Anda di halaman 1dari 45

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENDIDIKAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PPSDM KEBTKE

PENGENALAN PLTMH

SULARDI

DIKLAT TEKNIS FEASIBILITY STUDY PLTMH


Perkenalkan! SULARDI, S.T, M.Pd.
WIDYAISWARA MUDA PPSDM KEBTKE
ASESSOR BIDANG KETENAGALISTRIKAN

0817 7609 1974


iyanglardi777@gmail.com
sulardi_iyang

Iyang-sulardi
Topic:
01 03
REGULASI
DISKUSI & EVALUASI
SBU. SLO, SKTT (LATIHAN)

02
PLTMH &
PENGELOLAANYA
PLTMH???
Memanfaatkan

debit head

kapasitas daya < 100 kW


DEFINISI - DEFINISI

Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


1. Wikipedia (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.

2. Per Men ESDM No.


10/ 2015 DAK Bidang PLTMH adalah suatu pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Energi Pedesaan T.A.
2015
(mikro) dengan kapasitas di bawah 1 MW yang dapat berasal dari
saluran irigasi, sungai atau air terjun alam.

3. Per Men PUPR No.


09/ PRT.M/2016 PLTMH diartikan sebagai pembangkit listrik dengan
Tentang memanfaatkan tenaga yang berasal dari aliran air atau terjunan
Pembangunan air, waduk atau bendungan, serta saluran irigasi yang dibangun
PLTMH
secara multiguna dan menghasilkan kapasitas listrik kurang dari
1 MW (Mega Watt).
KLASIFIKASI

(menurut UNIDO)
01
REGULASI
SBU, SLO, SKTTK
UU NO. 30/2009 KETENAGALISTRIKAN

Setiap usaha ketenagalistrikan wajib


memenuhi ketentuan
Psl 44 (5) Keselamatan ketenagalistrikan
(Andal, Aman & Ramah Lingkungan)
Psl 44 (4)
Setiap peralatan dan
pemanfaat
tenaga listrik wajib Setiap instalasi tenaga
memenuhi listrik yang
ketentuan beroperasi wajib memiliki
Standar Nasional Sertifikat Laik Operasi.
Indonesia

Setiap tenaga teknik dalam usaha Setiap badan usaha


ketenagalistrikan wajib memiliki penunjang
sertifikat kompetensi tenaga listrik wajib
memiliki
Psl 44 (6) Setiap kegiatan usaha Sertifikat Badan Usaha
ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan
di bidang lingkungan hidup

Psl 42
1. Setiap badan usaha jasa penunjang tenaga
listrik wajib memiliki SBU sesuai dengan
klasifikasi dan kualifikasi yang dimiliki.
2. Manfaat kepemilikan SBU:
a. Dapat diketahui kemampuan teknis dan
finansial badan usaha tersebut untuk
melakukan pekerjaan ketenagalistrikan
Halaman Depan
b. Dapat dipastikan bahwa badan usaha
tersebut memiliki tenaga teknik
ketenagalistrikan yang kompeten.
c. Meningkatkan daya saing dalam
pelaksanaan pekerjaan pada sektor
ketenagalistrikan sesuai bidangnya.

Halaman Belakang
SERTIFIKASI BADAN USAHA
Sertifikasi badan usaha adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan formal terhadap klasifikasi
dan kualifikasi atas kemampuan usaha di bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik.

Jenis Usaha Sertifikasi


• Konsultansi,
• Pembangunan dan pemasangan,
• Pemeriksaan dan pengujian, sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Badan
• Pemeliharaan, Usaha (LSBU) yang diakreditasi oleh Menteri
• Pengoperasian instalasi
• Sertifikasi kompetensi tenaga teknik

• Penelitian dan pengembangan,


• Pendidikan dan pelatihan,
• Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaat
tenaga listrik, sertifikasi sesuai dengan peraturan dan
• Sertifikasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik perundang-undangan yang berlaku
• Usaha jasa lain yang secara langsung berkaitan dengan
penyediaan tenaga listrik.
KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI BADAN JASA USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
• Konsultansi
• Pemeliharaan
A. Klasifikasi Jenis • Pembangunan & Pemasangan • Pendidikan dan Pelatihan
• Pengoperasian • Pemeriksaan & Pengujian (LIT)
Usaha

