Daftar Isi
1
Pendahuluan........................................................................................................................... 2
2.1.1
2.1.1.1
Pipa Adapter..................................................................................................... 2
2.1.1.2
2.1.1.3
Runner.............................................................................................................. 3
2.1.1.4
Housing ............................................................................................................ 3
2.1.2
2.2
2.2.1
2.2.1.1
Komponen Kopling.......................................................................................... 4
2.2.1.2
Pemasangan Kopling........................................................................................ 5
2.2.1.3
Pemeliharaan Kopling...................................................................................... 6
2.2.2
Bearing .................................................................................................................... 7
2.2.2.1
2.2.2.2
2.2.2.3
2.2.2.4
2.2.2.5
Two-lip seal...................................................................................................... 8
2.2.2.6
Pelumasan Bearing........................................................................................... 8
2.2.2.7
2.2.2.8
2.2.3
Pulley..................................................................................................................... 11
2.2.3.1
2.2.4
Pemasangan pulley......................................................................................... 11
Belt ........................................................................................................................ 12
2.2.4.1
2.2.4.2
3.2
Pemeliharaan ................................................................................................................ 15
PENDAHULUAN
Hand regulator
Adapter pipe
Turbin
2.1
2.1.1
Turbin Crossflow T15 sebagian besar dibuat dengan menggunakan material mild-steel.
Komponen utama turbin Crossflow T15 adalah pipa adapter, rotor/runner, guide vane
dengan hand regulator dan housing.
2.1.1.1 Pipa Adapter
Air dari pipa pesat memasuki turbin melalui suatu pipa adapter. Penampang inlet turbin
berbentuk persegi panjang sedangkan penampang pipa pesat berbentuk lingkaran
sehingga perlu media penyesuai aliran yang disebut dengan pipa adapter. Aliran air
Halaman
2.1.2
Turbin Crossflow T15 tidak memerlukan banyak perawatan sepanjang air yang
digunakan tidak banyak mengandung butiran pasir dan tidak bersifat korosif. Apabila
terdapat benda-benda seperti ranting pohon atau batu yang berhasil masuk ke dalam
turbin sehingga mengganggu putarannya maka perlu dilakukan pembersihan terhadap
benda-benda tersebut. Perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan runner, turbin
harus dalam keadaan tidak beroperasi.
Runner perlu diperiksa secara rutin. Bilah-bilah runner yang terbuat dari mild steel
bersifat fragile. Bilah-bilah ini dapat rusak akibat tumbukan benda-benda kecil seperti
pasir dan kerikil. Turbin sebaiknya dioperasikan pada kondisi optimum sehingga
diperoleh efisiensi dan keamanan operasi terbaik. Pengoperasian turbin pada bukaan
guide vane (katup) maksimum tidak disarankan karena dapat mengakibatkan turbulensi
air yang menyebabkan efisiensi turbin turun. Kondisi operasi turbin yang optimum
diperoleh pada bukaan guide vane 80%.
Halaman
Sistem transmisi mekanik berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran runner
turbin ke generator. Transmisi mekanik yang digunakan menggunakan flat belt dan
pulley dengan rasio tertentu untuk menaikkan putaran sehingga generator dapat bekerja
pada putaran operasinya, 1500 rpm.. Efisiensi transmisi mekanik dengan menggunakan
flat belt dapat mencapai 98% dengan slip 1% - 2%.
Sistem transmisi mekanik terdiri dari poros pada bagian turbin, poros pada bagian
generator, plummer block dan bearing set, kopling, pulley dan flat belt. Komponenkomponen tersebut harus dipasang dengan tepat dan mendapat perawatan yang baik saat
dioperasikan.
2.2.1
Kopling yang digunakan adalah jenis kopling fleksible tipe FCL. Kopling fleksibel yang
digunakan di PLTMH berfungsi mentransmisikan torsi dari poros penggerak ke poros
lain yang digerakan. Kopling fleksibel masih dapat mengijinkan missalignment
(ketidak lurusan sumbu) antar poros yang tidak dapat dihindari. Kopling fleksibel yang
digunakan adalah tipe FCL 280 pada sisi turbin dan FCL 250 pada sisi generator.
