BAB V
PERHITUNGAN STRUKTUR
1) Beton Bertulang
• Beton struktural direncanakan menggunakan mutu f’c = 35
MPa kecuali Spun Pile mutu K-600 (f’c = 49,8 MPa)
• Tiang pancang menggunakan Spun Pile beton precast
diameter 80 cm dan tebal 120 mm dengan L = 12 m
produksi dari Jaya Konstruksi.
• Balok yang direncanakan berukuran 50/70.
• Tebal plat yang direncanakan adalah 300 mm.
• Selimut beton yang direncanakan adalah 80 mm.
b
e
r
i
k
u
t
:
4 𝐾ℎ ×𝐷 𝑆𝑓
𝛽=√ dan fixity point adalah x =
4 ×𝐸𝐼 𝛽
Dimana,
= 4700 √49,8
= 33167,484 MPa
𝜋
I = momen inersia penampang = × D4
64
𝜋
= × 804
64
= 2010619,298 cm4
Perhitungan:
𝑆𝐹 2,0
x= = = 549,45 cm = 5,5 m
𝛽 0,00364
Kedalaman Dasar = 1,1 × D = 1,1 × 5,5 = 6,05 m
x = 5,5 m
3) Model Struktur
1. Beban Mati
Berat sendiri material yang diperhitungkan dalam
perencanaan struktur adalah sebagai berikut:
- Beton Bertulang = 2400 kg/m3
- Baja = 7850 kg/m3
- Beban Pelat = 2400 × 0,3 = 720 kg/m3
Beban mati dihitung secara otomatis dengan software
SAP 2000 dengan melakukan proses sebagai berikut:
1) Pemodelan struktur dermaga
2) Mendefinisikan karakteristik material
3) Mendefinikan dimensi elemen
4) Mendefinisikan kasus pembebanan (Load Cases)
2. Beban Hidup
Beban yang diakibatkan oleh orang atau peralatan
yang bergerak sifat sementara yang membebani
struktur. Beban hidup yang diperhitungkan adalah
sebagai berikut:
a. Beban Truk
Wtruck = berat truk kosong
= 13 ton
Wbeban = beban maksimum truck
= 2,5 ton
Wtotal = Wtruck + Wbeban
= 15,5 ton
Ltruck = panjang antar as
= 5,235 m
Btruck = lebar antar ban dalam 1 as
= 1,495 m
Atruck = Ltruck × Btruck
= 7,826 m2
Qtruck = beban truck pada plat
= 1,98 t/m
3. Beban Uplift
P=4×ɣ×g×H
Dimana:
dimana:
E : Energi benturan (ton.m)
V : kecepatan kapal saat merapat (m/s)
W : Displacement kapal (ton)
α : sudut tambat kapal (100)
g : gravitasi bumi (9,81 m/s2)
Cm : koefisien massa
Ce : koefisien eksentrisitas
Cs : koefisien kekerasan (untuk dermaga, Cs = 1)
Cc : koefisien bentuk tambatan (untuk dermaga, Cc
= 1)
𝜋 𝑑
Cm = 1 + ×
2 ×𝐶𝑏 𝐵
Dimana:
𝑊
Cb =
𝐿𝑝𝑝 ×𝐵 ×𝑑 ×𝛾0
1
Ce = 2
1+(𝑙⁄𝑟)
5394,52
Cb =
117,02 × 24 ×5,5 ×1,03
= 0,53
Type Size SF
Tanker, Bulk, Cargo Largest 1,25
Smallest 1,75
Container Largest 1,5
Smallest 2
General 1,75
Ro-Ro, Ferries ≥2,0
L = 2 √𝑟 2 − (𝑟 − ℎ)2
dengan :
Contoh perhitungan:
r = 17,06 m
L = 2 √𝑟 2 − (𝑟 − ℎ)2
(Sumber : OCDI,1991)
Dimana:
Rf : Gaya akibat gelombang (ton)
Ac : Luas penampang pada sisi kapal yang terendam air
(m2)
: Lpp x draft kapal
: 126 × 5,5
: 693 m2
𝛾0 : Rapat massa air laut (1,025 t/m3)
Vc : Kecepatan gelombang (m/s)
: 0,5 m/s (asumsi)
S : Luas penampang pada lebar kapal yang terendam
air
: Lebar kapal x draft kapal
: 24 × 5,5
: 132 m2
Cc : Koefisien tekan
Kondisi Nilai C
Air dalam 1,0 – 1,5
Kedalaman air/draft kapal = 2 2,0
Kedalaman air/draft kapal = 1,5 3,0
Kedalaman air/draft kapal = 1,1 5,0
Kedalaman air/draft kapal = 1 6,0
(Sumber: http://digilib.unila.ac.id/9459/17/BAB%20III.pdf)
2000 10-20 4
2001-5000 20 6
5001-20000 25 6
20001-50000 35 8
50001-100000 45 8
5. Beban Gelombang
a. Beban Gelombang pada Struktur Tiang
Perhitungan beban gelombang pada struktur tiang
menggunakan persamaan Morison (1950), yaitu:
1 sinh 2𝑘ℎ+2𝑘ℎ
Fd max = 𝜌gCdH2
16 sinh 2𝑘ℎ
𝜋
Fi max = 𝜌gCmD2H tanh (kh)
8
di mana :
Fdmax = gaya drag maksimum (N).
