Anda di halaman 1dari 19

TATA LETAK DAUN

PADA BATANG
(PHYLLOTAXIS)
NAMA :
NUR FADILAH (1814042017)
Biologi – Universitas Negeri Makassar
A. PENGERTIAN PHYLLOTAXIS

Phyllotaxis atau tata letak daun adalah


aturan tata letak daun pada batang.Pada
batang dewasa, daun tampak tersusun
dalam pola tertentu dan berulang-ulang.
Susunan daun pada batang tersebut disebut
duduk daun atau filotaksis. 
Tata letak daun

Buku-buku batang (Nodus)


 Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun,
bagian ini seringkali tampak sebagai batang yang sedikit
membesar dan melingkar batang suatu cincin.
CONTOHNYA : Bambu (Bambusa sp), Tebu (Saccharum
officinarum)

Ruas (interernodium)
 Bagian batang diantara 2buku-buku
Buku-buku
Ruas

Calisia fragrans
B. Tata Letak Daun Pada Batang

Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang,


harus di tentukan terlebih dahulu berapa jumlah daun yang
terdapat pada satu buku-buku batang, yang kemungkinannya
adalah:
1.Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja.
2.Pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang
berhadap-hadapan.
3.Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun.
1. Pada setiap buku-buku hanya
terdapat satu daun saja
Folia Sparsa Pada pola yang pertama, dimana pada satu buku batang duduk
hanya satu tanggkai daun. Maka dikenal sebagai pola daun duduk
tersebar(folia imperata cylindricaspara). Biasanya daun tersusun berselang-
seling.Susunan tangkai daun dapat berselang-selang teratur atau tidak
teratur. Duduk daun folia sparsa juga berlaku untuk daun majemuk meyirip.
Jarak minyak (Ricinus communis)

Ricinus communis
2. Pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat
dua daun yang berhadap-hadapan.
Folia Opposita
• 1 nodus : 2 daun berhadapan (buku
batang 2 daun)= folia oppositaCo/ pada
tumbuhan mengkudu

Morinda citrifolia
Ada juga bbrp daun memiliki folia opposita yg saling
bersilangan antara satu buku dgn buku lainnya.
Misalnya pada buku 1,3, 5, dst posisi daun saling
berhadapan. Pada buku ke 2,4,6, dst posisi daun yg
berhadapan memutar 90º dari posisi daun-daun yg berada pd
buku di atas dan di bawahnya tersebut. Disebut duduk daun
berhadapan bersilang.
3. Pada setiap buku-buku batang
terdapat lebih dari dua daun.
Folia Verticillata
• 1 nodus : lebih dari 2 daun= folia
verticilata/berkarang
• Pada setiap buku daun terdapat
tiga atau lebih daun yang duduk
disana.
• Pada beberapa buku determinasi Alamanda catrica
tumbuhan, pola berkarang sering
disebut sebagai karangan daun.
Bentuk Roset (rosula)
• Rozet = Bila ruas-ruas batang sangat pendek
Roset ada 2 macam :
1. roset akar, yaitu, jika batang amat pendek,
sehingga semua daun berjejal-jejal diatas tanah,
ch. pada lobak (Raphanus sativus L.) dan tapak
liman (Elephantopus scaber L.).
2. roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal
itu terdapat pada ujung batang, contohnya pada Aloe vera
pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan
bermacam –macam palma lainnya.

Cocos nucifera
SPIROSTIK
Bila pertumbuhan batang tidak lurus melainkan memutar shg
ortostiknya menjadi garis spiral dan spiral genetik sukar ditentukan
pandan (Pandatus sp.)
PARASTIK
Bila letak daunnya cukup rapat satu sama lain seakan-akan duduk
daunnya menurut garis spiral kekiri / kekanan antara spiral genetik dan
ortostik sukar ditentukan, karena setiap daun punya daun terdekat
disebelah kiri dan kanan. Contohnya Kelapa sawit (Elaesis guineensis).
Folia sparsa
Rumus daun (divergensi)
a berapa kali batang harus dikelilingi untuk
mendapatkan dua helai daun yang sejajar

b berapa jumlah daun yang dilalui waktu mengitari


batang ( daun pertama tidak dihitung )

Ortostik
Garis vertikal yang menghubungkan 2 daun
yang tegak lurus
DERET FIBONACCI
• Deretan rumus – rumus daun
karakteristik
+ + + + +
1 1 2 3 5 8
2 3 5 8 13 21
+ + + + +

1 1 2 3 5 8
2 + 3 + 5 + 8 + 13 + 21
Contoh Filotaksis 1/3

Jarak pagar (Jatropha curcas)


Contoh Filotaksis 1/2

2
1

Mangga (Mangifera Indica)


Contoh Filotaksis 2/5

Ubi kayu (Manihot utilissima)


Contoh Filotaksis 3/8

(Cordyline frticosa)
BAGAN (SKEMA)
TATA LETAK DAUN
Dalam bagan berikut ini batang
tumbuhan digambarkan berbentuk bulat
panjang seperti pipa. Garis ortostik yang
merupakan garis sumbu projeksi daun
digambarkan dengan garis membujur
(angka romami), sedangkan spiral genetik
digambarkan dengan garis spiral. Garis
putus-putus menggambarkan bahwa
garis tersebut terdapat di bagian
belakang batang. Nomor 1, 2, 3, dan
seterusnya merupakan nomor daun
secara berurutan dari bawah ke atas.

Gambar. Bagan duduknya daun


menurut rumus 1/2
DIAGRAM DAUN
Pada diagram tata letak daun kita
melihat tata letak daun dilihat dari atas.
Batang tumbuhan digambarkan sebagai
kerucut. Buku-buku tempat melekatnya
daun digambarkan dalam bentuk
lingkaran- lingkaran. Lingkaran terluar
menggambarkan buku pada pangkal
batang, sedangkan lingkaran terdalam Gambar. Diagram duduknya daun
merupakan bagian buku termuda. Garis menurut rumus 1/2
tebal menunjukkan garis ortostik. Garis
putus-putus menggambarkan garis
spiral genetik

Anda mungkin juga menyukai