Anda di halaman 1dari 21

1.

Sejarah
Sejarah merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab, syajaratun yang
berarti pohon. Secara sederhana sejarah dapat didefinisikan sebagai paparan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lalu yang disusun berdasarkan bukti-bukti yang
meyakinkan dan diperoleh melalui proses penelitian serta mengujian ilmiah.Sejarah
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala
aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa
lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang.

Suatu peristiwa dapat dikategorikan sejarah atau bukan, perlu dianalisis dengan
mencermati unsur-unsur sejarah. Adapun unsur-unsur sejarah yang menjadi struktur
bangunan informasi sejarah meliputi:
a. Manusia, manusia merupakan unsur utama sejarah, karena manusia merupakan
actor (pemeran) utama pentas sejarah. Dinamika apapun yang terjadi di
permukaan bumi ini sangat dipengaruhi oleh manusia dalam memainkan
perannya sebagai unsur perubahan. Dalam konteks pemikiran idealistik,
eksistensi sejarah juga sangat ditentukan oleh kebutuhan manusia untuk
mencatat sejarahnya sendiri. Bilamana manusia tidak merasa perlu mencatat
sejarah atau manusia tidak memandang sebuah peristiwa sebagai peristiwa
sejarah, sangat boleh jadi, sejarah tertentu tidak pernah eksis.
b. Ruang, ruang berperan sebagai tempat terjadinya peristiwa. Setiap peristiwa
merupakan sebuah episode sejarah. Setiap episode sejarah pasti menempati
lokasi tertentu sebagai pentas sejarah. Sekalipun hanya sebagai lokasi peristiwa,
ruang sangat signifikan perannya sebagai penentu peristiwa, baik dari segi
wujud, bentuk, intensitas maupun dampak dari suatu peristiwa. Peristiwa
pergantian pemimpin di tengah masyarakat yang telah memiliki kultur
demokratis tentu berbeda dari peristiwa yang sama di tengah masyarakat yang
lekat dengan kultur patriarkhis. Peristiwa belajarmengajar di ruang kelas yang
rapi, bersih, asri serta dilengkapi fasilitas yang memadai tentu berbeda bentuk,
intensitas dan hasil pembelajarannya dibanding hal sama yang dilakukan di
lingkungan bising, pegap, berdebu serta dengan peralatan terbatas.
c. Waktu, waktu berperan sebagai momentum peristiwa. Bahkan pada awalnya
peristiwa sejarah lebih menekankan waktu, yaitu saat tertentu di masa lalu
ketika suatu peristiwa terjadi. Peristiwa yang sama polanya sangat mungkin
mengambil bentuk, wujud dan intensitas berbeda bilamana berlangsung di
dalam kontinum waktu yang berbeda. Di masa lalu dapat dijumpai sebuah
peristiwa tragis yang bahkan meningkat pada perang besar antara kerajaan
kerajaan Majapahit dan Pajajaran dikarenakan persoalan hadiah dari raja
Pajajaran berupa seorang puteri untuk diperistri raja Majapahit. Hal yang sama
tentu tidak akan terjadi dalam waktu yang berbeda, terutama bila dibandingkan
dengan masa sekarang. Seiring waktu yang terus berjalan, alasan yang dapat
menimbulkan perang antar negara juga mengalami banyak perubahan. Posisi
dan perlakuan masyarakat terhadap kaum wanita juga mengalami perubahan
seiring perubahan waktu. Dalam bidang pendidikan, waktu juga banyak
menentukan perubahan pola pembelajaran. Di masa lalu, ketika struktur budaya
patriarkhi masih kuat, pembelajar atau siswa tidak ubahnya dengan peminta-
minta yang sangat tergantung pada kebaikan hati guru sebagai pemberi. Berbeda
halnya ketika waktu sudah tidak memberi ruang yang sama bagi pola serupa.
Hubungan siswa dan guru bukan lagi dalam konteks pemberi dan penerima,
melainkan dalam konteks hubungan pengelana dan penunjuk jalan, atau bahkan
antara costumer dan penjual jasa. Bahkan sangat boleh jadi, pada suatu waktu
kelak anak-cucu kita tidak lagi mengenal sebagian besar kebiasaan yang selama
ini menjadi bagian dari kebiasaan kita dalam belajar. Hal ini dikarenakan
perbedaan waktu telah mengubah selera dan kebutuhan mereka atas jenis-jenis
ilmu pengetahuan tertentu.