Fimax = gaya inersia maksimum (N).
𝜌 = berat jenis air laut (1025 kg/m3).
G = percepatan gavitasi (9,81 m/s2).
D = diameter tiang pancang (0,8 m)
H = tinggi gelombang (1,574 m).
h = tinggi muka air (6,05 m).
T = periode gelombang (5,445 detik).
L = panjang gelombang (m).
L0 = 1,56T2
= 1,56 (5,445)2
= 46,25 m.
𝑑 8
= = 0,173
𝐿𝑜 46,25
𝑑
Dengan nilai = 0,173 dari lampiran (Triatmodjo,
𝐿𝑜
𝑑
2009) maka didapat nilai = 0,20248
𝐿
𝑑 8
maka nilai L = = = 39,51 m.
0,20248 0,20248
2𝜋
k = bilangan gelombang ( )
𝐿
2𝜋 2𝜋
= = 0,159
𝐿 39,51
2𝜋
ω = frekuensi gelombang ( )
𝑇
2𝜋 2𝜋
= = 1,154
𝑇 5,445
Cd = koefisien drag = 1.
Cm = koefisien inersia = 1,68 ( pada perhitungan
sebelumnya )
= 2450,94 N
𝜋
Fi max = × 𝜌×g×Cm×D2×H×tanh (kh)
8
𝜋
= ×1025×9,81×1,68×(0,8)2 ×1,574×tanh
8
(0,159×6,05)
= 4979,523 N
Total gaya horizontal pada struktur tiang adalah :
Fx = 2450,94 × (cos(1,154×1))2 –
4979,523 × sin(1,154×1)
= 2349,66 N
di mana :
P = gaya gelombang pada dermaga (N/m).
p = berat jenis air laut (1025 kg/m3).
g = percepatan gavitasi (9,81 m/s2).
h = kedalaman air laut (6,05 m).
H = tinggi gelombang (1,574 m).
k = bilangan gelombang (0,159).
L = panjang gelombang (39,51 m).
T = periode gelombang (5,445 detik).
t = tebal plat (0,3 m).
S = Elevasi dermaga – HHWL – t
= 4,8 – 3,30 – 0,3 = 1,2 m
Maka gaya gelombang yang terjadi pada tepi
dermaga adalah:
𝜌gH
P = × {(sinh k(h+s+t) – sinh
2𝑘 cosh(𝑘ℎ)
k(h+s))}
1025𝑥9,81x1,574
= × {(sinh (0,159
2(0,159) cosh(0,159𝑥6,05)
= 11,24 kN
6. Beban Gempa
Tabel 5.10 Respon Percepatan Periode dan Spektral Percepatan Daerah Bali
- Koefisien situs
Tabel 5.16 Koefisien Situs, Fa (SNI 1726:2012)
B
e
r
Berdasarkan Tabel 5.16, dengan nilai Ss = 0,68 dan
jenis tanah sedang (SD) didapatkan koefisien situs
Fa dengan melakukan interpolasi.
