Anda di halaman 1dari 52

KESELAMATAN

KETENAGALISTRIKAN

AGUS YULIANTO
AGUS YULIANTO
Nama Lengkap : Agus Yulianto
Tempat /Tgl.Lahir : Pekalongan / 1978
Pendidikan : * Teknik Elektro Univ. Jayabaya
* Magister K3 Univ. Airlangga
No. HP : 0818 181 075
Email : joant818@gmail.com
Pengalaman Kerja :
1 Engineering PT. Lippo Tsk (2000 - 2002)
2 Supervisor Engineering PT. Loreal Mfg.
Indonesia (2002 – 2006)
3 Widyaiswara BPSDM ESDM Kementerian
ESDM (2006 – sekarang)
KAPAN YA KITA TAHU SAFETY???
SUDAHKAN KITA MELAKSANAKAN SAFETY??
TENAGA
KERJA

BAHAN ALAT
Kerugian

Kecelakaan

Pekerjaan Tidak Aman


Kondisi Tidak Aman
Pengetahuan Belajar Sehat Pekerja
Keterampilan Berlatih Baik Mesin / Alat
Sikap Disiplin Bagus Lingkungan

Dukungan Pengelola
SAFETY UNTUK SIAPA
LISTRIK

SeLain Memiliki Manfaat yang Besar, juga dapat


Membahayakan, sehingga penyediaan
dan pemanfaatanya harus
memperhatikan ketentuan Keselamatan
Ketenagalistrikan.
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN PENYALURAN PEMANFAATAN


TRANSMISI/DISTRIBUSI
Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:
2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:
1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.
c. Instalasi distribusi tenaga listrik.
7/28/2020
KLASIFIKASI KEGIATAN
KETENAGALISTRIKAN
1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan, dan
Jenis 2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan
3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang

Keterangan:
Sub PLTU/G/GU/P Kit = Pembangkit
Bidang /A/MH/D/N/E TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR Tran = Transmisi
BT Dis = Distribusi
Man = Pemanfaatan

11
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Setiap peralatan dan


pemanfaat tenaga listrik
wajib memenuhi
UU NO. 30/ Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi
ketentuan Standar 2009 wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi.
Nasional Indonesia

Psl 44 (5) Psl 44 (4)


SNI SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)

Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan


Psl 44 (6) wajib memenuhi
Psl 42 ketentuan yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan
Setiap tenaga teknik dalam di bidang lingkungan hidup
usaha ketenagalistrikan wajib
memiliki sertifikat kompetensi

SLO adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga


Inspeksi Teknik yang ditunjuk Pemerintah untuk
SERTIFIKAT KOMPETENSI
melakukan inspeksi kelaikan operasi atas instalasi listrik
yang dipasang di bangunan pemohon listrik.
TUJUAN PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara
berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan;

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari
resiko kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan;

Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lain


merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik,
bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya;

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi ambang


batas medan listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku
mutu limbah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

13
BAHAYA LISTRIK

Sengatan Listrik Efek Termal

Ledakan

Arus Lebih

Medan
Elektromagnet
Bahaya Listrik
• Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu
• bahaya primer dan
• bahaya sekunder.

• Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung,
seperti
• bahaya sengatan listrik
• bahaya kebakaran
• ledakan.

• Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak
langsung.
01 Bahaya Sentuhan langsung

Bahaya Sentuhan Tak Langsung


Bahaya Yang di timbulkan 02

Bahaya Kebakaran
03
Kejut Listrik (Electrical Shock)
Kejut listrik (electrical shock) merupakan stimulasi fisik yang terjadi ketika arus listrik
mengalir melalui tubuh manusia.
Sentuhan tak
langsung
Adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif
Sentuhan langsung yang secara normal bertegangan

Adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif


yang secara normal tidak bertegangan mejadi
bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi
Sentuhan Langsung & Tak Langsung
Tegangan Langkah

Tegangan ini adalah


tegangan antar kaki
sehingga disebut tegangan
langkah Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul di
antara dua kaki orang yang sedang berdiri di atas tanah
yang sedang dialiri oleh arus kesalahan ke tanah.
Faktor faktor yang mempengaruhi Bahaya Tegangan Sentuh Langsung &
Tak Langsung

Waktu & Kondisi


Badan Manusia
Arus

Tegangan
Arus Listrik vs Waktu
Tabel besar tegangan langkah yang diijinkan dan lama gangguan.
TEGANGAN SENTUH AMAN
TAHANAN TUBUH

Sumber listrik AC mengalirkan arus ke


tubuh manusia sebesar Ik, melewati
tahanan sentuh tangan Rut, tubuh manusia
Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan
tubuh manusia rata-rata 1000 Ʊ, arus yang
aman tubuh manusia maksimum 50mA,
maka besarnya tegangan sentuh adalah
sebesar :
Sumber: http://aguspurbaproteksi2.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
UB= Rk. Ik= 1000 Ʊ x 50 mA = 50 V

Sumber:https://www.coursehero.com/file/45402531/sistem-
proteksi-listrikpdf/
https://www.slideshare.net/ekostereo/bab-11-sistem-
pengamanan-bhy-listrik
UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA LISTRIK

