Anda di halaman 1dari 12

BOTANI

UMMU KALSUM

UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
Referensi
 Gembong Tjitrosoepomo. 2007. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

 James D Mauseth. 1998. Botany: An introduction to


Plant Biology, 2/e. [Multimedia Enhance Edition]. US:
Jones And Bartlett Publishers, Inc.

 Linda Berg. 2008. Introduction Botany: Plants,


People and The environment. USA: Thomson
Brooks/Cole.
(Phyllotaxis atau Dispositio
Foliorum)
TATA LETAK DAUN pada
BATANG (Phyllotaxis atau
Dispositio Foliorum)
Aturan mengenai letaknya daun  tata letak
daun
Untuk mengetahui tata letak daun pada batang, harus
ditentukan terlebih dahulu jumlah daun, pada satu buku-
buku, seperti:
 Hanya terdapat 1 daun saja  folia sparsa (tersebar), jika
diteliti akan tampak nyata bersifat beraturan
 Terdapat 2 daun yang berhadap-hadapan 
berhadapan bersilang (folia opposita atau folia
decussata) dengan sudut 180˚. Ex: mengkudu, soka
 Terdapat > 2 daun  berkarang (folia verticillata). Ex:
alamanda, oleander
Folia sparsa (tersebar)
 Garis tegak lurus yang dilewati sejumlah daun pada
batang  ortostik

 Garis spiral yang melingkari batang  spiral genetik. Arah


garis spiral adalah searah jarum jam

 Untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun


permulaan garis spiral yang mengelilingi batang a kali,
dan jumlah daun yang dilewati b perbandingan kedua
bilangan adalah a/b dinamakan rumus daun atau
divergensi. Sudut divergensi = a/b x 360˚
Bagan (skema) dan diagram tata letak
daun
 Tata letak daun

 Ex: 2/5, maka ortostiknya 5, seterusnya daun-daun


pada setiap buku-buku jaraknya satu sama lain 2/5
lingkaran. Dimulai dengan daun yang manapun,
setelah garis spiral genetic melingkari batang sampai
2x akan melewati 5 daun. Jika daun nomor 1, akan
berada dalam 1 garis ortostik dengan 6, 11, dst. Daun
no 2 dengan 7, 12 dst.

 Diagram tata letak  ‘diagram daun’


Jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar akan terdiri
atas deret pecahan ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst  deret
Fibonacci
Terkadang kelihatan daun-daun yang duduknya
rapat berjejal-jejal  sangat sukar menentukan
urutan tua mudanya  ‘roset’

 Roset akar  jika batang amat pendek,


sehingga semua daun berjejal-jejal diatas
tanah. Ex: lobak, tapak liman

 Roset batang  jika daun berjejal di


ujung batang, ex: kelapa dan palma
lainnya
Spirostik dan parastik
 Spirostik: spiral genetik sukar ditentukan dan
tampaknya letak daun pada batang
mengikuti ortostik yang berubah menjadi
garis spiral  Pandanus tectorius Sol. (3
spirostik)
 Parastik: setiap daun yang mempunyai
tetangga yang terdekat satu di sebalah kiri
dan satunya lagi sebelah kanan, atau ada 2
spiral ke kiri dan ke kanan
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai