Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Tumbuhan Lumut Bagi Kehidupan

Peranan Lumut bagi Kehidupan


Sebenarnya apakah peranan lumut bagi kehidupan kita? Sepintas kita melihat lumut seperti tidak ada manfaatnya bagi kehidupan kita. Terlebihlebih jika lumut tumbuh di kamar mandi atau di tembok-tembok rumah yang dapat menyebabkan pemandangan menjadi tak sedap. Sebenarnya lumut pun ada manfaatnya, ada suatu market substansiil yang mengumpulkan lumut dari yang liar. Penggunaan lumut tetap utuh terutama di florist trade dan untuk dekorasi rumah.

Lumut jenis Sphagnum juga komponen utama bahan bakar, yang mana ditambang untuk penggunaan sebagai bahan bakar, sebagai aditip lahan perkebunan, dan jelai bertunas dikeringkan pada pemroduksian Scotch Whisky.Sphagnum, biasanya jenis cristatum dan subnitens, dipanen selagi masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di kamar anak anak dan hortikultura sebagai medium pertumbuhan. Lumut yang hidup di atas batu-batuan lama kelamaan akan menyebabkan batu hancur menjadi tanah karena rizoidnya dapat menembus permukaan batuan tersebut. Selanjutnya, secara bertahap akan membentuk tanah yang baru sebagai tempat untuk tumbuh tanaman lainnya, karena inilah lumut disebut sebagai vegetasi perintis. Lumut yang hidup di hutan-hutan atau di atas permukaan tanah dapat mencegah erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau. Lumut yang sudah mati pun dapat dimanfaatkan menjadi penambat zat organik dalam tanah sehingga tanah tersebut akan menjadi subur dan cocok untuk tumbuhan lainnya. Beberapa jenis lumut sudah dapat dimanfaatkan, misalnya Marchantia sebagai obat penyakit hati, Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar. A. BAGI KEHIDUPAN HEWAN

1. Sebagai habitat hewan invertebrate

Hubungan antara bryophyta dengan invertebrate dibedakan menjadi 2 kelompok : Binatang yang bersifat bryophylous, yaitu binatang yang selama hidupnya tinggal pada lumut. Binatang yang bersifat bryoxenous, yaitu binatang yang hanya sebagian siklus hidupnya tinggal pada lumut.

Komunitas Teknologi Pendidikan Indonesia

Upload by: Dedi Mukhlas

Fauna lumut meliputi protozoa, rotifer, nematode, dan tardigrada. Fauna fauna lumut ini juga perlu digolongkan ke dalam 4 kategori, yaitu : Bryobion, binatang yang secara khusus ada dalam asosiasi dengan bryophyte. Bryopyle, binatang yang biasa dijumpai tetapi dapat hidup di mana saja. Bryoxene, binatang yang secara teratur menghabiskan sebagian siklus hidupnya pada bryophyte. Occasional, binatang yang kadang ditemukan pada bryophyte, tetapi hidupnya tidak tergantung pada lumut. Lumut dapat digunakan sebagai habitat hewan, karena: Sebagai isolator melawan panas, dingin, dan angin. Sebagai bantalan untuk melawan perubahan iklim. Sebagai penyaring suara sebesar 30-50 KHz frekuensi jarak. Sebagai tempat berlindung (shelter), karena tidak menarik perhatian dan posisinya subordinat pada kebanyakan ekosistem. Mempunyai bentuk, tekstur, dan ketebalan daun yang bervariasi sehingga bryofauna beranekaragam pula. Dapat dijadikan tempat bertelur (oviposition) dan pupation

(kepompong). Dapat sebagai camouflage dan tempat mimicry.

2. Sebagai sumber makanan invertebrate Beberapa organism pemakan lumut : 1) Rotifer, memakan partikel yang berasal dari bryophyte 2) Nematode 3) Molusca, beberapa jenis siput (Gastropoda) memakan lumut 4) Tardigrada 5) Arthropoda, terutama kelas insekta dan arachnida 6) Semut memakan spora dalam kapsul atau seluruh kapsul 7) Belalang yang hidup di batu, Trumero-tropis saxalitis memakan 27,25 mg/hari lumut Orimmia laevigata

Komunitas Teknologi Pendidikan Indonesia

Upload by: Dedi Mukhlas

8) Kumbang

Ectomnorrhinus

stimulus

mengkonsumsi

lumut

brachytecium rutabulum 1,67 mg/hari/kumbang (3-13% total produksi bryophyta) 9) Kalajengking, memakan lumut yang masih muda 10) 3. Sebagai Stepping stone invertebrate Contoh : arthropoda akuatik ke habitat terestrial 4. Sebagai sumber makanan dan sarang vertebrata Contoh : kijang kutub dan aves