• Pemasangan instalasi/peralatan listrik harus sesuai dengan standar konstruksi


yang sudah ditetapkan
• Sebelum dioperasikan, instalasi/peralatan listrik yang sudah dipasang harus
dinyatakan laik operasi oleh pihak yang berwenang
• Setiap orang (tenaga teknik) yang bekerja pada bidang ketenagalistrikan haruslah
orang yang kompeten (memiliki sertifikat kompetensi)
• Mentaati prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan untuk setiap pekerjaan
yang berkaitan dengan instalasi listrik
• Menggunakan alat kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah ditentukan
untuk pekerjaan bidang listrik (memenuhi standar keselamatan)
• Adanya pengawas pekerjaan ketika bekerja ada instalasi listrik
• Selalu menjaga safety distance (jarak aman) yang sudah ditentukan ketika bekerja
berdekatan dengan instalasi/peralatan yang bertegangan.
Pencegahan

ISOLASI
PROTEKSI
SISTEM PENGAMAN BAHAYA LISTRIK

1. SISTEM PROTEKSI
JENIS MCB
Rating & Daya MCB
Rating Arus MCB

Rating Arus Daya Listrik Rating Arus Daya Listrik PLN


Miniature PLN Miniature Circuit 3 FASA (380 v)
Circuit Breaker 1 FASA (220v) Breaker (VA)
Amper (A) (VA) Amper (A)
1 FASA (220V) 3 FASA (380 V)

2A 450VA 10 3800
4A 900VA 16 6080
6A 1300VA 20 7600
10A 2200VA 25 9500
16A 3300VA 32 12160
20 4400 40 15200
25 5500 50 19000
32 7040 63 23940
40 8800
50 11000
63 13860
ELCB - RCD- RCCB
ELCB

Batasan tubuh manusia menahan arus listrik 30 mA


Misalkan daya tahan tubuh manusia adalah 500 ohm dan Tegangan ke tanah
adalah 230 Volt;
Arus ke Tubuh adalah 500/230 = 460 mA
Maka ELCB harus bekerja pada 30 mA sec / 460 mA = 0.65 msec
RCD (Residual Current Device / RCCBO (Residual Current Circuit Breaker
with Over Current Protection)

RCD Alat ini bukan menghilangkan resiko tersengat listrik sama sekali, tetapi
mencegah sesegera mungkin (dibawah 1 detik - millisecond), jangan sampai
arus listrik yang mengalir membahayakan.

RCD memonitor jumlah arus listrik yang mengalir melalui kabel fasa dan kembali
melalui kabel netral. Besaran arus yang datang dan kembali haruslah seimbang,
jika terdapat arus bocor karena kesalahan/kerusakan ketidakseimbangan
terdeteksi oleh RCD dan segera memutus arus listriknya (trip) sebelum
kerusakan atau cedera terjadi.
RCD yang didesain untuk memberi perlindungan dari tersengat listrik yang bisa
memutuskan listrik dalam waktu yang sangat singkat (200-40ms, ms = 1/1000
detik) , menjaga agar resiko tidak sampai taraf berbahaya.

Perlindungan dengan RCD bisa membantu menyelamatkan seseorang dari resiko


kecelakaan fatal karena tersengat listrik.
RCBO adalah kombinasi antara MCB dan ELCB dalam satu produk dengan lebar yang
sama yaitu 18 mm, sehingga hemat tempat dan lebih sederhana dari segi pemasangan.

RCBO, ini berfungsi untuk arus berlebih dan memutus arus listrik saat terdeteksi adanya kebocoran
arus listrik ke tanah.

ELCB dengan sensivitas 30mA untuk Keselamatan Manusia


300mA untuk Mencegah Bahaya Kebakaran
LIGTNING ARRESTER (LA)

Karakteristik Kerja Arrester


PEMASANGAN ARRESTER PADA PHB UTAMA
• Arester sedapat mungkin dipasang di dekat titik masuk instalasi rumah
dan sedapat mungkin ditempatkan bersama di dalam PHB utama.
• Arester harus dibumikan dengan penghantar pembumian yang sependek
mungkin dan pembumian arester harus disatukan dengan pembumian
instalasi listrik.
• Penyatuan pembumian ini dianjurkan dengan menggunakan ikatan
penyama potensial (IPP) yang dibumikan
• Arester harus dipasang di tempat yang tidak akan menjadi elemen
pemicu kebakaran
PEMASANGAN ARRESTER PADA PHB UTAMA
SISTEM PENANGKAL PETIR
PEMBUMIAN PROTEKSI PETIR
SISTEM PEMBUMIAN

PERALATAN YANG DIBUMIKAN

PENGHANTAR PEMBUMIAN

ELEKTRODA PEMBUMIAN (ARDE)


RESISTANS DAN PENGHANTAR PEMBUMIAN

• Resistans pembumian dari elektrode bumi tergantung pada jenis


dan keadaan tanah serta pada ukuran dan susunan elektrode.
• Resistans pembumian suatu elektrode harus dapat diukur. Untuk
keperluan tersebut penghantar yang menghubungkan setiap
elektrode bumi atau susunan elektrode bumi harus dilengkapi
dengan hubungan yang dapat dilepaskan
• Sebagai bahan elektrode digunakan tembaga, atau baja yang
digalvanisasi atau dilapisi tembaga sepanjang kondisi setempat
tidak mengharuskan memakai bahan lain
• Ukuran minimum elektrode dapat dipilih dengan memperhatikan
pengaruh korosi dan KHA.
• Penghantar bumi:
• Berdasarkan kekuatan mekanis, luas penampang minimum
penghantar bumi harus sebagai berikut :
a) untuk penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis, 1,5
mm2 tembaga atau 2,5 mm2 alumunium.
b) untuk penghantar yang tidak terlindung kokoh secara mekanis
4 mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2,5 mm, dan luas
penampangnya 50 mm2
RESISTANSI JENIS TANAH
ELEKTRODA PEMBUMIAN

Anda mungkin juga menyukai