Anda di halaman 1dari 4

LICHEN

Analisis
Lichen merupakan simbiosis antara jamur dan alga. Lichen tumbuh di pohon, tanah,
batuan, dinding atau substrat lainya dan dalam berbagai macam kondisi lingkiungan, mulai
daerah gurun sampai daerah kutub. Lichen tumbuh sangat lambat, bahkan hanya beberapa
sentimeter dalam setahun.
Lichen seperti pada data ditemukan di halaman gedung O1 FMIPA UM. Lichen yang
ditemukan berwarna hijau muda dengan cahaya yang menerangi sangat cukup sehingga tidak
lembab. Jenis lichen seperti pada data adalah lumut kerak berfilamen.
Pembahasan
Lichenes atau lumut kerak adalah tumbuhan hasil simbiosis mutualisme (hubungan yang
saling menguntungkan) dari perpaduan antara fungus /jamur dengan ganggang hijau
(umumnya Trebouxia sp) atau cyanobacterium (umumnya Nostoc). Untuk
mengklasifikasikan Lichenes atau lumut kerak ini sangat sulit karena ia merupakan gabungan
dari dua jenis tumbuhan yang berbeda sejarah. Pada Lichenes atau lumut kerak, jenis
jamurnya tidak dapat hidup sendiri di alam. Sehingga ia memerlukan mitra untuk
berfotosintesis. Nah, yang jadi mitra fotosintesisnya ialah ganggang hijau tadi. Sementara itu,
si jamur memberikan pasokan air dan garam mineral kepada ganggang.
Sebagian spesies dari Lichenes atau lumut kerak ini mampu hidup dalam lingkungan yang
sangat ekstrim, namun sebagian lainnya sangat peka atau rentan terhadap pencemaran
lingkungan. Oleh karena itu Lichenes atau lumut kerak ini dapat dijadikan oleh ilmuwan
sebagai indikator untuk pencemaran udara, kontaminasi logam dan sebagainya.
Lichenes menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang unik untuk dapat
beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut berguna untuk mengontrol sinar
terik matahari, mengusir/menolak (repellen) herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi
kompetisi dengan tumbuhan, dll.
Diantaranya berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat lichenes ini
sangat berguna bagi manusia pada masyarakat tradisional. Tumbuhan ini memiliki warna
yang bervariasi seperti putih, hijau keabu-abuan, kuning, oranye, coklat, merah dan hitam.
Alga dan jamur bersimbiosis membentuk lichenes baru jika bertemu jenis yang tepat.
Para ahli mengemukakan berbagai pendapat mengenai pengelompokan atau klasifikasi
lichenes dalam dunia tumbuhan. Ada yang berpendapat bahwa lichenes dimasukkan ke dalam
kelompok yang tidak terpisah dari jamur, tapi kebanyakan ahli berpedapat bahwa lichenes
perlu dipisahkan dari fungi atau menjadi golongan tersendiri.
Alasan dari pendapat yang kedua ini adalah karena jamur yang membangun tubuh
lichenes tidak akan membentuk tubuh lichenes tanpa alga. Hal lain didukung oleh karena
adanya zat-zat hasil metabolisme yang tidak ditemui pada alga dan jamur yang hidup
terpisah. Dengan demikian, Lichenes adalah suatu organisme majemuk yang merupakan
suatu bentuk simbiosis erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra fotosintetik
(photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau sianobakteri
(biasanyaNostoc). Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari
komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan
mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Lichenes memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Pada penampang melintang talus Lichenes, kelihatan hifa cendawan membalut
sel-sel algae, bahkan ada yang memasukkan haustorium ke dalam sel-sel algae. Algae
tetap hidup tetapi tidak dapat membiak dengan sel-sel lembaganya sendiri
2. Ada pula yang miselium cendawannya hanya masuk ke dalam selaput
landersel-sel algae, sehingga bentuk algae menentukan bentuk Lichenesnya
3. Bagian dalam talus terdiri dari anyaman hifa yang renggang dan merupakan
lapisan teras atau empulus. Dalam lapisan ini sel-sel algae bergerombol membentuk
