Anda di halaman 1dari 17

Tata Letak Daun

(Phyllotaxis)
ARI FAUZAN RAMADHAN (4401421098)
NADIA ZULFA SALSABILA (4401421099)
ZHARRA INMAS DWI ANDIANY (4401421100)
ALYAA FAUZIYYAH (4401421101)
Tata letak daun pada batang
(phyllotaxis/dispositio foliorum)

Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang


dan cabang-cabangnya, ada pula kalanya daun-daun suatu tumbuhan
berjejal-jejal pada suatu bagian batang, yaitu pada pangkal batang
atau pada ujungnya. Umumnya daun pada batang terpisah-pisah
dengan suatu jarak yang nyata.
Bagian batang atau cabang tempat
duduknya suatu daun disebut buku-
buku batang (nodus)

Bagian ini seringkali tampak sebagai bagian batang


yang sedikit membesar dan melingkar batang
sebagai suatu cincin, yang dapat kita lihat jelas pada
bambu (Bambusa sp.)
Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang,
harus ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah daun yang
terdapat pada satu buku-buku batang. Yang
kemungkinannya ialah :

A. Pada setiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun saja


B. Pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang
berhadap-hadapan
C. Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun
1. PADA TIAP BUKU HANYA TERDAPAT SATU DAUN / folia sparsa

Perbandingan antara banyak garis spiral yang melingkari


batang dengan jumlah daun yang dilewati selama sekali
melingkar nilainya sama untuk satu jenis tumbuhan.

Rumus daun / divergensi


a jumlah garis spiral yang dilewati

b jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun yang


tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral
Sudut divergen
jarak sudut antara dua daun bertut-turut tetap

a/b x 360◦
Deret Fibonacci

pecahan a/b membentuk deretan angka pecahan yang


merupakan rumus daun suatu tumbuhan

- tiap suku dibelakang suku kedua merupakan pecahan yang


pembilangnya diperoleh dengan menjumlahkan dua pembilang
suku yang ada di depannya
- tiap suku dalam satu deret merupakan pecahan yang
penyebutnya merupakan selisih antara penyebut dan pembilang
suku di depannya
Ortostik adalah garis-garis tegak lurus pada batang yang telah
dilewati b daun

Spiral genetik adalah garis spiral yang melingkari batang yang


merupakan garis penghubung daun dari bawah ke atas
Roset (rosula)
Merupakan tata letak daun yang tersebar sehingga daun-daun yang
dudukannya rapat berjejal-jejal dan sulit ditentukan urutan tua mudanya.

a. Roset akar
yaitu jika batang amat pendek sehingga semua daun berjejal-jejal
diatas tanah.
contoh : tapak liman (Elephantopus scaber)

b. Roset batang
jika daun yang rapat berjejal-jejal terdapat pada ujung batang.
contohnya : pohon kelapa (Cocos nucifera)
Contoh roset
Roset akar
Roset batang

Roset akar
(Elephantopus scaber)
Roset batang
(Cocos nucifera)
2. Pada tiap buku-buku batang terdapat dua daun

Dua daun pada setiap buku-buku itu letaknya berhadapan


(terpisah oleh jarak sebesar 180).pada buku-buku batang
berikutnya biasanya kedua daunnya membentuk silang
dengan dua daun yang ada dibawahnya tadi.tata letak daun
ini dinamakan : berhadapan-bersilang (folia op.posita atau folia
decussata) misalnya pada mengkudu (Morinda citrifolia L).
3.pada setiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun.

Tata letak daun yang demikian ini dinamakan: berkarang


(folia verticillata), dapat a.l. ditemukan pada pohon pulai
(Alstonia scholaris R. Br.), alamanda (Allamanda cathartica
L.). oleander (Nerium oleander L.).

Pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan dan berkarang tak dapat ditentukan rumus
daunnya, tetapi juga pada duduk daun yang demikian dapat pula diperlihatkan adanya ortostik-
ortostik yang menghubungkan daun-daun yang tegak lurus satu sama lain tadi.
Bagian (Skema) dan Diagram Tata Letak Daun
a. Bagan tata letak daun
Batang tumbuhan digambarkan sebagai silinder dan padanya digambar membujur
ortostikortostiknya demikian pula buku-buku batangnya. Daun-daun digambar sebagai
penampang melintang helaian daun yang kecil. Pada bagan akan terlihat misalnya pada daun
dengan rumus 2/5 maka daun-daun nomor 1, 6, 11, dst atau daun-daun nomor 2, 7, 12, dst
akan terletak pada ortostik yang sama.

b. Diagram tata letak daun atau disingkat diagram daun


Untuk membuat diagramnya batang tumbuhan harus dipandang sebagai kerucut yang
memanjang, dengan buku-buku batangnya sebagai lingkaran-lingkaran yang sempurna. Pada
setiap lingkaran berturut-turut dari luar kedalam digambarkan daunnya, seperti pada
pembuatan bagan tadi dan di beri nomor urut. Dalam hal ini perlu diperhatikan, bahwa jarak
antara dua daun adalah 2/5 lingkaran, jadi setiap kali harus meloncati satu ortostik. Spiral
genetikya dalam diagram daun akan merupakan suatu garis spiral yang putarannya semakin
keatas digambar semakin sempit.
Diagram duduknya daun
menurut rumus 2/5

Bagan daun menurut rumus 2/5


SPIROSTIK DAN PARASTIK
Garis-garis ortostik yang biasanya lurus ke atas, dapat mengalami
perubahan- perubahan arah karena pengaruh bermacam faktor. Garis-
garis ortostik dapat menjadi garis spiral yang tampak melingkari batang
pula. Dalam keadaan yang demikian spiral genetik sukar untuk
ditentukan, dan letak daun pada batang mengikuti ortostik yang telah
berubah menjadi garis spiral tadi, keadaan ini dinamai : Spirostik.
Spirostik terjadi karena pertumbuhan batang tidak lurus tetapi
memutar.Akibatnya ortostiknya ikut memutar dan berubah menjadi
spirostik.
Contoh :
- Pacing (Costus speciosus Smith), mempunyai satu spirostik.
- Bupleurum falcatum, mempunyai dua spirostik.
- Pandan (Pandanus tectorius Sol.), memperlihatkan tiga spirostik.
Pada tumbuhan yang letak daunnya cukup rapat ch. kelapa sawit
(Elaeis guinensis), duduk daun seakan-akan menurut garis-garis
spiral ke kiri atau kekanan. Tampaknya lalu ada dua spiral ke kiri dan
kekanan. Garis-garis spiral ini disebut : Parastik. Juga garis-garis
spiral yang tampak pada buah nenas yang menunjukkan aturan letak
mata-mata pada buah nenas tadi adalah parastik- parastik.
A. Bupleurum falcatum dengan 2 spirostil
Costus dengan 1 spirostik
B. Pandanus dengan 3 spirostik

Anda mungkin juga menyukai