Bidang Instalasi Industri


P T D Pemanfaa Asesor Penunjang
t

PLTU/G/ TT, TM, P, T, D, Instalasi Peralatan,


Sub Bidang TT, TM, TR
GU/P/A/ TET, GI TR pemanfaatan Pemanfaat
MH/D/N/
EBT

P = Pembangkit TT = Tegangan Tinggi PLTU = Pembangkit Listrik Tenaga Uap


T = Transmisi TET = Tegangan Ekstra Tinggi PLTG/U = Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap
D = Distribusi TM = Tegangan Menengah PLTMH = Pembangkit Listrik Mikro Hidro
GI = Gardu Induk TR = Tegangan Rendah PLT EBT = Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan
Berdasarkan Permen ESDM 38
Tahun 2018, Kualifikasi Usaha
Jasa Penunjang dijelaskan pada
Lampiran XII, yaitu:
B. Kualifikasi Penetapan penggolongan usaha
menurut tingkat kemampuan
usaha, yang terdiri dari:
1. usaha besar
2. usaha menengah
3. usaha kecil
LEMBAGA PENERBIT SBU SAAT INI

NO. JENIS USAHA PENERBIT SBU


1 Konsultansi Instalasi Tenaga Listrik PT AKLIMA, PT AKMEI, PT PAKLINAS

PT AK LIMA, PT ASKOMELIN, LSKN,


Pembangunan dan Pemasangan
2 PT PAKLINAS, PT SUK,
Instalasi Tenaga Listrik
PT LESBUMEL, PT SBUM, PT AKMEI,

Pemeriksaan dan Pengujian


3 Ditjen Ketenagalistrikan
Instalasi Tenaga Listrik

PT AK LIMA, PT AKMEI, PT PAKLINAS


4 Pengoperasian Instalasi Tenaga Listrik
PT SUK, PT LESBUMEL, PT SBUM

PT AK LIMA, PT AKMEI, LSKN, PT PAKLINAS, PT SUK,


5 Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik
PT LESBUMEL, PT SBUM

Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik


6 Ditjen Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan

Alamat detil LSBU dapat dilihat di https://sbudjk.esdm.go.id/Tentang/Kantor-Wilayah-Badan-Usaha


MEKANISME PERMOHONAN SBU Persyaratan
Adminstratif

1. Akta pendirian badan usaha;


2. Penetapan badan usaha sebagai badan
hukum;*
3. Nomor pokok wajib pajak;
Buat dan 4. Neraca keuangan;
Buat upload Verifikasi Registrasi
oleh DJ
Cetak
oleh LSBU
Akun permoho Gatrik SBU
nan
Maks 14 hari kerja Maks 2 hari kerja

https://sbudjk.esdm.go.id/
Persyaratan
Teknis

1. Penanggung Jawab Teknik yang bersertifikat kompetensi untuk setiap subbidang usaha yang dimohon;
2. Tenaga Teknik yang bersertifikat kompetensi untuk setiap subbidang usaha yang dimohon;
3. Surat penunjukan Penanggung Jawab Teknik yang ditandatangani kedua belah pihak untuk setiap subbidang usaha yang dimohon;
4. Surat penunjukan tenaga teknik yang ditandatangani kedua belah pihak untuk setiap subbidang usaha yang dimohon;
5. Daftar riwayat hidup Penanggung Jawab Teknik dan tenaga teknik ketenagalistrikan.

15
IZIN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK (IUJPTL)
Pasal 36 ayat (1) Permen 35 Tahun Alur Penerbitan
▪ 2013:
Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik diberikan sesuai dengan IUJPTL
klasifikasi, kualifikasi, dan/atau sertifikat yang dimiliki badan
usaha;
▪ Izin diberikan Pusat:
a. Pemerintah oleh: ▪ badan usaha milik negara dan badan
usaha swasta yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh penanam modal asing
▪ usaha jasa pemeriksaan dan pengujian di
bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah
b. Pemerintah ▪ badan usaha yang mayoritas sahamnya
Daerah Provinsi: dimiliki oleh penanam modal dalam negeri
(UU No. 23/2014)

www.perizinan.esdm.go.id/g
atrik
KODE KBLI TERKAIT
IZIN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
KODE KBLI PEMBAHASAN
NO. JENIS USAHA KODE KBLI 2017
BPS
1 Konsultansi dalam Bidang Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik 71102 tetap
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga
2 42213 43211
Listrik
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Pemanfaatan Tenaga
3 43211 tetap
Listrik
4 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik 71204 tetap
5 Pengoperasian Instalasi Pembangkitan Tenaga Listrik 35101, 43211 35121
6 Pengoperasian Instalasi Transmisi Tenaga Listrik 35102, 43211 35121
7 Pengoperasian Instalasi Distribusi Tenaga Listrik 35103, 43211 35121
8 Pengoperasian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 35104, 43211 35122
9 Pemeliharaan Instalasi Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik 42213 43211