B. Bagi kehidupan Tumbuhan Bryovegetasi pada hutan pegunungan memerankan peranan yang jauh lebih penting dalam keseimbangan air dan akumulasi humus. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa biji biji tumbuhan yang jatuh pada vegetasi lumut, 90% akan berkecambah. Tumbuhan lumut memiliki kemampuan seperti spons, menyimpan dan menopang curah hujan (hingga 25x berat kering), selain itu juga memiliki kemampuan menyisir kelembaban atmosfir dan hanya melepaskan air secara bertahap. Dari kemampuan lumut tersebut, jelas bahwa kehadiran lumut di alam menyebabkan keseimbangan air dapat terjaga dan kesubutan tanahnya tetap terjaga pula. Dengan demikian peranannya sangat besar bagi tumbuhan tingkat tinggi. Hasil penelitian Asakawa (1998) menunjukkan bahwa tumbuhan lumut mempunya kandungan senyawa antimicrobial dan antifungi, serta menurut Marliana (2003) mempunyai airase dan drainase, sehingga tumbuhan lumut epifit merupakan media pertumbuhan pteridophyta dan spermatophyte yang bersifat epifit. C. Bagi kehidupan kehidupan manusia 1. Sebagai indicator deposit mineral Lumut lebih dapat dipercaya sebagai indicator terhadap mineral daripada analisis secara langsung, karena sistim penyaringan masih belum sesempurna tumbuhan tingkat tinggi. Sebagai contoh adalah mengenai lumut tembaga. Lumut ini ditemukan pada batuan atau tanah yang mengandung tembaga, tetapi juga ada mineral seng, besi, dan timbal dalam bentuk sulfide seperti pada mata air belerang (oleh karena itu Schatz (1995) menyarankan bahwa istilah lumut belerang
Komunitas Teknologi Pendidikan Indonesia Upload by: Dedi Mukhlas

mungkin lebih sesuai). Beberapa contoh lumut tembaga : Cephalozoella massalongoi, Gymnocolea acutiloba, Milichloferia elongata, M millichhoferi, dan Scopeloptida ligulata. 2. Sebagai indicator ekologi Lumut memiliki nilai yang sangat penting sebagai indicator kondisi habitat tertentu dikarenakan kisaran ekologi yang dimilikinya sangat terbatas dan agak sempit. Post physele malaporkan nilai ekologis lumut Pterogonionum subselide & Pepopatum sebagai indicator iklim tertentu di Cekoslovakia. Terdapat juga lumut yang suka terhadap pH, kandungan kapur, dan banyaknya pasir atau debu tertentu di lapangan. 3. Sebagai indicator pencemaran air dan udara Penggunaan bryophyte akuatik sebagai indicator tingkat pencemaran air dapat cukup diharapkan peranannya. Telah diketahui bahwa bryophyte sangat mudah terpengaruh oleh polutan udara yang berupa gas dan partikel. Lumut terutama bermanfaat dalam bidang ini disebabkan oleh karakteristik structural dan ekologi sebagai berikut : Beberapa jenis tumbuh di berbagai habitat dengan distribusi geografis yang luas Ada yang tidak mempunyai epidermis dan kutikula Biasanya mendapatkan mineral dari presipitasi dan

pengendapan pada seluruh tubuhnya Beberapa jenis mempunyai habitus tipis dan tumbuh menaun pada bagian tubuh tertentu (ex : Hylocomium spenden) Transport mineral sangat sederhana karena tidak adanya jaringan pengangkut Akumulasi logam tidak bersifat selektif, tapi secara pasif sebagai penukar ion Sebagian besar bersifat perennial dan tumbuh terus, dan dapat disampling sepanjang tahun Perlakuan bahan lumut untuk analisis kimia mudah dilakukan 4. Penggunaan lumut untuk holtikultura
Komunitas Teknologi Pendidikan Indonesia Upload by: Dedi Mukhlas

Beberapa menu kegunaan lumut dalam holtikultura : Soil additivis (bahan tanah tambahan), pengepakan akar, dan material rumputan (untuk pupuk)/ mulching. Material ornamentasi untuk pot atau mangkok penanaman dan baki landscape Baki landscape adalah seni hortikulutra atraktif dari Jepang, di mana beberapa lumut adalah digunakan dengan hasil yang baik. Bonkei menciptakan sebuha landscape miniature dalam batas kecil, baki tempat dangkal (shallow tray) di mana dapat ditempatkan di mana saja didalam rumah. Lumut adalah barang berharga untuk bonkei karena mereka mempunyai tekstur tepat, menawan, warna bersih, bercahaya sepanjang tahun, dan dapat bertahan kekeringan (Kawamoto, 1981). Ground cover bonsai Bonsai adalah seni pertumbuhan yang kokoh dan sederhana dari pohon yang dikerdilkan di dalam pot. Di sini digunakan yang namanya karpet lumut. Karpet lumut ini berjasa dalam menstabilkan tanah dan menahan kelembaban atau uap. Ground cover kebun

Komunitas Teknologi Pendidikan Indonesia

Upload by: Dedi Mukhlas

Anda mungkin juga menyukai