0.75−0.68 𝑥−1.7
=
0.75−0.5 1.2−1.7
Fa = 1,56
= 1,4 x 0,597
= 0,836 detik
R =8
T = 0,742 detik
𝑆𝐷1 0,539
cs max = R = 8 = 0,136
𝑇×( ) 0,742 × ( )
𝐼𝑒 1,50
cs = 𝑆𝐷𝑠
R =
0,854
8 = 0,16
𝐼𝑒 1,50
• Pada Trestle
1. Akibat berat plat beton bertulang 300 mm
W1 = Tplat Aplat yang dihitung γbeton
= 0,3 (20 8) 2,4
= 115,2 ton
2. Akibat berat balok beton bertulang (50/70)
W2 = Abalok Lbalok γbeton
= (0,5 0,7) (8 6 + 20 3)
2,4
= 90,72 ton
3. Akibat berat Pile Cap 1,2 m 1,2 m tebal
0,8 m
W3 = Vpilecap npilecap γbeton
= (1,2 1,2 0,8) 18 2,4
= 49,77 ton
4. Akibat berat tiang pancang (Ø0,8 m)
W4 = n × Atiang pancang × Ltiang pancang ×
γ beton
𝜋
= 18 × × 0,82 × 12 × 2,4
4
= 260,58 ton
V = Cs W
Dimana,
Cs = kofisien respon seismic
W = berat seismic efektif
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L
3. 1,2 D + 1 L + 1,2 B
4. 1,2 D + 1 L + 1,2 M
5. 1 D + 1 L + 1 Ex + 0,3 Ey
6. 1 D + 1 L + 0,3 Ex + 1Ey
7. 0,9 D + 1 Ex + 0,3 Ey
8. 0,9 D + 0,3 Ex + 1 Ey
9. 0,9 D + 1 W
Kombinasi nomor 5 sampai 8 dipengaruhi oleh beban gempa,
sehingga harus dicek terpisah dengan kombinasi yang lainnya
(gravitasional dan lateral).
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak ada bagian struktur
dermaga yang berwarna merah (Over-stressed). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa struktur dermaga kuat menahan kombinasi beban
yang terjadi.
G
Gambar 5.47 Momen Plat Pada Struktur Dermaga
αfm 1,587
Ecb = Ecp
∑𝑎
α fm =
𝑛
α fm 3,97
𝑙𝑦 4000
𝛽= = =1
𝑙𝑥 4000
= 0,039
𝑓𝑦 392
𝜀𝑐 + 𝐸𝑠 0,003 +
200000
3. ρmax = 𝜀𝑐 + 𝜀𝑠 × ρb = × 0,039 = 0,0217
0,003 + 0,005
𝑀 𝑙𝑥 9,735 × 107
2. Rn = = = 3,093
Ø 𝑏 𝑑² 0,9 × 1000 × 187²
1 2𝑚𝑅𝑛
3. ρ = [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 13,176 × 3,093
= [1 − √1 − ] = 0,00835
13,176 392
𝑏 1000
6. s = = = 200 mm
𝑛 5
Tulangan yang digunakan yaitu D22 – 150 mm
memenuhi syarat
7. Asterpasang = ¼ × π × D2 × n = ¼ × π × 222 × 2
= 1900,664 mm2
= 25,044 mm
0,85 × 𝑓′ 𝑐 × β1
𝜀𝑡 = 0,003 ( − 1)
ρ × fy
0,8 × 35 × 0,8
= 0,003 (
0,00835 × 392
− 1)
Maka = 0,9
𝑎
Mn = Asterpasang × fy × (d – )
2
25,044
= 1900,664 × 392 × (187 – )
2
= 129996628,9 Nmm
= 13 ton m
Mn = 0,9 × 13
= 11,7 ton m
Mu = 9,735 ton m sehingga didapatkan Mn >
Mu → OKE
𝑀 𝑙𝑥 6,079 × 107
2. Rn = = = 1,93
Ø 𝑏 𝑑² 0,9 × 1000 × 187²
1 2𝑚𝑅𝑛
3. ρ = [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 13,176 × 1,93
= [1 − √1 − ]
13,176 392
= 0,0051
𝑏 1000
6. s = = = 333,333 mm
𝑛 3
Tulangan yang digunakan yaitu D22 – 200 mm
memenuhi syarat
7. Asterpasang = ¼ × π × D2 × n
= ¼ × π × 222 × 3
= 1140,4 mm2
Asterpasang > Asperlu (OKE)
= 15,026 mm
0,85 × 𝑓′ 𝑐 ×β1
𝜀𝑡 = 0,003 ( − 1)
ρ × fy
0,85 × 35 × 0,8
= 0,003 ( − 1)
0,0051 × 392
1 2 𝑚 𝑅𝑛
= [1 − √1 − ]
𝑚 𝑓𝑦𝐷
1 2 (13,176) × (3,33)
= [1 − √1 − ]
13,176 392
= 0,00903
Diketahui bahwa min < < max, maka = 0,00903
b. Menghitung Kebutuhan Tulangan
Tulangan Tarik
As perlu =×b×d
= 0,00903 × 500 × 595,5
= 2688,68 mm2
As perlu
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 1
( × × D²)
4
2688,68
= 1
( × × 292 )
4
= 4,07 ≈ 5
Tulangan yang akan dipakai yaitu 5D29 mm.
1
As terpasang = ( × × 2) × 𝑛
4
1
= × × 292 × (5)
4
= 3302,6 mm2
As terpasang > As perlu → OKE
Tulangan Tekan
As’ = 50% × As
= 50% × 2688,68
= 1344,3 mm2
As perlu
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 1
( × × D²)
4
1344,34
= 1
( × × 292 )
4
= 2,04 ≈ 3
Tulangan yang akan dipakai yaitu 3D29 mm (As’ =
1344,3 mm2)
= 87,033 mm
𝑎
c =
87,033
=
0,8
= 108,79 mm
𝑑−𝑐
s = × c
𝑐
595,5 −108,79
= × 0,003
135,99
= 0.0107
𝑓𝑦
y =
𝐸
392
=
200000
= 0.00196
s > y, maka fs = fy → OKE
(Tulangan tarik sudah leleh)
= 643147593,5 Nmm
= 64,314 ton m
40,53 × 10⁷
=
(0,9) × (500) × (595,5)²
= 2,54 MPa
1 2 × 𝑚 × 𝑅𝑛
=
𝑚
[1 − √1 − 𝑓𝑦𝐷
]
1 2 × (13,176) × (2,54)
=
13,176
[1 − √1 − 392
]
= 0,00678
Diketahui bahwa min < < max, maka = 0,00678
d. Menghitung Kebutuhan Tulangan
Tulangan Tarik
As perlu =×b×d
= 0,00678 × 500 × 595,5
= 2019,54 mm2
As perlu
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 1
( × × D²)
4
2019,54
= 1
( × × 292 )
4
= 3,06 ≈ 4
Tulangan yang akan dipakai yaitu 4D29mm.
1
As terpasang = ( × × 2 ) × 𝑛
4
1
= × × 292 × (4)
4
= 2642,079 mm2
As terpasang > As perlu → OKE
Tulangan Tekan
As’ = 50% × As
= 50% × 2019,54
= 1009,77 mm2
As perlu
Jumlah tulangan yang dibutuhkan = 1
( × × D²)
4
1009,77
= 1
( × × 292 )
4
= 1,53 ≈ 2
Tulangan yang akan dipakai yaitu 2D29 mm (As’ =
1009,77 mm2)
= 77,53 mm
𝑎
c =
77,53
=
0,8
= 96,91 mm
𝑑−𝑐
s = × c
𝑐
595,5 −96,91
= × 0,003
96,91
= 0.0154
𝑓𝑦
y =
𝐸
392
=
200000
= 0.00196
s > y, maka fs = fy → OKE
(Tulangan tarik sudah leleh)
= 518946874,2 Nmm
= 51,894 ton m
Mu = 40,53 ton m, sehingga didapatkan Mn > Mu →
OKE
Jadi, tulangan yang akan dipasang pada tumpuan yaitu
4D29 memenuhi syarat.
3) Design Penulangan Geser
Pada design penulangan kali ini digunakan:
a. Pada Tumpuan
• Kuat Geser
Vu = 32,622 ton = 326,22 kN
dbalok = 595,5 mm
Berdasarkan SNI 2847:2013 pasal 11.2.1.1,
kekuatan geser yang disediakan beton untuk
komponen struktur balok adalah
Vc = 0,17 × 𝜆 × √𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏 × 𝑑
Checking:
Vu = 326,22 kN
Vc = 224,59 kN
0,5Vc = 112,30 kN
Sehingga Vu > Vc → Tulangan geser harus
disediakan
Vu - Vc = 326,22 – 224,59
0,67 × 𝑏𝑤 × 𝑑
= 101,63 kN <
1000
= 199,49 kN
⟶ Vs diperhitungkan
Vu − Vc
Vs =
101,63
=
0,75
= 135,51 kN
Batasan nilai Vs ⟶ Vc1
= 0,33 × √𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏 × 𝑑
= 270,60 mm
d 695,5
s2 = = = 347,75 mm
2 2
1 2
3 × Av × fy 3 × 2 × ( 10 ) × 392
4
s3 = =
bw 500
= 184,73 mm
s4 = 600 mm
smax = 347,75 mm
Digunakan s = 150 mm
Jadi dipasang tulangan geser 2D10 – 150 mm.