Dalam kajian sejarah terdapat tiga konsep utama, yaitu;


Perubahan, yaitu ketidaksamaan dari suatu keadaan yang satu dengan
keadaan yang lain, dari waktu yang satu ke waktu yang lain. Misalnya perubahan dari
masa Demokrasi Terpimpin ke Demokrasi Pancasila, dari masa Orde Baru berubah ke
masa Orde Reformasi.
Perubahan yang termasuk kategori peristiwa sejarah ialah perubahan yang
memiliki makna penting bagi kehidupan masyarakat. jadi tidak setiap perubahan
tercatat sebagai peristiwa sejarah. Perubahan-perubahan yang bersifat rutin biasanya
tidak tercatat sebagai sejarah.
Konsep tentang waktu, maksudnya bahwa setiap peristiwa sejarah itu tidak
mungkin sebagai sesuatu yang datang secara tiba-tiba, tetapi akan senantiasa dalam
suatu bingkai waktu. aspek waktu ini akan sangat terasa kalau kita mencermati sebuah
proses perubahan atau proses pembuatan sesuatu. Misalnya; proses pembuatan kursi.
semula kayu diolah menjadi bagian-bagian seperti kaki dan tempat duduk, kemudian
dirakit, jadilah kursi. Waktu senantiasamenjadi aspek yang sangat penting dalam
sejarah. bahkan waktu juga menjadi unsur penting dalam sejarah. Sejarah dibagi
menjadi tiga tahapan waktu:
1. Masa lampau
Masa lampau adalah konsep yang menjelaskan bahwa sejarah itu tidak akan
terulang dan terjadi pad masa yang telah berlalu. Contoh: sejarah perang dunia
adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan tidak bisa di ulang kembali.
2. Masa Sekarang
Masa sekarang adalah kejadian yang terjadi pada saat ini. Contohnya saat ini kita
sedang mengikuti perkuliahan konsep dasar ips sd
3. Masa yang akan Datang
Masa yang akan datang adalah masa yang akan terjadi atau belum terjadi. Kita
tidak dapat memprediksi apa yang terjadi besok.

Sejarah dari Berbagai Sudut Pandang


1. Sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa
masa lampau manusia yang benar-benar terjadi sehingga hanya terjadi satu kali saja ,
yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung, sehingga tidak mungkin terjadi lagi
pada masa-masa selanjutnya. Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah abadi,unik
dan penting.Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan
sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap
peristiwa yang telah terjadi.
2. Sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai kisah dapat diartikan sebagai rekontruksi
peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan fenafsiran.
sejarah sebagai kisah dapat kita baca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau Koran,
atau pada saat guru menjelaskan Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena
tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah.
Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor kepribadian si penulis
atau penutur cerita.
3. Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia, maka ilmu
sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia. Sejarah sebagai
ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya . sejarah sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut: empiris, mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain, sejarah mempunyai
obyek, teori dan metode
4. Sejarah sebagai seni. Sejarah dapat berperan sebagai seni yang mengedepankan nilai
estetika. Dithley menyatakan bahwa sejarah adalah pengetahuan tentang cita rasa.
Sejarah sebagai seni dapat menuntun kita kepada realitas bahwa pelaku sejarah adalah
manusia yang memiliki intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa tersendiri. Sejarawan
diharapkan bisa menghadirkan peristiwa sejarah seolah-olah dialami oleh pembaca
sejarah.