2.2.1.1 Komponen Kopling
Konstruksi kopling FNU cukup sederhana sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.
Kopling ini mudah dipasang, mudah dilepas dan bebas pemeliharaan. Flange kopling
dipasang pada poros transmisi. Flange tersebut diperkuat dengan pasak. Pemasangan
kopling fleksible ini menggunakan baut-baut yang dilengkapi dengan Bolt bushing.
bushing dibuat dari material Cast iron yang dapat mentolerir sedikit misalignment
angular atau paralel antara dua poros flange.
Komponen
Material/Ukuran
No. Katalog
Halaman
Flens Kopling
FCL 280/250
F6/F5
Mild Steel,
8 pcs
F6/F5
F6/F5
F6/F5
Bushing
Cast Iron
F6/F5
Washer
Nut
Flange
Spring Washer
Bolt
Bush
(oil resistant vulconiced rubber)
Halaman
2.2.2
Bearing
Semua poros yang beroperasi ditumpu oleh bearing. Poros yang ditumpu oleh bearing
dapat berputar bebas dengan koefisien gesek kecil dan dapat berada pada posisi yang
tepat meskipun mendapat gangguan dari berbagai gaya lain yang mengenainya.
Beragam macam bearing dapat ditemukan di pasaran dengan disain standar seperti:
bearing SKF, bearing FAG atau bearing NTN. Pada sistem mekanik turbin digunakan
spherical roller bearing untuk menopang poros runner turbin dan poros pulley.
2.2.2.1 Spherical roller bearing,
Spherical roller bearing sudah banyak dikenal karena kemampuannya menopang beban
yang berat. Bearing ini terdiri dari dua baris bola-bola berbentuk barrel simetris yang
dapat mensejajarkan diri dengan bebas sehingga masih mampu mentolerir adanya
pergeseran poros dan misalignment poros bearing. Spherical roller bearing dapat
mentolerir misalignment 0,5o. Pada beban ringan, misalignment sampai 2o masih
diperbolehkan.
Turbin Crossflow T15 menggunakan spherical roller bearing ditambah adapter sleeve.
Bearing dengan nomor kode 22216, adapter sleeve H316, locating ring FRB 12.5/140,
two-lip seal TSN 516 G dan plummer block SNL 516.613 digunakan pada poros pulley
turbin. Sedangkan bearing SKF 22211, adapter sleeve H311, locating ring FRB 8/100,
digunakan untuk menopang poros runner generator. Untuk menopang poros runner
turbin digunakan bearing SKF 22218, adapter sleeve H318, locating ring FRB 12.5/160.
Sebagaimana disebutkan di atas, bearing melakukan sendiri alignment sehingga tidak
sensitif terhadap kesalahan kecil alignment poros terhadap rumah bearing.
2.2.2.2 Adaptor sleeve, lock nut and locking washer
Adaptor sleeves digunakan untuk melindungi tapered bore bearing terhadap dudukan
poros silindris. Adaptor sleeves mempermudah pemasangan dan pembukaan bearing.
Apabila locking nut diperkuat, bearing di dalam outer ring akan didesak sedemikian
hingga mempererat poros dalam bearing.
2.2.2.3 Plummer block housing
Plummer block housings, disebut juga rumah bearing, terdiri dari dua bagian (housing
base dan housing cover) yang terbuat dari besi cor. Pada setiap pasangan plummer
block terdapat pin untuk memastikan bagian bawah dan bagian atas komponen
terpasang dengan tepat. Bagian bawah dan bagian atas komponen merupakan satu unit
yang tidak dapat saling dipertukarkan dengan bagian komponen lain meskipun
ukurannya sama. Setiap pasangan memiliki nomor seri yang saling bersesuaian sebagai
Halaman
tanda. Saluran pelumas disediakan pada bagian atas plummer block untuk
mempermudah pelumasan.
2.2.2.4 Locating ring
Locating ring dapat disisipkan pada setiap sisi bearing sehingga posisi bearing akan
tetap berada di tengah-tengah housing bearing (centering). Untuk memastikan bearing
tidak menjadi terlalu panas dan untuk meminimumkan gaya aksial maka locating ring
harus dipasang pada posisi yang tepat di dalam housing bearing.
2.2.2.5 Two-lip seal
Penyekatan paling mudah pada housing bearing adalah menggunakan two-lip seal yang
cocok untuk kecepatan perimeter sampai 13 m/s. Two-lip seal meluncur pada poros
yang berputar. Bagian luar two-lip seal mencegah kotoran masuk ke dalam bearing.
Pelumas yang diisi di antara two-lip seal juga mencegah bearing dari kemasukan
kotoran. Sedangkan bagian dalam two-lip seal mencegah kebocoran pelumas dari
dalam housing.
Two-lip seal terbuat dari polyurethane, material yang tahan gesekan dengan sifat elastik
yang sangat baik. Komponen ini cocok untuk temperatur sampai dengan 100oC.
Misalignment angular sampai dengan 10 masih dapat ditolerir. Ruang di antara two-lip
seal harus diisi dengan pelumas sejak pertama kali dipasang.
2.2.2.6 Pelumasan Bearing
Pelumasan merupakan persyaratan penting bagi bearing karena:
a.
b.
c.
d.
e.
Halaman
Kerusakan pada bearing akibat pemasangan mur-baut yang semakin kendur ketika
bearing dioperasikan
Kerusakan pada poros dan dudukan housing bearing akibat ketidaktepatan
pemasangan komponen-komponen bagian dalam bearing
Kerusakan bola-bola bearing karena pengencangan adapter sleeve yang terlalu ketat,
sehingga bearing cepat panas.
Penggunaan grease berlebih.
Kotoran, geram logam yang mengotori bearing/grease
Bearing yang dipasang pada dudukan adapter sleeve dapat diatur dengan melakukan
penyesuaian pada lock nut. Hal ini harus dilakukan hati-hati agar bearing pada
kedudukan yang tepat sehingga masih ada cukup ruang (clearance) di dalam bearing.
Penempatan spherical roller bearing yang tepat dapat dilihat dari seberapa besar ruang
(clearance) yang masih tersedia dalam bearing. Minimum clearance bearing antara
0.025 0.035 mm. Ruang tersebut diukur dari outer ring ke roller yang tidak dibebani.
Untuk pengukuran clearance secara akurat dapat digunakan feeler gauge ketika
penyesuaian spherical roller bearing dilakukan.
c. Pemasangan plummer block housing (rumah bearing)
Beban yang diperbolehkan pada bearing bukan hanya bergantung pada kemampuan
bearing tetapi juga bergantung pada kekuatan housing dan baut-mur yang digunakan.
Pada PLTMH , untuk memperkuat pemasangan baut-mur housing turbin dapat
digunakan alat yang disebut torsi yang diset pada kekuatan 180 Nm untuk baut-mur
M18.
Salah satu prosedur pemasangan housing bearing yang perlu dicermati adalah
pemasangan bagian atas dan bagian bawah housing. Kedua bagian ini merupakan satu
unit yang tidak dapat saling dipertukarkan dengan bagian komponen lain meskipun
ukurannya sama. Pada housing terdapat nomer seri dan pin untuk memastikan bagian
bawah dan bagian atas housing terpasang dengan tepat.
Halaman
Halaman 10
2.2.3
Pulley
Pulley yang digunakan dalam sistem transmisi mekanik PLTMH dirancang untuk
menaikkan kecepatan dari 625 rpm pada poros turbin menjadi 1500 rpm pada poros
generator. Diameter nominal pulley pada sisi turbin adalah 1190 mm dan pada sisi
generator 400 mm. Lebar kedua pulley adalah 180 mm sedangkan lebar flat belt
penghubung kedua pulley tersebut 100 mm. Material yang digunakan untuk membuat
pulley adalah mild steel SS 400/St 37.
Pulley yang lebih besar (pada sisi turbin) juga mempunyai fungsi sebagai flywheel
(roda gila) untuk menstabilkan putaran turbin meskipun ada sedikit peningkatan atau
pengurangan kecepatan ketika beroperasi. Pulley perlu dibersihkan sehingga bebas dari
kotoran debu, minyak atau grease serta perlu dipasang pada posisi lurus satu sama lain
agar flat belt dapat mentransmisikan daya dengan efisiensi yang cukup tinggi.
2.2.3.1 Pemasangan pulley
Pasanglah bagian bawah plummer block housing base pada base frame. Kemudian
pasanglah mur-baut pada komponen ini dengan tidak terlalu kuat. Selanjutnya isilah
ruang pada bagian bawah plummer block tersebut dengan pelumas (grease).
Pasanglah bearing pada poros pulley. Kemudian tempatkan flat belt melingkari
poros pulley.
Letakkan poros pulley dan bearing pada plummer block base yang telah dipasang
sebelumnya. Pastikan tidak ada kotoran pada bearing dan plummer block sebelum
diisi dengan grease.
Aturlah alignment poros menurut spesifikasi kopling fleksible yang digunakan.
Setelah kedudukan poros tepat, perkuatlah baut-mur bagian bawah plummer block
untuk mempertahankan posisi poros tersebut. Aturlah lock nut bearing dengan hatihati untuk mendudukkan poros dengan tepat pada bearing. Pastikan ruang dalam
bearing (internal clearance) masih dalam batas-batas toleransi yang diperbolehkan.
Untuk memperoleh pengaturan ruang dalam bearing (internal clearance) dengan
baik dapat menggunakan feeler gauge.
Halaman 11
Bersihkan plummer block bagian atas dan isilah dengan grease secukupnya.
Pasanglah bagian atas plummer block tersebut kemudian perkuat kedudukannya
dengan baut-mur. Pastikan jumlah grease dalam plummer block hanya sekitar 40%
60 % dari ruang yang tersedia.
Perkuat baut-mur pada plummer block secara perlahan-lahan. Pada saat yang sama
aturlah flange kopling sehingga poros pulley align dengan poros pasangannya.
Plat tipis bilamana perlu dapat digunakan untuk memastikan alignment poros pada
pemasangan kopling.
2.2.4
Belt
Halaman 12
Minyak atau air pada flat belt dapat menyebabkan slip. Ketegangan flat belt yang tidak
sesuai dan ketidaklurusan pulley dapat menurunkan efisiensi hingga 70%.
Flat belt yang terbuat dari kanvas cenderung dapat dipengaruhi oleh keadaan temperatur
udara. Apabila temperatur udara rendah (dingin) flat belt dapat memendek (mengerut)
sebaliknya apabila temperatur udara tinggi (panas) flat belt cenderung memuai
(memanjang). Hal ini perlu diperhatikan oleh operator PLTMH khususnya jika udara
bertemperatur dingin atau panas dalam jangka waktu yang lama.
Jika suatu saat flat belt harus diganti karena rusak, maka sebelum dilepas sebaiknya
posisi flat belt dan pulley ditandai sehingga memudahkan pekerjaan pemasangan
kembali.
Friction coating
Top surface
Total thickness
ca.[mm]
Weight ca.kg/m2
Belt tensioning - %
elongation
Technical data
Core material
Structure
EXTREMULTUS 85
Type
GT 10
GT 14
GT 20
GT 28
GT 40
GT 54
GT 80
Polyamide sheet
Polyamide sheet
Polyamide sheet
Polyamide sheet
Polyamide sheet
Polyamide sheet
Polyamide sheet
G elastomer
G elastomer
G elastomer
G elastomer
G elastomer
G elastomer
G elastomer
Polyamide fabric
Polyamide fabric
Polyamide fabric
Polyamide fabric
Polyamide fabric
Polyamide fabric
Polyamide fabric
1.5
1.7
2.5
2.9
3.5
4.3
5.7
1.5
1.7
2.7
3.1
3.8
4.7
6.1
up to 12.5
up to 17.5
up to 25
up to 35
up to 48
up to 67.5
up to 110
225
315
450
630
900
1200
1800
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
Catatan:
a. Jika kedua pulley tidak dalam kondisi lurus maka flat belt bisa terlepas dari masingmasing pulley.