10 Pemeliharaan Instalasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 43211 tetap

11 Penelitian dan Pengembangan 72102 tetap


12 Pendidikan dan Pelatihan 85497 tetap
13 Laboratorium Pengujian Peralatan dan Pemanfaat Tenaga Listrik 71202 tetap
14 Sertifikasi Peralatan dan Pemanfaat Tenaga Listrik 71201 71201
15 Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan 35104, 71201 71201
16 Sertifikasi Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik 71201 71201
17
SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)
SBU, SLO, SKTTK
SERTIFIKAT LAIK
OPERASI Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi RI
Berdasarkan UU No. 30/2009 tentang No. 58/PPU-XII/2015 tanggal 22 September 2015
Ketenagalistrikan
a. “Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga
Pasal 44 ayat (4) Pasal 54 ayat (1) listrik tanpa sertifikat laik operasi sebagaimana
2009
Setiap instalasi tenaga Setiap orang yang mengoperasikan instalasi 2015 dimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) dipidana dengan
listrik yang beroperasi tenaga listrik tanpa sertifikat laik operasi
dipidana dengan pidana penjara paling lama
denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
wajib memiliki sertifikat rupiah” .
5 tahun dan denda paling banyak Rp 500
laik operasi (Frasa pidana Penjara paling lama 5 (lima) tahun
juta.
dihilangkan).
a. Jika PLN tetap mengalirkan listrik untuk instalasi rumah
tangga dan terjadi kebakaran akibat ketiadaan SLO
maka PLN – lah yang berggungjawab atas dampak
kerugian yang timbul.

Kesimpulan Putusan MK:

1. Memperkuat Pemberlakuan kewajiban kepemilikan SLO pada instalasi tenaga listrik


2. PLN bertanggung jawab dampak kerugian yang timbul, jika menyambungkan listrik konsumennya tanpa
memiliki SLO

Sertifikat Laik Operasi (SLO) merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi tenaga listrik telah MASA BERLAKU SLO
berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan laik operasi
Instalasi pembangkit
SLO tidak berlaku apabila terdapat: perubahan kapasitas, perubahan instalasi, tenaga listrik
direkondisi, atau direlokasi.
Instalasi transmisi dan distribusi tenaga listrik

Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TT


SLO yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang setelah melalui sertifikasi
dan TM
ulang
Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TR
PELAKSANA SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK

Pelaksana sertifikasi instalasi penyediaan


tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan
tegangan tinggi dan tegangan
menengah:
SLO yang diterbitkan olehDJ Gatrik
❑ LIT terakreditasi, 26 badan usaha *)

❑ LIT ditunjuk, 19 badan usaha *)

Pelaksana sertifikasi instalasi pemanfaatan tegangan rendah:

❑ LIT TR, 10 badan usaha *)


SLO yang diterbitkan
oleh LIT Terakreditasi

https://slodjk.esdm.go.id/
SLO yang diterbitkan oleh LIT-TR

*Informasi Daftar Lembaga Inspeksi Teknik selengkapnya dapat dilihat di slodjk.esdm.go.id pada Menu Lembaga Inspeksi
PROSES PENERBITAN SLO
Tingkat mutu pelayanan penerbitan SLO sesuai Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2018
tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan

Permohonan Pemeriksaan dan


Sertifikasi Evaluasi Pengujian Pembuatan Registrasi Penerbitan
Dokumen Laporan SLO

LIT
15 hari kerja* 4 hari kerja
AKREDITASI (registrasi 2 hari kerja,
tergantung kondisi instalasi
LIT penerbitan 2 hari kerja)
15 hari kerja*
PENUNJUKAN 4 hari kerja
tergantung kondisi instalasi
LIT TR 2 hari kerja*
tergantung kondisi instalasi 1 hari kerja
PERSYARATAN PERMOHONAN SERTIFIKASI LAIK OPERASI