Periodisasi sejarah
Periodisai sejarah berarti pembabakan peristiwa sejarah berdasarkan rentan waktu.
Tujuan di buatnya periodisasi adalah membuat peristiwa sejarah menjadi rapi dan runut.
Hal ini mempermudah orang-orang menverifikasi dan menginterpretasi sejarah
bersangkutan. Penyusunan periodisasi sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam
mempelajari sejarah.
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang
areanya. dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun
dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat banyak . mengkaji
semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah
maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu. Suatu
momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun
waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya . hal itulah yang dinamakan
dengan periodisasi sejarah.

2. Geografi
Di Indonesia pengertian dan batasan geografi telah disepakati dalam seminar
dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang pada tahun 1989, yaitu
sebagai berikut :
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di
geosfer (muka bumi) dengan sudut pandang kelingkungan (ekologis) dan
kewilayahan (regional) dalam konteks keruangan (space).Cabang ilmu geografi
dibagi menjadi tiga yaitu:
cabang ilmu geografi fisik seperti:hidrologi,oceanografi dll
cabang ilmu geografi sosial seperti geografi kota,geografi penduduk dll
cabang ilmu geografi teknik seperti Sistem Informasi
Geografi(SIG),Pengindraan jauh

Konsep Geografi

a. Konsep Lokasi, adalah konsep utama yang digunakan untuk mengenai fenomena
geosfer.Konsep lokasi menekankan pada letak suatu objek di permukaan bumi. Konsep lokasi
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut..

Lokasi absolut atau mutlak adalah lokasi absolut adalah konsep lokasi dengna letak
lintang, dan bujur bersifat tetap ataupun letak suatu tempat yang dapat diukur dengan
angka pasti. Contohnya Indonesia terletak di 6 LU-11 LS, dan di antara 95 BT-141
BT.

Lokasi relatif adalah lokasi yang tergantung dari pengaruh daerah sekitarnya, dan
sifatnya berubah. Contoh lokasi relatif adalah letak indonesia antara Benua Asia dan
Australia.

b. Konsep Jarak, adalah konsep yang digunakan untuk menghubungkan antara dua lokasi
atau dua objek yang dihitung dengan hitungan panjang maupun waktu. Konsep jarak dibagi
menjadi dua antara lain sebagai berikut..

Jarak absolut atau mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang
menggambarkan panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer dsb. Jarak mutlak
merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah. Contohnya adalah antara
jakarta ke bandung adalah 150 km. Jarak yang diukur memanjang dari titik A (Jakarta)
dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer.

Jarak Relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi dalam lamanya perjalanan atau
waktu. Contoh jarak relatif adalah jarak antara jakarta ke bandung yang ditempuh
dengan jangka waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Dimana jarak relatif berbeda
jika jalan tol sedang macet atua perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol

c. Konsep Keterjangkauan, adalah sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dijangkau yang
dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan kondisi tempat. Contoh konsep keterjangkauan adalah
sebagai berikut.

Surabaya-jakarta dapat ditempuh dengan bus atau pesawat

Kepulauan seribu hanya dapat ditempuh dengan kapal dari pelabuhan muara angke

Negara china dapat ditempuh dengan kapal laut atau dengan pesawat

d. Konsep Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di
permukaan bumi baik gejala alam maupun dengan gejala sosial. Contoh konsep pola adalah
sebagai berikut...

Pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.

Pemukiman di kota besar misalnya jakrta dibangun berhimpitan

Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular

Pemukiman memanjang di sepanjang di jalan raya pantura jawa

e. Konsep Morfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi.
Konsep morfologi merupakan konsep mengenai struktur luar batu-batuan yang menyusun
bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, lembah, dataran rendah, pegunungan dan dataran
tinggi dsb. Contoh konsep morfologi/konsep adalah sebagai berikut..