lapisan gonidium. Kulit luarnya terdiri atas miselium cendawan yang teranyam
sebagai plektenkim yang rapat.
4. Bagi lichenes yang talusnya menyerupai lembaran, biasanya melekat dengan
benang-benang yang menyerupai rizoid. Sedangkan ujung semak menyerupai ujung
talus yang bebas dalam udara.
5. Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas
tanah, terutama di daerah tundra, digolongkan sebagai tumbuhan perintis yang ikut
berperan dalam pembentukan tanah. Beberapa jenis dapat masuk pada pinggir batuan,
disebut endolitik.
6. Syarat hidupnya tidak sulit dan tahan terhadap kekurangan air dalam waktu
yang lama. Dapat menjadi kering akibat terik matahari tetapi tidak mati, dan jika
kemudian turun hujan, Lichenes dapat hidup kembali.
7. Pertumbuhaan talus sangat lambat. Tubuh buah baru terbentuk setelah
mengadakan pertumbuhan vegetative bertahun-tahun.
8. Kebanyakan Lichenes bereproduksi dengan perantaan soredium.
9. Komponen cendawannya sering dapat membentuk spora dan hanya
membentuk lichenes jika jatuh dekat algae yang merupakan simbionnya
Tubuh lichenes dinamakan talus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan
alga dan jamur. Talus ini berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada
yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi. Bagian
tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa merupakan organ vegetatif dari
talus atau miselium yang biasanya tidak dikenal pada jamur yang bukan lichenes. Alga selalu
berada pada bagian permukaan dari talus.
Tubuh talus Lichen sangat berbeda dari Fungi dan Alga lainnya. Jenis ini merupakan
tumbuhan dengan bentuk dan pertumbuhan yang sederhana. Reproduksinya dapat melalui
aseksual, vegetative, dan seksual. Reproduksi secara aseksula umunya dilakukan oleh tipe
Fructiose Lichen. Fructiose Lichen dapat dengan mudah melakukan fragmentasi. Sebagian
besar fragmentasi tersebut dilakukan saat musim kering atau saat talus pada Lichen
mengalami kekeringan dan memulai pertumbuhannya ketika mulai terdapat embun.
Perkembangbiakan lumut kerak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif dan
generatif.
Reproduksi Vegetatif
Lichenes yang berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu sebagai berikut :
1. Sebagian talus memisahkan diri yang kemudian akan berkembang menjadi
individu baru.
2. Perkembangbiakan melalui soredia. Soredia adalah kelompok sel-sel
ganggang yang sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa Fungi. Soredia ini sering
terbentuk dalam bagian khusus dari talus yang mempunyai batas-batas yang jelas
yaitu sorala.
3. Perkembangbiakan dengan spora Fungi yang hanya menghasilkan Lichenes
baru jika Fungi tersebut dapat menemukan partner alga yang cocok.
Perkembangbiakan secara seksual umumnya terjadi pada Basidiolichen.
Perkembangbiakan ini melalui spora yang dihasilkan oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian
bertemu dengan partner alga yang cocok maka akan terjadi sexual fusion dan pembelahan
meiosis.
Reproduksi Generatif
Reproduksi Generatif spora yang dihasilkan oleh askokarp atau basidiokarp, sesuai
dengan jenis jamurnya. Spora dapat tumbuh menjadi lumut kerak baru jika bertemu dengan
jenis alga yang sesuai. Sel-sel alga tidak dapat melakukan perkembangbiakan dengan
meninggalkan induknya, melainkan hanya dapat berbiak dengan membelah diri dalam tubuh
lumut kerak.
Lichenes atau lumut kerak ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi manusia. Beberapa
manfaat Lichenes atau lumut kerak antara lain adalah sebagai berikut :
 obat-obatan, misalnya : lobaria pulmonaria
 bahan makanan, missalnya : foliose lichenes
 antibiotik, misalnya : cladonia
 sabun, misalnya : palmeria, ramalina
 bahan pewarna tekstil , misal : palmeria sulcata
 parfum, misalnya : evernia prunastri

Anda mungkin juga menyukai