Anda di halaman 1dari 5

PILE HAMMER

Pengertian Pile Hammer


Pondasi tiang pancang ( pile foundation ) adalah bagian yang digunakan untuk
menerima dan menstranfer ( menyalurkan ) beban dari struktur atas ke tanah penunjang
yang terletak pada kedalaman tertentu. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),
dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini dipukul, dibor atau didongkrak ke
dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile Cap ( poer ) . Tergantungjuga pada tipe
tanah, material, dan karakteristik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan
berbeda-beda.

Jenis Alat Pemancang Tiang


Ada beberapa alat pemancang tiang yang umum digunakan alat – alat tersebut
sebagai berikut :

1. Drop Hammer
Drop hammer adalah sebuah palu berat yang diletakkan pada ketinggian
tertentu diatas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai
tiang. Pada kepala tiang dipasang topi/cap (shock absorber) untuk menghindari
tiang rusak akibat tumbukan hammer. Cap ini biasanya terbuat dari kayu.
Keuntungan dari alat ini adalah :
a. mudah dalam pengoperasian,
b. investasi yang rendah,
c. mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur
tinggi.
Kekurangan dari alat ini adalah :
a. kecepatan pemancangan yang kecil,
b. kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar,
c. kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat
getaran pada permukaan tanah,
d. tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air.
2. Diesel Hammer

Diesel Hammer adalah alat yang mempunyai paling sederhana diantara


alat – alat lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua mesin
diesel, piston/ram,tangki bahan bakar,tangki pelumas,pompa bahan
bakar,injector, dan mesin pelumas. Dalam mengoperasikannya, energi alat
didapat dari berat ram yang menekan udara di dalam silinder.

Kelebihan diesel, yaitu :


a). ekonomis dalam pemakaian
b). mudah dalam pemakaian di daerah terpencil
c). berfungsi dengan baik pada daerah dingin
d). mudah dalam
Kekurangan alat ini adalah :
a). kesulitan dalam menentukan energi per blow
b). sulit dipakai pada tanah lunak

3. Hydraulic Hammer
Cara kerjanya berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis.
Hammer tipe ini dapat dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja
H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram,didorong,dan ditarik.
Alat ini baik digunakan ketika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang
pancang yang dimasukkan cukup pendek. Untuk memeperpanjang tiang maka
dilakukan penyambungan pada ujung – ujungnya.

4. Vibratory Pile Driver


Tiang dipancang oleh getaran yang dihasilkan alat. Alat ini memiliki
beberapa batang horizontal dengan beban eksentris. Pada saat pasangan batang
berputar dengan arah yang berlawanan, berat yang disebabkan oleh beban
eksentris menghasilkan getaran pada alat. getaran yang dihasilkan
menyebabkan material disekitar pondasi yang terikat pada alat akan ikut
bergetar. Alat ini sangat baik digunakan pada tanah lembab.
5. Injection
Prinsip Injection hampir sama dengan bor pile akan tetapi setelah
pengeboran pile atau pancang ditinggal
tidak seperti bor Pile yg cuma membuat lubang lalu di berikan tulangan untuk
dilakukan pengecoran pada tahap berikutnya.
Gambar 2.3.10.5 Injection

Jack-in pile system 


Jack-in pile system merupakan suatu cara pemancangan tiang yang
pelaksanaannya dengan menekan tiang pancang ke dalam tanah dengan menggunakan
dongkrak hydraulic yang diberi beban counter weight  agar alat pancang tidak terangkat
dan membantu memancang tiang hingga tercapai daya dukung desainnya.
Pergerakan alat  jack-in pile ini ada dua macam, tipe dengan roda crawler  dan tipe
‘robot’. Kelebihan proses pemancangan menggunakan jack-in pile, yaitu :
 tidak bising dan tidak menghasilkan polusi asap yang cukup berarti bila
dibandingkan dengan penggunaan diesel hammer.

 tidak menimbulkan getaran disekeliling lokasi pemancangan sehingga aman


untuk bangunan di sekitarnya.

 dengan menggunakan alat pancang dengan sistem jack-in pile ini tidak


mungkin terjadi keretakan pada kepala tiang dan juga tidak mungkin
terjadi necking  (lekukan pada pondasi) seperti pada sistem bored-pile.

 estimasi daya dukung tiang dapat langsung dilihat dari hasil bacaan pressure
gaugeyang ada pada alat jack-in pile, karena mesin jack-in pile dilengkapi
dengan pressure gauge (umunya dalam satuan MPa).
Persiapan dan proses pemancangan 
Secara garis besar siklus kerja alat  jack-in pile selama proses pemancangan
adalah sebagai berikut :
 mengikat tiang pancang pertama,

 mengangkat tiang pancang pertama,

 memutar atau memindahkan tiang pancang pertama (bergerak secara horizontal)


ke titik pancang,

 memasukkan tiang pancang pertama ke pile clamping box  (jepitan tiang kotak)
yang ada pada alat,

 setting ketegak-lurus an (verticality) tiang pancang terhadap titik pancang,

 melakukan penetrasi tiang pancang ke dalam tanah dengan cara menekan tiang
pancang tersebut,

 penekanan tiang pancang hingga sisa tiang +/- 40 cm dari permukaan tanah untuk
kemudian dilakukan penyambungan,

 pengambilan tiang pancang kedua (sambungan),

 pengangkatan, memindahkan ke titik pancang, memasukkan ke pile clamping


box, kemudian setting verticality terhadap titik pancang dan tiang pancang yang
sudah terpancang,

 pengelasan sambungan,

 menekan tiang pancang sambungan,

 bila diperlukan dilakukan pengambilan dan pemasangan dolly untuk membantu


menekan tiang pancang,

 pemancangan tiang dilakukan hingga tercapai daya dukung desain tiang atau
hingga kapasitas alat jack-in pile  sudah tercapai (biasanya hingga alat terangkat),

 bergerak ke titik pancang berikutnya.

Penggunaan Dolly
Untuk membantu proses pemancangan apabila tiang pancang sudah sedikit
tenggelam ke dalam tanah dan akan mencapai tanah keras digunakan alat bantu
pemancangan yang disebut Dolly. Tiang pancang yang di-dolly harus merupakan tiang
pancang yang sudah sedikit lagi mencapai tanah keras. Tanda bahwa tiang pancang
sudah mendekati tanah keras dapat diketahui dari panjang tiang yang tertanam sudah
mendekati kedalaman desain dan bacaan pressure gauge alat jack-in pile.
Gambar 2.3.7.1. Penggunaan dolly untuk membantu memancang

Penghentian Pemancangan
Parameter yang digunakan sebagai acuan bahwa pemancangan tiang bisa
dihentikan  :
 bacaan tekanan pada pressure gauge sudah mencapai tekanan dimana apabila
nilai tersebut dikonversikan ke daya dukung tiang, maka daya dukung desain
tiang telah terpenuhi,

 alat jack-in pile terangkat dan bila dilakukan penetrasi lagi sudah tidak mampu
lagi,

 Seletah proses pemancangan dihentikan, selanjutnya dilakukan pencatatan


(record) yang berisi tinggi tiang tertanam dan bacaan tekanan dari pressure
gauge alat pancang.

Anda mungkin juga menyukai