Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nurul Chairaat Zainal

NIM

: 1414040001

Kelas : Pendidikan Biologi

Resume
1. Lichens merupakan simbiosis anara fungi dan alga.
2. Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundra, digolongkan
sebagai tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Beberapa jenis dapat masuk pada pinggir batuan,
disebut endolitik. Syarat hidupnya tidak sulit dan taha terhadap kekurangan air dalam waktu yang lama.Dapat menjadi kering
akibat terik matahari tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan, Lichenes dapat hidup kembali.
3. Pertumbuhaan talus sangat lambat. Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetative bertahun-tahun.
Komponen cendawannya sering dapat membentuk spora dan hanya membentuk lichenes jika jatuh dekat algae yang
merupakan simbionnya
4. Komponen Fungi umumnya berupa Ascomycota, terdapat dalam genera Basidiomycetes. Komponen Alga terdiri atas
Cyanophyta atau Chlorophyta yang uniseluler.
5. Lichens mendominasi di daerah teristial. Habitatnya dimana-mana, baik di pohon yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Juga dapat ditemukan di tanah dan batu karang.
6. Lichens dapat dibagi atas Ascolichenes dan Basidiolichens.
7. Perkembangbiakan lumut kerak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif dan generatif. Reproduksi Vegetatif
Dilakukan dengan cara fragmentasi soredium. Jika Soredium terlepas, kemudian terbawa angin atau air dan tumbuh di tempat
lain. Reproduksi Generatif spora yang dihasilkan oleh askokarp atau basidiokarp, sesuai dengan jenis jamurnya. Spora dapat
tumbuh menjadi lumut kerak baru jika bertemu dengan jenis alga yang sesuai. Sel-sel alga tidak dapat melakukan
perkembangbiakan dengan meninggalkan induknya, melainkan hanya dapat berbiak dengan membelah diri dalam tubuh lumut
kerak
8. Pada Basidiolichens dapat melihat contoh yaitu C. Pavania. Sedangkan pada Ascolichenes contohnya antara lain Graphil,
Lobaria, Parmelia, dsb.
9. Peran/manfaat Lichens (lumut kerak)

Peran lumut kerak bagi manusia:


1. Sebagai tumbuhan perintis
2. Membantu siklus nitrogen
3. Sebagai indikator lingkungan
4. Peranan lain dari lumut kerak
5. Peranan lain dari lumut kerak adalah:
Jenis ustenea dasypoga dan usnea miseminensis dapat dijadikan obat
karena mengandung antikanker.
Jenis Roccella tinctoria digunakan sebagai bahan dasar lakmus.
Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta (cynobacterium) yang tumbuh tersebar di hutan
tropika mampu hidup pada intensitas cahaya yang rendah dan yang lebih penting mereka dapat menggunakan nitrogen
bebas (gas nitrogen) menjadi nitrogen organik (asam amino dan protein). Jadi lumut kerak cynobacterium dalam
ekosistem membantu daur nitrogen yang berperan dalam persediaan pupuk alami pada ekosistem dasar hutan hujan
10. Selain peran menguntungkan, ternyata lumut kerak juga dapat meruginan karena mampu merusak batuan pada peninggalan
sejarah seperti candi Borobudur dan candi-candi lainnya.

KLASIFIKASI LICHENS
Kingdom
Fungi

Phylum
Ascomycota

Classis
Lecanoromycetes

Order

Ostropales

Peltigerales

Family

Genus

Species

Graphidaceae

Graphis

Graphis scripta

Thelotrematac
eae

Diploschiste
s

Diploschistes
scruposus

Gyalectaceae

Gyalecta

Gyalecta jenensis

Coccocarpiace
ae
Pannariaceae

Coccocarpia Coccocarpia palmicola

Pannaria

Pannaria conoplea

Gambar

Ascolichens

Lecanorales
Lichinaceae

Lichinella

Lichinella lichen

Collemataceae

Collema

Collema lactuca

Stereocaulacea
e

Lepraria

Lepraria lobificans

Haematommat
aceae

Haematom
ma

Haematomma
puniceum

Stereocaulacea
e

Stereocaulo
n

Lepraria incana

Cladoniaceae

Cladonia

Cladonia sobolescens

Lichinomycetes

Lichinales

Umbilicariacea
e

Umbilicaria

Umbilicaria havaasii

Lecanoraceae

Lecanora

Lecidella carpathica

Parmeliaceae

Usnea

Usnea filipendula

Physciaceae

Physcia

Physcia albinea

Theloshistacea
e

Xanthoria

Xanthoria parietina

Heppiaceae

Heppia

Heppia lutosa

Sphariales

Pyrenulaceae

Pyrenula

Pyrenula
pseudobufonia

Verrucariales

Verrucariaceae

Placopyreni
um

Placopyrenium
canellum

Arthoniales

Arthoniaceae

Arthonia

Arthonia radiata

Arthopyreniac
eae
Naetrocymbac
eae

Hygrophoracea

Arthopyreni
a

Arthopyrenia rhyponta

Cystocoleus

Cystocoleus ebeneus

Eurotiomycetes

Arthoniomycetes
Pleosporales
Dothideomycetes
Basidiomycota

Pleosporales

Basidiomycetes
Agaricales

Aca
ntholichen

Acantholichen
pannarioides

Cyp
hellostereu
m

Cyphellostereum
pusiolum

Dict
yonema

Dictyonema pavonium

Lich
enomphalia

Tricholomatac
ea

Arrh
Arrhenia auriscalpium

enia

Fayo
dia

Fayodia bisphaerigera
Omp
Omphalina pyxidata

halina

Incertae sedis

Atheliales

Atheliaceae

Semi
Semiomphalina
omphalina
leptoglossoides

Athe
Athelia neuhoffii

lia

Lepidostromat
aceae

Lichenomphalia
umbellifera

Athe
lopsis

Athelopsis glaucina

Lepi
dostroma

Lepidostroma vilgalysii

Boletales

Cantharellales
Ceratobasidiale
s

Coniophoracea Leucogyrop
hana
e

Leucogyrophana
mollusca

Clavulinaceae

Mult
iclavula

Multiclavula mucida

Mar
chandiomyc
es

Marchandiomyces
corallinus

insertae sedis

Tremellaceae

mella

Corticiales

Incertae sedis

Mar
chandiomph
alina
Aste
rophoma

Deuteromycota

Coelomycetes

Tre

Tremellales

Incertae sedis

Rha
bdospora

Tremella mesenterica
Marchandiomphalina
foliacea
Asterophoma
mazaediicola
Rhabdospora thelohani

Anda mungkin juga menyukai