• Cek Tulangan
𝐴𝑣 × 𝑓𝑦 × 𝑑
Vs terpasang =
𝑠
1
2 × 102 × 392 × 595,5
4
=
100
= 244453,61 N
Vs = 0,75 × 244453,61
= 183340,21 N
= 183,34 kN
Vu = 326,22 kN
Vn = Vs + Vc
= 183,34 + 224,59
= 407,93 kN
Vn > Vu → OKE
b. Pada Lapangan
• Kuat Geser
Vu = 26,99 ton = 269,9 kN
dbalok = 595,5 mm
Berdasarkan SNI 2847:2013 pasal 11.2.1.1,
kekuatan geser yang disediakan beton untuk
komponen struktur balok adalah
Vc = 0,17 × 𝜆 × √𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏 × 𝑑
Checking:
Vu = 269,9 kN
Vc = 224,59 kN
0,5Vc = 112,30 kN
Sehingga Vu > Vc → Tulangan geser harus
disediakan
Vu - Vc = 269,9 – 224,59
0,67 × 𝑏𝑤 × 𝑑
= 45,31 kN <
1000
0,67 × 500 × 595,5
=
1000
= 199,49 kN
⟶ Vs diperhitungkan
Vu − Vc
Vs =
45,31
=
0,75
= 60,41 kN
Batasan nilai Vs ⟶ Vc1
= 0,33 × √𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏 × 𝑑
= 316,03 mm
d 695,5
s2 = = = 347,75 mm
2 2
1 2
3 × Av × fy 3 × 2 × ( 10 ) × 392
4
s3 = =
bw 500
= 184,73 mm
s4 = 600 mm
smax = 347,75 mm
Digunakan s = 150 mm
Jadi dipasang tulangan geser 2D10 – 150 mm.
• Cek Tulangan
𝐴𝑣 × 𝑓𝑦 × 𝑑
Vs terpasang =
𝑠
1
2 × 102 × 392 × 595,5
4
=
100
= 244453,61 N
Vs = 0,75 × 244453,61
= 183340,21 N
= 183,34 kN
Vu = 269,9 kN
Vn = Vs + Vc
= 183,34 + 224,59
= 407,93 kN
Vn > Vu → OKE
2 724
Vc = 0,17 × (1 + ) × 1 × √35 × 4787,79 ×
1 1000
= 10458,70 kN
×d
Vc = 0,083 × s + 2 × × f ' c × bo × d
bo
20 × 724 724
Vc = 0,083 × ( + 2) × 1 × √35 × 4787,79 ×
4787,79 1000
= 8551,98 kN
Vc = 0,33 × × f ' c × bo × d
724
Vc = 0,33 × 1 × √35 × 4787,79 ×
1000
= 6767,40 kN
Diambil Vc = Vc3 = 6767,40 Kn
Nilai Vn didapatkan dari nilai geser pons (punching shear) Vc
terkecil dari perhitungan sebelumnya. Maka nilai ∅ 𝑉𝑛 adalah :
Vu = Pu × Aeff
1
= 546,35 × ((1,2 × 1,2) – ( × π × c2))
4
→ c = 1068 mm
∅ 𝑉𝑛 > Vu
600
400 200
800
1068
1200
Mu = Vu × jarak pons
f 'c 35
min = = = 0,00377
4 × fy 4 × 392
Dipilih yang terbesar yaitu 0,00377
0,85 × 1 × f ' c 600 0,85 × 0,8 × 35 600
b = × = × = 0,0367
fy 600 + fy 392 600 + 392
∅ = 0,9 (momen)
𝑀𝑢
Rn =
∅ × 𝑏 × 𝑑2
102,386
=
0,9 × 1,2 × 0,7242
0,85𝑓′𝑐 2𝑅
𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝑥 [1 − √1 − 0,85𝑓′𝑐 ]
𝑓𝑦
0,85×35 2 × 0,18086
= 𝑥 [1 − √1 − ]
392 0,85 × 35
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,00046
3275,38
= 1
( × × 222 )
4
= 8,6 ≈ 9
Digunakan 9D22 (As = 3275,38 mm2) dengan jarak antar
tulangan 100 mm
BAB VI
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Q – all = Qu / SF
Dengan safety factor (SF) = 2 – 3
Su/Pa = 100,0/100
=1
Karena nilai Su/Pa < 1,500 maka nilai α = 0,55
= 254,47 kN
(ΣQs + Qp)
Qall =
𝑆𝐹
(398,88 + 254,47)
=
2
= 326,674 kN