Anda di halaman 1dari 7

DAUN VIII Filotaksis (Duduk Daun)

KEGIATAN 12.1 (Duduk Daun)

1. Terdapat 3 kelompok ranting yang dipisahkan berdasarkan banyaknya daun dalan setiap
nodusnya.
 Camellia sinensis (daun teh ) : 1 daun /nodus
 Nerium oleander : 3 daun / nodus
 Psidium guajava (daun jambu ) : 2 daun / nodus
2. Ya, ditemukan ranting dengan jumlah deret daun yang berbeda jika dilihat dari apeks
pucuk daun.
 Camellia sinensis (daun teh ) : 2 deret
 Nerium oleander : 6 deret
 Psidium guajava (daun jambu ) : 4 deret
3. Perbedaan duduk daun tiap ranting
 Camellia sinensis (daun teh )
Pola duduk daun Distika, karena daun teh terdiri dari 1 helai daun tiap nodus,
terlihat memiliki 2 deret jika diamati dari arah apeks, sudut yang terbentuk antara
2 deret adalah 180°.
 Nerium oleander
Pola duduk daun Berkatang/verticillata, karena daun nerium terdiri dari 3 helai
daun tiap nodus, terlihat memiliki 6 deret jika diamati dari arah apeks, karena
daun tiap nodus tidak sejajar dengan daun dari nodus lain.
 Psidium guajava (daun jambu )
Pola duduk daun opposita-decussata, karena daun jambu biji terdiri dari 2 helai
daun tiap nodus, terlihat memiliki 4 deret jika diamati dari arah apeks, sudut
antara daun dalam 1 buku 180°, sedangkan jika diamati dari arah apeks sudut
daun satu dengan daun terdekat 90°.
KEGIATAN 12.2 (Batang Singkong)

KELOMPOK 2 dan 4
1. Berapakah jumlah lingkaran yang anda peroleh ketika membuat garis spiral yang
menghubungkan daun-daun mulai dari daun ke-n hingga daun ke-x? berapapula jumlah daun
yang anda temukan?
Jawab: - kelompok 4 : terdapat 8 lingkaran yang menghubungkan daun ke-n hingga daun ke-
x dan ditemukan 20 jumlah daun pada batang singkong yang diamati.
- Kelompok 2 : terdapat 4 lingkaran yang menghubungkan daun ke-n hingga daun
ke-x dan ditemukan 10 jumlah daun pada batang singkong yang diamati.
-
2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, berapa angka divergensi dan sudut divergensi yang anda
peroleh?
Jawab: - Kelompok4 : Angka divergensi= jumlah lingkaran/jumlah daun
= 8/20
= 2/5
Sudut divergensi = angka divergensi × 3600
= 2/5 × 3600
= 1440
-Kelompok 2 : Angka divergensi =jumlah lingkaran/jumlah daun
=4/10
=2/5
Sudut divergensi = angka divergensi x 360˚
=2/5 x 360˚
= 144˚
3. Berapa jumlah garis orthostich yang anda temukan pada batang singkong?
Jawab: - kelompok 4 : ada 4 garis orthostich pada batang singkong yang diamati.
- Kelompok 2 : ada 2 garis orthostich pada batang singkong yang diamati.
4. Bila x sama dengan jumlah daun yang anda temukan dan n+x adalah nomor daun yang
berada dalam satu orthostich dengan daun ke-n. Buatlah urutan daun-daun yang berada
dalam satu orthostich dengan daun ke-n, kesatu, kedua, ketiga, dan seterusnya sampai ke-(x-
1). Untuk setiap urutan daun minimal terdiri dari tujuh nomor daun.