Daerah selatan DI Yogyakarta adalah daerah perbukitan dengan kapur (karst)

Jakarta merupakan dataran rendah, bandung merupakan dataran tinggi

Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan)


f. Konsep Aglomerasi adalah suatu fenomena yang mengelompokkan menjadi satu bentuk
atau struktur. Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala
yang terkait dengan aktivitas manusia. Konsep aglomerasi mengelompokkan pusat kawasan
pemukiman, industri, dan pusat perdagangan. Contoh konsep aglomerasi adalah sebagai
berikut..

Di kota terjadi pemusatan yang penduduknya menurut status sosial dan ekonomi
dengan kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

Pasar senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan
berdasarkan hari pasaran

Kawasan industri cakung

Daerah perkantoran thamrin

Adanya kegiatan industri yang berpusat di kawasan seperti Tangerang, Jababeka, dan
Pulogebang.

g. Konsep Nilai Kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah
yang dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangna suatu wilayah. Contoh
konsep nilai kegunaan adalah sebagai berikut..

Daerah kalimantan sangat banyak hutan bisa dikembangkan untuk pertanian

Di bandung memiliki daerah puncak yang sejuk dan adek cocok untuk berwisata

Pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi misalnya sebagai tempat rekreasi bagi
masyarakat kota yang hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan

Kawasan kars (perbukitan kapur) misalnya Gunung kidul dan Wonosari memiliki
banyak goa dan sumber mata air yang digunakan untuk objk wisata alam.

Pulau madura sangat cocok dijadikan sebagai kawasan tambak garam karena lokasi
geografisnya, tetapi tidak cocok sebagai lahan pertanian karena tanah yang tidak
subur dan panas.
h. Konsep Interaksi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu
daerah dengan daerah lain yang saling memenuhi kebutuhannya. Contoh konsep interaksi
interdependensi adalah sebagai berikut...

Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan, dan perkotaan yang berinteraksi dengan
penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi

Desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota merupakan pemasok bahan produksi
untuk desa

Brebes merupakan daerah yang tanaman bawangnya tumbuh subur dan kemudian
diangkut ke jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.

i. Konsep Diferensiasi Area adalah konsep yang menggambarkan perbedaan-perbedaan


corak antar wilayah dan ciri khusus atau karakteristik suatu wilayah karena setiap wilayah
memiliki ciri khas masing-masing. Contoh konsep diferensiasi area adalah sebagai berikut..

Di daerah pantai, penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan,


sedangkan daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani

Sulawesi memiliki bentuk rumah mirip panggung, sedangkan di jawa rumahnya tidak
berbentuk panggung.

Pakaian dengan bahan katun cocok didaerah panas misalnya jakarta, sedangkan
pakaian berbahan woll cocok di daerah dingin

j. Konsep Keterkaitan Keruangan adalah konsep yang menunjukkan tingkat hubungan


antara wilayah dan mendorong terjadinya interkasi sebab akibat. Contoh konsep keterkaitan
keruangan adalah sebagai berikut

Hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air

Hubungan antara kemiringan lereng suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah

Kabut asap meliputi malaysia akibat dari pembakaran hutan riau


Jakarta banjir akibat dari kiriman bogor

Karakteristik Geografi
Adapun karakteristik mata pelajaran geografi adalah sebagai berikut :
a. Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena alam dan kaitannya
dengan manusia di permukaan bumi.
b. Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer dan antroposfer.
c. Pendekatan yang digunakan dalam geografi adalah pendekatan keruangan, pendekatan
kelingkungan maupun analisis kompleks wilayah.
d. Tema tema esensial dalam geografi dipilih dan bersumber serta merupakan
perpaduan dari cabang cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora.