Data persyaratan untuk pengajuan SLO (disampaikan pemilik instalasi kepada LIT):

Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik dan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Pemanfaatan Tenaga Listrik (TT dan TM) Tegangan Rendah

✓ IUPTL, IO atau identitas pemilik instalasi


pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggidan ✓ Identitas pemilik intalasi pemanfaatan tenagalistrik
tegangan menegah tegangan rendah
✓ Lokasi instalasi ✓ Lokasi instalasi
✓ Jenis dan kapasitas instalasi ✓ Jenis dan kapasitas instalasi
✓ Gambar instalasi dan tata letak yang dikeluarkan oleh ✓ Gambar instalasi yang dikeluarkan oleh
badan usaha jasa konsultasi perencana tenaga listrik badan usaha konsultan perencana tenaga
yang memiliki Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga
listrik atau Direktur Jenderal
Listrik (IUJPTL)

✓ Diagram satu garis yang dikeluarkan olehbadan


✓ Peralatan yang dipasang
usaha jasa konsultasi perencana tenaga listrik yang
memiliki IUJPTL
✓ Spesifikasi peralatan utama instalasi

✓ Spesifikasi teknik dan standar yang digunakan


MATA UJI SLO

Pembangkit
Transmisi
▪ Pemeriksaan Distribusi
Dokumen Pemanfaatan
▪ Pemeriksaan
▪ Pemeriksaan TT & TM Pemanfaatan
Dokumen ▪ Pemeriksaan
Kesesuaian ▪ Pemeriksaan ▪ Pemeriksaan TR
Dokumen
Desain Kesesuaian ▪ Pemeriksaan Dokumen ▪ Pemeriksaan
▪ Pemeriksaan Desain ▪ Pemeriksaan Dokumen
Kesesuaian
Visual ▪ Pemeriksaan Desain Kesesuaian ▪ Pemeriksaan dan
▪ Evaluasi Hasil Visual ▪ Pemeriksaan Desain Pengujian
Uji Peralatan ▪ Evaluasi Hasil Visual ▪ Pemeriksaan (Pemeriksaan
dan Sistem Uji Peralatan ▪ Evaluasi Hasil Visual visual dan
▪ Pengujian Unit dan Sistem Uji Peralatan ▪ Evaluasi Hasil Pengujian)
▪ Pemeriksaan ▪ Pengujian Unit dan Sistem Uji Peralatan
▪ Pemeriksaan ▪ Pengujian dan Sistem
Dampak
Lingkungan
Dampak Sistem ▪ Pengujian
Lingkungan Sistem
▪ Pemeriksaan
Pengelolaan
Sistem
Proteksi Korosif
REGISTRASI SLO
DIREKTUR
JENDERAL GUBERNUR
▪ instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang
▪ instalasi penyediaan tenaga listrik milik
IUPTL yang diterbitkan oleh gubernur;
KEWENANGAN pemegang IUPTL yang diterbitkan oleh Menteri; ▪ instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik tegangan
PEMBERIAN NOMOR ▪ instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang tersambung
REGISTER SLO tinggi dan tegangan menengah yang pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik
tersambung pada instalasi penyediaan tenaga pemegang IUPTL yang diterbitkan oleh gubernur;
listrik milik pemegang IUPTL yang diterbitkan dan
oleh Menteri; ▪ instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang
▪ instalasi penyediaan tenaga listrik milik IO yang diterbitkan oleh gubernur.
pemegang IO yang diterbitkan oleh Menteri;
dan ▪ Tata cara untuk mendapatkan nomor register oleh gubernur
▪ instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik tegangan diatur lebih
lanjut oleh gubernur.
rendah ▪ Gubernur wajib menyampaikan laporan mengenai
pelaksanaan registrasi
MEKANISME Sertifikat Laik Operasi kepada Menteri melalui Direktur
Pengajuan oleh LIT Akreditasi, LIT TR Akreditasi dan pemegang Jenderal setiap tahun.
PENGAJUAN
IUPTL secara daring (sistem online)
REGISTRASI SLO