Jawab: pada batang singkong yang diamati


Misal, x = jumlah daun yang ditemukan
n = daun ke-n
y = nomor daun yang berada dalam satu orthostich (n+x)
daun ke-0 sampai daun ke-(x-1)

 n = 0, y = 0 + 5 = 5  n = 3, y = 3 + 5 = 8
 n = 1, y = 1 + 5 = 6  n = 4, y = 4 + 5 = 9
 n = 2, y = 2 + 5 = 7
→ artinya, daun ke-2 sama
dengan daun ke-7
KEGIATAN 12.3 ( Nanas dan runjung Pinus)

Nanas

Pinus

1. - Tidak, karena jumlahnya tidak sama sama (Nanas)


- Iya, karena sisik-sisik yang berada dalam satu deretan ke kiri atau ke kanan berada
dalam garis lengkung yang sama (Pinus)
2. - *Nanas parastich ke kiri = 5 dan ke kanan = 10 (Nanas)
- Kiri = 6 , kanan = 7
3. Berdasarkan no.2, jumlahnya parastich ke kiri dan ke kanan berbeda
Berbeda (Pinus)
4. Pada nanas = 72 (Nanas)
Saling bertemu, jumlah titik temunya ada 49 (Pinus)
5. Jumlah titik temu dan jumlah sisiknya berbeda pada bagian distal, yaitu jumlah
sisikpada nanas sebanyak 76 sisik, (Nanas)
Tidak, karena titik temunya ada 49 sedangkan sisiknya ada 54(Pinus)
6. Pengertian:
 Parastich : garis2 lengkung ke kiri atau ke kanan yg menghubungkan daun2
yg mempunyai jarak terdekat mulai dari pusat (apeks) ke arah luar (daun yg
paling tua).
 Parastich (spiral sekunder) adanya dua garis spiral tekanan. Yaitu garis-garis
spiral dengan arah putaran melingkar batang ke kiri dan ke kanan itu
menghubungkan daun-daun yang menurut arah ke samping (mendatar,
horizontal) mempunyai jarak terdekat
 Parastich kontak: parastich yg setiap daunnya terdapat pada setiap titik temu
kedua garis parastich yg berlawanan arah (ke kanan dan ke kiri).
Parastich kontak adalah 2 perangkat garis yang masing masing berlawanan
arah, ke kiri atau kanan dengan masing masing kumlah garis parastich bisa
berbeda atau sama. Setiap daun terdapat pada setiap titik temu kedua
parastich yg berlawanan arah tsb
 Orthostich : Garis hayal yg menghubungkan daun pertama (yg menjadi titik
pangkal) dengan daun yg berada tepat di atasnya (sejajar sumbu batang).
Ortostich yaitu sejumlah garis-garis tegak lurus (garis vertikal) yang terdapat
pada batang.
 Spirostich yaitu sejumlah garis-garis tegak lurus (garis vertikal) yang terdapat
pada batang lalu berubah menjadi garis spiral yang tampak melingkari batang
dan spiral genetik sukar ditentukan.
 Monostik (monosticha).
Semua daun terletak di satu sisi batang yang sama dan bilatumbuhan
diamati dari atas keseluruhan daun tampak berada dalam baris lurus
vertikalyang sejajar sumbu batang. Deretan yang berbentuk garis lurus
itu disebut ortostik. Tata letak daun seperti ini seringkali diiringi
pertumbuhan asimetris pada ruas di Antara dua daun berturutan,
menyebabkan putaran lemah pada batang. Akibatnya daun
sepertitersusun heliks dangkal sehingga filotaksisnya disebut
spiromonostik
Spiromonostik: pola duduk daun yg seluruh daun tampak pada satu sisi
batang jika dilihat dari atas.
 Distik
Bila dilihat dari atas daun tersusun dalam dua baris lurus vertikal yang
sejajar sumbu batang. Filotaksis distik umum ditemukan dan bagi
Gramineae merupakan ciri yang khas. Daun melekat pada sisi kiri
buku, dan daun selanjutnya melekat di sisi kanan buku berikutnya,
kemudian yang berikutnya di sisi kiri lagi,sehingga tipe filotaksis ini
disebut juga daun bergantian. Jika diiringi putaran dangkal seperti pada
spiromonostik, maka filotaksisnya disebut spirodistik.c.
Spirodistik : pola duduk daun yg daunnya tampak berada dalam 2 deret
jika dilihat dari atas
 Tristik
Daun terdapat dalam tiga baris lurus. Sudut yang terjadi antara bidang-
bidang vertikal ortostik adalah sama, yaitu sebesar 120. Ciri ini khas
bagi Ciperaceae. Jika terjadi putaran maka disebut spirotristik,
contohnya pada pandan (Pandanus sp.).
Spirotristik : pola duduk daun yang daun-daun nya berada dalam 3
deret bila dilihat dari atas.

Anda mungkin juga menyukai