Tujuan dan kegunaan geografi


Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala permukaan
bumi, misalnya :

1.Bidang Pertanian
Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek fisik
antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliput tenaga kerja, tradisi,
teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara aspek fisik dengan manusia
pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman pada lahan
pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas
tetap tinggi

2. Bidang Industri
Merupakan tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan manusia.
Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan baku dan
sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk kegiatan industri adalah
tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil analisis hubungan digunakan
untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk
memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan
lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.
Tujuan dan kegunaan geografi lainnya:
sebagai alat analisis keruangan dengan proses-proses yang saling terkait, misalnya,
keterkaitan antaraspek fisik, sebagai contoh keterkaitan lereng dan erosi, keterkaitan
aspek fisik dan sosial ekonomi;

sebagai alat analisis kelingkungan yang berfungsi menganalisis hubungan antara


manusia dan lingkungan tempat tinggalnya, misalkan hubungan antara laut dan tambak
dengan nelayan atau hubungan antara petani vanili dan dataran tinggi;

sebagai alat analisis kewilayahan sehingga dapat memberikan ciri yang khas pada satu
wilayah, yang dapat membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lainnya.

Objek Geografi
Objek Geografi dibagi menjadi 5 bagian:
Litosfer. Lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. Deskripsi lengkapnya adalah
lapisan penyusun kulit bumi yang terluar dan terbentuk dari batuan. Objek material
geografi pada lapisan ini adalah segala sesuatu materi atau gejala geografi yang
terdapat atau terjadi pada lapisan ini.
contohnya dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung
dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng tektonik

Hidrosfer:bagian dari geosfer dalam bentuk lapisan perairan yang tersebar di lautan, tanah,
permukaan tanah, atmosfer (udara), maupun dalam bentuk padat, cair, gas
Contohnya dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas) dan dalam bentuk
gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah dan lain-lain

Atmosfer: lapisan udara yang menyelubungi bumi


Contohnya dalam bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan
dalam bentuk gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca
Biosfer: Lapisan kehidupan yang ada di gesofer selain dari manusia yaitu berupa flora dan
fauna.
Contohnya flora dan fauna dan gejalanya: persebarannya, habitatnya (kondisi
ruangan yang mendukungnya)

Anthroposfer: lapisan kehidupan manusia di dalam ruang.


Contohnya kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian), kehidupan
sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain

Prinsip Geografi

Prinsip persebaran, artinya persebaran bentang alam di permukaan bumi tidak merata
sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. Contohnya persebaran jumlah
transmigran di Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang jumlahnya besar
dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luas wilayahnya.

Prinsip interelasi, artinya fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan
fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dengan gejala yang lain.
Contohnya sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani karena
masih tersedianya lahan untuk digarap.

Prinsip deskripsi, artinya untuk menggambarkan fenomena geosfer memerlukan


deskripsi, melalui tulisan, tabel, gambar atau grafik. Contohnya peta persebaran lempeng
tektonik di dunia.

Prinsip korologi, artinya dengan menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga


prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan mempunyai karakteristik tertentu. Prinsip
ini merupakan simbol dari geografi modern. Contohnya suhu udara di perkotaan lebih
tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar
matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di perkotaan.

Pendekatan Geografi

Pendekatan Spasial (Keruangan)


Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi
tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek
keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan
kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli
geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta
interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang
harganya mahal karena tanahnya subur, dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut,
yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang
kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.

Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu
interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis
lingkungan geografi menelaah gejala interaksi, dan interelasi antara komponen fisikal
(alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat
perubahan komponen biotik, dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah.
Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput
akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan, dan kompetisi penghuninya.

Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)

Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan


memperhatikan aspek-aspek keruangan, dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara
komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya
dengan wilayah khatulistiwa.[1]

3. Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti teman/masyarakat dan
logos yang berasal dari bahasa latin berarti ilmu.Jadi sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan sosial dalam masyarakat tersusun secara ilmiah, dan
brdasarkan pola pikir kritis.

Ciri-Ciri Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari
masyarakat. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ciri-ciri utama yaitu
empiris, teoretis, kumulatif, nonetis. Ciri-Ciri utama Sosiologi adalah sebagai
berikut...
Empiris, artinya ilmu pengetahuan yang didasari pada observasi terhadap kenyataan
dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif atau menduga-duga.
Teoritis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil-hasil pengamatan Abstraksi merupakan kesimpulan logis yang
bertujuan menjelaskan mengenai hubungan dari sebab akibat sehingga
memunculkan sebuah teori.
Kumulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang telah ada atau memperbaiki,
memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah yang tidak mempersoalkan baik atau
buruknya masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk memperjelas masalah
tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahun adalah sebagai berikut


Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi
mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan
Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni
(pure science) dan dapat menjadi ilmu terapan (applied science).
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang
konkret. Artinya, yang menajdi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam
masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya peristiwa itu sendiri.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan
masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan
hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi dan struktur
masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala
pada interaksi antarmanusia.

4. Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku
pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini
diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap
berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.
1. Jenis barang atau jasa
a. Dilihat dari jumlah dan cara memperolehnya; Barang ekonomi, barang bebas dan
barang elit.
b. Dilihat dari elastisitas pendapatannya; Inverior, barang normal, dan barang superior.
c. Menurut penggunaannya; barang produksi dan barang konsumsi.
d. Menurut hubungannya/fungsinya; barang subtitsi dan barang komplementer.
e. Menurut jaminannya; barang bergerak dan barang tetap.
f. Menurut proses pembuatannya; barang akhir, barang modal dan barang antara.

2. Harga dan nilai barang


Nilai terbagi menjadi 2, yaitu;
a. Nilai pakai (kesanggupan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.):
1) Nilai pakai objektif, yang berguna untuk masyarakat; air, pakaian, dll.
2) Nilai pakai subjektif, yang berguna untuk seseorang dan tidak untuk orang
lain; dasi, cangkul,dll.
b. Nilai tukar (kesanggupan barang untuk ditukar dengan barang lain)
1) Nilai tukar objektif, nilai tukar yang berlaku umum; emas, uang, rumah.
2) Nilai tukar subjektif, nilai tukar yang diberikan seseorang; lukisan, barang-
barang antik.

Masalah Ekonomi

a. Kebutuhan Manusia

Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan
bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan
kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin
tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan
yang harus dipenuhi.

Macam-macam kebutuhan manusia

Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya

1) Kebutuhan primer /pokok


Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam
kehidupannya
Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan

2) Kebutuhan sekunder / tambahan


Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah
kebutuhan pokok terpenuhi
Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi

3) Kebutuhan tersier / kemewahan


Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi

Kebutuhan menurut waktunya

1) Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda
lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi
Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan

2) Kebutuhan yang akan datang/masa depan


Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi
harus dipikirkan mulai sekarang.
Contoh: tabungan

3) Kebutuhan tidak tentu waktunya


Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya
insidental
Contoh : konsultasi kesehatan

4) Kebutuhan sepanjang waktu


Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama

Kebutuhan menurut sifatnya


1) Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang
sifatnya kebendaan
Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat

2) Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani.
Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang yang membutuhkan.
Contoh: beribadah, rekeasi, kesenian, dan hiburan

Kebutuhan menurut aspeknya

1) Kebutuhan individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan seorang saja
Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang dokter
2) Kebutuhan sosial (kelompok)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi
kepentingan bersama kelompok.
Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk
dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.

Ekomi Mikro

Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari


bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen)
dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin
dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku
produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro
adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan
teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada
bagaimana membuat pilihan untuk;
1) mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
2) mencapai kepuasan yang maksimum.

Ekonomi Makro

Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari


mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan
dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen,
maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen
maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan
pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian.
Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan
sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi
yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai
teori pendapatan (income theory).

Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah
1) sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
2) pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi
kegiatan ekonomi yang diinginkan.

5. Politik/Pemerintahan
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Dengan
demikian ilmu politik adalah cabang dari ilmu sosial yang berdampingan dengan
cabang ilmu sosial lainnya seperti antropologi, sosiologi, ekonomi dan psikologi. Ilmu
politik yang sama dengan ilmu sosial lainnya berobjekkan manusia sebagai kelompok
masyarakat. Ilmu tersebut mempelajari tentang kerjasama manusia untuk mencapai
sesuatu. Secara etimologis, politik berasal dari bahasa yunani Polis yang berarti
kota berstatus negara. Istilah politik diartikan berbagai macam kegiatan tujuan-tujuan
dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Plato dan aristoles mengemukakan
en dam onia atau the good life (usaha-usaha mencapai kehidupan yang baik).

Secara umum terdapat tiga makna tujuan mempelajari ilmu politik:


1. Perspektif intelektual
Tujuan politik adalah tindakan politik untuk mencapainya, diperlukan
pembelajaran untuk memperbesar kepekaan pembelajar sehingga ia dapat
bertindak agar dapat bertindak dengan baik secara politik orang perlu
mempelajari asas dan nilai seni politik dan nilai-nilai yang di anggap penting
oleh masyarakat, seperti bagaimana nilai-nilai diwujudkan dakam lembaga-
lembaga serta taktik dan strategi yang digunakan untuk bertindak dengan
demikian orang belajar bagaimana kekuasaan di jinakkan oleh Promet Heus
dan diabdikan kepada tujuan manusia yang positif. Sebagai contoh, Plato
dan Aristoteles diakadem-akademi yunani, dan juga mereka sangat terlibat
dalam politik praktis. Jadi, perspektf intelektual dalam politik adalah
perspektif yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak sebab
perspektif itu bertolak dan bangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh
individu maka pemikiran individu itu yang memperbaikinya.
2. Persfektif Politik
Maksudnya adalah bahwa pandangan intelektual mengenai oilitik tidak
banyak berbeda dengan pandangan politisi. Bedanya jika politisi lebih
bersifat segera (yang ada kini dan di sini, daripada hal-hal yang teoritis),
sedangkan intelektual dapat menjadi politisi jika ia mampu memasukkan
masalah politik dalam pelayanan suatu kepentingan atau tujuan. Sebagai
contoh, sebuah kasus dengan adanya sistem pemilihan langsung di
Indonesia, banyak intelektual yang bersedia menjadi calon legislative dan
eksekutif pusat dan daerah. Dengan kampanye bergaya orator mendadak,
dalam waktu singkat mereka mempersiapkan dan menggunakan strategi itu
dari yang biasanya sangat teoritis mendadak berubah ke dalam suatu
kerangka kerja yang bersifat praktis. Hal ini mirip dengan apa yang
dinyatakan Robert Dhal (1967: 1-90) bahwa dalam waktu singkat mereka
telah menjadi politis.
3. Perspektif ilmu politik
Dalam hal ini, pollitik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai politik dari
sisi intelektual degan pertimbangan kritis sea memiliki kretiria yang
sistimatis. Pendirian ini memandang teradap kehdupa kedepan, untuk
meramalkan akibat tindakan politik maupun kebijakan para politisi. Jika
para politisi memandang politik sebagai psat kekkuasaan public, kaum
intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral dari diri.
Dengan demikian, politik sebagi ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalail,
keabsahan, pecobaan, hokum keragaman, dan pembentukan asas-asas
yang universal (Apter, 1996:21)

