Habitus Lichenes
Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah
dengan melapukkan pohon dan batu-batuan
serta dalam proses terjadinya tanah.
Lichenes sangat tahan terhadap kekeringan.
Jenis-jenis Lichen yang hidup pada bebatuan
pada musim kering berkerut sampai terlepas
alasnya tetapi organisme tersebut tidak mati
dan hanya berada dalam hidup laten/
dormancy.
Jika segera mendapat air maka tubuh
tumbuhan yang telah kering tersebut mulai
menunjukkan aktivitasnya kembali.
Pertumbuhan talusnya sangat lambat.
Ukuran tubbuhnya dalam satu tahun tidak
mencapai 1 cm. badan buah yang baru akan
tumbuh setelah Lichen mengadakan
pertumbuhan vegetatif selama bertahun-
tahun.
Menurut habitusnya, Lichen dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Lichenes dengan talus berbentuk lembaran-
lembaran
b. Lichenes dengan talus berbentuk semak-semak
Pada tipe Lichen dengan talus lembaran, talus
seluruhnya melekat dengan sisi bawahnya
pada alas sedangkan tipe Lichen dengan talus
berbentuk semak-semak, hanya pangkal talus
saja yang melekat pada alas dan ujungnya
tetap bebas dan bercabang-cabang seperti
batang tanaman tingkat tinggi.
Lichenes dapat juga digunakan sebagai
indikator pencemaran lingkungan
Karena jika dia saja yang sudah menuntut
sangat sederhana terhadap lingkungan sampai
tidak hidup dilingkungan itu dipastikan
lingkungan pasti tidak beres entah itu
udaranya dll, artinya apabila di suatu daerah
tidak ada Lichenes, ini menunjukkan bahwa
lingkungan itu betul betul fatal .
Selain itu, Lichenes dapat dimanfaatkan pula
sebagai obat, digunakan sebagai penambah
rasa dan aroma, serta pigmen yang dihasilkan
dapat dibuat kertas lakmus celup untuk
menentukan indicator pH.
Reproduksi dan Pertumbuhan Lichen
Tubuh talus Lichen sangat berbeda dari Fungi
dan Alga lainnya.
Jenis ini merupakan tumbuhan dengan bentuk
dan pertumbuhan yang sederhana.
Reproduksinya dapat melalui aseksual,
vegetative, dan seksual.
Reproduksi secara aseksula umunya dilakukan
oleh tipe Fructiose Lichen.
Fructiose Lichen dapat dengan mudah
melakukan fragmentasi.
Sebagian besar fragmentasi tersebut dilakukan
saat musim kering atau saat talus pada
Lichenes mengalami kekeringan dan memulai
pertumbuhannya ketika mulai terdapat embun.
Lichenes yang berkembang biak dengan cara
vegetatif yaitu sebagai berikut
1. Sebagian talus memisahkan diri yang
kemudian akan berkembang menjadi individu
baru.
2. Perkembangbiakan melalui soredia. Soredia
adalah kelompok sel-sel ganggang yang
sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa
Fungi. Soredia ini sering terbentuk dalam
bagian khusus dari talus yang mempunyai
batas-batas yang jelas yaitu sorala.
3. Perkembangbiakan dengan spora Fungi yang
hanya menghasilkan Lichenes baru jika Fungi
tersebut dapat menemukan partner alga yang
cocok.
Perkembangbiakan secara seksual umunya
terjadi pada Basidiolichen.
Perkembangbiakan ini melalui spora yang
dihasilkan oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian
bertemu dengan partner alga yang cocok maka
akan terjadi sexual fusion dan pembelahan
meiosis.
Distribusi Sebaran Lichenes
Lichenes memperbanyak diri secara aseksual
dan seksual.
Secara aseksual dilakukan dengan cara
fragmentasi, yaitu dengan membentuk
potongan lumut kerak ( soredium) , yang
soredium itu akan terlepas dari induknya untuk
segera mandiri hiidup .
Apabila jatuh di tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi individu baru. Dapat juga
dilakukan dengan membuat struktur khusus
yang disebut soredia, yaitu sel-sel alga yang
terbungkus oleh hifa, terdapat pada
permukaan talus Lichenes, warnanya putih
seperti tepung.
Sel-sel alga ini dapat terlepas, jika jatuh pada
tempat yang cocok, maka akan tumbuh
menjadi Lichenes baru.
Adapun perkembangbiakan jamur dan alga
secara seksual dilakukan sendiri-sendiri. Jamur
dapat membentuk askokarp atau basidiokarp
yang mengandung spora.
Jika sporanya masak akan pecah dan terlepas
kemudian dibawa angin.