b. Jika kedua pulley tidak dalam kondisi lurus maka flat belt bisa juga mengalami
kerusakan
c. Tegangan pada flat belt mengakibatkan adanya beban radial pada poros yang harus
ditahan oleh bearing. Apabila tegangan pada flat belt terlalu kencang maka bearing
dapat menjadi terlalu panas. Untuk itu periksalah kondisi flat belt dan bearing
setelah beberapa waktu beroperasi.
Halaman 13
Halaman 14
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi
mekanik ini dikonversi menggunakan media medan magnet. Komponen utama
generator terdiri dari bagian berputar yang disebut rotor dan bagian tidak berputar yang
disebut stator.
Generator yang digunakan pada PLTMH bermerek Stamford UCI 224 G2 Double
Bearing, Serial Number X04D140199, Rating 220 kVA. yang akan diinstal bersama
dengan turbin Crossflow T15. Generator ditempatkan pada base frame yang sama
dengan turbin Crossflow T15. Generator tersebut dapat diatur posisinya untuk
mendapatkan posisi pulley yang tepat.
Generator dihubungkan dengan pulley melalui sebuah fleksibel kopling. Oleh karena
itu perlu diperhatikan alignment posisi kopling tersebut untuk mendapatkan kinerja
yang terbaik.
3.1
3.2
Pemasangan generator
Tempatkan flange kopling pada ujung poros generator menggunakan pasak.
Pasang base frame generator pada tbase frame turbin.
Letakkan generator pada base frame yang tersedia.
Tempatkan poros pulley (sisi generator) pada bearing. Prosedur selanjutnya lihat
cara pemasangan poros pulley di atas.
Pastikan alignment flange kopling yang menghubungkan poros generator dan poros
pulley.
Kencangkan baut-mur kopling poros generator dan pulley
Tempatkan flat belt pada kedua pulley
Aturlah ketegangan flat belt dengan mengatur posisi dudukan generator pada base
frame.
Pasanglah ram kawat pelindung pulley untuk keamanan ketika beroperasi.
Petunjuk rinci mengenai pemasangan kopling, pulley dan flat belt telah dijelaskan di
atas.
Pemeliharaan
Petunjuk operasi dan pemeliharaan generator dapat dilihat pada katalog/brosur yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Halaman 15
Turbin Crossflow T15 PLTMH dirancang beroperasi pada kecepatan 625 rpm untuk
mentransmisikan daya ke generator yang beroperasi pada kecepatan 1500 rpm.
Kecepatan run away turbin tersebut sekitar 1.8 kali kecepatan nominalnya.
Sebelum turbin dioperasikan ketersediaan air perlu diperiksa kembali. Keadaan saluran
pembawa, bak penenang dan saringan sampah juga perlu diperiksa. Pulley dan flat belt
perlu coba diputar perlahan-lahan untuk memastikan apakah pemasangannya sudah
benar. Posisi guide vane turbin juga perlu dipastikan dalam keadaan tertutup rapat.
Tekanan yang terbaca pada pressure gauge tepat sebelum beroperasi harus
menunjukkan angka yang bersesuaian dengan beda tinggi permukaan air di bak
penenang ke turbin.
Guide vane turbin harus dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan tekanan air yang
terbaca pada pressure gauge. Jika tekanan air mengalami penurunan di bawah nilai
nominal (tekanan sebelum dioperasikan) ada kemungkinan air yang tersedia tidak
mencukupi.
Bukaan guide vane dapat mengatur jumlah air yang memasuki turbin. Turbin sebaiknya
dioperasikan pada bukaan guide vane optimum untuk mendapatkan kinerja terbaik.
