Anda di halaman 1dari 6

Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Volume 3 Nomor 1
Jurnal Pena Sains
Journal of Biology Education
http://www.archive.bio.ed.ac.uk/jdeacon/micr
obes/lichen.html
ISSN : 2407-2311

LICHEN KARAKTERISTIK ANATOMIS DAN REPRODUKSI


VEGETATIFNYA

Lilian Nur1*, lilis Safitri2, Putri Mulana Lingga3, Putri Nora4

Program studi pendidikan Biologi FMIPA,Universias Negeri Medan, Medan Jl.Williem psr V
Medan Estate,Medan,Indonesia,2021

“korespondensi Author: Mulanalingga22@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat artikel: Lichen merupakan tumbuhan yang bersimbiosis antara fungi


dan alga. Lichen memiliki habitat hidup di pepohonan,
Diterima
bebatuan, tanah, atau permukaan artifisial lainnya. Lichen
Revisi
memiliki karakteristik morfologis yang unik yang berada
Dipublikasikan
diantara karakteristik baik morfologis, anatomis dan reproduksi
Kata kunci: antara alga dan fungi. Lichen yang umumnya ditemukan
terbagi menjadi beberapa tipe yaitu berbentuk foliose, fruticose
lichen, soredia, foliose, dan crustose serta squamulose. Reproduksi lichen terdiri dari
crustose, rhizines. aseksual dan seksual. Aseksual melalui pembentukan soredia,
isidia dan lobules sedangkan yang seksual
adalah dengan pembentukan spora askus (menyerupai Fungi
Ascomycota dan Basidiomycota). Fitur anatomis lichen
meliputi korteks, lapisan alga, medulla, rhizines, cilia,
Cyphellae, Pseudocyphellae, Cephlodia, Photosymbiodemes.

ABSTRACT

Lichen is a symbiotic plants between fungi and algae. Lichen


habitat are in trees, rocks, soil, or other artificial surfaces.
Lichen has a unique morphological characteristics which are
among the characteristics of both morphological, anatomical
and reproduction of the algae and fungi in one organism.
Lichen are commonly found divided into several types of
thallus : foliose, fruticose and crustose and squamulose.
Lichen reproduction lichen consists of asexual and sexual
mechanism. Asexually by forming soredia, isidia and lobules
while the sexual is by sporulation ascus (resembling Fungi
Ascomycota and Basidiomycota). Anatomical features include
cortex lichen, algae layer, the medulla, rhizines, cilia,
Cyphellae, Pseudocyphellae, Cephlodia, Photosymbiodemes.

1
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

How to Cite:

Diisi oleh editor

PENDAHULUAN
Lichen adalah organisme serupa penulis dalam kegiatan Tri Dharma
tumbuhan yang menutupi sekitar 8 % Perguruan Tinggi dan studi literatur.
permukaan bumi. Lichen seringkali Pengalaman mengajar Mata Kuliah dan
dijumpai pada pohon, bebatuan dan tanah. Praktikum Biologi Lingkungan, riset atau
Lichen juga terkadang menempel pada survei pada ekosistem hutan dan di jalan
berkas properti buatan manusia seperti jalan raya dengan tingkat polusi yang
beton, besi tua mobil yang sudah tidak cukup tinggi. Pustaka yang terkait dengan
digunakan pemiliknya, bangku – bangku aspek anatomis lichen dan reproduksi
taman bahkan di batu nisan pekuburan masih belum maksimal sehingga masih
(Beaching & Hill, 2007). perlu eksplorasi lebih lanjut mengenai
kedua hal tersebut.
Lichen adalah organisme yang Berdasarkan hasil praktikum
sebenarnya berasal dari dua organisme mahasiswa dan hasil riset mengenai aspek
yang berbeda yang saling bersimbiosis. anatomis dan reproduksi lichen ini akan
Organisme tersebut yaitu fungi dan satu dikupas lebih lanjut dalam tulisan ini.
lagi adalah organisme fotosintetik, yaitu Studi pustaka dan penelususran hasilhasil
alga atau cyanobacteria. Jamur penelitian tetap dilakukan untuk
merupakan organisme yang menyediakan mendapatkan bahasan yang lebih
struktur dan massa, perlindungan, komprehensif.
sedangkan organisme fotosintetik
bertanggung jawab atas ketersediaan HASIL DAN PEMBAHASAN
karbohidrat. Mereka secara bersama –
Lumut kerak atau lichens ini
sama mampu saling bersinergi sehingga
merupakan simbiosis antara jamur
mampu bertahan dan menempati habitat
yang sangat luas di muka bumi dan ganggang. Berdasarkan hasil
(Anonimus, 2012). penelitian yang dilakukan pada
lingkungan disekitar terdapat 4
Lichen dapat dijumpai secara luas spesies lichen. Yaitu Muscicolous,
di dataran rendah hingga ke dataran tinggi Corticulous, Squamulose, Lepraria
dari kutub utara hingga ke daerah tropis. sp.
Tumbuhan ini dapat tumbuh di berbagai
permukaan tanah, benda, daun, batu,
material bekas, besi tua, kulit kayu, 1. Muscicolous Lichen
pohon, di pinggir sungai maupun ditepi Muscicolous merupakan
pantai. Lichenes yang tumbuh di lumut.
Beberapa spesies jenis Cladonia,
Peltigera tumbuh pada tubuhan
METODE PENELITIAN
lumut dan
Tulisan ini merupakan kajian
yang diperoleh berdasarkan pengalaman