Ciri-Ciri Umum Sistem Politik - Menurut Almond, sistem politik, baik itu
sistem politik yang sifatnya modern dan primitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut
Semua struktur politik memiliki spesialisasi, baik pada masyarakat primitif
maupun modern dalam melaksanakan banyak fungsi
Semua sistem politik yang sederhana sekalipun dengan memiliki kebudayaan
politik. Masyarakat yang sederhana pun mempunyai tipe struktur politik yang
terdapat dalam masyarakat.
Semua sistem politik menjalankan fungsi yang sama, namun memiliki perbedaan
pada tingkatan yang berbeda-beda, yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
6. Psikologi Sosial
Psikologi Sosial yang menjadi objhek studinya adalah segala grrak gerik atauy
tingkah laku yang timbul dalam konteks sosial atau lingkungan sosiaolnya. Oleh
karenanya masalah pokok yang dipelajari adalah pengaruh sosial atau [erangsang
sosial. Hal ini terjadi karena pengaruh sosial inilah yang mempengaruhi tinghkah laku
individu. Berdasarkan inilah Psikologi Sosial membatasi diri dengan mempelajari dan
menyelidiki tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasiperangsang
sosial (Ahmadi, 2005)
Objek pembahasan dari Psikologi Sosial tidaklah berbeda dengan psikologi
secara umumnya. Hal ini bisa dipahami karena Psikologi Sosial adalah salah satu
cabang ilmu dari psikologi. Bila objek pembahasan psikologia dalah manusia dan
kegiatannya, maka Psikologi Sosial adalah kegiatan-kegiatan sisoalnya. Masalah yang
dikupas dalam psikologi umum adalah gejala-gejala jiwa sep[erti perasaan, kemauan,
dan berfikir yang terlepas deri alam sekitar.
Sedangkan dalam Psikologi Sosial masalah yang dikupas adalah manusia
sebagai anggota masyarakat, se[perti hubungan individu dengan ndividu yang lain
dalam kelompoknya.

Tujuan Psikologi Sosial


Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran
Psikologi Sosial bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan
Pendidikan Nasional pada tataran operasional dijbarkan dalam tujuan institusioanl tiap
jenis dan jenjang pendidikan . selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini, secara
praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Akhirnay tujuan
kurikuler ini, secara praktis operasional dijabarkan dalam tuuan instruksional atau
tujuan pembelajaran.dalam sub bahasan ini, dibatasi p[ada uraian tuuan kurikuler
bidang studi Psikologi Sosial. Tujuan kurikuler Psikologi Sosial yang harus dicapai
sekurang-kurangnay meliputi lima tujuan berikut.
1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan Psikologi Sosial sehinggat tidak
terpenagruh, tersugesti, atau terpengaruh oleh situasi sosial yang selamanya
tidak bernilai baik.
2. Membekali peserta didik dengan kemampuan memngiudentifikasi, mengnalisa
dan menyusun alternatif pemecahan masalah-masalah sosial secara teap dan
sisitematis mengenai proses kejiwaan yang berhubuunagn dengan kehidupn
bersama.
3. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi denagn sesama
warga masyarakat sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan untuk
mewujudkan perubahan dan pengrahan kepada tujuan denagn sebaik-baiknya.
4. Membekali peserta didik denagn kesadaran terhadap lingkungan sosial
sehingga mampu merubah sifat dan sikap sosialnya.
5. Membekali peserta didik denagn kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keimuan psikologi sosial sesuai dengan perkembangan kehidupan,
perkembanagn masyarakat \, perkembanagn ilmu, dan perkembangan
teknologi.
Kelima tujuan di atas menjadi tanggung jawab yang harus dicapai dalam
pelajsanaan kurikulum Psikologi Sosial di berbagai lembaga pendidikan. Tentu
denagn keluasan, kedalaman, dan bobot yangs esuai dengan jenis dan jenjang
pendidikan yang dilaksanmakan.
Wilayah studi psikologi sosial yaitu:
a. Disiplin ilmu tentang pikiran sosial yang meliputi:
cara kita memersepsikan din kita dan orang lain.
apa yang kita yakini.
penilaian yang kita buat.
Sikap kita.
b. Disiplin ilmu tentang Pengaruh Sosial yang meliputi:
budaya
tekanan konformitas
persuasi
Kelompok-kelompok manusia.
c. Disiplin ilmu tentang Hubungan Sosial yang meliputi:
prasangka
agresi
ketertarikan dan keintiman
bantuan

Anda mungkin juga menyukai