Anda di halaman 1dari 3

Resume 2 Persilangan Monohibrid, Dihibrid, Trihibrid dan Pengembangan, Penyimpangan

Hukum Mendel

Zaroul Mufida /160351606453/ Off B

1. Materi
a. Perkawinan dominansi penuh
Perkawinan domianandi penuh adalah perkawinan dua individu yang membawa sifat
beda kemudian mengahsilkan keturunan dengan gen gen dominan. Contoh pada foto
dibawah ini.

b. Perkawinan resesif
Perkawinan resesif adalah adalah perkawinan dua individu yang membawa sifat beda
kemudian mengahsilkan keturunan yang memiliki sifat lainya.

c. Perkawinan intermedier
Perkawinan Intermedier merupakan perkawinan dua individu dengan membawa satu
sifat beda menghasilkan keturunan yang memiliki sifat antara atau gabungan dari
sifat induknya.

d. Perkawinan resiprok
Perkawinan resiprok adalah perkawinan dua individu yang gennya dibalik dari
persilangan sebelumnya. Tujuan dari perkawinan resiprok adalah membuktikan
peluang yang samameskipunj betina dan jantan dominan ataupun resesif.
e. Perkawinan uji silang
Perkawinan uji silang adalah perkawinan dua individu dengan membawa satu sifat
beda yang mengkawinkan keturunan pertama (F1) dengan homozigot resesif
bertujuan untuk mengetahui genotip F1 heterozigot atau homozigot.

f. Perkawinan silang balik


Perkawinan silang balik adalah perkawinan dua individu dengan membawa satu sifat
beda yang mengkawinkan keturunan pertama (F1) dengan induk dominan baik
heterozigot ataupun homozigo. Persilangan ini bertujuan untuk mengetahui genotip
induknya dominan heterozigot atau homozigot.
g. Dihibrit
Dihibrit adalah ersilangan dua individu sejenis dengan dua sifat beda.
h. Trihibrit
Trihibrit adalah persilangan dengan 3 sifat beda.
i. Semodominansi adalah persilangan individu dengan satu sifat beda menghasilkan
keturunan sifat gabungan induknya.
j. Kodominan adalah skenario genetik dimana ales tidak dominan dan tidak resesif.
k. Gen letal adalah adalah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan
kematian.
l. Teori kemungkinan I adalah kemungkinan terjadi suatu peristiwa yang diinginkan,
sama dengan banyaknya peristiwa tersebut dibagi seluruh peristiwa dengan rumus
K(A)=A/(A+B).
m. Teori kemungkinan II yaitu apabila ada dua atau satu lebih peristiwa yang tidak
saling tergantung, terjadi dalam waktu yang bersamaan atau berurutan, maka
peristiwa dapat terjadi dengan teori K(A,B) = K(A) x K(B).
n. Teori kemungkinan III yaitu kemungkinan terjadi peristiwa yang saling
mempengaruhi adalah jumlah kemungkinan dari masing-masing kemungkinan
dengan teori K (A atau B) = K (A) + K (B).

2. Hal yang diperoleh


1. memahami pengertian seperti perkawinan resiprok, gen letal, dan lain sebagainya.
2. Belajar teori kemungkinan.
3. karakter yang berkembang
1. lebih paham mengenai mengawinkan individu dengan cara square maupun garpu.

Anda mungkin juga menyukai