Jika jatuh di tempat yang cocok dan bertemu
dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
Peranan Lichen
Lichen dibedakan menurut jenis cemndawan
yang menyusunnya yaitu :
1. Ascolichenes
2. Basidiolichenes
Anggota kelompok Ascolichen memiliki khasiat
sebagai obat.
Contohnya suku Parmeliceae yaitu Usnea sp.
dan Roccella sp.
Ciri-ciri morfologinya yaitu talus berbentuk
benang, tegak ataupun bergantungan tanpa
rizhoid dan melekat pada substrat pada suatu
cakram pelekat yang berasal dari lapisan teras.
Bila dilihat secara keseluruhan menyerupai
jaring laba-laba.
Usnea sp. ini mengandung apotesium.Roccella
sp. mengandung zat warna.
Talus Lichenes tersebut mengandung suatu
substansi yang terdiri atas suatu asam atau
anhidrid asam.
Oksidasinya dengan amoniak zat tersebut akan
terpecah menjadi orsin (suatu zat yang tidak
berwarna) yang kemudian diubah menjadi
orsein (zat yang berwarna),
Setelah maserasi dengan amoniak cair, kapur,
atau soda selama kurang lebih 1 minggu akan
timbul warna merah lembayung yang
mengandung eritrolitmin dan azolimin.
Dari karakter itu kemudian keduanya bisa
digunakan untuk kepentingan manusia .
Usnea menghasilkan suatu anti biotika asam
usnin, yang berguna untukmelawan
tuberculosis.
Selanjutnya Rocella tinctoria, untuk
pembuatan lakmus;
Cladonia rangiferina, banyak terdapat di
daerah tundra di sekitar kutub utara dan
merupakan makanan utama bagi rusa kutub;
Cetraria islandica, banyak terdapat di daerah
pegunungan di Eropa, mampunyai khasiat
obat.
Jadi
Lichen adalah bentuk simbiosis antara dua
organisme yaitu Fungi dan Alga dengan bentuk
morfologi dan fisiologi yang menunjukkan
sebagai organisme tunggal.
Lapisan atas berupa sel-sel Alga dan lapisan di
bawahnya merupakan hifa-hifa Fungi. Lichen
hidup pada bebatuan, tanah, taupun pada
batang-batang pohon.
Lichen juga dapat hidup pada keadaan yang
sangat kering sehingga dapat menjadi
tumbuhan perintis kehidupan organism
lainnya.
Lichen memiliki peranan yang penting dalam
perekonomian yaitu sebagai bahan makanan
yang dapat diolah oleh daerah-daerah
tertentu, dapat digunakan sebagai primitive
antibiotics, maupun sebagai ekstrak pewarna
ungu dan merah.
Peranan lumut kerak lainnya bagi manusia antara
lain
Sebagai tumbuhan perintis
Lumut kerak mampu hidup pada daerah
bebatuan dan mampu merubah area tandus
berbatu menjadi tempat yang digunakan untuk
tumbuh-tumbuhan lain.
Membantu siklus nitrogen
Beberapa lumut kerak yang mengandung
ganggang cyanophyta (cynobacterium) yang
tumbuh tersebar di hutan tropika mampu
hidup pada intensitas cahaya yang rendah dan
yang lebih penting mereka dapat
menggunakan nitrogen bebas (gas nitrogen)
menjadi nitrogen organik (asam amino dan
protein). Jadi lumut kerak cynobacterium
dalam ekosistem membantu daur nitrogen
yang berperan dalam persediaan pupuk alami
pada ekosistem dasar hutan hujan.
Sebagai indikator lingkungan
Walaupun lumut kerak mampu hidup pada
lingkungan ekstrim, tetapi lumut kerak sangat
peka terhadap polusi. Oleh sebab itu lumut
kerak dapat dijadikan indikator pencemaran
udara, darat, hujan asam, logam berat,
kebocoran radioaktif dan radiasi sinar. Ultra
violet sebagai akibat penurunan ozon. Lumut
kerak sangat peka terhadap pencemaranpaling
rendah sekalipun. Jika pada suatu daerah tidak
terdapat lumut kerak, memberikan petunjuk
bahwa daerah itu telah terkena pencemaran.
Lainya
Jenis Usnea dasypoga dan usnea miseminensis
dapat dijadikan obat karena mengandung
antikanker.
Jenis Roccella tinctoria digunakan sebagai
bahan dasar lakmus.
Selain peran menguntungkan, ternyata lumut
kerak juga dapat merugikan karena mampu
merusak batuan pada peninggalan sejarah
seperti candi Borobudur dan candi-candi
lainnya.
Berikut contoh Lichenes yang sering juga ditemui
dengan perannya