Bukaan guide vane maksimum memang dapat menghasilkan daya keluaran maksimum.
Tetapi pada keadaan ini, air pada turbin dapat mengalami turbulensi, suara yang keras
dan getaran yang lebih kuat yang dapat memperpendek masa pakai turbin. Bukaan
optimum guide vane sekitar 80% bukaan, perhatikan indikator pada guide vane.
Perhatikan dengan baik suara turbin ketika beroperasi. Suara turbin yang normal harus
lembut tidak tersentak-sentak. Temperatur bearing dan generator juga perlu diperiksa
untuk memastikan sistem bekerja dengan baik.
Untuk menghentikan turbin, guide vane ditutup secara perlahan-lahan sambil
memperhatikan keadaan tekanan air pada pressure gauge. Tekanan pada pressure gauge
tidak boleh berubah-ubah terlalu cepat untuk menghindari water hammer.
Urutan Pengoperasian PLTMH
1. Periksa kondisi air di Bak (Head Tank).
Pastikan Pintu Air Bak telah terbuka, dan air dari saluran memasuki Bak (Head
Tank).
Pastikan Air di Bak (Head Tank) telah penuh dan melimpas.
Periksa pintu air pipa pesat (penstock dalam keadaan terbuka penuh.
Pastikan air telah mengisi penuh pipa pesat (penstock), bila pipa pesat belum terisi,
buka pintu air pipa pesat secara perlahan-lahan. Bila tekanan air telah keluar dari
pipa napas, berarti pipa pesat telah terisi penuh air.
2. Pengoperasian Turbin
Pastikan inlet valve dalam keadaan tertutup (fully close).
Halaman 16
Buka inlet valve secara perlahan-lahan, sampai pipa adapter turbin terisi penuh air.
Pada saat pembukaan inlet valve akan terdengar aliran air mendesis. Apabila suara
aliran air berhenti, berarti air telah mengisi adapter pipe.
Buka katup pressure gauge, pastikan jarum menunjuk angka 6 bar (kgf/cm2).
Buka guide vane turbin perlahan-lahan sampai putaran turbin generator mencapai
tegangan nominal. (prosedur pengoperasian panel kontrol dapat dibaca pada manual
operasi ELC).
Buka guide vane turbin sampai tegangan balast minimum sebesar 100 120 V.
Sambungkan sistem ke jaringan.
Perhatikan tegangan ballast, buka kembali guide vane sehingga tegangan ballast
cadangan berkisar 60 V.
Perhatikan indikator jrum pressure gauge saat melakukan pembukaan guide vane
turbin. Apabila jarum guide vane turun dari 6 bar, tutup kembali guide vane secara
perlahan, sehingga tekanan pressure tetap 6 bar.
3. Menutup operasi turbin
Lakukan urutan penghentian operasi ELC.
Setelah seluruh daya dikompensasi ke Ballast, tutup guide vane turbin secara
perlahan sehingga sistem akan berhenti.
Setelah guide vane turbin tertutup penuh (fully close), tutup inlet valve.
Aliran air akan melimpas ke saluran pelimpasan.
Atur bukaan pintu air utama bak sehingga air terbagi pada saluran buang atas, untuk
mengurangi debit air yang terbuang melalui saluran pelimpas.
Perkiraan Penyebab
Air tidak mencukupi
Penanggulangan
Periksa ketersediaan air
Halaman 17
Jenis Gangguan
Turbin beroperasi tetapi
kecepatan turun ketika diberi
beban. Tekanan turun ketika
debit bertambah.
Kopling mengalami
kerusakan
Periksa komponen-komponen
kopling. Gantilah dengan
komponen baru bilamana perlu
Perkiraan Penyebab
Penanggulangan
Jenis Gangguan
Ada komponen-komponen
turbin yang longgar
Bearing mengalami
kerusakan
Perkiraan Penyebab
Penanggulangan
Pengaturan komponen di
dalam bearing tidak tepat
Bearing rusak
Halaman 19
Baut-mur rusak
Halaman 20