▪ IUPTL, IO, atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik;
▪ laporan hasil pemeriksaan dan pengujian termasuk foto pelaksanaan pemeriksaan
dan pengujian;
PERSYARATAN ▪ titik koordinat lokasi instalasi tenaga listrik yang berbasis global positioning system
(GPS); dan
▪ rancangan Sertifikat Laik Operasi yang akan diregistrasi.
PERIZINAN DAN SERTIFIKASI INSTALASI LISTRIK PADA BANGUNAN

BANGUNAN YANG BANGUNAN TANPA GENSET


MENGOPERASIKAN GENSET
Izin Operasi/Laporan
sesuai kapasitas genset (Permen ESDM No. 12 Sertifikat Laik Operasi (SLO)
Tahun 2019) instalasi pemanfaat tenaga listrik
• Kapasitas total > 500 kVA → Izin Operasi untuk instalasi bangunan (TR/TM/TT)
• Kapasitas total ≤ 500 kVA → Laporan

Sertifikat Laik Operasi (SLO) instalasi


penyediaan tenaga listrik untuk genset

Sertifikat Laik Operasi (SLO) instalasi


pemanfaatan tenaga listrik untuk
instalasi bangunan (TR/TM/TT)

- Genset wajib memiliki IO/Laporan


Instalasi listrik
- Genset wajib memiliki SLO*
bangunan wajib
memiliki SLO
*SLO Pembangkit untuk Kepentingan Sendiri
(Permen ESDM No. 12 Tahun 2019)

➢ Kapasitas total dalam satu satu instalasi > 500 kVA, wajib memiliki SLO
➢ Kapasitas total dalam satu instalasi ≤ 500 kVA, dinyatakan telah memenuhi ketentuan wajib
memiliki SLO dipenuhi dengan kepemilikan hasil uji pabrikan, sertifikat produk, atau
dokumen standar keselamatan produk yang setara**

**Keterangan:
Dokumen standar keselamatan produk yang setara dapat berupa surat pernyataan
bertanggung jawab terhadap aspek keselamatan ketenagalistrikan dari pemilik instalasi tenaga
listrik yang dilengkapi dengan dokumen:
✓ Garansi pabrikan yang masih berlaku;
✓ Hasil uji komisioning dari teknisi distributor; atau
✓ Dokumen pemeliharaan instalasi pembangkit tenaga listrik
01
REGULASI
SBU, SLO, SKTTK
SERTIFIKAT KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK)

✓ Setiap tenaga teknik yang bekerja pada sektor ketenagalistrikan wajib memiliki
SKTTK yang diterbitkan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Terakreditasi
✓ SKTTK merupakan bukti pengakuan formal seseorang atas level dan bidang
kompetensi yang dimiliki

Manfaat kepemilikan SKTTK:


▪ Merupakan bentuk pengakuan atas kompetensi yang
dimiliki.
▪ Menunjang pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar VENUS
yang berlaku.
▪ Meningkatkan daya saing Venus has a beautiful
name and is the second
planet from the Sun.
It’s terribly hot
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK)

Standar Kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan


yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap serta penerapannya di tempat kerja yang
mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

45.67 % 32.45 %
Despite being red, Mars is Venus is the second planet
actually a cold place from the Sun

KOMPETEN
TUJUAN STANDARDISASI
KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN

❖ Menunjang usaha ketenagalistrikan dalam mewujudkan ketersediaan tenaga listrik yang andal, aman, dan ramah lingkungan;

❖ Mewujudkan peningkatan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan;

❖ Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan pada usaha ketenagalistrikan;

❖ Mewujudkan tertib penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi;

❖ Mewujudkan peningkatan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan untuk menghadapi persaingan dengan tenaga kerja
asing.
KLASIFIKASI TENAGA TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN

1. Konsultansi, 4. Pengoperasian, dan


Jenis 2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pemeliharaan.
Pekerjaan 3. Pemeriksaan & Pengujian,

Keterangan:
Kit = Pembangkit
Bidang Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
Man = Pemanfaatan

Sub Bidang
PLTU/G/GU/P/A/
TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR
MH/D/N/EBT

Okupasi Jabatan
KUALIFIKASI TENAGA TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN

Asesor
Tenaga Teknik JK
K Ketenagalistrikan
Ahli Utama Level 9
Ahli Madya Level 8
Ahli Muda Level 7 Asesor 1. Kualifikasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Utama menetapkan level Okupasi Jabatan.
Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor 2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang
Madya menempatkan tugas, wewenang, hak dan
Teknisi/Analis Madya Level 5 tanggung jawab yang melekat pada seorang
Asesor Muda
Teknis/Analis Muda dalam suatu satuan organisasi atau bidang
Level 4 pekerjaan.
Operator/Pelaksana Utama Level 3 3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa
Standar Kompetensi, ke dalam Kompetensi Inti
Operator/Pelaksana Madya Level 2 dan Kompetensi Pilihan.
Operator/Pelaksana Muda Level 1 4. Level Okupasi Jabatan dari Level 1 sd Level
6, tertutup untuk TKA (Tenaga Kerja Asing).
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

Usulan Permohonan
1 Dari Pelaku Usaha atau
Perorangan

• Prosedur Melaporkan Kepada


Asesmen 2 LSK DJK
• Metode STANDAR 4
Asesmen 3 ASESOR KOMPETENSI
Tenaga Teknik
Mengirim
• Prinsip Yang diberlakukan PENGAWAS
Asesmen Menguji 5 • Pedoman Pengawasan
• Tools Pengawasan
CALON
Asesmen
TENAGA TEKNIK
7 Registrasi
Ya Sertifikat
6 Kompeten ? Sertifikat
Kompetensi DJK

Belum
DIKLAT

Keterangan :
DJK : Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
LSK : Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Registrasi : Pencatatan dan penomoran sertifikat kompetensi untuk syarat sahnya sertifikasi
02
PLTMH &
PENGELOLAANNYA
PENGELOLAAN Pengoperasian, Fungsi serta Aspek
Pemeliharaan Keberlanjutan

Struktur Organisasi

Tim
Pengelolaan

Perlindungan DAS Administrasi & Maintenance


Penetapan Tarif & Administrasi

Tarif: perhitungan terhadap biaya Pengoperasian;


dilakukan revisi

Perhitungan harga yang harus dibayar konsumen untuk memastikan


tersedianya dana guna membayar gaji pengelola PLTMH,
pemeliharaan berkala & perbaikan, rehabilitasi akibat kerusakan
besar & bencana alam
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI DALAM PEMBENTUKAN
KELEMBAGAAN

LUAS
POLA JUMLAH
AREA
PENGOPERASIAN PELANGGAN
LANGGANAN
ORGANISASI PENGELOLA

BERBADAN TIDAK
A HUKUM B BERBADAN
HUKUM

KOPERASI OMS

BUMD, BUMDES PAGUYUBAN/ KELOMPOK


MASYARAKAT
?

LEGALITAS ASPEK ?
ASPEK KEBERLANJUTAN PLTMH

A LINGKUNGAN
B TEKNIS

C EKONOMI
ASPEK LINGKUNGAN
A

Maksud & Tujuan

Mengkaji tentang dampak keberadaan rencana pembangunan


PLTMH terhadap lingkungan setempat.
Pencapaian keseimbangan antara pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
Untuk mengetahui perubahan dampal lingkungan.
1 PRA KONSTRUKSI

2 KONSTRUKSI

3 PASCA KONSTRUKSI
ASPEK TEKNIS
B

Keberlanjutan PLTMH dari sudut teknis sangat


ditentukan dengan memperhatikan komponen Sipil,
Mekanikal dan Elektrikal.
Tahapan dimulai dari perencanaan, pembangunan
serta pengoperasian & pemeliharaan
ASPEK EKONOMI
C

• Perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan


investasi yang diterapkan;
• Jumlah dari keseluruhan manfaat dikurangi dengan

keseluruhan biaya pada jangka waktu tertentu, artinya


jangan sampai rugi;
• keuntungan dari operasi PLTMH (lebih tinggi dari bunga
bank) ;
• Dana / arus kas yang masuk dan keluar mampu
membayar bunga bank
● Insentif pajak, subsidi bunga harus diberikan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan
PLTMH di daerah terpencil;
● Peningkatan kesejahteraan masyarakat dalambentuk keuntungan tidak langsung, peningkatan
kehidupan sosial, prestasi belajar anak2, dll;

● KEMAUAN & KEMAMPUAN MEMBAYAR MASYARAKAT


● PENGGUNA PLTMH
DISKUSI &
EVALUASI
03 (LATIHAN)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai