagian yang bergerak, sehingga mengurangi
kebutuhan dan biaya pemeliharaan. Kompresor sentrifugal dirancang dan sesuai
untuk menangani kebutuhan beban dasar atau beban terus menerus pada suatu
sistem udara kempa, karena kompresor sentrifugal ini memiliki keterbatasan
kemampuan keluaran (output) minimal.

Kejutan/sentakan (surge) dapat terjadi pada kompresor sentrifugal jika aliran


keluarannya dikurangi hingga kurang dari 80% kemampuan kapasitas
maksimumnya. Kejutan (surge) adalah suatu fenomena yang diikuti dengan
pembalikan udara balik kedalam kompresor ketika kompresor tidak mampu
mempertahankan aliran normal minimalnya, hal ini menimbulkan getaran (vibration)
yang sangat berlebihan dan mengakibatkan kerusakan mekanis dalam waktu yang
singkat.

Aliran keluaran kompresor sentrifugal dikontrol melalui katup masuk atau sirip
kendali masuk (inlet guide vane), yang serupa dengan katup kontrol udara masuk
pada kompresor ulir. Hal ini tidak cukup.

Gambar 23 Kompresor sentrifugal

Simple Inspiring Performing Phenomenal


24
Karena adanya fenomena kejut (surge), aliran keluaran kompresor sentrifugal ini
hanya dapat dikurangi hingga 80% dari kemampuan kapasitasnya dengan
menggunakan katup kontrol masuk.

Apabila udara yang dibutuhkan kurang dari 80% kapasitasnya, maka sebagian dari
udara keluaran kompresor harus dibuang ke udara luar, atau dialirkan kembali ke
sisi masukan kompresor. Mengoperasikan kompresor dengan cara ini tidaklah
efisien, karena banyak enerji terbuang. Oleh karena itu, kompresor sentrifugal
haruslah dioperasikan terus menerus dengan kemampuan penuh.

2. Saringan Udara (AirFilters)


Semua kompresor sensitif terhadap debu dan uap (asap) yang ada pada udara,
yang dapat berupa campuran yang bersifat perekat (adheshive), penggosok
(abrasive) dan pengkarat (corrosive) didalam tabung silinder. Pencemaran ini
(contaminants) terbentuk pada bagian-bagian yang berputar dan dapat
menyebabkan keausan dan ketidak seimbangan mekanis, mengakibatkan
kerusakan kompresor.

Saringan udara pada sistem udara kempa berfungsi untuk:

- menangkap partikel-partikel dari udara

- memisahkan kondensasi air atau minyak dari udara

Suatu filter yang paling penting pada sistem udara kempa adalah saringan udara
masuk kompresor. Saringan ini menangkap abu, debu dan partikel lainnya dari
udara yang masuk ke kompresor. Kompresor adalah peralatan yang toleransinya
ketat (kecil) dan sedikit partikel kecil pun dapat masuk ke dalam rotor atau silinder
dan mengakibatkan keausan dan kerusakan dini.

Saringan udara masuk harus disesuaikan penggunaan diharapkan dan ada banyak
saringan yang berbeda-beda jenis, rancangan dan ukurannya. Pada umumnya
saringan udara dibentuk sesuai dengan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

o Pusaran (Cyclones), yang melemparkan debu keluar karena gaya sentrifugal

o Saringan udara basah (Wet air filters), yang mengikat debu dengan
menggunakan cairan

o Saringan udara kering (Dry filters), yang menangkap debu dengan


menggunakan efek saringan

Simple Inspiring Performing Phenomenal


25
Efisiensi saringan, dicirikan dengan tingkat pembersihan debu, yang menunjukkan
berapa persen debu yang dikandungi udara yang sebenarnya tertangkap, dan
mengacu pada uji komposisi debu AFI (American Filtration Institution).

Saringan partikel juga harus dipasang sesudah pengering udara jenis desikan
(desiccant dryer) untuk menangkap partikel-partikel desikan (desiccant particles).
Saringan penggabungan (Coalescing filters) digunakan dikeseluruhan sistem udara
kempa untuk menangkap kondensasi air atau minyak dari udara kempa. Saringan
penggabungan harus mempunyai kurasan kondensat otomatis (automatic
condensate drains).
Tabel 1 Jenis Saringan

Test Dust Composition Grain Sizes Share

0 - 5 µm 28%

5 -10 µm 13%

Street Dust 10 -20 µm 11%

20 - 40 µm 13%

40 - 80 µm 7%

Rust 0,08 µm 25%

Cotton Linters   3%

Saringan penggabungan (Coalescing filters) mungkin merupakan penyaring udara


terbaik pada sistem udara kempa, karena juga dirancang untuk menangkap bintik-
bintik (butiran-butiran) air dan minyak menggunakan tehnik penyaringan mekanikal.
Saringan penggabungan (Coalescing filters) uga menangkap partikel-partikel padat
hingga ukuran sangat kecil (0.01 micron).

Adalah penting memantau penurunan tekanan (pressure drop Δp) pada saringan
untuk mengetahui apakah elemen saringan sudah perlu diganti. Umumnya, bila Δp
telah mencapai 6 ÷10 psi, saringan sudah perlu diganti.

Agar lebih efektif, saringan udara sebaiknya dipasang berpasangan, yaitu saringan
rangkap (dual filters). Kedua saringan ini berfungsi serupa, saringan yang pertama
adalah saringan awal (general-purpose filter) untuk melindungi saringan kedua yang
lebih halus (a high-efficiency filter) dari butiran partikel besar. Penggunaan saringan
rangkap (dual filters) ini akan menjamin udara kempa bermutu baik denga biaya
operasi dan pemeliharaan yang rendah.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


26
3. Pendingin Udara Kempa (inter-cooler and after-cooler)
Sesuai dengan sifat termodinamika bahwa udara yang dikompres (ditekan), maka
suhu (temperatur)nya akan mengalami kenaikan. Suhu udara yang tinggi ini dapat
mengakibatkan kerusakan peralatan berikutnya yang akan dilalui ataupun yang
akan menggunakan udara bertekanan dan bersuhu tersebut.

Pada sistem udara kempa yang menggunakan kompresor bertingkat (multi-stage


compressor), udara keluaran kompresor tingkat pertama harus didinginkan terlebih
dahulu sebelum dialirkan sebagai udara masukan ke kompresor tingkat kedua.

Demikian seterusnya, udara keluaran suatu tingkat harus didinginkan sebelum


dialirkan ke kompresor tingkat berikutnya. Pendingin udara antar tingkat kompresor
ini disebut “inter-cooler”.

Udara kempa keluaran dari kompresor tingkat terakhir juga harus didinginkan
terlebih dahulu sebelum dialirkan ke peralatan sistem udara kempa yang berikutnya,
seperti pemisah (separator) atau tangki udara. Pendingin udara akhir (udara
keluaran kompresor tingkat terakhir) ini disebut “after-cooler”.

Media pendingin yang umum dipakai untuk mendinginkan udara kempa ini adalah
air (cooling water); bisa juga menggunakan udara sebagai media pendingin (cooled
by air).

Akibat pendinginan, uap air yang dikandung udara keluaran pendingin akan berubah
(berkondensasi) menjadi bintik-bintik air, yang harus dipisahkan dari udara oleh dan
didalam separator. Kemudian air kondensat ini diperangkap dan dikuras (dibuang)
keluar.

Pendingin (cooler) yang umum dipakai adalah berjenis tabung beraliran langsung
(once through) dengan pipa-pipa pendingin (cooling tubes) didalamnya. Tabung
pendingin ini disambungkan langsung ke pipa penyaluran udara; biasanya dengan
sambungan cakram (flanges) pada sisi masuk maupun keluar pendingin.

4. Penggunaan Kompressor
 Penggunaan untuk keperluan umum

Didalam Pembangkit Tenaga Listrik banyak sekali dibutuhkan udara kompressor


untuk keperluan umum :

 Membersihkan ruangan atau peralatan dari debu.

 Peralatan yang dipakai yang menggunakan tenaga dari angin misal bor
tangan, gerinda dan sebagainya.

 Penggunaan untuk keperluan sistem kontrol instrumen

Simple Inspiring Performing Phenomenal


27
Untuk keperluan sistem kontrol instrumen yaitu dimana sistem pengaturannya
menggunakan udara.

Disini udara yang dipakai adalah udara yang kering. Udara yang digunakan
untuk menggerakkan peralatan – peralatan kontrol instrumen, tidak
mengganggu disebabkan karena udaranya menjadi lembab atau basah (dimana
peralatan – peralatan kontrol bekerja sudah tidak sesuai yang diinginkan)

 Udara untuk Soot Blower

Sehubungan dengan banyak jelaga yang mengganggu heat tranfer maka jelaga
– jelaga yang baru menempel ditiup dengan udara yang bertekanan, secara
periodik sehingga jalaga – jelaga tersebut terlepas. Tapi ada juga menggunakan
uap untuk meniup jelaga tersebut sedangkan udaranya dipakai untuk
menggerakkan soot blowernya saja.

 Udara untuk sistem pemadam kebakaran

Bila terjadi kebakaran dimana sebelum pompa pemadam kebakaran bekerja


atau tidak bekerja maka air untuk pemadam kebakaran permulaan dan secara
cepat adalah menggunakan tangki air yang bertekanan udara di atasnya
sehingga begitu katup pemadam kebakaran dibuka langsung menyembur air.

5. Pemeriksaan sebelum start dan operasi kompresor


 Periksa tenaga listrik dalam panel

 Periksa level pelumas di dalam kompresor

 Bersihkan heat exchanger / intercooler agar kompresor bekerja baik

 Start kompresor dengan penekanan tombol start pada panel

 Periksa tekanan pelumas, normalnya 50 + 5 bar

 Periksa kebocoran pada setiap tingkat

 Setelah start periksa tekan pelumas pada setiap tingkat

 Untuk motor listrik, periksa putaran bebas dengan memutar tangan setiap
minggu

 Stop kompresor ada 2 cara yaitu nelalui tombol stop dan melalui pressure
start (automatis)

 Bila kompresor terlalu panas, pelumas menjadi sangat encer dan terdapat
udara pada pompa pelumas yaitu dengan mengendorkan vent screw hingga
keluar gelombang udara.

Simple Inspiring Performing Phenomenal


28
 Ada kemungkinan air pada pelumas, untuk membuang air pada pelumas,
biarkan kompresor berhenti hingga 6 jam. Bukalah baut drain pelumas,
periksa yang keluar air atau pelumas. Kalau yang keluar pelumas berarti
tidak ada air pada pelumas.

6. Praktek Pemeliharaan Kompressor


6.1. Peralatan yang Dibutuhkan

1) Kunci Pas Ring No. Set

2) Kunci Inggris

3) Obeng Minus

4) Jangka Sorong

6.2. Material yang di butuhkan

1) Lap Kaos

2) Alat Pelindung diri (safety helmet, safety shoes dan sarung tangan katun)

6.3. Langkah kerja pembongkaran pompa :

1) Siapkan alat pelindung diri (safety helmet, safety shoes dan sarung tangan
katun)

2) Siapkan peralatan dan material yang dibutuhkan

3) Catat name plate pompa

Type :

NR :

Tekanan :

Rpm :

4) Lepaskan cover belt dengan kunci pas

5) Lepaskan cover connecting rod

6) Lepas housing membran dengan kunci pas kombinasi 17

7) Cek kondisi membran saat posisi tekan

8) Cek kondisi membran saat posisi isap


Simple Inspiring Performing Phenomenal
29
9) Cek check valve inlet dan outlet

6.4. Langkah pengecekan Putaran motor, langkah Isap dan tekan

1) Putar secara manual kopling motor dengan tangan tanpa belt dan pully

2) Lihat karakteristik pergerakan

3) Hitung jumlah perputaran dari langah isap sampai tekan maka akan diperoleh
jumlah putaran motor sebanyak satu siklus (isap tekan)= 25 putaran motor

4) Ukur langkah isap posisi maksimal dengan jangka sorong, Diperoleh panjang
langkah =13,9mm

5) Putar manual kembali sampai posisi langkah tekan posisi maksimal, ukur
dengan jangka sorong, Diperoleh panjang langkah tekan maksimal = 58,8mm

6.5. Langkah kerja pemasangan

1) Pasang housing membran dengan pas kombinasi 17kunci, pastikan


membrane terpasang baik dan rapat

2) Pasang cover connecting rod dengan obeng minus

3) Pasang kembali pully dan belt pada posisi semula

4) Pasang cover belt dengan kunci pas

Simple Inspiring Performing Phenomenal


30

Anda mungkin juga menyukai