2
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

menyukai lumut-lumut yang kasar 3. Squamulose


yang efisien dalam propagula Lichenes squamulose memiliki thallus
Lichenes. dengan lobus bersisik, lobus ini
disebut squamulus yang biasanya
berukuran kecil dan saling bertindih.
Thallus ini
juga memiliki struktur tubuh buah
yang disebut dengan podetia. Contoh
Lichenes
tipe squamulose adalah Psora
pseudorusselli (Lichenes tipe
Squamulose).

Gambar .1.1

2. Corticulous lichen
Corticolous merupakan
Lichenes yang tumbuh dipermukaan
pohon dan biasanya terdiri atas spesies Gambar 3.1
Fruticose dan foliose contohnya
Evernia, Parmelia dan Usnea.
Pertumbuhan Lichenes di permukaan
pohon 4. Lepraria sp
tergantung pada kestabilitas pohon Lepraria sp termasuk kedalam famili
tersebut, tekstur, pH dan ketersediaan leprariaceae. Talusnya bertipe
air. crustose. Warna dari talusnya abu-abu
dengan bentuk talaus membulat. Garis
tepi pada talus tampak jelas dan
berwarna putih. Pada bagian talusnya
terdapat soredia atau butiran-butiran
halus yang dapat
dirasakan pada permukaanya.

Gambar 2.1

Gambar 4.1 (Tipe Crustose)

3
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Tabel. Morfologi Pada Lichen


Kondisi Lingkungan Gambar Objek Gambar dari
No Tempat Tipe Warna dari lapangan literatur
Terpapar Teduh
tumbuh thallus lichens Matahari
Muscicolous Di lumut Crustose Hijau muda Teduh
Lichen atau hijau
keabu-abuan
Gambar 1.1

Corticulous Di pohon fruticose Putih Terpapar


lichen matahari

Gambar 2.1

Squamulose Dipohon Podetia Putih Terpapar


lichen kekuningan matahari

Gambar 3.1

Lepraria sp Di pohon Vegetatif Hijau mudah Terpapar


Lichen (membulat) Keputihan matahari

Gambar 4.1

terbagi menjadi beberapa tipe yaitu


berbentuk foliose, fruticose dan
KESIMPULAN
crustose serta squamulose.
Lichen merupakan organisme yang Reproduksi lichen terdiri dari
kosmopolit, yang dapat hidup di aseksual dan seksual. Aseksual
pepohonan sebagai epifit, di melalui pembentukan soredia, isidia
berbagai permukaan tanah, benda, dan lobules sedangkan yang seksual
daun, batu, material bekas, besi tua, adalah dengan pembentukan spora
kulit kayu, pohon, di pinggir sungai askus (menyerupai Fungi
maupun di tepi pantai. Ascomycota dan Basidiomycota).

Lichen yang umumnya ditemukan Fitur anatomis lichen meliputi

4
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

korteks, lapisan alga, medulla, Brown, D.H., 1985, Lichen Physiology


rhizines, cilia, Cyphellae, and Cell Biology. New York. Plenium
Pseudocyphellae, Cephlodia, Press.
Photosymbiodemes
Chandra, H, R., 2015, Akumulasi Timbal
Ucapan Terimakasih (Pb) Dan Keanekaragaman Jenis
Lichenes Di Taman Kota Medan.
Ucapan Terimakasih kepada ibu dan Jurnal Biologi
seluruh anggota kelompok yang sudah Lingkungan, Industri, Kesehatan,
bekerja sama. 2 (1) : 23-36.

DAFTAR PUSTAKA Roziaty, E., 2016, Kajian Lichen,


Morfologi, Habitat
Anonimus. (2012). The British Lichen Dan Bioindikator Kualitas Udara
Society - Promoting the Study,
Ambien Akibat Polusi Kendaraan
Enjoyment and Conservation of Bermotor, Bioeksperimen 2(1) : 54-66.
Lichens. London: The British
Lichen Society . Ribka., 2015, Efektifitas Ekstrak Daun Saga
Terhadap Bakteri Staphylococcus
Beaching, S. Q., & Hill, R. (2007). Guide Aureus Secara In Vitro, Makasar,
to Twelve Common &
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Conspicuous Lichens of Hasanuddin Makassar.
Georgia’s Piedmont. Georgia:
University of Georgia Atlanta
(UGA). Septiana, Eris., 2011, Potensi Lichen Sebagai
Sumber Bahan Obat: Suatu Kajian
Pustaka Prospect Of Lichen As A
Bhat, S. P., Dudani, S. N., & Chandran,
Medicinal Resource: A Literature
M. S. (xxxx). Lichens : General Review, Jurnal Biologi 15(1) : 1 – 5.
Characteristics . Bungalore,
India: Indian Institute of Science .
Yunarlizah., 2002, Lichenes (Karakteristik,
Deacon, J. (xxxx). The Microbial World : Klasifikasi Dan Kegunaan), Medan,
LIchens. UK: University of Universitas Sumatra Utara.
Edinburgh Press.
Valentina N. Sarah, Mukhtar Iskandar
GG, A., I, C., A., M., & A, M. (2011). Pinem dan Lahmuddin Lubis., 2014,
Monitoring Epiphytic Lichen Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit
Biodiversity to Detect Daun Palem
Environmental Quality and Air Raja (Roystonea Elata Bartr) Taman
Pollution: the Case Study of Kota Medan, Jurnal Online
Roccamonfina Park (Campania Agroekoteknologi, 2(2) : 735 – 748.
Region - Italy). In A.
Moldoveanu, Air Pollution (p. Wahyudi, Imam, Trisna Priadi
324). Italy: InTech. Istie Sekartining
Rahayu., 2016, Karakteristik dan Sifat-
Muzzayinah. (2005). Keanekaragaman Sifat Dasar Kayu Jati Unggul Umur 4
Tumbuhan Tak Berpembuluh. dan 5 Tahun Asal Jawa Barat, Jurnal
Surakarta: UNS Press. Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 19(1)
:50-56.
Yurnaliza. (2002). Lichenes (Karkteristik, Wardiah dan Nurhati., 2013, Karakteristik
Klasifikasi, dan Kegunaan).
Lichenes Di Taman Hutan Raya Pocut
Medan, Indonesia: USU Digital Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar,
Library.
Jurnal Biologi Edukasi, 5(2) : 92-95.

5
Nama belakang penulis 1, Penulis 2, dst / Jurnal Pelita Pendidikan x (x) (xxxx) xx - xx

Novendra,Y.I., 2008, Karakteristik Biometrik


Pohon Jati (Tectona grandis L.F.)
Studi Kasus Di Bagian Hutan Bancar
Kph Jatirogo Perum Perhutani Unit Ii,
Jawa Timur, SKRIPSI, Bogor,
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.

Panjaitan, Maria Desi, Fitmawati dan Atria


Martina., (2006), Keanekaragaman
Lichen Sebagai Bioindikator
Pencemaran Udara Di Kota Pekanbaru
Provinsi Riau, FMIPA Universitas
Riau, Riau.

Pratiwi, M. E., 2006, Kajian Lumut


Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas
Udara, Skripsi, Fakultas Kehutanan,
IPB, Bogor.

Maskuro, Aini., 2012, Deskripsi


Tumbuhan Jati Dan Peranannya
Dalam Kehidupan Sehari-
Hari, Jember, FKIP Universitas
Muhammadiyah Jember.

Maulidiyah, Thamrin Azis, Sitti Hadijah


Sabarwati,Muhammad Nurdin., 2015, Isolasi
dan
Identifikasi Senyawa (-)-Asam Usnat
dari Lichen Usnea sp. Serta Aktivitas
Sitotoksiknya terhadap Sel Murine
Leukemia P388, Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 13(1) : 40-44.

Anda mungkin juga menyukai